Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL

Dosen Pengampu : Dewi Nur Wakhidah, S.SiT, M.H,A.Md.Kes

Disusun Oleh Kelompok 5 Kelas D

Diyah Ayu Rini 122020030137


Yesi Nur Faiqotun Nisa 122020030153
Ema Saputri Kusuma W 122020030165
Denok Ayu Meishinta 122020030168
Dwi Novika Septiyanni 122020030175
Septia Nuraini Lisna P 122020030193

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2020

1
PENGKAJIAN INTRANATAL

I. Data Umum
Inisial klien : Ny “ N “
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama :Islam
Suku bangsa :Bugis
Status perkawinan : Kawin
Perkawinan ke :I
Lama perkawinan : 13 bln.
Pendidikan terakhir : Sarjana ( S1 )
Alamat : Perumnas Antang Blok B/32.
Tanggal pengkajian : 20 Mei 2003

Nama suami : Tn “ D “
Umur : 32 tahun
Pekerjaan : wira swasta
Agama :Islam
Alamat : Perumnas Antang Blok B/32.
Pendidikan terakhir : SMA ( T )

II. Data Umum Kesehatan


1. Tinggi badan / berat badan : 153 cm / 56 kg
2. BB sebelum hamil : 47 kg
3. Masalah kesehatan khusus : tidak ada
4. Obat – obatan : Tidak ada
5. Alergi (obat/mkn/bhn tertentu) : tidak ada
6. Diet khusus : tidak ada
7. Menggunakan : kaca mata min 1,75 (S) dan 1,25 ( D).
8. Lain – lain sebutkan : tidak ada
9. Frekwensi BAK : 5 – 6 kali / 24 jam
Masalah : tidak ada
10. Frekwensi BAB : 1 x/hari

2
Masalah : tidak ada
11. Kebiasaan waktu tidur : Siang : kadang-kadang ( tidak rutin )
Malam jam 22.00 – 05.00

III.Data Umum Kebidanan


1. Kehamilan sekarang direncanakan
2. Status obstetrikus : G = I, P = 0, A = 0, usia kehamilan 42 minggu
3. HPHT = tanggal 28 – 7 – 2002, TP : tanggal 5 – 5 – 2003, TBJ 35 x 99 = 3465 gram
4. Belum punya anak sebelumnya
5. Tidak Mengikuti kelas prenatal
6. Jumlah kunjungan pada kehamilan ini 7 kali  3 kali di puskesmas, 2 kali di RS. Fatimah
dan 2 kali di BPS
7. Belum pernah hamil sebelumnya
8. Tidak ada masalah kehamilan sekarang
9. Belum ada rencana KB
10. Pelajaran yang diinginkan saat ini : teknik pernafasan , relaksasi , nyeri dalam proses
persalinan .
11. Setelah bayi lahir yang diharapkan membantu adalah suami.

IV. Riwayat Persalinan Sekarang


1. Mulai persalinan ( kontraksi / penngeluaran pervagina ) : tgl/jam : 20 mei 03 / 10. .30
2. Keadaan kontraksi 2 x/ 10 menit   20 ”
3. Frekwensi dan kualitas DJJ = 144 / mnt. Kualitas kuat.
4. Pemeriksaan fisik
Kenaikan BB selama kehamilan : 9 kg
TD = 110/80 mmHg, N = 80 /menit, P = 24 /menit, S = 37 ºC ( rectal ).
Kepala : rambut bersih, tidak muda tercabut, tidak nyeri.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak icterus, menggunakan kaca mata
Hidung : simetris, bentuk normal tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda
kelainan
Telingan : Simetris, bentuk normal tidak ada sekret kesan tidak ada tanda-tanda
kelainan
Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis, caries tidak ada.

3
leher : tidak ada pembesaran kelenjar/tyroid.
Jantung : BJ I/II murni.
Paru – paru : Bronchovesikuler, tidak ada bunyi tambahan.
Payudara : areola mamma lebih gelap, puting menonjol.
Abdomen : tidak ada striae, tidak ada bekas operasi, vena-vena abdomen tidak
tampak.
Pemeriksaan obstetric
Leopold I : TFU : 3 jari bawah pusat
Leopold II : posisi puki.
Leopold III : bagian terendah kepala
Leopold Iv : kepala bergerak dalam panggul, ( 2/5),
Kesan janin tunggal.
Ekstremitas tidak edema, tidak ada varises
Refleks KPR/APR positif.
5. Pemeriksaan dalam pertama tanggal 25 mei 03 , jam 09.00 oleh dr. Mursyid Achmad
Hasil: portio lunak tebal, pembukaan 1 cm, ketuban (-), penurunan kepala HI, presentasi
kepala pelepasan air dan darah (+), panggul dalam kesan normal .
6. Ketuban pecah jam 03.00 , warna merah ( bercampur darah )
7. Hasil laboratorium : tanggal 20 mei 03.
Hb = 11, gr% ( 12-14 gr % )
3
Trombosit =195. 100 / mm ( 150-400. 000 mm 3 )
Leukosit = 9, 100 ( 5-10. 000 )
CT = 7 ‘ 15’ ( 9 - 15 /mnt )
BT = 1’ 30 ‘ ( 1 - 4 / mnt.
V. Data Psikososial
1. Penghasilan keluarga tiap bulan Rp. ± 500.000,-
2. Perasaan ibu terhadap kehamilan sekarang sangat senang, karena kehamilan yang pertama,
laki – laki perempuan sama saja
3. Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang, gembira dan mengharap kelahiran bayi
dengan selamat.
4. Respon sibling terhadap kehamilan sekarang : keluarga sangat mengharapkan kehadiran
bayinya..

LAPORAN PERSALINAN

4
I. Pengkajian Awal
1. Tanggal : 20 Mei 03 jam : 09.00
2. TTV
TD = 100/80 mmHg, N = 84 /mnt,
Suhu = 37 ºC P = 24 /mnt
3. Pemeriksaan palpasi abdomen : TFU = 3 jbpx, situs memanjang, puki, bagian terendah
kepala,
TBJ = 35 cm x 99 cm = 3465 gram
4. Hasil pemeriksaan dalam
Hasil portio lunak tipis, pembukaan 4 cm, ketuban +, penurunan kepala HI , panggul
dalam kesan normal, + presentasi Kepala UUK
5. Persiapan perineum : perineum letak tinggi, sehingga tidak dilakukan episiotomi
6. Tidak dilakukan klisma, karena sebelum masuk RS klien sudah BAB dan klien sudah
masuk ke WC cuci kaki dan BAB pada saat baru masuk RS.
7. Pengeluaran pervagina = lendir campur darah
8. Perdarahan pervagina ada
9. kontraksi uterus : 2 x 10 mnt  40’’ – 45” detik
10. DJJ = kuat dan teratur, 144 /menit
11. Status janin : hidup, tunggal.

II. KALA PERSALINAN


Kala I
1. Mulai persalinan : tanggal 20 mei 2003 , jam 05.30 di rumah
2. Tanda & gejala : keluar cairan lendir dan darah dari vagina.
3. TD = 110/90 mmHg, N= 84 x/mnt,
P = 24 /mnt, S = 37 ºC.
4. Hasil pemeriksaan dalam I : jam 09.00
Hasil portio lunak, mendatar, pembukaan 4 cm, ketuban +, penurunan kepala HI -HII,
posisi uuk sulit dinilai, panggul dalam kesan normal, pelepasan : lendir dan darah (+)
5. Lama kala I = 7 jam 5 menit .
6. Keadaan psikososial

5
Ekspresi wajah klien meringis menahan sakit kadang-kadang merintih kesakitan. Klien
mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus ke belakang, rasa ingin bab saat his datang
Klien selalu bertanya jam berapa anaknya akan lahir, klien bertanya apakah anaknya
sehat, kenapa terasa sangat sakit sekali klien nampak tidak mau ditinggalkan oleh
keluarganya.
7. Kebutuhan khusus klien tidak ada
8. Tindakan : menganjurkan cuci kaki, BAK/BAB berwudhu, mengingatkan teknik bernafas
dalam melalui hidung dan keluarkan secara perlahan melalui mulut, menyarankan tidur
miring ke kiri, jangan mengedan sebelum dianjurkan, usahakan banyak minum, bila perlu
makan untuk menambah tenaga persiapan melahirkan.
9. Pengobatan tidak ada
10. Lain – lain
Abdomen tampak tegang saat his datang, klien tampak gelisah, kadang-kadang berteriak
kesakitan, tampak menahan sakit, banyak berkeringat, tidak ada nafsu makan dan minum.
Observasi kemajuan persalinan
Tgl / jam Kontraksi uterus DJJ Tek. Darah
22 mei – 2003
08.30 140 x/ mnt 110/80

09.00 140 x/1mnt 100/80

09.30 140 x/1mnt 110/90

10.00 140 x /1mnt 100/80

10.30 140 x /1mnt 110/80


2 x 10’  25” – 30” 140 x /1mnt 110/80
11.00
2 x 10’  40” – 45” 144 x /1mnt 110/90
11..30
3 x 10’  40” – 50” 144 x /1mnt 110/80
12 .00
4 x 10’  45” – 55” 144 x /1mnt 110/80
12 .30
4 x 10’  50” – 55” 144 X/ mnt 110/80
13. 00

KLASIFIKASI DATA KALA I


DATA SUBYEKTIF DATA OBJEKTIF
 Klien mengeluh nyeri perut  Kontraksi uterus 2x /10’ lamanya 40”-45”
 G1.P1A0

6
bagian bawah tembus ke  Ekspresi wajah meringis .
 Abdomen tampak tegang saat his.
belakang.  Klien selalu memegang bagian pinggul belakang saat His
 Klien sering bertanya tentang  Klien tampak berkeringat banyak
 Klien tampak lemah
kelahiran anaknya.  Klien Tampak menahan rasa sakit
 Klien nampak gelisah dan kadang merintih kesakitan
 Klien mengatakan tidak ada
 Klien miksi 7 kali , 4 kali perkateter.
nafsu makan  Klien sering memegang kandung kencingnya.
 Klien mengatakan perasaan  Klien tampak tidak mau ditinggalkan keluarganya.
ingin BAK  Bibir tampak kering
 Djj 144 / mnt, kualitasnya kuat.
 Klien mengatakan tegang pada  Hasil palpasi :
Leopold I : TFU : 3 jari bawah pusat
kandung kencing Leopold II : posisi puki.
Leopold III : bagian terendah kepala
Leopold IV : kepala bergerak dalam panggul, ( 2/5),
Kesan janin tunggal.
 Hasil pemeriksaan dalam
 Portio lunak tebal
 Pembukaan 1 cm
 Ketuban (- )
 Presentasi Kepala UUK
 Penurunan HI,
 Pelepasan air + darah
 Kesan panggul normal
 Tanda – tanda vital :
 T : 130/90 mmHg
 N : 92 x/mnt
 P : 20 x/mnt
 S : 36,5 ºC

ANALISA DATA KALA I


DATA
NO. ETIOLOGI MASALAH
SUBYEKTIF / OBYEKTIF
1. DS : Kontraksi uterus Nyeri
 Klien mengeluh nyeri perut bagian ↓

bawah tembus ke belakang. Penurunan bagian bawah janin



DO :
Penambahan dilatasi serviks
 Kontraksi uterus 2x /10’ lamanya

7
40”-45” ↓
 Ekspresi wajah meringis Peregangan otot polos

 Klien tampak berkeringat banyak ↓


Menekan ujung saraf sensoris
 Klien nampak gelisah dan kadang-
dan saraf simpatis
kadang merintih kesakitan.

 Abdomen tampak tegang saat his.
Trnasmisi
 Klien selalu memegang bagian

pinggul belakang saat His Transmisi
 Hasil pemeriksaan dalam
 Portio lunak tebal Transduksi
 Pembukaan 1 cm
 Ketuban (-) Modulasi
 Penurunan HI,
 Pelepasan air + darah
 Presentasi kepala UUK Dipersepsikan sebagai nyeri

DS :
 Klien mengatakan tidak ada nafsu
makan dan minum.
DO :
2.  Klien tampak berkeringat banyak
Proses persalinan kala I Risiko Defisit
Klien tampak lemah

 T : 130/90 mmHg volume cairan
Kontraksi uterus
 N : 92 x/mnt ↓
 P : 20 x/mnt Met. tubuh meningkat
 S : 36,5 ºC ↓
berkeringat banyak

meningkatnya kehilangan cairan
DS :
tubuh
 klienmmengatakan perasaan ingin

BAK
Risiko defisist volume cairan
 Klien mengatakan tegang pada
kandung kencing
3.
DO :
Persalinan kala I Perubahan pola
 Klien miksi 7 kali , 4 kali ↓

8
perkateter. Turunnya kepala keBAP eliminasi /BAK

 Miksi dengan kateter sementara Tekanan mekanik dari bagian
klien sering memegang kandung presentasi

kencingnya. mempressing vesika urinarius

desakan isi dari vesika urinarius
DS : ↓
merangsang pembukaan spinkter
 Klien selalu menanyakan kapan ↓
anaknya akan lahir. frekuensi miksi meningkat
DO :
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak tidak mau diting
galkan oleh keluarganya Proses persalinan pertama
 ↓
Belum ada pengalaman
4. sebelumnya Cemas

Merupakan stressor

Mekanisme koping
Tidak efektif

Cemas

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO Masalah keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi


1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi 20 Mei 2003
kontraksi uterus

2. Risiko defisit volume cairan 20 Mei 2003 20 Mei 2003


berhubungan dengan peningkatan
metabolisme tubuh
3. 20 Mei 2003
Perubahan pola eliminasi BAK
berhubungan dengan kompressi kepala
4. pada vesika urinaria 20 Mei 2003 20 Mei 2003

Kecemasan berhubungan dengan


dysfungsi koping yang efektif

9
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA I
Hari Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Tanggal Keperawatan
1. Selasa Nyeri b/d kontraksi uterus ditandai Klien mampu ber 1. Kaji derajat ketidak nyaman 1. Reaksi nyeri adalah indi vidual
20-05-03 dengan : adaptasi dgn nyeri melalui isyarat verbal dan dan berdasarkan pengalaman
DS : dengan kriteria : non verbal pada respon nyeri. nyeri, latar belakang budaya.
 Klien mengeluh nyeri perut bagian  Keluhan secara 2. Observasi His, DJJ, VT, 2. untuk mengetahui kemajuan
bawah tembus ke belakang. verbal berkurang tanda-tanda vital dan palpasi persalinan, keadaan janin serta
DO :  Klien dapat keadaan ibu.
 Kontraksi uterus 2x /10’ lamanya menahan nyerinya 3. Hadirkan keluarga untuk 3. memberikan dukungan moril
40”-45”  Klien dapat mendampingi ibu
 Ekspresi wajah meringis mengontrol nyeri 4. massage pada bokong akan
 Abdomen tampak tegang saat his saat kontraksi 4. Ajarkan keluarga melakukan menghambat nosiseptor untuk
 Klien selalu memegang bagian datang massage pada derah bokong menduduki reseptor nyeri
pinggul belakang saat His sehingga memblok
 Hasil pemeriksaan dalam penyampaian nyeri ke
 Portio lunak tipis hipotalamus( korteks cerebri).
 Pembukaan 4 cm 5. informasi yang cukup dapat
 Ketuban (+) mengurangi kecemasan dan
 Penurunan HI, 5. Berikan HE pada klien merupakan salah satu aspek
 Pelepasan lendir + darah bahwa nyeri merupakan sayang ibu.
indikasi positif yang mutlak 6. Meningkatkan rasa adaptasi
ada. klien terhadap nyeri.

6. Beritahu penyebab rasa nyeri 7. teknik relaksasi akan


dan jelaskan bahwa rasa merangsang produksi endorfin
nyeri adalah hal yang normal. dan enkafalin yang
7. Ajarkan teknik relaksasi pada merupakan analgesik dalam
pasien . tubuh yang dapat
meminimalkan nyeri dengan
menghambat nosiseptor.

1. kalori dibutuhkan sebagai


sumber energi selama proses
persalinan dan elektrolit
penting untuk mencegah

10
. 1. Pertahankan kalori dan dehidrasi.
Tidak terjadi defisit elektrolit 2. cairan lebih cepat melalui
Risiko defisit volume cairan b / d volume cairan lambung dibanding dengan
peningkatan metablisme tubuh, inktake dengan kriteria : makanan padat untuk
2. Selasa kurang yang ditandai dengan :  klien mampu mencegah kekurangan
20-05-03 DS : minum secara cfairan tubuh.
 Klien mengatakan tidak ada nafsu adekuat. 2. Anjurkan minum air putih 3. memenuhi kebutuhan cairan
makan dan minum..  Turgor kulit baik. selama proses persalinan jika tubuh dan elektrolit secara
DO :  Tidak ditemukan tidak mual dan muntah. adekuat.
 Klien tampak berkeringat banyak tanda-tanda defisit
 Klien tampak lemah cairan tubuh.
3. Kolaborasi pemberikan 1. frekuensi berkemih lebih
Perubahan pola eliminasi BAK b / d cairan intra vena secara sering dalam proses
kompressi kepala pada vesika urinarius rutin . persalinan sehingga dapat
ditandai dengan Klien menunjukkan mengoreksi cairan yang
DS : pola eliminasi BAK hilang.
3. selasa  klienmmengatakan perasaan ingin kembali normal 1. catat dan observasi jumlah 2. kandung kemih yang penuh
20-05-03 BAK dengan kriteria : dan frekuensi berkemih. menimbulkan
 Klien mengatakan tegang pada  Frekuensi ketidaknyamanan dan
kandung kencing berkemih 6-7 menghambat turunnya kepala.
DO : kali/hari 2. kosongkan kandung kemih 3. meningkatkan pengetahuan
 Klien miksi 7 kali, 4 kali perkateter.  Kateter tidak tiap 2 jam. ibu sehingga ibu merasa lebih
 Miksi dengan kateter sementara terpasang tenang.
klien sering memegang kandung  Vesika urinaria 4. membantu dalam
kencingnya. tidak penuh mengosongkan kandung
3. jelaskan fisiologi kesering an kemih sehingga penurunan
.. BAK. kepala ke pelviis tidak
terganggu oleh karena distensi
kandung kemih.
4. penatalaksanaan pemasangan
kateter sementara.
1. Mengidentifikasi tingkat
intervensi yang perlu
diberikan.

2. Klien akan mengalami


peningkatan cemas/ kehi

11
Klien akan menun 1. Kaji tingkat cemas klien langan kontrol bila dibiasa
Cemas b/d kurangnya pengetahuan jukkan kecemasan melalui isyarat verbal dan kan tanpa perhatian.
tentang proses persalinan ditandai berkurang dengan non verbal
dengan : kriteria : 3. Infomasi yang jelas memu
DS :  Kegelisahan klien 2. Beri dukungan moril dahkan ibu untuk memaha mi
 Klien selalu menanyakan kapan berkurang dan mengerti proses
anaknya akan lahir.  Klien dapat meng persalinan sehingga
4. selasa DO : ikuti proses per kecemasannya berkurang.
20-05-03  Klien tampak gelisah salinan dengan
 Klien tampak tidak mau diting baik. 3. Berikan informasi mengenai 4. Kelainan posisi akan mem
galkan oleh keluarganya  Klien dapat proses dan kemajuan perlambat proses persalinan.
beradaptasi persalinan.
dengan proses
persalinan.

4. Pantau turunya janin,


presentasi dan posisi

12
IMPLEMENTASI KALA I

Tanggal Kode DX Jam Tindakan Keperawatan


selasa 1 09.00 1. Mengkaji derajat ketidaknyaman melalui isyarat verbal dan
20-05-03 non verbal pada respon nyeri.
Hasil : Klien mengatakan perut bgn bawah semakin sakit dan
semakin sering datangnya, klien tampak semakin meringis
kesakitan & gelisah bahkan kadang-kadang mengeluarkan
suara rintihan

09.15 2. Memberitahu penyebab rasa nyeri dan menjelaskan bahwa


rasa nyeri adalah hal yang normal, yaitu dengan adanya
kontraksi pada perut, yang menyebabkan kepala akan
terdorong ke bawah/ kejalan lahir sehingga timbul peregangan,
akibatnya timbul nyeri.
09.30 Hasil : klien dapat menyebutkan kembali apa yang telah
dijelasan.
3. Mengajarkan keluarga melakukan massage pada daerah
bokong
Hasil : Keluarga klien mampu melaksanakan dan dilakukan
oleh keluarga klien yang mendampingi.
10.00
4. Menghasdirkan keluarga untuk memberi dukungan dalam
proses persalinan.
Hasil : Orang tua (ibu) menemani klien.

5. Mengajarkan tehnik pernafasan yaitu menarik nafas dalam


melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan melalui
mulut secara teratur pada saat timbul his.
10. 30 Hasil : Klien mengikuti anjuran.

6. Mengobservasi his, pembukaan serviks dan TTV


Hasil :
2 x 10’  25” – 30” T : 110/80 mmHg
2 x 10’  40” – 45” T : 110/90 mmHg
11.00 3 x 10’  40” – 50” T : 110/80 mmHg
11.30 4 x 10’  45” – 55” T : 110/80 mmHg
12.00 4 x 10’  50” – 55” T : 110/80 mmHg  = 10 cm
12.30 DJJ : 144 x/mnt
13.00 Hsil pemeriksaan dalam teraba UUK searah dengan pintu atas
pangggul. Pelepasan lendir dan darah, ketuban (-) Tampak
perineum menonjol, anus & vulva terbuka, nampak dorongan
untuk meneran
TTV :
T : 120/80 mmHg
N : 84 x/I
P : 24 x/I
S : 37 C

1. mempertahankan kalori dan elektrolit


Hasilnya : memberikan makananan dan snack serta

13
Selasa 2. 10.15 memberikan minum susu sebelum masuk kala II.
20-05-03 2. menganjurkan minum air putih selama proses persalinan jika
tidak mual dan muntah.
Hasilnya :
jam 09. 00  150 ml.
Selasa 3 jam 10.00  100 ml,
20- 05- 03 jam 10. 30  120 ml
jam 11. 30  150 ml.
3. Memberikan cairan intra vena secara rutin .
Hasilnya : infus Rl 2 kolf ( 1000 ml ) 20 tetes /mnt. Botol III
12. 15
1. mencatat dan mengobservasi jumlah dan frekuensi berkemih.
Hasilnya : 4 kali dilakukan perpoley kateter
Jam o8.30  300 ml ( kateter)
Jam 09.15  200 ml ( kateter )
Jam 10. 45  250 ml ( kateter)
Jam 12.00  200 ml ( kateter)
2. mengosongkan kandung kemih tiap 2 jam.
Hasilnya :
09.25 Jam o8.30  300 ml ( kateter)
Jam 09.15  200 ml ( kateter )
selasa 4 Jam 10. 45  250 ml ( kateter)
20-05-03 Jam 12.00  200 ml ( kateter)
3. penatalaksanaan pemasangan kateter sementara.
10.00 Hasilnya dilakukan sesuai jadual pada intervensi diatas.

1. Mengkaji tingkat cemas klien


Hasil tingkat kecemasan sedang yaitu klien nampak selalu
10.15 menatap pada keluarga yang mendampingi dan selalu bertanya
tentang proses persalinannya kapan akan melahirkan
2. Memberi dukungan moril pada klien dengan penuh ramah
dan bersahabat dengan menggunakan bahasa daerah klien serta
mengajarkan klien untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
YME.
10.45 Hasil : ibu berdoa sesuai keyakinan (islam)
3. Memberikan penjelasan tentang perkembangan kontraksi
uterus dan pengaruh his terhadap membukanya serviks dan
majunya persalinan yaitu kontraksi rahim baik dan menunjang
dalam proses persalinan yang normal.
Hasil klien mengerti
4. Memantau turunnya janin, presentasi dan posisi :
Hasil : Janin turun secara spontan

CATATAN PERKEMBANGAN KALA I

No. Hari/Tgl Dx. Kep Jam E v a l u a s i


1. Selasa I 13.00 S:
20-05-03  Klien mengatakan perut bagian bawah semakin sakit &
semakin sering datangnya

O:

14
 Klien nampak semakin meringis kesakitan dan gelisah,
kadang-kadang mengeluarkan suara rintihan.
 Tampak perineum menonjol, anus & vulva terbuka
 Nampak dorongan untuk meneran
 His : 4 x/10’mnt  50”– 55”
 DJJ : 144 x/mnt
 Pembukaan lengkap
 Ketuban -
 Portio tidak teraba, Penurunan H.IV
TTV :
T : 110/ 80 mmHg N : 84 /mnt.
P : 24 / mnt S : 37. oC
A : Nyeri semakin kuat dan semakin sering dirasakan
P : Lanjutkan intervensi

S:
2. Selasa II 13.00  Klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan minum..
20– 05-03 O : Klien tampak berkeringat banyak
Klien tampak lemah
A : pemenuhan cairan terpenuhi
P:-

S:
3. Selasa III 12.45  Klien mmengatakan perasaan ingin BAK
20– 05-03  Klien mengatakan tegang pada kandung kencing
O:
 Klien miksi 7 kali , 4 kali perkateter. Kurang lebih 900 cc
 Miksi dengan kateter sementara klien sering memegang
kandung kencingnya.
A : klien masih dipasang kateter bila ingin miksi.
P : lanjutkan intervensi.
4. Selasa IV 12.00
20 -05 -03 S: -
O : Klien nampak mampu beradaptasi dengan proses
persalinan.
A : Masalah dianggap telah teratasi ditandai dengan :
Klien mampu memahami keadaannya
Klien sudah tidak bertanya lagi kapan akan melahirkan
P: -
 Kala II

Mulai tanggal : 20 Mei 2003 jam 13.25.


Lama kala II : 25 menit
Tanda dan gejala : perineum tipis, menonjol, vulva dan anus membuka , ibu ibu ingin
mengejan pembukaan lengkap, kepala berada di introitus vagina
Upaya meneran : teknik MC. Rhoberth.
Keadaan psikososial : klien tidak berteriak-teriak dan tidak rewel .
Tindakan : persiapkan bak partus dan bak hecting yang telah berisi alat yang
lengkap.

CATATAN KELAHIRAN BAYI


Bayi lahir jam : 13. 25

15
Nilai apgar 1 mnt : 7 dan 5 mnt : 9
Perineum ruptur : tingkat III
Dilakukan bonding ibu dan bayi.
Pengobatan : tetes mata dengan anti biotik, pemebrian injeksi PP
Perawatan : bungkus bayi untuk menghindari hipotermi.

PENYIMPANGAN KDM KALA II

KLASIFIKASI DATA KALA II


DATA SUBYEKTIF DATA OBJEKTIF
 Klien mengatakan perut bagian  Klien kadang mengeran kesakitan
bawah semakin sakit &  Klien nampak semakin meringis kesakitan dan
semakin sering datangnya gelisah
 Tampak perineum menonjol, anus & vulva terbuka
 Nampak dorongan untuk meneran
 Ruptur pada mukosa vagina, kulit perineum, otot
sekitar anus.
 His : 5 x/10’mnt  50”– 55”
 DJJ : 144 x/1’
 Pembukaan lengkap 10 cm
 Ketuban -

16
 Portio tidak teraba , Penurunan H . IV
 TTV :
T : 110/80 mmHg N : 84 / mnt
P : 24 x/ mnt S : 37 oC
 TBJ = 35 x99 = 3465 gram
 Lama kala II : 25 menit.
 Bentuk perinuem tipis.

17
ANALISA DATA KALA II
DATA
NO. ETIOLOGI MASALAH
SUBYEKTIF / OBYEKTIF
1. DS : Proses persalinan kala II Nyeri
 Klien mengatakan perut bagian bawah ↓
semakin sakit & semakin sering Pembukaan serviks 10 cm
datangnya ↓
His kuat dan cepat
DO : ↓
 Klien kadang mengeran kesakitan Kepala janin berada di dasar
panggul
 Klien nampak semakin meringis

kesakitan dan gelisah
Tekanan pada rektum
 Tampak perineum menonjol, anus & ↓
vulva terbuka Perasaan bab
 Nampak dorongan untuk meneran ↓
 Ruptur pada mukosa vagina, kulit Kepala janin tampak di vulva
perineum, otot sekitar anus. ↓
 His : 5 x/10’mnt  50”– 55” Nyeri dipersepsikan
 DJJ : 144 x/mnt ↓
Nyeri
 Pembukaan lengkap 10 cm
 Ketuban -
 Portio tidak teraba , Penurunan H IV
 TTV :
T : 120/80 mmHg N : 96 x/1’
P : 20 x/I S : 36,5 oC

Proses persalinan kala II risiko


2. DS : - ↓ ruptur perineum
DO : - Kontraksi uterus disertai tekanan
 Tampak perineum menonjol, tipis, intra abdominal dan tekanan
anus dan vulva terbuka uterus meningkat
 Nampak dorongan untuk meneran ↓
 TBJ = 35 x 99 = 3465 gram Dorongan kepala ke arah luar

Regangan perineum

Menimbulkan laserasi / ruptur
perineum

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO Masalah keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi

18
1. Nyeri berhubungan dengan intensitas 20 Mei 2003
kontraksi

2. Risiko defisit volume cairan 20 Mei 2003


berhubungan dengan intake cairan yang
tidak adekuat 20 Mei 2003

3. Perubahan pola eliminasi BAK 20 Mei 2003


berhubungan dengan kompressi kepala
4.. pada vesika urinaria 20 Mei 2003

Kecemasan berhubungan dengan 20 Mei 2003


dysfungsi koping yang efektif

19
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA II
Hari Diagnosa
No Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Tanggal Keperawatan
1. Selasa Nyeri b/d turunnya kepala janin, Nyeri dapat teratasi 1. Pertahankan kandung kemih 1. Kandung kemih yang kosong
20-05-03 meregangnya perineum ditandai dengan dengan criteria : tetap dalam keadaan kosong akan memperlan car penurunan
:  Ibu dpt mengon bagian terendah janin dan
DS : trol rasa nyeri yg mengu rangi tekanan sehingga
sirkulasi lancar
 Klien mengatakan perut bagian dihadapinya
bawah semakin sakit & semakin  Ibu mengerti 2. Ajarkan klien dalam 2. Dapat memblok impuls nyeri
sering datangnya tentang proses penggunaan tehnik pernafasan dalam korteks serebri melalui
DO : timbulnya nyeri. atau relaksasi yang tepat respon kondisi dan stimulasi
 Klien kadang mengeran kesakitan  Ibu tidak terlalu kutan dan meningkatkan
kesakitan. suplay O2 intra uterine
 Klien nampak semakin meringis
kesakitan dan gelisah 3. Anjurkan klien utk menga tur 3. Memaksimalkan upaya untuk
 Tampak perineum menonjol, anus upaya untuk mengejan, selama mengelurkan janin
& vulva terbuka kontraksi
 Nampak dorongan untuk meneran 4. Ajarkan tehnik distraksi 4. Merangsang pengeluaran
dengan mengalihkan anagetik endogen
 His : 5 x/10’mnt  50”– 55”
perhatian
 DJJ : 144 / mnt 5. jelaskan penyebab rasa nyeri 5. Meningkatkan rasa adaptasi
 Pembukaan lengkap 10 cm itu adalah hal yang normal klien terhadap nyeri.
 Ketuban - 6. Observasi his 6. Mengetahui perkembangan
keadaan klien sehingga
 Portio tidak teraba , Penurunan sehingga dapat diberikan
H IV intervensi yang tepat.
 TTV : 7. memperbaiki kontraksi uterus
T : 110/80 mmHg N : 84 / mnt 7. berikan oxytosin 10 unit sebagai manajemen kala II
P : 24 / mnt S : 37 oC
1. Membantu meningkatkan
Jaringan perineum peregangan bertahap dari
tetap utuh dengan 1. Ajarkan posisi yang tepat pada perineal dan jaringan vagina
Risiko ruptur perineum b/d proses kriteria : saat akan partus 2. menghinari fixasi yang kuat agar
kelahiran dan besarnya janin ditandai  Ruptur tangan tidak licin saat menahan
2. Selasa dengan : perineum tidak 2. Letakkan duk steril pada perineum

20
20-05-03 DS : - terjadi perineum 3. siap untuk melakukan tindakan
DO :- pertolongan
 Tampak perineum menonjol, anus 3. Buka tutup partus set 4. menghindari penularan
& vulva terbuka 4. Pakai sarung tangan pada 5. menghindari elastisitas perineum
 Nampak dorongan untuk meneran kedua tangan dan elastisitas clitoris serta
 TBJ = 35 x 99 = 3465 gram 5. Saat sub occiput tampak mencegah terjadinya ruptur
dibawah sympisis, tangan
kanan melindungi perine um
dengan dialas lipatan kain
dibawah bokong ibu,
sementara tangan kanan
menahan puncak kepala agar 6. menghindari terjadi aspirasi
bayi tidak terjadi defleksi yang cairan ketuban, dan
terlalu cepat. membebaskan jalan nafas
6. Setelah kepala lahir melap dgn
kasa steril pada hidung dan
mulut janin dari lendir, darah 7. menghindari adanya cidera janin,
dan air ketuban mempermudah penge luaran
7. Memeriksa adantya lilitan tali janin.
pusat pd leher janin, hasil tdk 8. putaran paksi luar merupakan
ada lilitan. fisiologis dalam proses
8. Menunggu hingga kepa la persalinan
janin selesai melaku kan
putaran paksi luar secara 9. melahirkan trokanter dan
spontan. belakang
9. Setelah kepala janin
menghadap kepaha ibu,
tempatkan kedua tela pak tgn
pd sisi kepala janin, tarik secara
hati2 kearah bawah sampai
bahu posterior/belakang lahir. 10. Melahirkan badan
10. Setelah bayi lahir, tangan kanan
menyanggah kepala, leher dan
bahu janin bagian posterior
dengan posisi ibu jari pada
lehar (bagian bawah kepala )
dan keempat jari pada bahu dan
dada/punggung janin sementara

21
tangan kiri memegang lengan
dan bahu janin bagian anterior
saat badan dan lengan lahir.
11. Setelah badan dan lengan
lahir, tangan kiri menyu suri
punggung ke arah bokong dan 11. Melahirkan bayi secara
tungkai bawah (selipkan jari keseluruhan bayi ( badan dan
telunjuk tangan kiri diantara kaki )
kedua lutut janin)
12. Periksa keadaan umum,
perdarahan, TFU, tanda –
tanda vital.
12. Memantau kondisi ibu.

22
IMPLEMENTASI KALA II
Tanggal Kode DX Jam Tindakan Keperawatan
Selasa 1 10.05 1. Mempertahankan kandung kemih agar tetap kosong.
20-05-03 Hasil : melakukan kateter jumlah urine 150 cc
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik pernafasan atau relaksasi yg
tepat.
Hasil : Klien melakukan teknik pernafasan dan relaksasi.
3. Menganjurkan klien untuk mengatur upaya untuk mengejan, selama
kontraksi
Hasil : Klien mengejan karena his sudah adekuat.
4. Mengajarkan tehnik distraksi dgn mengalihkan perhatian
Hasil : dampak nyeri berkurang
5. Menjelaskan penyebab rasa nyeri itu adalah hal yang normal
Hasil : menunjukkan respon peningkatan pengetahuan terhadap respon
fisiologis nyeri .
6. Mengobservasi his dan pembukaan serviks
Hasil : his adekuat 5 X 10 mnt/  50 “ – 55”

Selasa 2 12.20 1. Menganjurkan klien untuk tidak mengangkat bokong pada saat partus dan
20-05-03 mengangat kepala melihat perut saat mengedan kuat
Hasil : Klien melakukan anjuran .
2. Meletakkan duk steril di bokong ibu
3. Membuka tutup partus set
4. Memakai sarung tangan pada kedua tangan
5. Saat sub occiput tampak dibawah sympisis, tangan kanan menyokong
perineum dengan dialas duk steril dibawah bokong ibu, sementara tangan
kanan menahan puncak kepala ‘
Hasil : bayi lahir secara perlahan mengikuti proses fisiologis
6. Setelah kepala lahir melap dgn kasa steril pada hidung dan mulut janin dari
lendir , darah dan air ketuban
7. Memeriksa adantya lilitan tali pusat pd leher janin, hasil tdk ada lilitan.
8. Menunggu hingga kepala janin selesai melaku kan putaran paksi luar secara
spontan.
9. Setelah kepala janin menghadap kepaha ibu, tempatkan kedua tela pak tgn
pd sisi kepala janin, tarik secara hati2 kearah bawah sampai bahu
posterior/belakang lahir “ lahir bahu depan dan belakang “
10. Setelah bayi lahir, tangan kanan menyanggah kepala, leher dan bahu janin
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada lehar (bagian bawah kepala )
dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin sementara tangan kiri
memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan
lahir.
11. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah
bokong dan tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara
kedua lutut janin) lahir seorang bayi ♂ seluruhnya secara spontan LBK BB
= 4200 gram, PB = 50 cm, Apgas skor = 7/9, Placenta belum lahir,.
12. ada perdarahan 100 cc, TFU masih setinggi pusat, kandung kencing
kosong, uterus terasa lembek, ada robekan perineum

CATATAN PERKEMBANGAN KALA II


No. Hari/Tgl Dx. Kep Jam E v a l u a s I
1. selasa I 13.0 S : Ingin sekali BAB dan keinginan meneran, perut

23
20– 05- 0 masih terasa nyeri sampai ke belakang.
2003 O : Klien tampak meneran dengan kuat dan terkoordi-
nasi, akhirnya lahirlah anak perempuan dengan
BB : 3000 gram, PB : 50 Cm A/S : 8/10
A : Nyeri masih dirasakan, tapi klien sudah mampu
ber- adaptasi dengan nyeri ditandai dengan : Klien
sudah tidak merintih lagi karena kesakitan

S:-
O : Ada robekan pada perineum
Bayi ♂ telah lahir dengan PBL= 50 cm dan BBL=
2. selasa II 4200 gram
20– 05- 05.5 Ada perdarahan : 100 cc
2003 5 Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat
Kandung kencing kosong
Uterus terasa lembek
Placenta belum lahir
A : Menunjukkan adanya robekan perineum derajat III
P : Lanjutkan intervensi

24
 KALA III
Tanda dan gejala : TFU 1 jari diatas pusat , perdarahan ± 200 cc uterus menjadi bundar.
Plasenta lahir : 13. 40
Cara lahir plasenta : kesan komplit, kotilodon lengkap.
Karakteriostik plasenta
 ukuran : lebar 18 cm dan tebal 2-3 cm
 panajang tali pusat : 50 cm
 pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
 kelainan : tidak ada
Perdarahan : ± 200 cc, karakteristik merah tua.
Keadaan psikososial : klien tampak gembira setelah anak dan plasenta lahir.
Kebutuhan khusus klien : tidak ada.
Tindakan : periksa perineum , hecting perineum dan observasi perdarahan.
Pengobatan : oxytosin 2 ampul.

PENYIMPANGAN KDM KALA III

KLASIFIKASI DATA KALA III


25
Data Subyektif Data Obyektif
 Rasanya masih ingin meneran  Ada robekan pada perineum

 Nyeri pada bagian perut bawah  Lahir bayi ♂ dengan :

sampai ke belakang PBL : 50 cm dan BBL 4200 gram

 Ada perdarahan 100 cc

 Placenta sudah lahir

 TFU setinggi pusat

 Kandung kencing kosong

 Uterus terasa lembek

 Tampak klien ingin meneran dengan kuat dan

terkoordinasi

 Klien masih meringis kesakitan

 Lama kala III : 20 menit

ANALISA DATA KALA III


No Data Etiologi Masalah
1 DS : Robekan jalan lahir Nyeri

26
 Nyeri pada bagian perut Iskemia otot-otot uterus

bawah Cavum uteri mengecil
DO : ( Involusio uterus )

 Klien masih Meringis Plasenta terlepas
kesakitan ↓
Menekan ujung syaraf sensorik

Melalui proses hantaran nyeri

Dipersepsikan di cortek cerebri

Nyeri

DS : - Risiko perdarahan
2. Proses persalian kala III
DO : ↓
 TFU masih setinggi pusat Kontraksi uterus

 Kandung kencing kosong Iskemi otot-otot uterus
 Uterus terasa lembek ↓
cavum uterus mengecil
 Perdahan 100 cc ↓
Placenta terlepas

Ada sisa plecenta tertinggal

Risiko perdarahan

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO Masalah keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi


1. Nyeri berhubungan dengan iskemia 20 Mei 2003
otot-otot uterus

27
2. Ruptur perineum berhubungan dengan 20 Mei 2003
proses kelahiran dan besarnya janin.

3. Risiko perdarahan berhubungan 20 Mei 2003 20 Mei 2003


dengan tertinggalnya sisa plasenta.

28
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA III
No Hari/Tgl Dx Kep. Tujuan Interensi Rasional
1. Selasa Nyeri b/d Klien mampu 1. Kaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat 1. Reaksi nyeri adalah indi vidual dan
20-05-03 Iskemia otot- beradaptasi verbal dan non verbal pada respon nyeri. berda sarkan pengalaman nyeri, latar
otot uterus ter hadap belakang budaya juga menentu kan.
ditandai dgn nyeri / nyeri Dengan mengkaji tingkat nyeri dapat
DS : berku rang di tentukan inter vensi selanjutnya.
 Nyeri pada dengan
bagian pe criteria : 2. Ajarkan klien dalam penggunaan tehnik 2. Dapat memblok impuls nyeri dalam
rut bawah - Klien akan pernafasan atau relaksasi yang tepat. korteks sere bri melalui respon kondi
DO : menunjuk si dan stimulasi kutan dan
 Meringis ke kan sikap yg meningkatkan suplay O2 intra uterin.
sakitan lebih tenang
 Tampak - Klien dapat 3. Lakukan dorongan ringan pada bagian fundus 3. Membantu mengeluarkan placenta.
klien ingin berpartisipa arah dorso cranial.
meneran si secara ak
dengan kuat tif dalam 4. Ganti pakaian dan linen yang basah 4. Meningkatkan kenyamanan, hangat
dan terkoor pengeluaran dan kebersihan.
dinasi. plasenta.

2. Risiko 1. Periksa fundus uteri untuk memastikan 1. Pemberian oxitocin sebagai


perdarahan b/d Perdarahn kehamilan tunggal / ganda. tindakan selanjutnya harus
tertinggalnya

29
sisa placenta tidak terjadi dipastikan terlebih dahulu adanya
ditandai dgn
dengan kehamilan tunggal / ganda.
DS : -
DO : - criteria
 TFU masih
- perdarahan 2. Beritahu ibu untuk disuntik 2. Merupakan komunikasi efektif agar
satu jari dia
atas pusat. tidak lebih klien lebih kooperatif
 Uterus dari 500 cc.
terasa
lembek dan - Placenta 3. Suntik oxytocin 10 unit IM 3. Meningkatkan kontraksi uterus, dan
bundar dapat lahir merangsang placenta keluar.
 Tampak
klien ingin secara
meneran spontan 4. Observasi HIS, pengeluaran placenta, 4. Mengetahui perkembangan keadaan
dengan kuat
dan terkoor - Waktu perdarahan, derajat laserasi. klien sehingga dapat diberikan
dinasi mela intervensi yang tepat
 Jumlah
perdarahan hirkan Pla
200 cc centa tidak
lebi dari 30
menit.
-

30
IMPLEMENTASI KALA III
Tanggal Kode DX Jam Tindakan Keperawatan
Selasa 1 12.00 1. Memgkaji derajat ketidak nyamanan ( nyeri ) melalui
20-05-03 isyarat verbal dan non verbal pada respon nyeri. “Klien
mengatakan masih nyeri di daerah jalan lahir, tampak ibu
12.10 masih meringis”
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik pernafasan
atau relaksasi yang tepat.” Klien mau melakukan tekhnik
12.50 pernapasan yang benar”
3. Melakukan dorongan ringan pada bagian fundus arah
dorso cranial.”plasenta lahir lengkap”
13.00
4. Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan beritahu bahwa
nyeri itu adalah hal yang normal.”Menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan”

selasa 2 11.00
20-05-03 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan
tunggal / ganda.
Hasil : kehamilan tunggal

2. Memberitahu ibu untuk disuntik


13.55
3. Menyuntik oxytocin 10 unit IM
14.00
4. Mengobservasi HIS , pengeluaran placenta, perdarahan,
derajat laserasi
Hasil : Kontraksi uterus baik, teraba keras, TFU : 2 jbps”
plasenta lahir lengkap jml kotiledon 20, selaput lengkap,
panj.tali pusat 50 cm, perdarahan 200 cc,tampak robekan
perineum derajat III, ibu basah oleh darah.

CATATAN PERKEMBANGAN KALA III


Tanggal Kode DX Jam Evaluasi / SOAP
31
Selasa 1 13.00 S = Ibu mengatakan masih nyeri didaerah jalan

20-05-03 lahir

O = Ekspresi wajah nampak meringis

A = Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri dengan

tidak lagi mengeluarkan suara rintihan.

P = Lanjutkan intervensi sesuai kebutuhan


selasa 2 13.00

20-05-03 S=-

O=

 Perdarahan 200 cc

 TFU : 2 jbps

 Kontraksi uterus baik

 Uterus teraba keras

 Tampak robekan perineum derajat III

 Tampak ibu basah oleh darah

A = Risiko perdarahan tidak terjadi

P = Lanjutkan intervensi sesuai kebutuhan tahap

persalinan

 KALA VI

Mulai jam : 14. 45

Tanda-tanda vital :
32
 TD : 100/80 mmHg S : 37 0 C

 N : 88/ mnt P : 24 / mnt

Keadaan uterus : 1 JBP

Perdarahan : 100 cc,karakteristik merah tua.

Bonding ibu dan bayi tidak dilakukan, karena anak pindah ke kamar bayi yang bermasalah.

Tindakan : observasi perdarahan , awasi tanda-tanda vital.

BAYI

Bayi lahir tanggal : 20 mei 2003


Jenis kelamin : laki-laki
Nilai APGAR : 7/9
BB / PB : 4200 gram / 50 Cm
Lingkar kepala : 36 cm
Karakteristik bayi : aktif
Kaput suksadenum : tidak ada.
Suhu : 36,5 0 C
Anus : berlubang.
Perawatan tali pusat : menggunakan betadin.
Perawatan mata : dilakukan.

PENYIMPANGAN KDM KALA IV

KLASIFIKASI DATA KALA IV

Data Subyektif Data Obyektif

 Ibu mengatakan masih nyeri di  Ekspresi wajah masih meringis

daerah jalan lahir  Perdarahan 100 cc

33
 TFU : 2 jpst

 Kontraksi uterus baik

 Uterus teraba keras

 Tampak robekan perineum derajat III

 Tampak ibu basah oleh darah

 Lama kala IV : 2 jam

ANALISA DATA KALA IV


No Data Etiologi Masalah
1 DS : Terputusnya kontinuitas jaringan Nyeri
karena robekan
 Ibu mengatakan masih jalan lahir
nyeri didaerah jalan lahir ↓
Merusak syaraf-syaraf ferifer
DO : ↓
 Ekspresi wajah masih pengeluaran zat kimia

meringis Spinal cord
 Tampak robekan perineum ↓

34
djt II Cortex cerebri

 Uterus teraba keras Nyeri dipersepsikan

Nyeri

Risiko syok
DS : - hipovolemik.
Luka bekas implantasi plasenta
2. dan luka perineum
DO :

 Perdarahan 100 cc Kontraksi uterus lemah
 Kontraksi uterus baik ↓
perdarahan
 TFU 2 jbps ↓
hipovolemik
 Tampak robekan peri neum
derajat II
 Ibu nampak basah oleh
darah Risiko terjadinya

Kehamilan primipara komplikasi


3.
DS : - ↓
DO : Proses pembukaan lambat

 Perdarahan 100 cc Bayi lahir besar

 Kontraksi uterus baik
Robekan pada perineum
 Tampak robekan peri neum ↓
Menjahit perineum
derajat II ↓
Ibu nampak basah oleh darah Risiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

NO Masalah keperawatan Tgl ditemukan Tgl teratasi


1. Nyeri berhubungan dengan Ruptur 20 Mei 2003
Perineum .

2. Risiko syok hipovolemik berhubungan 20 Mei 2003 20 Mei 2003


dengan perdarahan terus-menerus

3. Risiko infeksi berhubungan dengan 20 Mei 2003 20 Mei 2003


tindakan hecting akibat robekan jalan
lahir.

35
36
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA IV
No Hari/Tgl Dx Kep. Tujuan Interensi Rasional
1. Selasa nyeri b/d trauma Setelah dilakukan 1. Beritahu penyebab rasa 1. Meningkatkan pemahaman klien tentang
20-05-03 ( robekan ) perineum tindakan Klien nyeri nyeri yang fisiologis
ditandai dengan : akan menunjuk
DS : kan rasa nyeri 2. Ajarkan klien dalam 2. Dapat memblok impuls nyeri dalam korteks
 Ibu mengatakan ma terkontrol dengan penggunaan tehnik nafas serebri.
sih nyeri di daerah kriteria : dalam
jalan lahir
DO : - Ekspresi tenang
 Ekspresi wajah - Klien dapat isti 3. Bersihkan daerah bokong 3. Memberi rasa nyaman dan segar
masih meringis
 Tampak robekan rahat dengan dan sekitarnya
perineum djt II tenang
 Uterus teraba keras
- Klien mengata 4. Kolaborasi untuk penja 4. Memperbaiki kerusakan jaringan pada jalan
kan rasa nyeri hitan perineum & obat lahir dan mencegah komplikasi.
berkurang analgetik & mengurangi rasa nyeri

2. Selasa Tidak terjadinya 1. Kehilangan darah lebih dari 500 cc dapat


Risiko syok
20-05-03 komplikasi kala menyebabkan syok haemoragic.
hipovolemik b/d
IV dgn criteria :
perdarahan ditandai 1. Catat kehilangan darah pada
 Perdaharan 2. tindakan yang lama dapat menyebabkan
dengan : kala IV
< 500 cc hilangnya darah yang lebih banyak
DS : - 2. Lakukan hecting secepat

37
DO : -  Tanda-tanda mungkin 3. Kontraksi uterus yang tidak baik dapat
 Perdarahan 100 cc vital normal 3. Periksa keadaan uterus menimbulkan perdarahan
 TFU : 2 jbps  Ibu istirahat 4. Perubahan TTV menunjukkan adanya

 Kontraksi uterus yang baik 4. Observasi tanda-tanda vital gangguan

baik 5. Penekanan vesika urinaria pada porsio

 Tampak robekan 5. Pantau isi vesika urinaria dapat menimbulkan perdarahan

perineum derajat II 6. Mengganti cairan dan sebagai sumber

 Ibu nampak basah 6. Beri ibu minum susu energi

oleh darah
3. Selasa
20-05-03 Infeksi tidak ter-
Risiko terjadinya jadi dgn criteria : 1. Gunakan sarung tangan 1. Menurunkan kemungkinan infeksi pasca
Infeksi b/d Tindakan  Tdk ditemu steril melahirkan
hecting akibat robekan kan tanda
perine um / jalan lahir 2. Siapkan alas melahirkn 2. Menurunkan kemungkinan kontamisi
-tanda infeksi.
DS : - yang bersih / steril.
 Tanda – tanda
DO : - vital dalam
3. Angkat/ganti kain pengalas 3. Mengangkat media yang dapat mendukung
 Tampak robekan batas normal.
bila basah pertumbuhan patogen
perineum derajat
III 4. Kaji tanda – tanda infeksi 4. Kaji adanya tanda – tanda infeksi
 Ibu nampak basah
oleh darah 5. Kolaborasi untuk meberian 5. Mencegah terjadinya infeksi atau sebagai

38
antibiotik spectrum luas pengobatan terhadap infeksi.

39
IMPLEMENTASI KALA IV
Tanggal Kode DX Jam Tindakan Keperawatan
Selasa 1 15. 1. Memberitahu penyebab rasa nyeri yaitu rasa nyeri karena
20-05-03 30 adanya robekan pada perineum dan setelah dijahit akan
berkurang. Klien memahami.
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tehnik nafas dalam
15.40 melalui hidung dan mengeluarkan secara perlahan melalui
mulut secara teratur. Klien mau melakukan dan
mengatakan rasa nyeri berkurang
3. Membersihkan daerah bokong, perineum dan sekitarnya
15. dgn lap basah yang bersih dan ganti pakaian dgn linen.
55 Klien merasa lebih nyaman
4. Memberikan injeksi lidokain 1 amp dan bekerjasama dgn
dokter untuk menghecting
15.00
Selasa 2 1. Mencatat kehilangan darah pada kala IV. Hasil 100 cc
20-05-03 2. Tindakan hecting dilakukan selama 45 menit.
16. 3. Memeriksa keadaan uterus dengan palpasi TFU = 2 jrbps,
00 4. Mengobservasi tanda-tanda vital
T = 110/70 mmHg, N = 80 /mnt , S = 37 ºC, P = 24 /mnt
16.05 5. Memeriksa vesika urinaria
16. Hasil : vesika masih kosong
15 6. Menganjurkan keluarga untuk membuatkan susu
Hasil : Keluarga membuatkan susu dan klien
1630 meminumnya
Selasa 3
20-05-03
16.45 1. Menggunakan sarung tangan steril pada saat melakukan
tindakan pada klien ( menolong persalinan & hecting )
2. Menggunakan alas yang bersih, yang sudah disterilkan
13. 45
3. Membersihakan klien dari bekas perdarahan selama proses
hecting, dan mengganti pakaian (sarung) klien dengan yang
bersih / kering
4. Kaji tanda – tanda infeksi
Hasil : tidak ditemukan tanda –tanda infeksi
5. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat antibiotik
40
16. Hasil : Tiwimox 3 x 500 mg.
45

15.00

CATATAN PERKEMBANGAN KALA IV

41
Tanggal Kode DX Jam Evaluasi / SOAP

Selasa 1 17.00 S = Ibu mengatakan nyeri berkurang, merasa nyaman


20-05-03 setelah dibersihkan
O = Ibu nampak memahami penjelasan yg diberikan
A = Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri
P = Intervensi di delegasikan kepada rekan sejawat.
selasa
20-05-03 2 17.00 S=-
O=
 Jumlah perdarahan secara keseluruhan sekitar
150 cc
 Kontraksi uterus baik
 TTV normal : T = 110/800 mmHg, N=84 /mnt.,
P=24 / mnt S=37ºC
 TFU = 2 jbps
A = Masalah risiko perdahan tidak terjadi.
P =-

Selasa 3. 17.00 S=-


20-05-03 O = ( tanda – tanda terjadinya infeksi belum dapat dinilai
)
A = Masalah risiko terjadinya infeksi belum dapat dinilai
P = Intervensi dikembangkan sesuai kebutuhan

RESUME KEPERAWATAN

Nama pasien : NY N
Umur : 30 tahun
42
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Perumnas Antang Blok B./32.
Ruang rawat : Intra Natal
Tanggal masuk RS : 20 mei 2003
Tanggal keluar : 21 mei 2003

1. Masalak keperawatan saat pasien di rawat :


Kala I
 Nyeri berhubungan dengan intensitas kontraksi
 Risiko defisit volume cairan b/d intake yang tidak adekuat.
 Perubahan pola eliminasi BAK b/d kompressi kepala pada vesika urinaria.
 Kecemasan b/d dysfungsi koping yang efektif.

Kala II
 Nyeri b/d turunnya kepala janin dan meregangnya perineum.
 Risiko ruptur b/d proses kelahiran , besarnya janin.

Kala III
 Nyeri b/d iskemik otot –otot uterus.
 Risiko perdarahan b/d tertinggalnya sisi plasenta, atonia uteri

Kala IV
 Nyeri b/d ruptur perineum.
 Risiko infeksi b/d tindakan invasif ( hecting, infus , dl ).
 Risiko syock hipovolemik b/d perdarahan yang terus menerus.

2. Tindakan keperawatan selama di rawat :


Kala I
 Mengkaji derajat nyeri
 Melakukan massage pada area nyeri
 Mengajarkan teknik nafas dan relaksasi.
 Menganjurkan makan dan minum
 Kolaborasi : pemberian cairan parenteral dan pemasangan kateter sementara.

Kala II
 Mengajarkan teknik distraksi
 Observasi his, pembukaan servis dan tanda-tanda vital.
 Melahirkan bayio dengan mekanisme persalinan
 Perawatan bayi, cegah hipotermia, dan merawat tali pusat.
 Kolaborasi pemberian injeksi oxytosin 10 unit IM.

Kala III
 Mengobservasi his, pengeluaran plasenta, perdarahan .
 Mengajarkan teknik relaksasi dan teknik pernafasan
 Hecting perineum .

Kala IV
 Observasi jumlah perdrahan.
43
 Observasi TFU dan pengeluaran cairan pervaginam
 Mengkaji tanda-tanda vital
 Mengkaji tanda-tanda infeksi
 Kolaborasi pemberian obat –obatan : Tiwimox, Alpain, Moloco + B

3. Evaluasi :
 Nyeri berkurang
 Defisit voluem cairan teratasi
 Pola eliminasi BAK teratasi
 Perdarahan tidak terjadi
 Syok hipovolemik tidak terjadi
 Tanda-tanda infeksi tidak ditemukan.
 Ruptur perineum terawat baik.

4. Nasehat pada saat pasien akan pulang :


 Pertahankan eliminasi BAB/BAK jangan takut untuk BAB.BAK.
 Perhatikan teknik septik.antiseptik bila merawat tali pusat.
 Cara menyusui dan pemberian ASI ekslusif
 Pertahankan Mobilisasi sehingga tidak terjadi tromboplebitis.
 Pemberian imunisasi anak dan follow Up kenaikan BB
 Perhatikan cara memandikan bayi dan cara penggunaan pakaian.

44

Anda mungkin juga menyukai