Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI PANGAN


Mesin dan Peralatan Mixing

Disusun Oleh :

Nama : Annida Fadhilah Subekti


NRP : 183020173
Kelas : D

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
a. Pengertian Mixing............................................................................. 1
b. Prinsip dari Mixing.............................................. .............................. 1
c. Tujuan Mixing................................................................................. .. 2
d. Maksud............................................................................................. . 2
e. Tujuan.................................................................. .............................. 2
BAB II JENIS-JENIS MESIN MIXING............................................................ 3
BAB III CONTOH PRODUK.......................................................................... 6
a. Definisi Produk................................................................................. 6
b. Diagram Alir pembuatan Mie Basah................................................................... 7
c. Mesin yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Mie Basah........ 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Pengertian Mixing
Mencampur/Mixing adalah suatu proses operasi yang menggabungkan dua
macam atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu
keseragaman. Teori tentang pencampuran bahan yang sistematik dan kuantitatif
masih sulit dan kompleks tetapi secara empiris telah berkembang dan umumnya
sederhana (Leniger, 1975 dalam Handoko, 1992).
Alat pencampur ada dua macam yaitu:
(1) Tipe alat pencampur dengan pengaduknya bergerak dan wadah diam,
sedangkan
(2) Tipe alat pencampur dengan pengaduknya diam dan wadahnya
bergerak (Clarke (1955) dalam Handoko (1992)).
Raymond dan Donald (1962) dalam Handoko (1992) menambahkan bahwa ada
satu tipe lagi yaitu gabungan antara kedua macam cara tersebut.

b. Prinsip Mixing
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Derajat
pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk
atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran
(Wirakartakusumah et al. (1992) dalam Kusdarini (1997)).
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika
fluida dan perpindahan bahan, karena pencampuran bahan akan ada bila terjadi
gerakan atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horisontal
ataupun vertikal. Ada dua jenis pencampuran, yaitu:
(1) Pencampuran sebagai proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu
bahan jadi yang siap pakai, dan
(2) Pencampuran merupakan proses pelengkap atau proses yang mempercepat

1
2

(3) proses lainnya seperti pemanasan, pendinginan atau reaksi


kimia (Raymond dan Donald, 1962, dalam Handoko 1992).
Pencampuran ini dapat terjadi antara bahan solid-solid, solid-likuid, solid-
gas, likuid-likuid, likuid-gas, dan gas-gas (Handoko, 1992).

c. Tujuan Mixing
 Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen.
 Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap
homogen, mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar,
menghilangkan perbedaan konsentrasi dan perbedaan suhu, mempertukarkan
panas, mengeluarkan secara merata gas-gas dan uap-uap yang timbul.
 Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya
atau menghasilkan produk akhir yang baik (Lubis,2017).

d. Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Mesin Peralatan Industri Pangan 1 sebagai syarat penilaian proses
perkuliahan.

e. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip dan cara
kerja dari mesin pencampuran, untuk mengetahui fungsi dan spesifikasi dari
masing-masing jenis alat pencampuran, aplikasi mesin pencampuran dalam
produksi di industri pangan, dan agar dapat merancang mesin tersebut.
BAB II
JENIS-JENIS MESIN MIXING
1. Dry Blending
Prinsip Kerja :
Ribbon blender terdiri dari palung
horisontal berbentuk U dan agitator yang
terbuat dari inner dan outer helical ribbon
yang menggerakkan bahan pada arah yang
berlawanan. Desain blender ini sangat efisien
dan efektif untuk pencampuran kering seperti
pencampuran cake dan muffin, tepung,
sereal, teh, kopi dan campuran minuman lain
termasuk minuman coklat dan minuman berenergi. Ketika produk makanan
pencampuran kering, sejumlah sedikit cairan ditambahkan ke padatan dengan
tujuan untuk melapisi atau mengabsorbsi warna, pembumbuan, minyak dan cairan
tambahan lainnya. Bahan cair ditambahkan melalui charge port pada cover atau
spray nozzle untuk aplikasi kritis.
2. High Shear Mixers
Prinsip Kerja :
High Shear Mixer menggunakan pemasangan rotor
atau stator yang membangkitkan kebutuhan shear
yang kuat untuk bahan padat murni dalam
persiapan dressing, saus dan pasta. Jenis alat ini
juga digunakan dalam industri makanan untuk
produksi larutan sirup, emulsi dan dispersi
minuman.
3. Ultra-High Shear Mixing (Proses Kontinyu)
Prinsip Kerja :
Mempunyai kecepatan putar sampai 18000 ft/s, ultra-high shear mixer
ideal untuk emulsi dan dispersi yang membutuhkan homogenizer. Aplikasinya
antara lain pada saus, bumbu, dressing, konsentrat jus dan emulsi bumbu.

3
4

Kelebihan alat ini :


- Menyederhanakan proses, mengurangi
pembersihan, penjalanan, dan penyeimbangan
homogenizer.
- Menaikkan input energi dan menghasilkan ukuran
dropet minyak lebih kecil.
- Pengontrolan shear

4. High Viscosity Batch Mixing


Prinsip Kerja :
Menggunakan dual shaft dan triple
shaft mixer dan digunakan pada industri
makanan pada proses batch dari aplikasi
dari viskositas sedang sampai viskositas
tinggi seperti sirup permen, minuman,
nutraceutical, saus, pasta, mentega kacang,
dan lain-lain. Untuk viskositas lebih tinggi,
dibutuhkan tambahan agitator untuk memperbaiki aliran bulk, mengantarkan
bahan ke alat berkecepatan tinggi dan secara konstan membuang produk dari
dinding vessel untuk transfer panas lebih baik.
5. Double Planetary Mixing
Prinsip Kerja :
Ketika viskositas produk terus naik, sistem
mixing multi agitator akan secepatnya
menghasilkan aliran yang dapat dikarakterisasi oleh
anchor atau dengan zona suhu tunggi dekat
disperser dan pemasangan rotor atau stator.
Aplikasi makanan lainnya yang diproses melalui
double planetary mixer termasuk sirup, gel,
makanan hewan, permen, dan formula viskos
lainnya.
5

6. High Speed Planetary Mixing


Prinsip Kerja :
Keuntungan beberapa bahan berviskositas
tinggi dari hybrid planetary mixer dimana
menggabungkan mixing tradisional teliti dari
planetary mixer dengan menambahkan keuntungan
disperser berkecepatan tinggi. Contoh aplikasi
yang diproses dalam hybrid planetary mixer adalah
sosis berbungkus gel, larutan getah viskos dan campuran tepung.
BAB III
CONTOH PRODUK
a. Definisi Produk
Mie pertama dibuat dan berkembang di daratan Cina dan hingga kini
masih terkenal sebagai oriental noodle. Kemudian teknologi mie diperkenalkan
oleh Marcopolo kepada para bangsawan di Italia dan kemudian menyebar ke
Perancis, dan dari sana ke seluruh penjuru Eropa. Pada saat ini mie telah dikenal
di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pembuatan mie juga
telah bersifat modern dan dapat dilakukan secara kontinu. Berdasarkan segi tahap
pengolahan dan kadar airnya, mie dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :
1) Mie mentah/segar, adalah mie produk langsung dari proses pemotongan
lembaran adonan dengan kadar air 35 persen.
2) Mie basah, adalah mie mentah yang sebelum dipasarkan mengalami
perebusan dalam air mendidih lebih dahulu, jenis mie ini memiliki kadar air
sekitar 52 persen.
3) Mie kering, adalah mie mentah yang langsung dikeringkan, jenis mie ini
memiliki kadar air sekitar 10 persen.
4) Mie goreng, adalah mie mentah sebelum dipasarkan lebih dahulu digoreng.
5) Mie instan (mie siap hidang), adalah mie mentah, yang telah mengalami
pengukusan dan dikeringkan sehingga menjadi mie instan kering atau
digoreng sehingga menjadi mie instan goreng (instant freid noodles).
Di Indonesia mie basah banyak diproduksi dalam skala rumah tangga atau
industri-industri kecil. Jenis mie itulah yang baik dijumpai di pasar dan di tukang
bakso, dan tukang mie kopyok, suatu jenis makanan kaki lima.
Mi basah dapat digolongkan sebagia produk yang memiliki kadar air yang
cukup tinggi (± 60%), karena itu daya simpannya tidak lama, biasanya hanya
sekitar 2 – 3 hari. Agar supaya lebih awet, biasanya ditambahkan bahan pengawet
(kalsium propinat) untuk mencegah mie berlendir dan jamuran.

6
7

b. Diagram Alir Pembuatan Mie Basah


8

c. Mesin yang Digunakan pada Proses Pembuatan Mie Basah


No Proses Gambar Mesin Spesifikasi
1 Pencampuran Mesin Mixing Model dan tipe : HMX25
adonan Voltase : 220-240 V
Frekeunsi : 50/60 Hz
Daya listrik : 22000 watt
Kapasitas produksi : 25
Kg/Proses
Kecepatan aduk : 60 rpm
Berat : 85 Kg
Dimensi : 800 cm x 480
cm x 900 cm

Fungsi : untuk mencampur


terigu, telur, soda kue, air,
dan garam
2 Penipisan Mesin pembuat mie Model dan tipe :
adonan dan NOD200
pembuat Voltase : 220-240 V
untaian mie Frekeunsi : 50/60 Hz
Daya listrik : 550 watt
Kapasitas produksi : 25-
30 Kg/jam
Ukuran mie : 2-6 mm
Berat : 23,5 Kg
Dimensi : 350 cm x 310
cm x 350 cm
Fungsi : untuk membentuk
adonan menjadi berbentuk
untaian mie
3 Perebusan Boiling Pan Model dan tipe : Gas
Boiling Pan MG-
7G50177
Berat : 91 Kg
Kapasitas : 50 L
Dimensi : 70 cm x 70 cm
x 85 cm
Daya listrik : 12,5 kW

Fungsi : untuk merebus


untaian mie
DAFTAR PUSTAKA

Astro. 2020. Mesin Industri. https://astromesin.com/ (Diakses: 12 April 2020)


Handoko, D. 1992. Perancangan dan Pengujian Performansi Prototipe Alat
Pengaduk Dodol. Skripsi. FATETA, IPB, Bogor
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Mie. http://tekpan.unimus.ac.id/
(Diakses : 12 April 2020)
Kusdarini, E. 1997. Kajian Kinerja Mesin Pengolah Kue Bawang. Skripsi.
FATETA, IPB, Bogor.
Lubis, A. 2017. Pengertian dan Tujuan Pencampuran.
http://manstrik.blogspot.com/ (Diakses: 12 April 2020)
Rahma.2014. Jenis Jenis Peralatan Pencampuran. http://rahmatps.blogspot.co.id/
(Diakses : 12 April 2020)
Wiranatakusumah, Aman et al. 1992. Petunjuk Peralatan
dan Unit Proses Industri Pangan. Depdikbud. Direktorat jendral
Pendidikan tinggi PAU pangan dan gizi. IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai