Anda di halaman 1dari 2

Bab 4

Pembahasan

Indikator asam basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah
warna dengan berubahnya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan
bersifat asam atau basa dengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda
pada larutan asam dan basa (Fessenden & Fessenden, 1999). Indikator asam basa
yang sering digunakan di Laboratorium kimia saat ini adalah indikator sintesis.
Setiap indikator sintesis memiliki karakteristik berupa trayek pH yang
ditunjukkan oleh perubahan warna pada kondisi asam dan basa serta harga tetapan
indicator.
Indikator asam basa metilmerah mempunyai perubahan warna merah ke
kuning dengan trayek pH 4,4-6,2. Indikator asam basa fenolftalein mempunyai
perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah keunguan dengan trayek pH
8,3-10,0. Kertas lakmus mempunyai perubahan dari biru ke merah, dan merah ke
biru dengan trayek pH 4,5-8,3. Bromtimol biru mempunyai perubahan warna dari
kuning ke biru dengan pH 6,0-7,6
Pada H2SO4 mempunyai hasil Indikator pH Universal 1, pada saat ditetesi
Phenolptalein tidak terjadi Perubahan Warna pada larutan sehingga larutan
menjadi tidak berwarna(bening), pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan
warna pada larutan dari yang bening menjadi merah muda pekat, sedangkan
perubahan pada saat diteteskan indicator alami ialah berubah menjadi kuning.
Pada CH3COOH mempunyai hasil Indikator pH Universal 0, pada saat
ditetesi Phenolptalein tidak terjadi perubahan warna pada larutan sehingga larutan
menjadi tidak berwarna(bening), pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan
warna pada larutan dari yang bening menjadi merah, sedangkan perubahan pada
saat diteteskan indicator alami ialah berubah menjadi kuning keorangean.
Pada asam borat 2% mempunyai hasil Indikator pH Universal 5, pada saat
ditetesi Phenolptalein tidak terjadi perubahan warna pada larutan sehingga larutan
menjadi tidak berwarna(bening), pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan
warna pada larutan dari yang bening menjadi merah muda, sedangkan perubahan
warna pada saat diteteskan indicator alami ialah berubah menjadi kuning cerah.
Pada NaCl 5% mempunyai hasil Indikator pH Universal 4, pada saat
ditetesi Phenolptalein tidak terjadi perubahan warna pada larutan sehingga larutan
menjadi tidak berwarna(bening), pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan
warna pada larutan dari yang bening menjadi merah keorangean, sedangkan
perubahan pada saat diteteskan indicator alami ialah berubah menjadi kuning.
Pada NaHCO3 5% mempunyai hasil Indikator pH Universal 8, pada saat
ditetesi Phenolptalein terjadi perubahan warna pada larutan sehingga larutan
menjadi ungu muda, pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan warna pada
larutan dari yang bening menjadi kuning, sedangkan perubahan pada saat
diteteskan indicator alami ialah berubah menjadi orange.
Pada Na2CO3 mempunyai hasil Indikator pH Universal 11, pada saat
ditetesi Phenolptalein terjadi perubahan warna pada larutan sehingga larutan
menjadi ungu, pada saat ditetesi metilmerah terjadi perubahan warna pada larutan
dari yang bening menjadi kuning, sedangkan perubahan pada saat diteteskan
indicator alami ialah berubah menjadi merah kehitaman.

Anda mungkin juga menyukai