Anda di halaman 1dari 7

Tugas Praktikum 1

STATISTIKA PENGENDALIAN KUALITAS


“Histogram, Bagan Pareto dan Diagram Ishikawa”

Oleh :
Tasya Nurul Fadhilah Basri
P3E119039

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
Soal :

1. Cari soal sendiri sebanyak 20 data ( Tidak boleh sama)!


Jawab :

Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui bahwa data tersebut


mengalami kemencengan ke arah kiri yang berarti bahwa data tersebut
memiliki banyak nilai observasi atau nilai variable yang berada di bawah nilai
rata-rata, dengan nilai rata-rata (Mean) sebesar 11,942, standar deviasi (StDev)
sebesar 0,225. Lokasi pemusatan atau pengumpulan data berada pada interval
dengan nilai tengah (Median) sebesar 11,950.

2. Suatu produk boneka dianggap cacat apabila terdapat goresan, kulit terkupas
dan noda cacat. Jenis kerusakan ini disajikan dalam kolom kerusakan dan
dicatat berdasarkan setiap periode produksi (siang, sore, malam, menggu lalu)
yang dinyatakan dalam kolom periode. Buatlah diagram pareto jenis kerusakan
berdasarkan periode waktu serta berikan kesimpulan dari bagan pareto tersebut.
Tabel jenis kerusakan berdasarkan periode waktu

Kerusakan Periode Kerusakan Periode


Lainnya Siang Kulit terkupas Malam
Lainnya Siang Lainnya Malam
Kulit terkupas Siang Lainnya Malam
Kulit terkupas Siang Goresan Malam
Kulit terkupas Siang Goresan Malam
Goresan Siang Kulit terkupas Malam
Goresan Siang Goresan Malam
Kulit terkupas Sore Noda cat Malam
Kulit terkupas Sore Goresan Malam
Kulit terkupas Sore Lainnya Malam
Noda cat Sore Goresan Malam
Noda cat Sore Goresan Malam
Lainnya Sore Goresan Minggu lalu
Lainnya Sore Goresan Minggu lalu
Kulit terkupas Malam Kulit terkupas Minggu lalu
Goresan Malam Kulit terkupas Minggu lalu
Noda cat Malam Noda cat Minggu lalu
Noda cat Malam Noda cat Minggu lalu
Noda cat Malam Lainnya Minggu lalu
Kulit terkupas Malam Lainnya Minggu lalu
Kulit terkupas Malam Goresan Minggu lalu
Kulit terkupas Malam Goresan Minggu lalu
Jawab :
 Output jenis kerusakan produk boneka periode siang

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa pada periode siang


banyaknya boneka dengan jemis kerusakan kulit terkupas sebanyak 3 dengan
nilai persentase sebesar 42,9% dan persentase kumulatif sebesar 42,9%. Untuk
jenis kerusakan goresan sebanyak 2 dengan nilai persentase sebesar 28,6% dan
persentase kumulatif sebesar 71,4%. Jenis kerusakan lainnya sebanyak 2
dengan nilai persentase sebesar 28,6% dan persentase kumulatif sebesar 100%
dan untuk jenis kerusakan noda cat (other) sebanyak 0 degan nilai persentase
sebesar 0% dan persentase kumulatif sebesar 100%.
 Output jenis kerusakan produk boneka periode sore

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa pada periode sore


banyaknya boneka dengan jemis kerusakan kulit terkupas sebanyak 3 dengan
nilai persentase sebesar 42,9% dan persentase kumulatif sebesar 42,9%. Untuk
jenis kerusakan lainnya sebanyak 2 dengan nilai persentase sebesar 28,6% dan
persentase kumulatif sebesar 71,4%. Jenis kerusakan noda cat sebanyak 2
dengan nilai persentase sebesar 28,6% dan persentase kumulatif sebesar 100%
dan untuk jenis kerusakan goresan (other) sebanyak 0 degan nilai persentase
sebesar 0% dan persentase kumulatif sebesar 100%.
 Output jenis kerusakan produk boneka periode malam

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa pada periode malam


banyaknya boneka dengan jemis kerusakan goresan sebanyak 7 dengan nilai
persentase sebesar 35,0% dan persentase kumulatif sebesar 35,0%. Untuk jenis
kerusakan kulit terkupas sebanyak 6 dengan nilai persentase sebesar 30,0% dan
persentase kumulatif sebesar 65,0%. Jenis kerusakan noda cat sebanyak 4
dengan nilai persentase sebesar 20,0% dan persentase kumulatif sebesar 85%
dan untuk jenis kerusakan lainnya sebanyak 3 degan nilai persentase sebesar
15% dan persentase kumulatif sebesar 100%.
 Output jenis kerusakan produk boneka periode minggu lalu

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa pada periode


minggu lalu banyaknya boneka dengan jemis kerusakan goresan sebanyak 4
dengan nilai persentase sebesar 40,0% dan persentase kumulatif sebesar 40%.
Untuk jenis kerusakan kulit terkupas sebanyak 2 dengan nilai persentase
sebesar 20% dan persentase kumulatif sebesar 60%. Jenis kerusakan lainnya
sebanyak 2 dengan nilai persentase sebesar 20% dan persentase kumulatif
sebesar 80% dan untuk jenis kerusakan noda cat sebanyak 2 degan nilai
persentase sebesar 20% dan persentase kumulatif sebesar 100%.

3. Berikut adalah masalah Mengapa Siswa SMA Kesulitan Menyerap Pelajaran Kimia. Datanya
ditampilkan pada tabel berikut:
Guru Siswa Masyarakat Kurikulum Sarana
Guru kurang Siswa kurang Masyarakat Membutuhkan Referensi
kompeten antusias kurang peduli banyak dan praktek
belajar kualitas jasa praktek dan kurang
pendidikan referensi memadai
Fasilitas Teacher Masyarakat Indikator Alat dan
pendidikan center hanya terlalu luas bahan kurang
dan pelatihan berpikir lulus dan banyak memadai
Guru Siswa Masyarakat Kurikulum Sarana
kurang dan tidak
lulus
Tidak ada Kurangnya Terlalu Materi yang Keterbatasan
waktu dan referensi percaya padaharus dana
dana sekolah disampaikan
dukungan banyak
Pendanaan Kurangnya Ekonomi Perbaikan Alokasi dana
pribadi, fasilitas lebih untuk pendidikan dari
pemerintah kehidupan untuk jenjang pemerintah
dan komite yang lebih kurang
sekolah tinggi
kurang
Alokasi dana Alokasi dana
terbatas siswa terbatas
Sumber: http://elanurlaela.blogspot.co.id/2011/05/fishbone-diagram-perangkat-alternatif.html
Buatlah diagram ishikawa dari kasus diatas!
Jawab :
Output :

Berdasarkan output di atas dapat diidentifikasi bahwa terdapat 5 faktor


penyebab terjadinya masalah. Faktor-faktor tersebut yang pertama adalah Guru
dengan bagian-bagiannya Guru kurang kompeten, fasilitas pendidikan dan
pelatihan kurang, tidak ada waktu dan dana dukungan, endanaan pribadi,
pemerintah dan komite sekolah kurang, dan Alokasi dana terbatas. Faktor
penyebab kedua adalah Siswa dengan bagian-bagian Siswa kurang antusias
belajar, Teacher center, Kurangnya referensi, Kurangnya fasilitas, Alokasi dana
siswa terbatas. Faktor penyebab yang ketiga adalah adalah masyarakat yang
terdiri atas masyarakat kurang peduli kualitas jasa pendidikan, Masyarakat hanya
berpikir lulus dan tidak lulus, Terlalu percaya pada sekolah, dan ekonomi lebih
untuk kehidupan. Faktor penyebab keempat adalah kurikulum dengan bagian-
bagian yaitu membutuhkan banyak praktek dan referensi, indikator terlalu luas
dan banyak, Materi yang harus disampaikan banyak, dan Perbaikan pendidikan
untuk jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan faktor penyebab yang terakhir yaitu
sarana dengan bagian-bagian Referensi dan praktek kurang memadai, Alat dan
bahan kurang memadai, Keterbatasan dana, dan alokasi dana dari pemerintah
kurang.

Anda mungkin juga menyukai