DOSEN : M.ROHIM
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayahNya penulis menyelesaikan tugas kelompok makalah “ Hubungan
IlmuAkhlak dengan Ilmu Lainnya”dalam waktu ini.Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh bapak.Maksud dan tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu panduan mahasiswa dan
mahasiswi khususnya di dalam mata kuliah Akhlak.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yangmemerlukannya. Tidak lupa pula penyusun haturkan permohonan maaf sebesar-
besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kata-kata yang
tidakberkenan di hati pembaca dan tidak sesuai, karena penyusun hanya manusia
biasadan kesempurnaan hanya milik Allah.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu diketahui bahwa akhlak merupakan suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan
pertimbangan terlebih dahulu. Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang menejelaskan arti
baik dan buruk, dan menerangkan apa yang harus diperbuat oleh sebagian
manusiaterhadap sesamanya dan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai oleh manusia
dalamperbuatan mereka dan menunjukkan yang lurus yang harus diperbuat. Ilmu akhlak
seringdisamakan dengan etika, namun diantara keduannya memiliki perbedaan yaitu
etikamenentukan baik dan buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran agama.
Dengandemikian objek pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Kaitannya dengan akhlak seseorang, itu tidak terlepas dari tingkah laku(sikap)
dengansesama dan penciptanya(tuhan). Maka dalam hal ini ilmu akhlak tentunya
mempunyaihubungan-hubungan yang terkait dengan ilmu-ilmu lainnya, baik dari segi
tujuan, konsepdan kotribusi ilmu akhlak terhadap ilmu-ilmu tersebut dan sebaliknya
bagaimanakontribusi ilmu lain terhadap ilmu akhlak.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan keilmuan dalam islam melaju dengan cepat dan pasti. Dalam hal
ini Nabi Muhammad sebagai tokoh penyebar agama islam, telah memberikan penegasan
tentang fungsi dan peran ilmu dalam islam.
Ilmu-ilmu agama islam muncul pada masa-masa awal Dinasti Abasiyah (137-766
H/750-1258), tepatnya setelah kaum muslimin dapat menciptakan stabilitas keamanan
diseluruh wilayah islam. Kaum muslimin yang tingkat kehidupannya semakin baik, tidak
lagi berorientasi untuk memperluas wilayah, melainkan berupaya untuk membangun
suatu peradaban melalui pengembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan yang berkembang saat itu, tidak hanya ilmu-ilmu agama islam.
Ilmu-ilmu keduniaan yang memang tidak bisa dipisahkan dari ilmu-ilmu agama juga turut
berkembang, sehingga pada masa ini muncul ahli-ahli ilmu bahasa arab, ahli ilmu alam,
dan para filsuf.
Ajaran akhlak dan moral biasanya mengacu pada ajaran yang disampaikan melalui
khutbah-khutbah, kumpulan peraturan dan ketetapan, tentang bagaimana manusia hidup
dan bertindak agar ia menjadi manusia yang baik. Akhlak sebagai ilmu pengetahuan yang
berdiri sendiri, dalam menjalankan fungsinya memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain.
Berikut akan dijelaskan hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu-ilmu lainnya.
Perkataan akhlak berasal dari bahasa arab jama’ dari khuluqun, yang menurut
bahasa diartikan budi pekerti, perangai, tindak laku atau tabi’at, adab, atau tingkah laku.
Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang
berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta dan
makhluk, yang berarti yang diciptakan. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai
media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan
antara makhluk dengan makhluk.
2
Sedangkan pengertian akhlak menurut istilah, terdapat pengertian menurut para
ahli yaitu :
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu akhlak adalah ilmu
yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela
tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
Ilmu akhlak bisa juga diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan tentang baik
dan buruk, mempelajari tentang sifat-sifat terpuji dan cara-cara untuk memilikinya,
serta mempelajari tentang sifat-sifat tercela dan cara-cara untuk menghindarinya.
3
Dalam kajian Tasawuf, terdapat satu asa yang disepakati, Yitu tasawuf
ialah moralitas yang berasaskan islam. Dalam hal ini, seluruh ajaran islam dari
segala aspeknya adalah prinsip moral.
Jika tasawuf dipahami sebagai ilmu tentang filsafat hidup, ilmu tentang
bagaimana mengelola hati agar menjadi baik, jelaslah hubungan keterkaitan antara
akhlak dengan tasawuf. Hubungan ini semakin tampak jelas pada spek terkait
dengan akhlak bathini, semisal ikhlas dalam beribadah, tawakal, dan sabar, dalam
rangka mendekatkan diri kepada allah.
Bertasawuf tanpa akhlak adalah hal yang mustahil. Tujuan ilmu tasawuf
adalah membersihkan hati ( tazkiyatum nafs). Dalam hal ini, ilmu akhlak dapat
membantu seseorang untuk menghilangkan berbagai penyakit hati, yang
menghalangi pemiliknya dari esensi ketuhanan. Jadi, dapat dikatakan bahwa
akhlak merupakan pintu gerbang menuju ilmu tasawuf.1
1
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Hlm 17
4
penganiayaan terhadap sesame umat muslimIlmu akhlak dengan ilmu tauhid ini
sekurang-kurangnya dapat dilihat melalui dua analisis sebagai berikut:
Tauhid tanpa akhlak yang mulia tidak akan ada artinya, dan akhlak yang
mulia tanpa tauhid tidak akan kokoh. Selain itu tauhid memberi arah terhadap
akhlak, dan akhlak memberi isi terhadap arahan tersebut, disinilah letak hubungan
yang erat dekat antara tauhid dan akhlak.
2
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2013), hlm
23
5
perilaku, serta keadaan hidup pada umunya. Dalam akhlak dipelajari bagaimana
cara seseorang bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama.
Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari akhlak, karena pada dasarnya tujuan
pendidikan dalam islam adalah membentuk perilaku anak didik menjadi baik dan
mulia. Hakikat pendidikan adalah menyiapkan dan mendampingi seseorang agar
memperoleh kemajuan dan kesempurnaan. Kebutuhan manusia terhadap
pendidikan beragam kebutuhan manusia.
Ilmu pendidikan dalam hal ini pendidikan islam, memang sangat erat
kaitannya dengan ilmu akhlak. Menurut Asy-Syaibani, tujuan pendidikan islam
sebagai berikut:
3
Ahmad Amin. Etika (Ilmu Akhlak). (Jakarta: Bulan Bintang, 1988)., Hlm.15.
6
Hal ini karena keduanya sama-sama bertujuan membentuk pribadi sebagai insan
kamil, yang menjalankan ajaran islam sesuai dengan tuntunan yang di ajarkan
Rasulullah.4
filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud, dan bertujuan
menyelidiki hakikatnya. Objek kajian filsafat meliputi alam dengan segala isinya;
manusia, perilaku, dan sikapnya; serta mengenal eksistensi allah. Adapun objek
kajian ilmu akhlak adalah perilaku manusia tersebut, dapat diketahui sebagai
perbuatan baik atau buruk melalui kajian ilmu filsafat, dengan dasar-dasar ajaran
agama.5
4
Ahmad Amin. Etika (Ilmu Akhlak). (Jakarta: Bulan Bintang, 1988)., Hlm.17
5
Amin,Samsul Munir, Ilmu Akhlak, (wonosobo: Imprint Bumi Aksara, 2016) Hlm 28
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013)