Oleh:
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan, diharapkan keluarga dan para ibu lebih
mengerti tentang stunting.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan 10 menit ini, diharapkan :
a. Keluarga paham dengan stunting
b. Keluarga paham apa yang harus dilakukan ibu dan calon ibu
c. Keluarga paham dengan situasi bayi dan balita
d. Keluarga paham dengan situasi sosial ekonomi dan lingkungan
e. Keluarga paham tentang dampak stunting
f. Keluarga paham bagaimana cara mencegah stunting
C. Metode dan Media
- Metode yang dilakukan Ceramah, Diskusi/Tanya Jawab
- Media yang digunakan lembar Print Materi.
D. Pelaksanaan Kegiatan
No Komunikator Komunikan Waktu
.
1. Memberi salam dan Menjawab
memperkenalkan diri salam
2 menit
2. Mejelaskan tujuan mendengarkan
penyuluhan
1. Menjelaskan tentang Mendengarkan
Stunting
E. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis Tes : Pertanyaan secara lisan
Soal :
1. Jelaskan pengertian Stunting
2. Adakah hubungan sosial ekonomi dan budaya dengan stunting? Jelaskan dengan
bahasa sendiri!.
3. Sebutkan dampak stunting?
4. Bagaimana cara pencegahan stunting?. Jelaskan !
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Stunting
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki tinggi atau panjang badan
yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang
atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar.
Pertembuhan anak dari WHO, balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang
disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil,
kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting dimasa
akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan
kognitif yang optimal.
Untuk memenuhi kecukupan gizi pada balita, telah ditetapkan program pemberian
makanan tambahan (PMT) khususnya untuk balita kurus berupa PMT lokal
maupun PMT pabrikan yaitu biskuit MT balita. Jika berat badan telah sesuai
dengan perhitungan berat badan menurut tinggi badan, maka MT balita kurus dapat
dihentikan dan dilanjutkan dengan makanan keluarga gizi seimbang (sumber:
Pemantauan Status Gizi, Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat, 2017).
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh higiene dan sanitasi yang buruk (misalnya
diare dan kecacingan) dapat menganggu penyerapan nutrisi pada proses
pencernaan. Beberapa penyakit infeksi yang diderita bayi dapat menyebabkan berat
badan bayi turun. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang cukup lama dan tidak
disertai dengan pemberian asupan yang cukup untuk proses penyembuhan maka
dapat mengakibatkan stunting.
E. Dampak Stunting
Dampak yang ditimbulkan stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka pendek
dan jangka panjang:
F. Upaya Pencegahan
Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang
termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan
kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan
pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga 40%
pada tahun 2025.
2. Balita :
a.Pemantauan pertumbuhan balita;
b.Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita;
c.Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak;
d.Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
4. Remaja :
a.Meningkatkan penyuluhan untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola
gizi seimbang, tidak merokok, dan mengonsumsi narkoba;
b.Pendidikan kesehatan reproduksi.
5. Dewasa Muda :
a.Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB);
b.Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular); dan
c.Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang, tidak
merokok/mengonsumsi narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
Priyono. 2020. Strategi Percepatan Penurunan Stunting Pedesaan: Studi Kasus
Pendampingan Aksi Cegah Stunting di Desa Banyumundu Kabupaten
Pandeglang, vol 16 No. 2.1.
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola
Asuh dan Sanitasi. www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-
penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/cegah-stunting-dengan-
perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi.
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.
Jakarta.
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat. 2017. Pemantauan Status Gizi 2016.
Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga. Jakarta.
WHO. 2017. Stunted Growth and Development. Geneva.