Mata Kuliah : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam SD 1
Dosen Pengampu : Dr. H. Rusmansyah, M.Pd / Dr. Hj. Isnawati, M. Pd Hari/Tanggal : Selasa, 27 Oktober 2020 Kelompok :7 Kelas : 3 A PGSD Nama Anggota Kelompok : Muhammad Rafli Ridha 1910125310059 Soraya Putri Rosadi 1910125320021 Meida Nurmini 1910125320041 Maya Nurhaliza 1910125120051 Chabelita Puspita Sari 1910125120001 Herlia Prisma Irawanti 1910125320001 Kita telah mengetahui beberapa teori belajar yang bisa diterapkan dalam pembelajaran IPA SD. Teori-teori belajar tersebut antara lain adalah : 1. Teori Belajar Behavioristik 2. Teori Belajar Kognitif 3. Teori Belajar Konstruktivistik 4. Teori Belajar Humanistik Pertanyaan : a. Sebutkan tokoh-tokoh dari masing-masing teori belajar tersebut! b. Apa saja gagasan para ahli tersebut mengenai “belajar”? c. Apa kekuatan dan kelemahan dari keempat teori belajar tersebut? d. Bagaimana implementasi keempat teori belajar tersebut dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar? Jawab : a. Tokoh-tokoh dari masing-masing teori belajar - Teori Belajar Behavioristik : Edward Lee Thorndike, Burrhus Frederic Skinner, Ivan Petrovich Pavlov, Watson, Edwin Guthrie, Clark Hull. - Teori Belajar Kognitif : Piaget, Brunner, dan Ausubel - Teori Belajar Konstruktivistik : Jean Piaget, Vygotsky - Teori Belajar Humanistik : Arthur Combs, Carl Rogers, Maslow
b. Gagasan para ahli tersebut mengenai “belajar”
- Teori Belajar Behavioristik : Menurut Edward Lee Thorndike, Perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Menurut Burrhus Frederic Skinner, memberikan definisi belajar “ Laerning is a process of progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya sifat progresifitas, adanya tendensi kearah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Menurut Ivan Petrovich Pavlov, belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Menurut Watson, Belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Menurut Edwin Guthrie, Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekadar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Menurut Clark Hull, Belajar merupakan perubahan tingkah laku melalui kekuatan kebiasaan. Dalam konsep Hull, teori yang ideal berbentuk struktur logis yang terdiri atas postulat-postulat dan teorema-teorema berupa statemen mengenai berbagai segi perilaku. - Teori Belajar Kognitif : Menurut Piaget, Perkembangan kognitif seseorang atau siswa adalah suatu proses yang bersifat genetik artinya proses belajar didasarkan pada mekanisme biologis perkembangan system syaraf. Menurut Brunner, Pembelajaran adalah suatu proses untk membangun kemampuan mengembangkan potensi kognitif yang ada dalam diri siswa. Pembelajaran menurutnya dipengaruhi oleh dinamika perkembangan realitas yang ada disekitar kehidupan siswa. Menurut Ausubel, Belajar dilakukan dengan reception learning yang artinya seorang individu belajar hanya dengan menerima informasi. Teori pembelajaran Ausabel merupakan salah satu dari sekian banyaknya teori pembelajaran yang menjadi dasar dalam cooperative learning. - Teori Belajar Konstruktivistik : Menurut Jean Piaget, teori dari Piaget juga bagian dari teori kognitif. Bahwa belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Belajar bukan proses teknologisasi (robot) bagi siswa melainkan proses membangun penghayatan terhadap suatu materi yang disampaikan. Menurut Vygotsky, Belajar adalah suatu proses individu dalam memahami dan mengerti akan sesuatu yang beguna bagi segala aspek kehidupan dan bermanfaat di kemudian hari. - Teori Belajar Humanistik : Menurut Arthur Combs, belajar merupakan hal yang bisa terjadi tatkala bagi seseorang ada artinya. Guru tidak bisa memaksa seseorang untuk mempelajari hal yang tidak disukai atau dianggap tidak relevan. Ketika muncul perlawanan, hal itu sebenarnya merupakan bentuk perilaku buruk yang mencerminkan ketidakmauan seseorang untuk mempelajari hal yang bukan minatnya, karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang baginya tidak mendatangkan kepuasan. Menurut Carl Rogers, membedakan dua tipe belajar, yaitu Kognitif (kebermaknaan) dan Experiential ( pengalaman atau signifikansi). Menurut Maslow, Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal yaitu Suatu usaha yang positif untuk berkembang dan Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
c. Kekuatan dan kelemahan dari keempat teori belajar
- Teori Belajar Behavioristik Kelebihan : Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan. Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi. Kekurangan : Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa. tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya. - Teori Belajar Kognitif Kelebihan : Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu. Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan. Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan. Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah ada menjadi lebih baik lagi. Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan Kekurangan : Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan . Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan atau materi. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya. - Teori Belajar Konstruktivistik Kelebihan : Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan. Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi. Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kehafaman mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru. Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh apabila seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina pengetahuan baru. Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan lebih yakin dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta didik melakukan interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru. Kekurangan : Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik hanya mendapat pembelajaran yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang. Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama, pada dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat pembelajaran sehingga peserta didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibar secara langsung dalam mengaplikasikan sebuah situasi baru. Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan sebagai teman bagi peserta didiknya sehingga peserta didik dapat beriteraksi dengan baik dalam membina pengetahuan baru. Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari itu guru tidak diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya, kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu sering berkata kotor atau kasar di depan peserta didiknya, itu sangat dilarang dalam aturan etika seorang guru, karena apabila itu dihadapkan pada anak usia sekolah dasar sangat tidak pantas untuk dilakukan. Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka daya ingat dan pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang dengan baik, dan apabila diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan dilupakan. - Teori Belajar Humanistik Kelebihan : Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis terhadapfenomenasocial. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa. siswa d ituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu psikologi danbudaya populer. selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif- dialogis dan humanis. Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan gagasan. keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalahkemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang tentunyamempunyai pandangan yang berbeda-beda. Kekurangan : Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis. Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri mereka. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi humanistik.
d. Implementasi keempat teori belajar tersebut dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar