Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


            Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya manusia dengan
angka kelahiran lebih dari 5.000.000 per tahunnya. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan
bangsa, maka telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga
berencana yang mempunyai tujuan masing-masing. Bila gerakan keluarga berencana tidak
dilakukan bersama dengan pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak
berarti.
            Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan dapat menerima norma
keluarga kacil bahagia sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada “catur warga / zero population
growth” (pertumbuhan seimbang).
            Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992 adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
            Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa
dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan
kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran, memperkecil
angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
            Metode suntikan KB telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta
peminatnya makin bertambah. Tingginya minat pemakai suntikan KB oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan, dan dapat dipakai pada pasca-persalinan
(Manuaba,2010). Metode suntikan tiga bulan / progestin merupakan kontrasepsi suntikan yang
hanya mengandung hormon sintetis progesteron. Hal ini dinilai efektif dalam mewujudkan
keberhasilan dan peningkatan kualitas program KB di Indonesia.
            Walaupun demikian, masih banyak penggunaan alat kontrasepsi suntik yang salah atau
tidak memperhatikan aspek-aspek penting kontrasepsi suntik sehingga masih ada kejadian
kehamilan/komplikasi tidak tertangani pada akseptor KB suntik . Selain itu juga masih banyak
kejadian drop out pada akseptor KB, terutama KB progestin, akibat adanya efek samping yang
tidak dimengerti oleh akseptor. Hal ini dapat diperbaiki dengan pemberian edukasi, konseling,
dan peningkatan keterampilan penyedia layanan, yang juga dapat meningkatkan penerimaan
akseptor terhadap alat kontrasepsi (Wulansari, Pita & Huriawati Hartanto, 2006).
1.2  Rumusan Masalah
            Dari latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut.
a.       Apakah yang dimaksud dengan KB suntik tiga bulan / progestin?
b.      Bagaimana efektifitas dari KB suntik tiga bulan / progestin?
c.       Bagaimana cara kerja KB suntik tiga bulan / progestin?
d.      Apa saja kekurangan dan kelebihan KB suntik tiga bulan / progestin?
e.       Bagaimana indikasi dan kontra indikasi KB suntik tiga bulan / progestin?
f.       Bagaimanakah cara penggunaan suntikan progestin?
g.      Apa saja keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam pemberian KB suntikan tiga bulan /
progestin beserta anjurannya?
h.      Apa efek samping dari KB suntik tiga bulan / progestin serta bagaimana penanganannya?
i.        Apa saja peringatan yang perlu diberikan kepada klien yang memakai suntikan KB 3 bulan /
progestin?
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
            Dari rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan makalah sebagai
berikut.
a.       Untuk mengetahui maksud KB suntik tiga bulan / progestin.
b.      Untuk mendeskripsikan efektifitas dari KB suntik tiga bulan / progestin.
c.       Untuk menjelaskan cara kerja KB suntik tiga bulan / progestin.
d.      Untuk mengetahui  kekurangan dan kelebihan KB suntik tiga bulan / progestin.
e.       Untuk mengidentifikasi indikasi dan kontra indikasi KB suntik tiga bulan / progestin.
f.       Untuk menjelaskan cara penggunaan suntikan KB 3 bulan / progestin.
g.      Untuk memberikan pengetahuan mengenai keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam
pemberian KB suntikan tiga bulan / progestin beserta anjurannya.
h.      Untuk menjelaskan efek samping dari KB suntik tiga bulan / progestin serta bagaimana
penanganannya.
i.        Untuk menjelaskan berbagai peringatan yang perlu diberikan kepada klien yang memakai
suntikan KB 3 bulan / progestin.

1.4  Manfaat Penulisan Makalah


            Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta menambah
pengetahuan pihak-pihak yang membaca makalah ini, khususnya anggota kelompok yang
mempresentasikan makalah ini dan semua peserta diskusi yang merupakan calon bidan masa
depan yang akan melanjutkan usaha pemerintah dalam menyukseskan program KB di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Kontrasepsi Suntik


            Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka
waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh
tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
2.1.1  Pengertian KB Suntik 3 Bulan / Progestin
            Suntikan progestin menggunakan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) yang
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di
daerah bokong). Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa
progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada
tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan
abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera
sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga
berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada leher rahim atau
payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas,
bahkan sebaliknya.
2.2  Efektivitas KB Suntik 3 Bulan / Progestin
            Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan
yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat
bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang menderita
diabetes atau hipertensi. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik
seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke.
Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh
darah.
            Kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian
hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
            Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian
lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali.
Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000
pasangan dalam setahun.
2.3  Cara Kerja KB Suntik 3 bulan / Progestin
Secara umum kerja dari KB suntik progestin adalah sebagai berikut.
a.       Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone
(LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan
LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan
mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).
b.      Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang
mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir serviks.
Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan
penetrasi spermatozoa.
c.       Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang telah
di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan
sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.
d.      Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di
dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur)
melalui tuba.
2.4  Kekurangan dan Kelebihan KB Suntik 3 Bulan / Progestin
Kekurangan kontrasepsi suntikan progestin adalah sebagai berikut.
a.       Sering ditemukan gangguan haid seperti :
      Siklus haid yang memendek atau memanjang.
      Perdarahan yang banyak atau sedikit.
      Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting).
      Tidak haid sama sekali.
b.      Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan (klien harus kembali untuk mendapatkan
suntikan ulang).
c.       Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.
d.      Penambahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e.       Tidak melindungi diri dari PMS atau HIV/AIDS.
f.       Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
g.      Terlambatnya pemulihan kesuburan bukan karena kerusakan/kelainan pada organ genetalia
melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan.
h.      Terjadinya perubahan pada lipid serum dalam penggunaan jangka panjang.
i.        Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).
j.        Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat.
Selain terdapatnya kekurangan pada penggunaan kontrasepsi progestin, metode kontrasepsi ini
juga tentunya memiliki kelebihan sebagai berikut.
a.       Tidak mengganggu hubungan seksual.
b.      Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah.
c.       Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang.
d.      Tidak mempengaruhi produksi ASI.
e.       Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
f.       Dapat digunakan oleh perempuan yang berusia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause.
g.      Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
h.      Menurunkan kemungkinan penyakit jinak payudara.
i.        Mencegah penyebab penyakit radang panggul.
j.        Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
2.5  Indikasi dan Kontra Indikasi Suntikan Progestin
            Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini
belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan
kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan senggama, atau klien dengan kontra indikasi
pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause,
atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik. Indikasi
pemakaian suntikan progestin adalah sebagai berikut.
a.       Usia reproduksi ( 20-30 tahun ).
b.      Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak.
c.       Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
d.      Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
e.       Pasca persalian dan tidak menyusui.
f.       Anemia.
g.      Nyeri haid hebat.
h.      Haid teratur.
i.        Riwayat kehamilan ektopik.
j.        Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
            Selain indikasi-indikasi di atas, suntikan progestin juga memiliki kontra indikasi sebagai
berikut.
a.       Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin > 100.000 kelahiran).
b.      Ibu menginginkan haid teratur.
c.       Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan.
d.      Ibu yang menderita sakit kuning (liver).
e.       Kelainan jantung.
f.       Varises (urat kaki keluar).
g.      Hipertensi (tekanan darah tinggi).
h.      anker payudara atau organ reproduksi.
i.        Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam
persiapan operasi.
j.        Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan
penggunaan KB suntik ini.
k.      Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
l.        Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini.
  m.    Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan disebabkan oleh
estrogen.
n.      Adanya penyakit kanker hati.
o.      Depresi berat. (Everent,2007).
2.6  Penggunaan Suntikan Progestin
            Pada saat menggunakan suntikan progestin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut ini.
a.       Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Progestin
1)        Mulai suntikan pertama pada hari 1-7 siklus haid (Tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).
2)        Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid (Jangan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari / menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari).
3)        Bila klien tidak haid (amenhorea), suntikan dapat digunakan setiap saat, asal diyakini tidak
hamil (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari / menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk 7 hari saja).
4)        Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal lain (contoh:pil,AKBK,dll) dan
ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan progestin dapat segera diberikan (Tidak
perlu menunggu sampai haid berikutnya datang).
5)        Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan hormonal lain, dan ingin
menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan dapat diberikan sesuai jadwal suntikan ulang
kontrasepsi sebelumnya (Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan)
6)        Bila kontrasepsi yang pernah digunakan sebelumnya adalah kontrasepsi non-hormonal
(contoh:IUD,kondom,alami,dll) dan ingin menggantinya dengan suntikan progestin. Suntikan
progestin dapat segera diberikan, bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu
tersebut sedang tidak hamil. (Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang).
7)        Bila suntikan progestin diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid (Tidak memerlukan metode
kontrasepsi lain).
b.      Cara Penggunaan Suntikan Progestin
1)        Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara suntikan Intra Muskular
dalam (IM). (Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan
lambat dan tidak bekerja segera dan kurang efektif).
2)        Suntikan diberikan setiap 90 hari.
3)        Pemberian suntikan noristerat untuk 3 injeksi berturut-turut  diberikan setiap 8 minggu,
mulai injeksi ke-5 sampai seterusnya, diberikan setiap 12 minggu.
4)        Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahialkohol 60-90%. Biarkan kulit
kering sebelum disuntik.
5)        Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
6)        Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.
7)        Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya
dengan dihangatkan.
c.       Informasi Lain Yang Perlu Disampaikan
1)        Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid (amenorhea), biasanya
bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan.
2)        Efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri payudara, tidak
berbahaya dan cepat hilang.
3)        Karena kembalinya kesuburan terlambat, penjelasan perlu diberikan pada ibu usia muda
yang ingin menunda kehamilan atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat.
4)        Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang(umumnya sekitar 3-6 bulan haid baru
datang), bila tidak, segera konsultasi ke dokter/klinik untuk mengetahui penyebabnya.
5)        Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telahditentukan, suntikan dapat diberikan
lebih awal dari jadwal suntikan. Dapat juga diberikan setelah jadwal suntikan (Jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7
hari saja).
6)        Apabila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal ibu diyakini tidak
hamil (Jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja).
2.7  Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus dan Anjurannya
            Berikut adalah keadaan yang memerlukan perhatian khusus dalam pemberian suntikan
progestin beserta anjurannya.
Keadaan Anjuran
Penyakit hati akut (virus) Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan.
Penyakit jantung Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan.
Stroke Sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi suntikan.
2.8  Efek Samping Suntikan Progestin dan Penanganannya.
a.       Amenorea (tidak terjadi perdarahan)
            Penanganan :
           Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu.jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul
dalam rahim.
           Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien, dan hentikan penyuntikan.
           Bila terjadi kehamilan ektopik, maka rujuk klien.
           Jangan memberikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak akan
berhasil.Tunggu 3-6 bulan kemudian bila tidak terjadi perdarahan juga,rujuk ke klinik.
b.      Perdarahan bercak (spotting)
            Penanganan :
           Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai,tetapi hal ini bukanlah masalah
serius,dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.
c.       Mual dan Muntah
            Penanganan :
           Pastikan tidak ada kehamilan,bila hamil segera rujuk.Bila tidak hamil, informasikan bahwa hal
ini adalah hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat
d.      Meningkat/Menurunnya Berat Badan
            Penanganan :
           Informasikan  bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi.
Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok.
           Bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
2.9  Peringatan Bagi Pemakai Suntikan Progestin
            Peringatan bagi pemakai suntikan progestin meliputi :
a.       Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan
b.      Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
c.       Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
d.      Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan kabur.
e.       Perdarahan berat yang 2X lebih panjang dari masa haid / 2X lebih banyak dalam satu
periode masa haid
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
a.       Kontrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang
berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
b.      Suntikan progestin menggunakan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) yang
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di
daerah bokong).
c.       Cara kerja KB suntik progestin adalah untuk mencegah ovulasi, Lendir serviks menjadi kental
dan sedikit, Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum
yang telah di buahi, Menghambat transportasi gamet dan tuba.
3.2  Saran
            Sebelum memberikan kontrasepsi ini pada klien, sebaiknya bidan menjelaskan
kekurangan dan kelebihan KB suntik, serta efek sampingnya agar klien lebih siap dalam
menghadapi hal-hal yang timbul akibat pemakaian alat kontrasepsi ini. Selain itu, bidan juga
perlu memperhatikan cara penggunaan atau pemberian suntikan progestin ini untuk mendapatkan
hasil yang lebih maksimal.

ASUHAN KEBIDANAN
I.                   PENGKAJIAN
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB

A.    DATA SUBYEKTIF.


1.      Identitas Pasien
Nama pasien : Ny “A” Nama Suami : Tn “N”
Umur : 39 tahun Umur : 42 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : swasta
Umur kawin : 25 thn umur kawin : 28 thn
Lama kawin : 14 thn lama kawin : 14 thn
Alamat : rungkut menanggal II/27

2.      Keluhan Utama


Ibu ingin suntik KB 3 bulan, dan ibu mengatakan tidak pernah haid saat menggunakan KB suntik
3 bulan

3.      Riwayat kesehatan sekarang


Saat ini ibu sedang tidak menderita penyakit apapun seperti penyakit menurun:kencing manis,
menahun:jantung, menular:PMS

4.      Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit menular seksual,
paru-paru, penyakit kuning dan ibu tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, ginjal
serta tidak pernah menderita penyakit menurun, seperti asma, kencing manis dan tekanan darah
tinggi.
5.      Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu dan suami tidak mempunyai riwayat yang menderita penyakit
menular seperti penyakit menular seksual, paru-paru, dan penyakit kuning, dan tidak ada yang
menderita penyakit kronis, seperti jantung, ginjal serta tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti asma, kencing manis, dan tekanan darah tinggi

6.      a. Riwayat kebidanan


Menarche : 12 thn Banyaknya : 1-2 kotek/hari
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna : merah Dismenorhea :tidak ada
Bau :Anyir Flour Albus :tidak ada
Teratur/tidak : Teratur

b.Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

Persalinan Nifas
komplika Kom
No Hamil Jenis Lakta
TTL UK penolong si L/P BBL plika
persalinan ibu bay si
i si
1 1 20-06- 38 Spontan Bidan - - P 3 kg Ya -
1999 mgg

2 2 01-07- 37 Spontan Bidan - - L 3,2 Ya -


2004 mgg kg

7.      a. Riwayat KB dahulu

no Jenis Mulai memakai Berhenti/ganti cara


kontrasepsi tanggal oleh tempat keluhan tanggal tempat oleh alasan

1 Pil 01-08- Bidan BPS - 07-08- - - Ingin


1999 2002 hamil
2 Suntik 3 07-08- Bidan BPS - - - - -
bulan 2011

b.Riwayat KB sekarang
Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan

8.      Riwayat gynekologi


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kandungan, tumor, kanker dan penyakit
kelamin serta tidak pernah operasi sebelumnya.

9.      Keadaan psikososial


-          Hubungan ibu dan suami baik
-          Ibu percaya kepada petugas kesehatan

10.  Latar belakang sosial budaya


-          Ibu dan suami berasal dari suku jawa
-          Tidak ada kebiasaan atau keyakinan yang berhubungan dengan metode kontrasepsi tertentu

11.  Pola kebiasaan sehari-hari


a.       Pola Nutrisi
makan : 3x/hari, porsi sedang dengan menu nasi, sayur, lauk pauk
minum : 6-7 gelas/hari, air putih kadang es jus atau susu

b.      Pola aktifitas sehari-hari


Ibu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, seperti memasak, mencuci pakaian dan membersihkan
rumah serta merawat anak-anaknya.
c.       Pola Eliminasi
BAB : 1x/hari, konsistensi lunak, berwarna kuning, bau khas, tidak ada nyeri
BAK : 5 – 6x/hari, warna kuning,jernih, bau khas dan tidak nyeri

d.      Pola Personal Hygine


Ibu mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, kramas 3x seminggu, ganti baju 2x sehari

e.       Pola Istirahat Tidur


Siang : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam/hari ( 13.00 – 14.00 )
Malam : Ibu mengatakan tidur malam ± 7-8 jam/hari ( 21.00 – 05.00 )

f.       Pola Seksualitas


2×seminggu

Data Obyektif
I.              Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 50 kg/155 cm
BB 3 bulan yang lalu : 48 kg
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 84x / menit
S : 36,5˚ C
RR : 20x / menit

II.           Pemeriksaan Khusus


Inspeksi
a.       Kepala : warna rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok
b.      Mata : simetris, palpebra tidak odem, konjungtiva tidak anemis, sklera putih
c.       Mulut dan gigi : mukosa lembab, tidak ada sariawan, gigi tidak ada carries dan tidak
berlubang,
lidah berwarna merah muda
d.      Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada polip/benjolan
e.       Telinga : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada serumen kanan, kiri
f.       Leher : tidak ada pembesaran tyroid dan venajugularis
g.      Dada : payudara simetris, puting susu mendatar
h.      Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,tidak buncit
i.        Ekstremitas atas : simetris, tidak odem, tidak terdapat varises
j.        Ekstremitas bawah : simetris, tidak odem, tidak terdapat varises
k.      Genetalia : perineum utuh, tidak odem, tidak ada luka jahitan, anus bersih tidak
terdapat hemoroid,

Palpasi
a.       Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
b.      Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
c.       Axilla : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
d.      Payudara : tidak teraba adanya benjolan,tidak ada nyeri tekan
e.       Abdomen : tidak ada nyeri tekan

Auskultasi
a.       Dada : tidak ada ronchi ataupun weezing
b.      Abdomen : bising usus +

Perkusi
a.       Abdomen : Timpani
b.      Patella : tidak dikaji
II. Identifikasi, Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
Data Subyektif : Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 3 bulan
Data Obyektif :
-       Keadaan umum : Baik
-       Kesadaran : Composmentis
-       TB/BB : 155cm/50kg
-       BB 3 bulan yang lalu: 48 kg
-       TTV : TD : 120/80 mmHg Nadi : 84×/menit
Suhu : 36,5˚ C RR : 20x/menit

Diagnosa : Ny. “A” usia 39 tahun akseptor lama KB suntik 3 bulan

III. Antisipasi Masalah Potensial


Tidak ada

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Tidak Ada

V. INTERVENSI
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB
1.      Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga pasien
R/ agar terjalin hubungan baik antara pasien dan petugas kesehatan
2.      Jelaskan hasil pemetriksaan TTV pada Ibu
R/ dengan mengetahui hasil pemeriksaan diharapkan ibu dapat mengetahui keadaanya saat ini
3.      Lakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan secara IM
R/ pemberian KB suntik bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan
4.      Jelaskan efek samping KB suntik 3 bulan
R/ dengan mengetahui efek samping yang terjadi , pasien lebih siap dalam menghadapi efek
samping dan bisa menerimanya
5.      Catat dan tulis kembali kunjungan ulang berikutnya di buku registrasi KB dan kartu KB pasien
R/ agar ibu dapat melakukan kunjungan ulang kembali pada tanggal 3 oktober 2012

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB

1.      Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarganya dengan menerapkan senyum, salam, sapa,
sopan dan santun
2.      Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan, memeberitahu bahwa tidak terjadi kelainan, keadaan ibu
baik, dan ibu bisa dilakukan penyuntikan
3.      Melakukan penyuntikan secara intramuscular pada daerah bokong , 1/3 spina iliaka anterior
posterior-sacrum
4.      Menjelaskan pada ibu bahwa spoting merupakan salah satu efek samping yang umum terjadi
pada kontrasepsi KB suntik 3 bulan
5.      Memberitahu ibu kunjungan ulang berikutnya pada tanggal 31 oktober 2012
VII. EVALUASI
Tanggal :07-08-2012
Jam :18:10 WIB

S : Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntikan KB 3 bulan


O : - Ibu mengerti penjelasan petugas kesehatan
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- BB sekarang : 50 kg
- TTV : TD : 120/80mmHg, Nadi : 84×/menit
Suhu : 36,5˚ C RR : 20x/menit
A : Ny. “A” usia 39 tahun akseptor lama KB suntik 3 bulan
P : Menulis kembali jadwal ulang KB suntik 3 bulan pada tanggal 31 oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai