Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, KREATIVITAS, TERHADAP

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG

A. Latar Belakang

Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh setiap negara. Di


Indonesia angka pengangguran terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. 2
Rendahnya minat pemuda Indonesia untuk berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran
serius berbagai pihak baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun
masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan
terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari
kerja (job seeker). Minat merupakan suatu persoalan yang objeknya tidak berwujud serta
dapat menimbulkan dampak yang positif dan tidak jarang pula menimbulkan dampak
yang negatif. Jadi minat dapat dikatakan erat hubungannya dengan kepribadiaan
seseorang. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk mempertahankan martabat
hidup manusia yang memiliki kesempatan dalam mengembangkan kemampuan dan
membina kehidupannya dalam masyarakat. Pendidikan yang diarahkan membentuk sikap
dan perilaku seseorang yang memiliki kemampuan inovatif serta bermanfaat bagi
masyarakat luas salah satunya dapat dilakukan melalui pendidikan kewirausahaan.

Kreativitas wirausaha merupakan dunia yang unik. Itu sebabnya mengapa wirausaha
dituntut selalu kreatif. Dari kreativitasnya akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki
citra kemandirian yang mampu memukau banyak orang sehingga kemudian dengan rela
mengikutinya. Selain pendidikan kewirausahaan dan kreatifvitas faktor lain yang
mendukung minat berwirausaha yaitu motivasi berwirausaha karena didalam minat
berwirausaha tanpa ada motivasi tidak akan berjalan sesuai dengan kemampuan seorang
wirausaha. “Motivasi berwirausaha adalah perhatian, kesenangan dan kemauan seseorang
untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri berdasarkan pada kemampuan, kekuatan
dan keterampilan yang dimiliki” (Herawaty,2000:133).Berdasarkan latar belakang diatas
pentingnya pendidikan kewirausahaan dan kreativitas merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan minat berwirausaha. Fokus pada penelitian ini mahasiswa diharapkan
dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku untuk menjadi seorang wirausaha
(entrepreneur) sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai
pilihan karir. Untuk itu penulis melakukan 2 penelitian dengan judul “Pengaruh
Pendidikan, dan Kreativitas Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang”.

B. Idenifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas,maka permasalahn yang dapat
terindentifikasi sebagai berikut:
1. Pendidikan kewirausahaan di Universitas

Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu faktor pemicu minat


berwirausaha. Seseorang yang telah memeroleh pelatihan, seminar, kursus
kewirausahaan akan tertarik untuk berwirausaha (Anggraeni & Harnanik, 2015: 44).
Namun, pada kenyataannya materi pendidikan kewirausahaan yang diberikan hanya
menitikberatkan pembelajaran pada aspek pengetahuan saja dan belum mampu
mengkondisikan lingkungan kampus yang dapat menumbuhkan minat siswa
berwirausaha.

2. Kreatifitas

Dalam hal ini kreatifitas merupakan salah satu faktor pemicu minat berwirausaha.
Dengan kreatifitas seseorang yang telah mampu menguasai skill atau keterampilan
yang ia miliki akan dapat bisa bersaing dalam hal berwisausaha dengan menciptakan
suatu produk yang berbeda dari yang lainnya. Namun, pada kenyataannya masih
kurangnya pemahaman tentang wirausaha ini yang menjadikan kreatifitas yang
dihasilkan kurang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat disusun rumusan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh secara signifikan pendidikan kewirausahaan, kreatifitas terhapat
minat berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Lampung?
2. Adakah pengaruh signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Lampung?
3. Adakah pengaruh secara signifikan kreatifitas terhadap minat berwirausaha
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Lampung?

D. Tujuan Penelitian
1. Mengkaji pengaruh antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Lampung
2. Mengkaji pengaruh antara Kreatifitas terhadap minat berwirausaha mahasiswa
pendidikan ekonomi di Universitas Lampung
3. Mengkaji pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dan kreatifitas terhadap
minat berwirausahamahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Lampung

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut.
1. Bagi peneliti
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan peneliti sebagai hasil dari
pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang
diperoleh selama studi di perguruan tinggi.
2. Bagi Universitas
Sebagai arsip dan juga bahan pustaka yang dapat dibaca oleh dosen atau
mahasiswa Universitas Lampung bagi yang berminat tanpa kecuali bai untuk
keperluan penelitian ataupun untuk tugas kuliah.

F. Kajian Teori
1. Pendidikan Kewirausahaan
a. Pengertian Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses


pembelajaran agar mendewasakan peserta didik dan mengembangkan potensi dirinya
sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan dan definisi kewirausahaan adalah
suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru memiliki
manfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta mampu menghadapi masalah dan
memanfaatkan peluang, maka pendidikan kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
usaha yang dilakukan lembaga pendidikan untuk menanamkan pengetahuan, nilai,
jiwa dan sikap kewirausahaan kepada siswa dan peserta didik guna membekali diri
menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan inovatif. Hal ini juga bertujuan untuk
menciptkan wirausaha-wirausaha baru yang handal dan berkarakter dan dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan kewirausahaan adalah senjata
penghancur pengangguran dan kemiskinan, dan menjadi tangga menuju impian setiap
masyarakat untuk mandiri secara finansial, memiliki kemampuan membangun
kemakmuran individu, sekaligus ikut membangun kesejahteraan masyarakat Jamal
Ma’mur Asmani dalam Yunita Widyaning Astiti (2011, h. 22).

Pendidikan kewirausahaan mengajarkan penanaman nilai-nilai kewirausahaan yang


akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar peserta didik dapat
mandiri. Pendidikan kewirausahaan juga mampu membekali peserta didik dengan
berbagai kompetensi kewirausahaan yang nantinya akan membawa manfaat besar
bagi kehidupannya. Keberhasilan pendidikan kewirausahaan tidak mungkin diraih
dengan begitu saja, tetapi harus melalui tahapan. Secara umum keberhasilan adalah
kemampuan untuk melewati dan mengatasi kegagalan tanpa kehilangan semangat.
Dalam konteks ini keberhasilan merupakan output ataupun hasil yang didapat dari
suatu pembelajaran yaitu pendidikan kewirausahaan. Keberhasilan seorang wirausaha
biasanya erat kaitannya dengan hal-hal berikut, jujur, disiplin dan berani dan dapat
melaksanakan prinsip managemen yang baik. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan
antara lain, tidak ada perencanaan yang matang, bakat yang tidak cocok, kurang
pengalaman, tidak mempunyai semangat berwirausaha, kurangnya modal, lemahnya
pemasaran, dan tidak mempunyai etos kerja yang tinggi. Sehingga dalam proses
pendidikan kewirausahaan mahasiswa diberikan motivasi agar mempunyai jiwa
kewirausahaan.
Kriteria keberhasilan pendidikan kewirausahaan, adalah memiliki kemandirian
yang tinggi, memiliki kreatifitas yang tinggi, berani mengambil resiko, berorientasi
pada tindakan, memiliki karakter kepemimpinan yang tinggi, memiliki
keterampilan/skill berwirausaha, memahami konsep-konsep kewirausahaan dan
memiliki karakter pekerja keras. Menurut Churchill dalam Rambat Lupyoadi (2007),
pendidikan sangat penting bagi keberhasilan wirausaha. Kegagalan pertama dari
seorang wirausaha adalah karena lebih mengandalkan pengalaman daripada
pendidikan. Namun, juga tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seorang
wirausaha. Baginya kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya
bermodalkan pendidikan tapi miskin pengalaman lapangan. Oleh karena itu
perpaduan antara pendidikan dan pengalaman adalah faktor utama yang menentukan
keberhasilan wirausaha. Jadi pendidikan kewirausahaan merupakan upaya
menginternalisasikan jiwa dan mental kewirausahaan baik melalui institusi
pendidikan maupun institusi lain seperti lembaga pelatihan, training dan sebagainya.
Agus Wibowo (2011, h. 31).

b. Sasaran dan Asas Pendidikan Kewirausahaan

Menurut Basrowi (2011, h. 9-10) kewirausahaan memiliki asas dan sasaran yang
akan dicapai.Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Para generasi muda pada umumnya anak-anak sekolah, anak putus sekolah dan
calon wirausaha.
2. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil dan koperasi
3. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha BUMN, organisasi dan
kelompok-kelompok masyarakat.

Menurut Basrowi (2011, h. 9-10) asas kewirausahaan adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan bisnis yang sehat


2. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
3. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta keberanian
mengambil risiko bisnis.
2. Kreatifitas

Menurut Suryana (2003:110) menyatakan bahwa kreativitas adalah: “Berpikir


sesuatu yang baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam
menghadapi peluang”. Menurut Imam Musbikin (2006:6) adalah kemampuam
memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya. Kemampuan
memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru
untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu dijawab.
Menurut Slameto (2003: 145-146) berasumsi bahwa pada hakikatnya, pengertian
kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan
sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.

3. Minat Berwirausaha

Menurut Slameto, minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau
dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Tingkat prestasi seseorang
ditentukan oleh perpaduan antara bakat dan minat. (As’ad, 2005:7) Minat adalah
kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang
atau hal tertentu atau merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Hal yang paling
utama yaitu sifat keberanian untuk menciptakan usaha baru. Menurut Santoso, minat
wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu
terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi
dirinya. Inti dari pendapat tersebut adalah pemusatan perhatian yang disertai rasa
senang (Maman Suryamannim, 2006: 22).

G. Kerangka Pikiran

Pendidikan kewirausahaan merupakan keinginan, ketertarikan, dan keyakinan yang


diakui secara sadar oleh diri sendiri untuk melakukan tindakan kewirausahaan yang
kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan hidup tanpa takut dengan resiko yang
akan terjadi. Menurut McMullen & Shepherd (2006) dalam Hisrich, dkk. (2017: 6-7)
menyatakan faktor yang memengaruhi minat berwirausaha seseorang yaitu faktor
pendidikan. Melalui pendidikan kewirausahaan, wawasan kewirausahaan siswa menjadi
bertambah dan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan menjadi wirausaha,
meningkatkan kreativitas dan inovasi, karakter, intelektual, serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang lain sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri (Sulistyowati,
dkk. 2016).

Pemberian materi tentang sikap seorang wirausaha dalam materi pembelajaran dapat
menjadi pemicu siswa memiliki minat berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki minat
berwirausaha ditandai dengan perubahan sikapnya seperti wirausaha (Arrighetti, dkk.
2016: 838). Seseorang yang telah memeroleh pelatihan, seminar, kursus kewirausahaan
akan tertarik untuk berwirausaha (Anggraeni & Harnanik, 2015:44). Selain itu, melalui
pendidikan kewirausahaan menjadikan mahasiswa memiliki sikap percaya diri dalam
kemampuan mereka menciptakan dan mengevaluasi peluang usaha dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. dari sikap tersebut, mengindikasikan
bahwa melalui pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha
(Marques, dkk. 2018). Maka, semakin baik pemahaman tentang kewirausahaan maka
akan semakin tinggi pula minat berwirausaha mahasiswa.

H. Hipotesis

Hasil analisis hipotesis pertama menunjukkan bahwa variable X1 (pendidikan


kewirausahaan) tidak ada berpengaruh terhadap variabel Y (minat berwirausaha). Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Retno dan Trisnadi
(2012) yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausahaan. Karena
pendidikan kewirausahaan dengan hasil yang sangat tinggi dan hasil penelitian minat
berwirausaha yang cukup tinggi tidak dapat mempengaruhi minat berwirausaha, hal ini
disebabkan karena pengetahuan kewiraushaan yang diperoleh mahasiswa tidak sesuai
dengan pembentukan karakter dan kemampuan berwirausaha pada diri mahasiswa serta
tidak diikuti dengan adanya minat berwirausaha.
Hasil analisis hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel X2 (kreativitas)
berpengaruh terhadap Y (minat berwirausaha). Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Said Punto (2013) yang memperoleh hasil bahwa
kreativitas berwirausaha mahasiswa berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Hal ini
dapat dibuktikan bahwa mahasiswa mempunyai kreativitas sendiri untuk memunculkan
ide-ide baru dalam berwirausaha. Ide-ide tersebut ditemukan dengan cara melihat
pengalaman wirausaha orang lain yang dianggap remeh, sehingga dapat memunculkan
kreativitas baru. Kreativitas yang dimiliki oleh mahasiswa bisa dijadikan bekal untuk
menjadi seseorang wirausaha.

Anda mungkin juga menyukai