Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HADIST-HADIST TENTANG LINGKUNGAN HIDUP

DisusunOleh :
1. M HAFIZH ASA WIGUNA (2051010383)
2. FAKHRI DANI ALFARIZI (2051010357)
3. PUTRIMELISA (2051010335)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“HADIST-HADIST TENTANG LINGKUNGAN HIDUP”Adapun tujuan dari
penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas makalah pada mata
kuliah“ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP”Selain itu,makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang hadist lingkungan hidup bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari,bahwa laporan yang penulis buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bias menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Bandar Lampung, 21 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................... 4
C. Tujuan ...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Lingkungan dalam Perspektif al-Qur'an dan al-Hadis................6
B. Hadis –hadis Tentang Lingkungan Hidup..................................7
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................11
B. Kritik dan Saran...........................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam datang dan di turunkan Allah SWT sebagai rahmatanlil Alamin
(Rahmat bagi seluruh alam) .Rahmat dalam bahasa Arab berarti mengasihi atau kasih
sayang. Ini menunjukkan bahwa orang Islam dimanapun dan kapanpun harus
senantiasa mengasihi.Dan kasihnya bukan hanya untuk kalangan Tertentu atau
makhluk tertentu tetapi kepada seluruh alam termasuk di dalamnya terhadap
lingkungan.
Untuk itu sebagai muslim kita seharusnya memahami landasan-landasan dari
pelestarian lingkungan. Karena pelestarian lingkungan tak lepas dari tanggung jawab
manusia sebagai Khalifah di bumi ini. Manusia diciptakan sebagai Khalifah di bumi
untuk mengatur kehidupan lingkungan hidup yg baik dan terata,namun sebaliknya
justru saat ini manusia telah membuat kerusakan di bumi.
Islam merupakan agama yang mengatur semua aspek kehidupan di muka
bumi, termasuk mengenai bagaimana manusia dalam menjaga lingkungan. Islam
memberikan pandangan tersendiri terhadap lingkungan, karena manusia di ciptakan
sebagai Khalifah di bumi,yang harus menjaga dan melestarikan bumi.Apabila
masyarakat muslim memahami bahwa interaksi yang benar dengan lingkungan juga
merupakan ibadah, mungkin kerusakan lingkungan tidak akan sebesar yang terjadi
saat ini.

B. RumusanMasalah
1. Apa pengertiandarilingkungan dalamPerspektifal-Qur'an danal-Hadis?
2. Apasajakah Hadis– hadisTentang Lingkung Hidup?

4
C. Tujuan
Adapun tujuan daripenyusunan makalahiniantara lain:
1. Memahami lingkungan dalamPerspektifal-Qur'an dan al-Hadis
2. MemahamiHadis– hadisTentang Lingkung Hidup

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lingkungan dalam Perspektif al-Qur'an dan al-Hadis


Lingkungan adalah semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan
hewan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang
berada di sekeliling makhluk hidup (organisme) yang mempunyai pengaruh timbal
balik terhadap makhluk hidup tersebut.

Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam
suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat
mempengaruhi hidupnya. Di dalamnya termasuk manusia dan tingkah lakunya yang
terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta
kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. Sedangkan lestari memiliki arti tetap
selama-lamanya, kekal tidak berubah. Kata pelestarian artinya berupaya
mengabdikan, memelihara, dan melindungi sesuatu dariperubahan.Dalam bahasa
Arab pelestarian semakna dengan al-ishlah yang berarti menjadikan sesuatu tetap
adanya dan menjaga keberadaannya karena dilandasi rasa kasih sayang. Dengan
demikian, upaya pelestarian lingkungan adalah menjaga keberadaan lingkungan yang
dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.1

Lingkungan merupakan bagian dari integritas kehidupan manusia, sehingga


harus dipandang sebagai salah satu komponen ekosistem yang memiliki nilai untuk
dihormati, dihargai, dan tidak boleh disakiti. Integritas ini pula yang menjadikan
manusiamemilikitanggung jawab supayaberperilaku yangbaik dengan kehidupan
yang adadi sekitarnya. Sumberdayaalam adalah segala sesuatu yang terdapat dialam
yangbergunauntuk memenuhikebutuhan hidup manusiabaik dimasakini maupun
1
Riyadi Slamet, Dasar dan Pengertiannya, Surabaya: Usaha Nasional, 1998, hal 25-26

6
masamendatang. Kelangsungan hidupmanusiatergantung dari kebutuhan
lingkungannya, sebaliknya kebutuhan lingkungan tergantung bagaimana kearifan
manusia dalam mengelolanya. Lingkungan hidup tidak semata matadipandang
sebagai penyedia sumber daya alam serta sebagai daya dukung kehidupan yang harus
dieksploitasi, tetapi juga sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian.

B. Hadis – hadis Tentang Lingkung Hidup


1. Hadis tentang perintah menghidupkan lahan yang mati
Urwah pernah berkata, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah dan hamba-
hamba juga hamba Allah. Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati,
maka dia lebih berhak kepadanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang
membawa ajaran ini.”2

Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam juga bersabda,

‫رجأاهيفهلفةتيماضرأايحأنم‬U،‫ةقدصهلوهفيفاوعلاهلكأامو‬
“Barangsiapa yang menghidupkan tanah yang mati, maka di sana ia akan
memperoleh pahala dan tanaman yang dimakan binatang
kecil(sepertiburung atau binatang liar), maka hal itu menjadisedekah
baginya.” (HR. Darimiy dan Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani
dalam al-Irwaa’ (4/6)).3
Dalam hadis tersebut Nabi saw, menegaskan bahwastatus kepemilikan
tanah yang kosong adalah bagi merekayang menghidupkannya,
inisebagai motivasi dan anjuranbagi merekayang menghidupkannya.
Menghidupkan lahan mati sebagai suatu keutamaan yang
dianjurkanIslam, sertadijanjikan bagi yangmengupayakannyapahala

2
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al- Qur’an, Bandung : Mizan, 1996, hal 56
3
Suryadi, Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis Pemahaman Kontekstual dengan
Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Keilmuan, Yogyakarta: Teras, 2009, hal 47

7
yang amat besar, karenausahaini adalah dikategorikan sebagai
usahapengembanganpertanian dan menambah sumber-sumber produksi.

2. Hadis tentang perintah untuk menanam pohon (reboisasi)


‫ةقدصهبهلناك لَّإةميهب وأناسنإوأريطهنملكأيف اعرزعرزي وأاسرغ سرغي ملسمنمام‬e
‫…اللَلوسرلاق‬
Artinya:
“…. Rasulullah sawbersabda :tidaklah seorang muslim menanam
tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun
hewan, kecualibaginya dengan tanaman itu adalah sadaqah”. (HR. al-
Bukhari dan Muslim dari Anas).
Hadis Nabi saw. tentangperintah menanam pohon (reboisasi) adalah
mengajarkan kepadaumatnyauntuk menanam tumbuhan baik berupapohon,
biji-bijian atau tanaman pangan. Nabi saw jugamelarang menebang
pohontanpamengikutiprosedur yang benar, karenaakan mengancam
kesinambunganmakhlukhidup dibumi. Dengan melakukan penghijauan
(reboisasi) akan mempercantik wajahdunia dan sekaligus membawa
manfaat bagi manusiadan alam. Seperti: pohon bisamenjadi tempat
berteduh, akarnya bisa mencegahIstianah terjadinya erosi dan banjir,
daunnyabisa menyejukkan pandangan bagi orang yang melihatnya,
membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara dan lain-
lain.4

3. Hadis tentang laranganmembuang hajat sembarangan

‫…لظلاو قيرطلاةعراقو دراوملايفزاربلاةثلَثلانعلَملا اوقتا‬


Artinya:

4
Rahman, Fazhlul, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin, Jakarta : Bineka
Aksara, 1987, hal 77-79

8
Jauhilah tiga macam perbuatan yang dilaknat ;buang air besar disumber
air, ditengah jalan, dan di bawah pohon yang teduh. (HR. AbuDaud)
Rasulullah saw, jugabersabda:

‫هيفلستغي مثيرجي لَّيذلامئادلاءاملايفمكدحأنلوبي َّل‬


(Janganlah salah seorangdari kalian kencing diair yang diam yang
tidakmengalir, kemudian mandi disana.HR. Al-Bukhari)

Hadis Nabi Saw. tentang larangan membuang hajat sembarang, seperti:


melarang membuang kotoran (manusia)di bawah pohon yang sedang
berbuah, di aliran sungai, di tengah jalan, atau di tempat orang berteduh,
tempat pertemuanair, di liang-liang tanah di manabinatang tinggal, dan di
airyang tidak mengalir. Dengan membuanghajat sembarangan berarti
mengganggu orang lain, menyebabkan tempat itu menjadi najis,
menimbulkan baunya yang tidak sedap sekaligus kotor, kumuh, jorokdan
sekaligus menjadi tempat sarang nyamuk sehingga mudah terserang
penyakit.5

4. Hadis Menghindari Kerusakan dan Menjaga Keseimbangan Alam.


Dalam firman Nya dalam QS. alMulk (67)

‫روطف نم ىرت له رصبال عجراف توافت نم نمحرال قلخ يف‬


‫ىرت ام اقابط تاومس عبس قلخ يذال‬
Artinya :
Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-

5
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al- Qur’an, Bandung : Mizan, 1996, hal 57-58

9
kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidakseimbang. 6
Keseimbangan yang diciptakan Allah swt, dalamsuatu
lingkunganhidup akan terus berlangsung dan baru akan terganggu jika
terjadi suatu keadaan luar biasa,seperti gempa tektonik, gempa yang
disebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi.
Tetapi menurut al-Qur’an, kebanyakan bencanadi planet bumi
disebabkan oleh ulah perbuatan manusiabyang tidak bertanggung jawab.
Firman Allah swt yangmenandaskan hal tersebut adalah QS. al-
Rum (30):sebagai berikut :

‫ري مهلعلاولمع يذلاضعب مهقيذيلسانلايديأتبسكامبرحبلاو ربلايفداسفلارهظ‬U‫نوعج‬


Artinya:
Telah nampak kerusakandi darat dan dilautdisebabkan karena perbuatan
tangan manusia supaya Allah merasakan kepadamerekasebahagian
dari(akibat) perbuatan mereka, agar merekakembali (kejalan yang
benar)”.7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk bersikap hormat terhadap
alam, karena alam adalah bagian dari hidup manusia. Jika manusia tidak mengelola
alam dengan baik, maka sama saja akan menghancurkan hidupnya sendiri. Hadis-
hadis yang menyebutkan tentang pelestarian lingkungan merupakan isyarat tentang
adanya keteraturan yang harus dijaga dan dilestarikan. Seperti hadis perintah untuk
6
Mukhlishin, Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Islam, Yogyakarta: Elsaq
Press, 2011, hal 61
7
WJS. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Balai Pustaka, 1976,hal 85-86

10
bercocok tanam, menanam pohon (reboisasi), tidak boleh membuang hajat
sembarangan.
Lingkungan sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah mestinya diijaga
kelestariannya. Kelestarian lingkungan terkait dengan kesejakteraan suatu bangsa.
Oleh karena itu, manusia harus menjaga, memelihara lingkungan dengan sebaik-
baiknya. Upayaupaya yang harus ditempuh
dalam melestarikan lingkungan hidup adalah antara lain; memelihara dan melindungi
hewan;menanam pohon dan penghijauan; menghidupkan lahan mati; memanfaatkan
udara dan airdengan baik, dan yang terpenting adalah bagaimana agar keseimbangan
alam dan habitatnya tetap terjaga. Hadis-hadis tersebut di atas tidak hanya dipahami
secara tekstual, terpaku dengan bunyi teks hadis, namun perlu dipahami secara
kontekstual sehingga akan
menghasilkan ruh dan semangat dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka penulis
sangat mengharapkan kritik yang mendukung untuk lebih baiknya di masa yang akan
datang. Penulis juga menyarankan kepada pembaca agar lebih banyak membaca
buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan mata kuliah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Suryadi, Lingkungan Hidup dalam Perspektif Hadis Pemahaman Kontekstual dengan
Pendekatan Integrasi-Interkoneksi Keilmuan, Yogyakarta: Teras, 2009
Mukhlishin, Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Islam,
Yogyakarta: Elsaq Press, 2011
Rahman, Fazhlul, Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin,
Jakarta : Bineka Aksara, 1987.
Riyadi, Slamet, Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya, Surabaya:
Usaha Nasional, 1998.
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al- Qur’an, Bandung : Mizan, 1996.
WJS. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Balai Pustaka,
1976.

12

Anda mungkin juga menyukai