Anda di halaman 1dari 5

SOAL PRETES CPD ETIK,MEDIKOLEGAL dan

1. Dalam menganalisis keputusan etik pada praktik klinik maka yang merupakan fitur
kontekstual adalah sebagai berikut:
a. Ketika pasien memutuskan tidak menjalankan operasi dikarenakan tidak memiliki
biaya
b. Ketika pasien merasa sangat nyeri karena penyakit kanker sehingga memutuskan DNR
c. Ketika dokter memutuskan yang terbaik terhadap diri pasien
d. Ketika seorang pasien usia lanjut menjalankan operasi beresiko atas keputusan
anaknya
e. Ketika pasien menandatangani informed consent setelah dijelaskan oleh dokter

2. Prinsip justice atau keadilan pada empat pilar etika kedokteran adalah sebagai berikut:
a. Pasien wajib menandatangani sendiri informed consent-nya sekalipun ia mengalami
kendala panca indera
b. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada penderita COvid-19 yang tidak
pernah menggunakan masker dan tidak percaya adanya penyakit Covid-19
c. Tidak memberikan terapi yang belum terbukti secara ilmiah pada kondisi pasien yang
sudah putus asa dengan penyakitnya
d. Primum non-nocere atau first do no harm
e. Semua salah

3. Berikut ini merupakan empat unsur kelalaian medik, kecuali:


a. Duty of Care atau kewajiban
b. Dereict atau pelanggaran atas kewajiban
c. Kerugian pasien
d. Hubungan sebab akibat secara langsung antara perbuatan dan kerugian pasien
e. Terdapat cedera pada pasien

4. Yang merupakan strategi spesifik dari strategi “High Reliable System” adalah sebagai
berikut:
a. Pelaporan insiden keselamatan pasien
b. Human factor
c. Penggunaan teknologi digital
d. Kerjasama lintas sektoral
e. Lingkungan yang aman bagi

5. budaya keselamatan pasien yang cocok untuk menyeimbangkan antara belajar dari
kesalahan dan penerapan disiplin adalah
a. Budaya melapor
b. Just culture
c. Budaya pembelajar
d. Budaya bebas dari menyalahkan
e. Budaya dengan kepemimpinan yang tegas
6. untuk dapat menilai budaya keselamatan pasien di rumah sakit, maka langkah awal yang
dilakukan adalah
a. Menentukan tingkat budaya keselamatan pasien di unit-unit rumah sakit
b. Menentukan pelatihan keselamatan pasien di rumah sakit
c. Melakukan orientasi dan kredensial pada karyawan baru mengenai keselamatan
pasien
d. Membentuk komite mutu dan keselamatan pasien
e. Membuat prosedur pelaporan keselamatan pasien

7. Pada instrumen penilaian Anesthetist’s Non technical Skill (ANTS), elemen menentukan
prioritas merupakan salah satu kategori dari
a. Manajemen tugas
b. Kerjasama
c. Kewaspadaan terhadap situasi
d. Pengambilan keputusan
e. Kemampuan komunikasi

8. Terdapat tiga level situation awareness atau kewaspadaan terhadap situasi, yaitu :
a. Komunikasi, kepemimpinan, dan keputusan
b. Budaya, konsep, dan pelaporan
c. Persepsi, pemahaman, dan proyeksi atau antisipasi
d. Manajemen tugas, budaya, dan kepemimpinan
e. Pelaporan, kesadaran, dan human factor

9. Instrument atau tool dibawah ini merupakan implementasi dari shared situation
awareness atau berbagi kewaspadaan terhadap situasi pada pembedahan dan anestesi
yaitu:
a. audit medik
b. review SOP pembedahan dan anestesi
c. surgical safety check list
d. indikator mutu pelayanan anestsi dan Bedah
e. labelling obat- obatan

10.Pada kepemimpinan di bidang anestesi ,koordinasi eksplisit terutama dibutuhkan pada


kasus:
a. melakukan induksi anestesi rutin
b. memposisikan pasien pada posisi pronasi
c. mempersiapkan obat – obatan anestesi
d. manajemen hipotensi intraoperative akibat perdarahan
e. monitoring rutin intraoperative
11. Jam kerja yang Panjang dan kualitas tidur yang buruk yang menyebabkaan dokter
mengalami fatigue merupakan contoh dari factor resiko
a. factor mental
b. factor individu
c. factor fisik
d. factor lingkungan
e. factor sosial

12. perawat anestesi memberikan obat anestesi kepada pasien yaitu propofol dosis 100 mg
intravena berdasarkan pendelegasian oleh dokter spesialis anestesi. Dalam pelaksanaan
perawat anestesi memberikan recofol dosisi 150 mg intravena pasien mengalami apneu dan
bradikardia. Berdasarkan jenis insiden keselamatan pasien dikategorikan
a. KNC
b. KTD
c. KPC
d. KTC
e.Sentinel

13. Pertanyaan yang tepat tentang prose manajemen resiko adalah sebagai berikut
a. Komunikasi dan Konsultasi, Penetapan Konteks, Penillaian Risiko,
Perlakuan/Penanganan Risiko, Monitoring
b. Komunikasi dan Konsultasi, Penetapan Konteks, Penilaian Risiko,
Perlakuan/Penanganan Risiko, Monitoring dan Reviu
c. Komunikasi dan Konsultasi, Penetapan Konteks, Penilaian Risiko,
Pelakuan/Penanganan Risiko, Reviu
d. Komunikasi, Penetapan Konteks, Penilaian Risiko, Perlakuan/Penangan Risiko,
Monitoring dan Reviu
e. Komunikasi dan konsultasi, Penetapan Konteks, Penilaian Risiko, Penangan Risiko,
Monitoring dan Reviu.
14. Level risiko ditentukan berdasarkan 2 (dua) elemen atau dimensi yaitu level
kemungkinan terjadinya risiko dan level dampak/impact risiko. Pernyataan yang tepat
adalah :
a. High probability X high impact -> Hindari/eksploitasi
b. High probability X high impact -> mitigasi risiko
c. High probability X high impact -> Terima risiko
d. High probability X high impact -> transfer risiko
e. High probability X high impact -> penolakan risiko
15. Level risiko ditentukan berdasarkan 2 (dua) elemen atau dimensi yaitu level
kemungkinan terjadinya risiko dan level dampak/impact risiko. Pernyataan yang tepat
adalah :
a. High probability X low impact -> mitigasi risiko
b. High probability X low impact -> Hindari/eksploitasi
c. High probability X low impact -> Terima risiko
d. High probability X low impact -> transfer risiko
e. High probability X low impact -> penolakan risiko

16. Perawat akan memberikan obat anti diabetes pada Nn.E yang seharusnya diberikan
kepada Ny. T. peristiwa ini diketahui oleh perawat lain dan dapat dihentikan. Berdasarkan
Insiden keselamatan pasien dikategorikan
a. KNC
b. KTD
c. KPC
d. KTC
e.Sentinel

17. Definisi yang benar tentang insiden keselamatan pasien adalah….


a. Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatakan atau
berpontensi mengakibatakan cedera yang dapat dicegah pada pasien
b. Setiap kejadian disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien
c. Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak dapat dicegah pada pasien
d. Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien.
e. Semua Benar
18. Investigasi sederhana dapat dilakukan pada kondisi sebagai berikut :
a. Analisis terhadap kejadian dimana yang dibutuhkan hanya berupa penyeba
langsung
b. Pada kejadian yang tidak memerlukan data dan informasi wawancara
c. Kejadian dengan grading biru dan hijau
d. Kejadian yang tidak memerlukan grading
e. Kejadian dengan grading merah dan kuning
19. Berikut ini adalah mengenai Root Cause Analysis (RCA) pada system keselamatan
pasien,kecuali :

a. Merupakan proses untuk mengidentifikasi factor-faktor penyebab dari kejadian


yang tidak diharapkan.

b. RCA dilakukan secara retrospektif

c. Hasil akhir dari RCA adalah rencana aksi

d. RCA dilakukan untuk mencari proses dan siapa yang salah

e. diawali dengan pembentukan tim


20. Pertanyaan berikut merupakan batu uji menentukan suatu akar masalah atau bukan,
yaitu :
a. Akankah tetap timbu masalah apabila penyebab/akar masalah tersebut tidak ada?
b. Akankah masalah timbul apabila penyebab/akar masalah ini dikoreksi/dieliminasi?
c. Akankah eliminasi/koreksi terhadap akar masalah dapat menimbulkan insiden
yang serupa ?
d. A dan C benar
e. Semua di atas benar

Anda mungkin juga menyukai