Anda di halaman 1dari 4

BAB XI

Desain Produk dan Kemasan

A. Definisi Desain Produk


Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh perusahaan
untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada dasarnya generasi dan
pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien melalui proses yang mengarah ke produk-produk
baru. Dalam pendekatan sistematis, desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, dan
mengubahnya menjadi penemuan yang nyata dari produk. Peran produk desainer adalah untuk
menggabungkan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk menciptakan produk-produk baru
yang dapat digunakan orang lain.

Peran mereka berkembang telah difasilitasi oleh alat digital yang sekarang
memungkinkan desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan, menganalisis dan benar-
benar menghasilkan ide-ide nyata dalam cara yang akan mengambil tenaga kerja yang lebih
besar di masa lalu. Desain produk kadang-kadang bingung dengan (dan tentu tumpang tindih
dengan) desain industri, dan baru-baru ini menjadi istilah yang luas termasuk layanan, software,
dan desain produk fisik. Desain industri yang bersangkutan dengan membawa bentuk artistik dan
kegunaan, biasanya berhubungan dengan desain kerajinan dan ergonomi, bersama-sama untuk
memproduksi massal barang.

B. Definisi Kemasan
Pengemasan makanan adalah penyimpanan makanan di dalam kemasan supaya makanan
terjaga dari kerusakan. Tujuan dari pengemasan yaitu sebagai perlindungan dari bahaya fisik
(getaran, shock, dsb), perlindungan dari kondisi iklim mikro luar kemasan (kelembaban,
temperatur, cahaya, dsb).
Berdasarkan fungsinya, kemasan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kemasan Primer
Disebut kemasan primer karena kemasan ini langsung bersinggungan dengan produknya.
Contoh kemasan primer adalah botol, tube, dan tutupnya. Sering juga label atau kotaknya
kadang-kadang juga disebut kemasan primer meskipun tidak kontak langsung dengan
produknya.
Kemasan primer sangat penting dari segi fungsinya, yaitu untuk melindungi (protection),
mengawetkan (preservation), komunikasi ke pelanggan (communication), dan termasuk fungsi
artistik supaya konsumen yang melihat tertarik untuk membeli. Kemasan Primer di produk ini
yaitu pada kemasan saus, kemasan mangga kering, kemasan ketan dan pembatas antara mangga
kering dengan nasi.
2. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer selama dalam
penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat didistribusikan ke pelanggan partai besar
maupun pelanggan eceran. Kemasan sekunder juga untuk mengantisipasi moda transportasi serta
kondisi jalan pada sistem distribusinya.
Sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kemasan primer, kemasan sekunder dapat
berbentuk tatakan (tray), pembungkus (wrapper), pengikat (binder), dan dapat terbuat dari bahan
karton, plastik, tali, film pembungkus (wrapper) serta karton atau kardus (corrugated outer)
disebut sebagai secondary packaging atau supporting packaging (kemasan penunjang).
Baik kemasan sekunder maupun kemasan penunjang berfungsi menjamin supaya
kemasan primer sampai ke tangan konsumen selalu dalam keadaan baik. Karena itu, kemasan
sekunder harus didesain sedemikian rupa agar kemasan primernya selalu aman, tidak berdebu,
tidak terkelupas, tidak rusak, patah, penyok, dan tidak berubah warna.
Kemasan sekunder merupakan satu kesatuan dengan kemasan primer. Pada produk yang
kemasan primernya menggunakan bahan flexible, sering kali diperlukan kemasan sekunder yang
lebih kuat untuk melindungi produk maupun kemasan primernya. Contoh: kemasan
primer polybag, stand-up pouch, dan sachet yang tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi
diri dari kekuatan luar. Karenanya, mereka memerlukan bantuan kemasan sekunder selama
penyimpanan transportasi dari pabrik, distributor, toko, hingga sampai ke tangan konsumen.
3. Kemasan Tersier
Tertiary packaging atau sering juga disebut dengan transport packaging adalah kemasan
yang digunakan untuk menggabungkan seluruh kemasan sekunder untuk memudahkan proses
transportasi dan mencegah kerusakan produk. Contoh dari kemasan tersier adalah palet (kayu,
cardboard, plastic) dan shrink wrap yang digunakan untuk memudahkan proses transportasi dan
melindungi sekumpulan produk yang sudah dikemas dalam kemasan sekunder (kardus).

C. Desain Produk

Nama Produk : Shibimur


Spesifikasi Produk : Frozen food siomay yang terbuat dari jamur tiram dan ubi ungu
Kelebihan Produk : Menggunakan bahan-bahan yang alami dan produk ini
merupakan desain umum dari siomay frozen food agar mudah
lebih dikenal oleh masyarakat
Estetika : Dibuat dengan kemasan dan tampilan warna yang mengkilau
dan menarik
Harga Produk : Rp. 58.506 /kemasan
Rasa : Rasa dari shibimur ini memiliki rasa yang hampir sama dengan
siomay lainnya yaitu teksturnya yang kenyal dan gurih, tetapi
dengan penambahan jamur tiram akan merubah sedikit tekstur
dari shibimur ini.
Bahan dasar : Shibimur ini berbahan dasar dari jamur tiram untuk isiannya dan
ubi ungu untuk kulit siomaynya yang dijadikan sebagai bahan
baku utama.
Kemasan : Menggunakan plastik vakum dengan 3 kombinasi jenis plastik
yaitu LDPE, PET dan nylon.
D. Desain Logo dan
Kemasan Sekunder

Anda mungkin juga menyukai