Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Geostrategi
Indonesia dan Ketahanan Nasional”.

Makalah ini berisikan tentang pembahasan mengenai Geostrategi dan


Ketahanan di negara Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Banjarmasin, 17 Februari 2020

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................iii
Latar Belakang..............................................................................................................iii
Rumusan Masalah.........................................................................................................iii
Tujuan...........................................................................................................................iv
BAB II...............................................................................................................................1
Pengertian Geostrategi...................................................................................................1
Pengertian Ketahanan Nasional......................................................................................4
Sifat dan Hakikat Ketahanan Nasional...........................................................................5
Hubungan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara..............................................7
Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara...................................8
BAB III............................................................................................................................13
Kesimpulan..................................................................................................................13
Saran............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago). Sebagai sebuah
Negara kepulauan yang terdiri dari banyak etnis dan budaya, Indonesia
menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat menjadi
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan bagi kesatuan bangsa Indonesia.
Untuk menyiasati hal tersebut, berbagai upaya tengah dilakukan. Salah
satunya, yakni diwajibkan kepada seluruh masyarakat untuk memupuk
komitmen persatuan dalam keberagaman, seperti tidak menyinggung SARA,
harus saling menghormati antar umat beragama, serta menghargai perbedaan
budaya.
Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapai oleh
setiap bangsa dalam perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan
situasi dan kondisi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun
pada umumnya suatu bangsa dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan yang dihadapi sehingga kemerdekaan dan kedaulatan
bangsa dan negaranya dapat dipertahankan, karena bangsa tersebut mempunyai
ketahanan nasional.
Agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan aman dan lancar, serta
agar segala hambatan, tantangan, dan gangguan yang timbul dapat dielakkan,
ketahanan nasional perlu terus menerus dipupuk dan dibina dalam segala aspek
kehidupan bangsa. Karena ketahanan nasional yang tangguh akan semakin
mendorong pembangunan nasioanl dan sebaliknya keberhasilan pembangunan
nasional akan semakin meningkatkan ketahanan nasional.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini sebagai
berikut.
a. Pengertian Geostrategi
b. Pengertian Ketahanan Nasional
c. Sifat dan hakikat Ketahanan Nasional

iii
d. Hubungan Ketahanan Nasional dengan wawasan nusantara dan
pembangunan nasional
e. Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara

C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam pembahasan ini sebagai berikut.
a. Mengetahui tentang Geostrategi
b. Mengetahui tentang Ketahanan Nasional
c. Mengetahui sifat dan hakikat Ketahanan Nasional
d. Mengetahui hubungan Ketahanan Nasional dengan wawasan nusantara dan
pembangunan nasional
e. Mengetahui pengaruh aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Geostrategi

1) Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata Geo yang artinya bumi, sedangkan
strategi artinya ilmu dan seni menggunakan segala kemampuan
sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan. Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur atau terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang
lebih baik, lebih aman, dan bermatabat. Menurut Sir Balford Mackinder (1861-
1947) geostrategi sering digunakan oleh negara-negara berkembang.
Lain lagi dengan Indonesia, negara kepulauan ini mengartikan geostrategi
sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita, proklamasi, sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea III yang menjelaskan tentang
pernyataan proklamasi, ….”Kemudian daripada itu itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum mencerdaskan kehidupan bangsa…” pernyataan ini disebut sebagai
landasan dari geostrategi Indonesia.
Oleh karena itu, berkembangnya geostrategi Indonesia sangat terkait erat
dengan hakikat terbentuknya suatu bangsa Indonesia yang terbentuk dari
berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, agama, sejarah, nasib serta tujuan
untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih baik. Geostrategi Indonesia
diperlukan dan dikembangan untuk mewujudkan dan mempertahankan
integritas bangsa dan wilayah tumpah darah negara Indonesia, maka
geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk ketahanan nasional.

1
2) Tujuan Geostrategi
Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada
dasarnya bertujuan untuk:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang
berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek
alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan
Bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :
a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)
c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)
d. Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice &
social justice)
e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri
(freedom of the people)

3) Fungsi Geostrategi
Geostrategi berfungsi sebagai pencegah dalam segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan ataupun tantangan terhadap integritas negara, identitas
negara dan eksistensi bangsa dalam aspek :
 Ideologi : Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman dari
luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelagsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam Ideologi terkandung konsep
dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan
ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat
memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
 Politik : Untuk mengejar ketinggalan dari negara maju kita perlu
mengadakan proses perubahan atau modernisasi, penegakan hukum, dan
menegakan disiplin nasional. Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik
diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang

2
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan
Pancasila UUD 1945.
 Ekonomi : Ketangguhan kekuatan nasional dalam kegiatan yang berkaitan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara individu maupun
kelompok.
 Sosial Budaya : Ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
ancaman dari luar maupun dari dalam, dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negra Republik
Indonesia. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan
sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
 Pertahanan Keamanan : Ketangguhan ketahanan kekuatan nasional dan
upaya untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara demi tetap
terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa. Wujud ketahanan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang
dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

3
B. Ketahanan Nasional

a. Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan berasal dari asal kata “tahan”; tahan menderita, tabah kuat,
dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara
tentang perihal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan .Jadi Ketahanan Nasional
adalah perihal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional
adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian
istilah ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk
memperjuangkan kepentingan nasional. Pengertian Ketahanan Nasional dalam
bahasa Inggris yang mendekati pengertian aslinya adalah National Resilience
yang mengandung pengertian dinamis.
Ketahanan Nasional sebagai dasar penerapan harus mempunyai pengertian
baku agar semua warga negara mengerti serta memahaminya. Adapun
pengertian baku yang diperlukan Ketahanan Nasional (Tannas) adalah kondisi
dinamis suatu bangsa meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung membahayakan integritas, identifikasi,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005:45).
Melalui pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Kondisi kehidupan itu sejak dini dibina terus-
menerus dan sinergi mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah dan
nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan
berdasarkan pemikiran geostrategic berupa konsepsi yang dirancang dan
dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi
Indonesia.

4
b. Sifat dan Hakikat Ketahanan Nasional
1. Sifat Ketahanan Nasional
a) Manunggal
Ketahanan Nasional adalah merupakan akumulatif dari ketahan nasional
dibidang ideologi, politk, ekonomi, sosial budaya dan Hankam, dengan
demikian ketahanan bidang Tri Gatra Panca Gatra tidak dapat berdiri
sendiri tetapi selalu harus ada keserasian dan keselarasan kehidupan
aspek Tri Gatra dan Panca Gatra untuk dapat meningkatkan ketahanan
nasioanal.
b) Mawas ke dalam
Ketahanan Nasioanl ditujukan dan diarahkan kedalam diri bangsa dan
Negara Indonesia, namun hal ini bukan berarti bangsa Indonesia
melakukan isolasi atau bersifat nasionalisme sempit.
c) Berkewibawaan
Ketahanan Nasional harus dapat memberikan dampak kewibawaan
nasional yang diperhitungkan oleh pihak lain dan merupakan daya
tangkal dan daya cegah dari keinginan lawan untuk mengganggu.
d) Berubah menurut waktu
Ketahanan Nasional akan selalu berubah sesuai dengan hakekat ancaman
yang dihadapi.
e) Percaya Pada Diri Sendiri
Ketahanan Nasional dikembangkan sikap mental percaya diri sendiri
serta tidak menggantungkan kepada pihak lain. Bantuan dari pihak luar
hanya merupakan pelengkap, bukan hanya andalan utama.
f) Tidak bersandar pada kekuasaan dan kekuatan
Ketahanan Nasional dikembangkan tidak hanya bersandar pada
kekuasaan dan kekuatan formalnya tetapi dikembangkan dari berbagai
aspek kehidupan bangsa.

5
g) Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,
kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.

2. Hakikat Ketahanan Nasional


Pada hakekatnya ketahanan nasional ialah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan negara. Penyelenggaraan ketahanan Nasional
dilakukan melalui pendekatan kesejahtaraan dan keamanan. Kesejahtaraan
yang digunakan untuk mewujudkan ketahanan berbentuk kemampuan
bangsa dakam menumbuhkan dan mengembangkan nilai nasionalnya
menjadi kemakmuran yang adil dan merata, rokhaniah dan jasmaniah.
Sedangkan keamanan adalah kemampuan dalam melindungi keberadaan
serta nilai – nilai luhur bangsa terhadap segala ancaman dari dalam maupun
luar. Kedua pendekatan itu selalu digunakan bersama – sama. Dalam
hubungan ini perlu diingat, bahwa kesejahtaraan dan keamanan hanya dapat
dibedakan dalam pengertian, tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan
kesejahtaraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, demikian pula
penyelenggaraan keamanan memerlukan kesejahtaraan tertentu. Evaluasi
penyelenggaraan ketahanan nasional sekaligus memberikan gambaran
tentang tingkat kesejahtaraan dan keamanan suatu bangsa. Konsep
ketahanan Nasional dkembangkan berdasarkan konsep Wawasan Nusantara,
sehingga konsep Ketahanan Nasional ini dapat dipahami dengan baik,
apabila telah memahami Wawasan Nusantara.

6
c. Hubungan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara
1) Wawasan nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya. Didalam eksistensinya yang sarwa nusantara serta
pemekarannya di dalam mengekspresikan diri di tengah-tengah lingkungan
nasionalnya (Lemhanas, 1992). Wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah lahirnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam (Prof. Dr. Wan
Usman). Wawasan nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber
pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 yaitu cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenal diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional (Tap MPR. 1993 dan 1998).
2) Ketahanan nasional
Ketahanan nasnonal adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang
meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintegrasi dan berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan. serta gangguan baik yang dating dari luar maupun dan
dalam, yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasionalnya (Lemhannas. 1989).

Hubungan Ketahanan Nasional Indonesia dengan Wawasan Nusantara


dan Pembangunan Nasional Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional
yang dikembangkan berdasarkan azas Archipelago dan Deklarasi Djuanda
tahun 1957 memandang wiliayah Indonesia sebagai satu Kesatuan Politik,
Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam. Untuk mewujudkan Indonesia
sebagai satu kesatuan yang utuh, bulat dan menyeluruh, diperlukan satu
kesatuan yang ulet dan tangguh dapat memberikan daya tanggal yang

7
berwibawa, agar pihak lain (negara lain) dapat menghormati konsepsi
wawasan nasional bangsa Indonesia tersebut. Kekuatan daya tangkal
tersebut tidak lain adalah Ketahanan Nasional yang harus dibangun sebagai
bagian yang menyeluruh dari pembangunan nasional dengan berpedoman
kepada wawasan Nusantara dalam rangka mencapai tujuan nasional.

d. Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


1) Ketahanan Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
pereokonomian bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan
perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan
ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui
terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan
hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya
pembinaan terhadap berbagai hal yang dapat menunjangnya antara lain yaitu
:
a. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah
nusantara melalui ekonomi kerakyatan untuk menjamin kesinambungan

8
pembangunan nasional kelangsungan hidup bangsa dan Negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :
 Sistem free fight liberalism, yang hanya menguntungkan pelaku
ekonomi kuat dan tidak memungkinkan ekonomi kerakyatan
berkembang.
 Sistem statisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi
negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi serta
daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
 Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-
cita keadilan sosial.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sektor
penanian dengan perindustrian dan jasa.
d. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar
asas kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat, serta
memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif. Harus
diusahakan keterkaitan dan kemitraan antara para pelaku dalam wadah
kegiatan ekonomi yaitu Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha
Swasta, dan sektor informal untuk mewujudkan pertumbuhan,
pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
e. Pemerataan pembangunan dan pemfaatan hasil-hasilnya senantiasa
dilaksanakan melalui keseimbangan dan keserasian pembangunan antar
wilayah dan antar sektor.
f. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis
dalam mempertahankan serta meningkatkan eksistensi kemandirian
perekonomian nasional, secara optimal dengan sarana iptek tepat guna
dalam menghadapi setiap permasalahan serta dengan tetap
memperhatikan kesempatan kerja.

9
2) Ketahanan Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan
yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang, langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
a. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
 Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan
kekuasaan yang bersifat absolut, kedaulatan ditangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat
 Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat,
namun perbedaaan itu tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak
antagonistis yang dapat menjurus pada konflik fisik. Disamping itu
harus dicegah timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
 Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang
hidup dalam masyarakat, dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD
1945 dan Wawasan Nusantara.
 Terjalin komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat
dan antar kelompok/golongan dalam masyarakat dalam rangka
mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.
b. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
 Hubungan luar negeri ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama
intelnasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan,
meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri, memantapkan
persatuan bangsa dan keutuhan NKRI.
 Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam
rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara
berkembang dan atau dengan negara maju sesuai dengan kemampuan

10
dan demi kepentingan nasional. Peranan Indonesia dalam membina
dan mempererat persahabatan dan kcijiasama antar bangsa yang saling
menguntungkan perlu terus diperluas dan ditingkatkan.
 Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain
melalui promosi, peningkatan diplomasi dan lobi internasional,
pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah raga.
 Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji
dengan seksama agar secara dini dapat diperkirakan terjadinya
dampak negatif yang dapat mempengaruhi stahitlitas nasional serta
menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan
nasional.
c. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan
nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang
harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan
Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan
kesadaran setiap warga Negara Indonesia, yaitu:
 Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non
fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal
menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan
dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
 Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
sehingga setiap warga Negara Indonesia baik secara individu maupun
kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa

11
Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu
tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan


bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir
pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan
nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu
kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi
Nasional (Polstranas).

12
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan untuk mewujudkan cita-
cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang
bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur atau
terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan
bermatabat. Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangan untuk
mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah
negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk
ketahanan nasional.
ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional. Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris
yang mendekati pengertian aslinya adalah National Resilience yang
mengandung pengertian dinamis. Melalui pengertian tersebut, Ketahanan
Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.

b. Saran
Demikian pembahasan makalah yang dapat saya sampaikan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Pembaca juga harus mencari
pengetahuan tentang Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia dari
berbagai macam sumber lainnya

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, S, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utamatama.

Kaelani, H & H. Achmad Zubaidi. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi. Yogyakarta : PARADIGMA.

Sri Rahayu, Ani. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta :


Bumi Aksara.

Chaidir, Basri. 1995.Wawasan Nasional Indonesia. Jurnal : Lembaga Ilmu


Humamora lnstitut Teknologi Indonesia, Jakarta.

Hafidz, Maksum & Faizal Anwar. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan tinggi dan Pemerhati PKn. Yogyakarta : CV BUDI UTAMA.

Dwi Kusrahmadi, Sigit. 2002. Ketahanan Nasional. Jurnal : Universitas Negeri


Yogyakarta.

Priyono, J. & Purnomo Yusgiantoro. 2017. Geostrategi, Geopolitik &


Geoekonomi. Bogor : Universitas Pertahanan.

Cipto, Bambang, M.Azhar, ddk. 2002. Pendudukan Kewarganegaraan. Jurnal :


UM Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai