Anda di halaman 1dari 14

EKSPERIMEN FISIKA

MOMENTUM & IMPLUS

Oleh :

Nama : Monica Gustina

NIM : ACB 117 003

Prodi/Fakultas : Pendidikan Fisika / FKIP

Dosen Pengampu : Yoan Theasy, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS LEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2020
I. TOPIK I
“TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN”.
II. TUJUAN PRATIKUM
Tujuan dilakukannya eksperimen ini adalah untuk menentukan koefisien restitusi (e)
suatu tumbukan.
III. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana menentukan koefisien restitusi ( e ) pada suatu tumbukan ?
IV. VARIABEL
 Variabel manipulasi : Massa m (kg)
 Variabel kontrol : kecepatan V (m/s)
 Variabel respon : kecepatan V (m/s) dan momentum ρ (kgm/s)
V. ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN

Bola Tenis

Mistar

Kertas HVS
Kamera Hp

VI. DASAR TEORI


Koefisien tumbukan adalah perbandingan negatif antara kecepatan relatif sesaat
sesudah terjadi tumbukan dengan kecepatan relatif sebelum terjadi tumbukan, untuk
tumbukan satu dimensi. Besarnya koefisien tumbukan dapat dicari dengan cara:
Dari kekekalan momentum:
mAvA + mBvB  = mAvA’ + mBvB’
  mA (vA – vA’) = mB (vB – vB’)……………… (Persamaan I)
Dari kekekalan energi kinetik:
 mAvA2 +  mBvB2 =  mA (vA’)2 +  mB (vB’)2
mA (vA2 – (vA’)2        = mB (vB2 – (vB’))2
mA (vA – vA’) (vA + vA’) = mB (vB – vB’) (vB + vB’)…(Persamaan II)
Persamaan II dibagi Persamaan I, sehingga:
(vA + vA’) = (vB + vB’)
vA – vB      = vB’ + vA’
e  =- (  vA’ – vB’)/ vA – vB

Jenis-jenis tumbukan:
a. Tumbukan Lenting Sempurna
Pada tumbukan lenting sempurna tidak ada energi kinetik yang hilang, sehingga berlaku hukum
kekekalan mekanik dan hukum kekekalan momentum.

Tumbukan Lenting sempurna memiliki koefisien restitusi e=1

b. Tumbukan Lenting Sebagian

Tumbukan Lenting Sebagian memiliki koefisien restitusi  0 <  e  <  1

Pada tumbukan ini energi kinetik benda berkurang, sehingga hukum kekekalan energi mekanik
tidakberlaku. Pada tumbukan yang terjadi pada benda yang jatuh dari ketinggian h meter:v A =  ,
vB sebagai v lantai, yaitu 0 (baik vB maupun vB’), sehingga:koefisien restitusinya adalah akar dari
h’/h maka koefisien tumbukan benda sama dengan akar dari tinggi pantulan akhir dibagi dengan
tinggi pantulan awalnya. Untuk mencari tinggi pantulan ke-n dapat dicari dengan cara:

hn = h0 e2n

VII. PROSEDUR KERJA


1. Menyiapkan semua alat, dan bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini.
2. Menempelkan kertas HVS pada dinding yang sudah ditulis dengan ukuran sesuai
mistar.
3. Mengambil bola tenis, kemudian mengangkat bola tersebut pada ketinggian
tertentu.
4. Kemudian menjatuhkannya, sambil mengamati pantulan bola yang pertama
kalinya dan merekamnya agar data yang diperoleh lebih akurat.
5. Melihat tinggi pantulan bola yang pertama kalinya pada video yang telah direkam
selama percobaan.
6. Melakukan percobaan sampai mendapatkan data sebanyak 10 buah.
7. Mencatat data yang didapatkan.

VIII. TABEL PENGAMATAN

Percobaan H h’ e
1 10 cm
2 20 cm
3 30 cm
4 40 cm
5 50 cm
6 60 cm
7 70 cm
8 80 cm
9 90 cm
10 100 cm

IX. ANALISIS

e1 =  =  
e2 =  =  

e3 =  =  

e4 =  =  

e5 =  =  

e6 =  =  

e7 =  =  

e8 =  =  

e9 =  =

e10 =  =  

erata-rata =

Faktor yang memengaruhi ketidakakuratan data:

1. Keterbatasan ketelitian pengukur (batas ketelitian mistar adalah 1 mm)


2. Kesalahan penentuan titik puncak pantulan bola, yang disebabkan waktu bola berada di
posisi puncak hanya sepersekian detik, dan tidak dapat ditangkap mata secara akurat.
3. Bidang pantulan yang tidak rata, sehingga selain menyebabkan ketinggian pantulan yang
berbeda, juga menyebabkan arah pantulan yang tidak tegak lurus dengan bidang pantulan
(membentuk sudut baru).

4. Faktor lain, seperti adanya angin yang berhembus ke arah bola,Sehingga arah pantulan
bola juga berubah.

.
X. RALAT

No ρ(kgm/s) ρ(kgm/s)2
∆ρ
a. ∆ρ rata rata
Σρ
N
b. Kesalahan Mutlak

N ( ρ2 ) −( Σρ)2
Δρ=
1
N √ N
c. Kesalahan Relatif
Δ Eρ
Kr E ρ = . 100 %

d. Hasil pengukuran
ρ=ρ± ∆ ρ
- Pengukuran E P kecil
ρ=ρ−∆ ρ
- Pengukuran E P besar
ρ=ρ+∆ ρ

KESIMPULAN
Dari data dapat diketahui erata-rata yaitu sebesar 0,86 sehingga merupakan Tumbukan Lenting
Sebagian, Karena koefisien restitusinya 0 <  e  <  1. Terjadi tumbukan lenting sebagian antara
bola dan lantai.

DAFTAR PUSTAKA
Supiyanto (2006). Fisika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta Aneka Gama.
I. Topik: Tumbukan lenting sempurna (air track)

II.Tujuan:

1. Memahami hukum kekekalan momentum


2. Memahami tumbukan elastis

III. Variabel-variabel

1. Variabel Manipulasi : Beban


2. Variabel Kontrol : Panjang
3. Variabel Respon : Waktu dan kecepatan
IV. Dasar Teori

Tabrakan mobil di jalan raya, bus menabrak pohon, tumbukan dua bola biliar, tumbukan
antara bola dengan tanah atau dinding merupakan contoh peristiwa tumbukan. Tumbukan dapat
terjadi pada saat benda yang bergerak mengenai benda lain yang sedang bergerak atau diam.
Pada materi ini, kita hanya akan membahas mengenai tumbukan sentral lurus, yaitu tumbukan
antara dua benda yang arah kecepatannya berimpit dengan garis hubung kedua pusat massa
benda.
Berdasarkan sifat kelentingan benda, tumbukan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama
sekali. Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi, kita
dapat menentukan peristiwa yang terjadi setelah tumbukan. 

Tumbukan Lenting Sempurna 


Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi kinetik kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan itu disebut tumbukan lenting
sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum
Kekekalan Energi Kinetik. Misalnya, dua buah benda massanya masing-masing m1 dan
m2 bergerak dengan kecepatan v1 dan v 2 dengan arah berlawanan seperti pada gambar berikut.
Tumbukan lenting sempurna antara dua benda:
(a) sebelum tumbukan, (b) saat tumbukan, (c) setelah tumbukan.
Kedua benda bertumbukan lenting sempurna, sehingga setelah tumbukan kecepatan kedua benda
menjadi v1 ' dan v 2' . Berdasarkan Hukum Kekekalan Momentum, dituliskan:

m 1  v1  + m2 v2 = m 1  v1  ' + m 2  v 2'


m 1  v1  – m 1  v1 ' = m2  v 2' – m2  v 2
m 1  ( v1  – v1 ' ) = m 2  ( v 2' – v 2 ) (i)
Dari Hukum Kekekalan Energi Kinetik diperoleh:

(ii)
Jika persamaan (ii) dibagi dengan persamaan (i) diperoleh:

v1   + v1  ' = v 2 ' + v 2


v1  ' – v 2' = v 2 – v1  
v1  ' – v 2' = -( v1  – v 2 ) (2)
Persamaan (2) dapat dituliskan:
v '1−v 2 '
- =1 (3)
v❑1 −v 2
Bilangan pada persamaan (3) disebut koefisien restitusi (e), yang merupakan negatif
perbandingan kecepatan relatif kedua benda sebelum tumbukan. Persamaan (3) dapat
dinyatakan:
v '1−v 2 '
e=- ❑ =1
v 1 −v 2
(4)
Dengan demikian, pada tumbukan lenting sempurna koefisien restitusi (e) = 1.
V. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah


1 Rel udara 1
2 Kereta 2
3 Pegas tumbuk 2
4 Timer counter 1
5 Tabung udara 1
6 Neraca analitik 1
7 Beban 50 gram
8 Penghalang cahaya 2
9 Velcro 2
10 Gerbang cahaya 2

VI. Prosedur Kerja

1. Atur timer counter pada fungsi collision.


2. Letakkan kereta diatas rel.
3. Kereta A dalam keadaan diam di antara 2 gerbang cahaya.
4. Dorong kereta B sehingga bergerak dengan kecepatan V B yang besarnya dapat diukur
melalui gerbang cahaya G2.
5. Tahan kereta sehingga hanya satu kali melewati gerbang cahaya.
6. Amati waktu kereta melewati gerbang cahaya kemudian tekan tombol change over untuk
mengubah menjadi data kecepatan, dan mencatat pada tabel pengamatan.
7. Ulangi percobaan diatas dengan mengubah massa pada kertas A, dan catat hasilnya pada
tabel pengamatan.

VII. Tabel Pengamatan

Tabel Pengamatan tumbukan elastis dengan m A = m B dan v A = 0

Sebelum tumbukan Setelah tumbukan


Benda A Benda B Benda A Benda B
No VA PA VB PB V A' PA ' VB' PB '
1
2

Tabel Pengamatan tumbukan elastis dengan m A ≠ m B dan v A = 0

Sebelum tumbukan Setelah tumbukan


Benda A Benda B Benda A Benda B
No
VA PA VB PB V A' PA ' V B ' PB '
1
2

VIII. Analisis Data

V B ' =V B - V A '

PB = m b . V B

P A ' =¿ m a . V A '

PB ' = V B ' . m b

IX. Ralat

a) KM rata-rata

´ = ∑ KM
KM
N
b) Kesalahan mutlak

N ( ∑ KM 2 ) −( ∑ KM )2
∆ KM = 1
N √
c) Kesalahan relatif
N −1

∆ KM
kr KM = x 100 %
´
KM
d) Hasil pengukuran
´ ± ∆ KM
KM = KM
KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil percobaan tersebut adalah : Semakin besar massa beban suatu benda,
maka semakin kecil kecepatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Suharyanto, Karyono. 2009.Fisika: untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan

https://sainsmini.blogspot.com/2015/12/penjelasan-tentang-tumbukan-lanting.html?m=1
(Diakses pada tanggal 7 Juni 2020 pukul 20.34)

Anda mungkin juga menyukai