Disusun Oleh :
ii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pengertian Mixing
Mencampur/Mixing adalah suatu proses operasi yang menggabungkan dua
macam atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu
keseragaman. Teori tentang pencampuran bahan yang sistematik dan kuantitatif
masih sulit dan kompleks tetapi secara empiris telah berkembang dan umumnya
sederhana (Leniger, 1975 dalam Handoko, 1992).
Alat pencampur ada dua macam yaitu:
(1) Tipe alat pencampur dengan pengaduknya bergerak dan wadah diam,
sedangkan
(2) Tipe alat pencampur dengan pengaduknya diam dan wadahnya
bergerak (Clarke (1955) dalam Handoko (1992)).
Raymond dan Donald (1962) dalam Handoko (1992) menambahkan bahwa ada
satu tipe lagi yaitu gabungan antara kedua macam cara tersebut.
b. Prinsip Mixing
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Derajat
pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk
atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran
(Wirakartakusumah et al. (1992) dalam Kusdarini (1997)).
Prinsip pencampuran bahan banyak diturunkan dari prinsip mekanika
fluida dan perpindahan bahan, karena pencampuran bahan akan ada bila terjadi
gerakan atau perpindahan bahan yang akan dicampur baik secara horisontal
ataupun vertikal. Ada dua jenis pencampuran, yaitu:
(1) Pencampuran sebagai proses terminal sehingga hasilnya merupakan suatu
bahan jadi yang siap pakai, dan
(2) Pencampuran merupakan proses pelengkap atau proses yang mempercepat
1
2
c. Tujuan Mixing
Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen.
Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap
homogen, mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar,
menghilangkan perbedaan konsentrasi dan perbedaan suhu, mempertukarkan
panas, mengeluarkan secara merata gas-gas dan uap-uap yang timbul.
Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya
atau menghasilkan produk akhir yang baik (Lubis,2017).
d. Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Mesin Peralatan Industri Pangan 1 sebagai syarat penilaian proses
perkuliahan.
e. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip dan cara
kerja dari mesin pencampuran, untuk mengetahui fungsi dan spesifikasi dari
masing-masing jenis alat pencampuran, aplikasi mesin pencampuran dalam
produksi di industri pangan, dan agar dapat merancang mesin tersebut.
BAB II
JENIS-JENIS MESIN MIXING
1. Dry Blending
Prinsip Kerja :
Ribbon blender terdiri dari palung
horisontal berbentuk U dan agitator yang
terbuat dari inner dan outer helical ribbon
yang menggerakkan bahan pada arah yang
berlawanan. Desain blender ini sangat efisien
dan efektif untuk pencampuran kering seperti
pencampuran cake dan muffin, tepung,
sereal, teh, kopi dan campuran minuman lain
termasuk minuman coklat dan minuman berenergi. Ketika produk makanan
pencampuran kering, sejumlah sedikit cairan ditambahkan ke padatan dengan
tujuan untuk melapisi atau mengabsorbsi warna, pembumbuan, minyak dan cairan
tambahan lainnya. Bahan cair ditambahkan melalui charge port pada cover atau
spray nozzle untuk aplikasi kritis.
2. High Shear Mixers
Prinsip Kerja :
High Shear Mixer menggunakan pemasangan rotor
atau stator yang membangkitkan kebutuhan shear
yang kuat untuk bahan padat murni dalam
persiapan dressing, saus dan pasta. Jenis alat ini
juga digunakan dalam industri makanan untuk
produksi larutan sirup, emulsi dan dispersi
minuman.
3. Ultra-High Shear Mixing (Proses Kontinyu)
Prinsip Kerja :
Mempunyai kecepatan putar sampai 18000 ft/s, ultra-high shear mixer
ideal untuk emulsi dan dispersi yang membutuhkan homogenizer. Aplikasinya
antara lain pada saus, bumbu, dressing, konsentrat jus dan emulsi bumbu.
3
4
6
7