Disusun oleh:
Boby ( PO.62.20.1.18.0..)
Semuliano ( PO.62.20.1.18.073 )
Trisno ( PO.62.20.1.18.077 )
Wahyudi ( PO.62.20.1.18.078 )
Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Makalah Tentang Herbal Anti Gangguan Bersihan Jalan Napas, Gangguan Mobilitas Fisik
( Stroke ), Dan Gangguan Pola Nafas ( Asma )”. Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komplementer.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak dan sumber. Oleh karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang telah
memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku dan sumber lainnya sehingga tugas ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu melalui media ini kami menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan makalah ini.
A. Latar belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang terutama mengenai
saluran pernapasan bagian atas maupun bawah secara simultan atau berurutan. Gambaran
patofisiologinya meliputi infiltrat peradangan dan edema mukosa, kongesti vaskuler,
bertambahnya sekresi mukus, dan perubahan struktur danfungsi siliare (Nelson, 2012).
Sedangkan menurut (WHO, 2008) Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit saluran
pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum
penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang
parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor
pejamu.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan salah satu penyebab kematian tersering
pada anak di negara berkembang. Infeksi saluran pernapasan akut ini menyebabkan empat
dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada setiap tahunnya,
sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi. Insiden menurut kelompok umur Balita
diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per
anak/tahun di negara maju. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3
kali per tahun (WHO, 2013).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut kebanyakan disebabkan oleh virus mikoplasma,
kecuali epiglotis akut. Organisme streptokokus dan difteri merupakan agen bakteri utama
yang mampu menyebabkan penyakit faring 4 primer. Walupun ada banyak hal yang tumpang
tindih beberapa organisme lebih mungkin menimbulkan sindrom pernapasan tertentu
daripada yang lain dan agen tertentu mempunyai kecenderugan lebih besar dari pada yang
lain untuk menimbulkan penyakit yang lebih berat (Nelson, 2012). Adapun masalah-masalah
yang sering dialami oleh anak yang menderita ISPA yaitu ketidakefektifan bersihan jalan
napas, hipertermi ,perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, cemas, dan kurangnya
pemenuhan informasi (Muttaqin, 2008). Dari masalah-masalah yang sudah disebutkan diatas
maka masalah utama yang muncul yaitu masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas,
masalah ini diangkat karena ketidakmampuan pasien untuk mengatasi sumbatan pada jalan
napas yang dialami. Bersihan jalan napas itu merupakan hal yang penting karena jalan napas
merupakan jalan utama untuk melakukan proses sirkulasi udara dalam tubuh sehingga dalam
mempertahankan kelangsungan metabolisme sel diperlukan fungsi respirasi yang adekuat.
Apabila bersihan jalan napas tidak dipertahankan maka pasien akan mengalami sumbatan
pada jalan napas sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan napas (Somantri, 2007).
2. Herbal anti gangguan mobilitas fisik (stroke)
Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf pusat yang terjadi secara mendadak dapat
berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah diotak dan ini
biasanya disebabkan oleh gangguan pembuluh darah di otak. Gejala ini berlangsung cepat
berkembang dalam 24 jam atau lebih yang dapat menyebabkan kematian yang disebabkan
karena gangguan peredaran darah otak non-traumatik (Rizaldy, 2010). Stroke merupakan
masalah yang serius didunia karena dapat menyebabkan kecacatan fisik dalam jangka waktu
yang cukup lama dan kematian secara tiba-tiba (Pugh, Mathiesen & Meighan, 2009) .
Menurut data World Health Organization (WHO, 2016) bahwa stroke merupakan
penyebab kedua kematian dan penyebab keenam yang paling umum dari cacat. Sekitar 15 juta
orang menderita stroke yang pertama kali setiap tahun, dengan sepertiga dari kasus ini atau
sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian (3,5 juta perempuan dan 3,1 juta laki-laki). Stroke
merupakan masalah besar di negaranegara berpenghasilan rendah daripada di negara
berpenghasilan tinggi. Lebih dari 81% kematianakibat stroke terjadi di negara-negara
berpenghasilan rendah Presentase kematian dini karna stroke naik menjadi 94% pada orang
dibawah usia 70 tahun.
Faktor risiko penyebab stroke antara lain seperti hipertensi (penyakit darah tinggi),
kolesterol, aterosklerosis, gangguan jantung, penyakit kencing manis (diabetes) (Irianto,
2014). Hipertensi menjadi penyebab yang paling sering terjadi pada pasien stroke. Hipertensi
dapat menyebabkan perubahan patologis baik dalam pembuluh darah kecil maupun besar,
salah satunya arteri basilaris ke otak. Pembuluh verifer dapat menjadi sklerosis, berkelok ,
lemah, luminanya sempit sehingga aliran darah ke otak menjadi berkurang. Jika kerusakan
berlanjut dapat menyebabkan pembuluh besar menjadi perdarahan, yang menyebabkan infark
jaringan (Black, Hawks 2014). Masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien stroke
adalah perubahan perfusi jaringan otak, hambatan mobilitas fisik, resiko gangguan integritas
kulit, kerusakan komunikasi verbal, resiko ketidakseimbangan nutrisi (muttaqin, 2008).
Salah satu masalah keperawatan yang perlu penanganan lebih lanjut yaitu hambatan
mobilitas fisik, karena pasien stroke akan merasa kehilangan kekuatan 4 pada salah satu
anggota gerak. Pada penderita stroke atau lumpuh separuh badan, biasanya penderita akan
mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas karena keterbatasan ruang gerak. Menurut
WHO (2016) Dari 33 juta penderita stroke di dunia, lebih dari 12 juta yang tersisa dengan
cacat.Untuk mencegah hal tersebut maka perawat harus memberikan asuhan keperawatan
secara menyeluruh. Tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat kepada pasien stroke dengan
hambatan mobilitas fisik diantaranya adalah dengan latihan mobilisasi, tirah baring setiap 2
jam sekali tindakan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya kekakuan pada otot,
memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga maupun pasien tentang tujuan
peningkatan mobilitas fisik.
3. Herbal anti gangguan pola nafas (asma)
Asma merupakan penyakit yang mempunyai manifestasi sangat bervariasi. Ada yang
mungkin bebas dari serangan jangka waktu yang lama ada juga yang mengalami gejala secara
terus – menerus. Pola gejala antar pasien juga berbeda, ada yang mengalami batuk secara
terus menerus pada waktu malam hari, dan ada juga yang mengalami rasa sesak di dada dan
bersin – bersin pada siang ataupun malam hari. Pada penyakit asma, terjadi inflamasi pada
saluran nafas, yang disebut bronkospasme. Bronkospasme terjadi akibat meningkatnya
responsitivitas otot polos bronkus terhadap adanya rangsangan dari luar, yang disebut alergen.
Alergen yang terhirup masuk kedalam sistem pernafasan akan merangsang otot – otot di
sekeliling saluran pernafasan. Sehingga, menyebabkan penyempitan saluran pernafasan yang
terjadi akibat pengerutan dan tertutupnya saluran nafas karena dahak yang diproduksi secara
berlebihan. Pada waktu yang sama, dahak yang berlebihan tidak bisa dikeluarkan melalui
batuk dan akan mengakibatkan kebersihan jalan nafas penderita menjadi tidak efektif
(Masriadi, 2016).
Asma merupakan jenis penyakit kronis yang bersifat tidak menular. Menurut World
Health Organization (WHO) penyakit asma merupakan penyakit kronis yang terjadi pada
saluran udara dari paru – paru yang meradang kemudian menyempit. WHO menyebutkan
bahwa penduduk bumi pada tahun 2016 yang mencapai 7,3 Miliyar diantaranya 235 juta
orang yang menderita asma (National Center for Health Statistics, 2016). Angka kejadian
asma di Indonesia melalui sistem Informasi Surveilans PTM berdasarkan jenis kelamin
sebanyak 18.784, dengan jumlah penderita terbanyak adalah perempuan sebanyak 10.353.
Sedangkan jumlah penderita asma berdasarkan kelompok usia 35 – 59 tahun sebanyak 7.694
(KEMENKES RI, 2017).
Salah satu penyebab asma adalah rangsangan alergen seperti serbuk bunga, debu,
polusi, dll. Bila seseorang tersebut menghirup alergen, terjadilah fase sensitisasi, anti bodi IgE
akan meningkat. Hal ini dapat menimbulkan efek yaitu edema lokal pada dinding bronkiolus
kecil, sekresi mukus yang kental pada lumen bronkiolus, dan spasme otot polos pada
bronkiolus, sehingga menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan. Pada pasien dengan
asma kekambuhan seringkali terjadi adalah dengan adanya batuk atau pilek, serta adanya
sesak nafas.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
C. Tujuan Penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
JURNAL-JURNAL YANG TERKAIT OBAT HERBAL
1. Jurnal Herbal anti gangguan bersihan jalan nafas
Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol.Ii.No.1.April 2014. 47. Pengaruh Fisioterapi
Dada Terhadap. Bersihan Jalan Nafas
Jurnal Riset Hesti Medan, Vol. 4, No. 1, Juni 2019. Studi Kasus
Pemenuhan Bersihan Jalan Nafas Pada. Pasien Tb Paru
A. KESIMPULAN
a. Herbal anti gangguan bersihan jalan nafas
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang terutama
mengenai saluran pernapasan bagian atas maupun bawah secara simultan atau
berurutan. Gambaran patofisiologinya meliputi infiltrat peradangan dan edema
mukosa, kongesti vaskuler, bertambahnya sekresi mukus, dan perubahan
struktur danfungsi siliare (Nelson, 2012). Sedangkan menurut (WHO, 2008)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit saluran pernapasan atas atau
bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum
penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai
penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya,
faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
b. Herbal anti gangguan mobilitas fisik (stroke)
Stroke adalah gangguan fungsi sistem saraf pusat yang terjadi secara
mendadak dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya
pembuluh darah diotak dan ini biasanya disebabkan oleh gangguan pembuluh
darah di otak. Gejala ini berlangsung cepat berkembang dalam 24 jam atau
lebih yang dapat menyebabkan kematian yang disebabkan karena gangguan
peredaran darah otak non-traumatik (Rizaldy, 2010). Stroke merupakan
masalah yang serius didunia karena dapat menyebabkan kecacatan fisik dalam
jangka waktu yang cukup lama dan kematian secara tiba-tiba (Pugh,
Mathiesen & Meighan, 2009)
c. Herbal anti gangguan pola nafas (asma)
Asma merupakan penyakit yang mempunyai manifestasi sangat bervariasi.
Ada yang mungkin bebas dari serangan jangka waktu yang lama ada juga
yang mengalami gejala secara terus – menerus. Pola gejala antar pasien juga
berbeda, ada yang mengalami batuk secara terus menerus pada waktu malam
hari, dan ada juga yang mengalami rasa sesak di dada dan bersin – bersin pada
siang ataupun malam hari. Pada penyakit asma, terjadi inflamasi pada saluran
nafas, yang disebut bronkospasme. Bronkospasme terjadi akibat
meningkatnya responsitivitas otot polos bronkus terhadap adanya rangsangan
dari luar, yang disebut alergen. Alergen yang terhirup masuk kedalam sistem
pernafasan akan merangsang otot–otot di sekeliling saluran pernafasan.
Sehingga, menyebabkan penyempitan saluran pernafasan yang terjadi akibat
pengerutan dan tertutupnya saluran nafas karena dahak yang diproduksi secara
berlebihan. Pada waktu yang sama, dahak yang berlebihan tidak bisa
dikeluarkan melalui batuk dan akan mengakibatkan kebersihan jalan nafas
penderita menjadi tidak efektif (Masriadi, 2016).
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini
sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping
itu kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami bisa
berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA