Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN

PALIATIF

Dosen Pembimbing : Ns. Eko Arik S.M.Kep.,Sp.Kep.J

Disusun oleh:

Asrofa Dwi S. (201601001) Elia Dewi S. (201601031)


Agustin Rovil (201601004) Erlita N. (201601036)
Chidy Aprilia K. (201601016) Indah Wati (201601054)
Dea Ayu P. (201601018) Kiki Riska N. (201601062)
Diliana Titis N. (201601025) Regitan Intan S. (201601101)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
2017/2018
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA PASIEN STROKE
PENYAMPAIAN KABAR BURUK

1. PRA INTERAKSI
a. Mempersiapkan
Topik : menyampaikan kabar buruk mengenai kondisi pasien ke
keluarga.
Tujuan : agar keluarga mengetahui kondisi kerabatnya
Sasaran : pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat dari
terjatuh di kamar mandi menyebabkan pasien terkena
stroke. sebelumnya pasien memiliki riwayat hipertensi.
Tempat : ruang perawat
Waktu : 15 menit

2. ORIENTASI
1.1 Salam
Perawat : “Selamat siang, apakah anda keluarga dari Ibu Lina.
Sebelumnya perkenalkan nama saya Indah Wati. Saya
yang bertugas diruangan ini, dan nantinya saya yang akan
bertanggung jawab selama kakak ibu dirawat dirumah
sakit ini.” (sambil tersenyum)
1.2 Evaluasi
Perawat : “Maaf bu, apakah sebelumnya kakak, ibu sudah pernah
masuk rumah sakit? Jika iya berapa kali ?”
1.3 Validasi
Perawat :”apakah ibu sudah tahu kondisi kakak ibu?”
1.4 Kontrak (Topic, Lama, Posisi)
Perawat : “Iya bu, untuk menjelaskan kondisi kakak ibu saat ini mari
ibu ikut saya ke ruangan perawat. Saya jelaskan kondisi
terkait kakak ibu tidak lama bu, sekitar 15 menit saja.
Bagaimana bu ?”
3. KERJA
3.1 Penyampaian Kabar Buruk
Perawat : “silahkan duduk bu.“ (perawat mempersilahkan keluarga
pasien duduk)
Perawat : “baik bu, saya akan menyampaikan beberapa hal tentang
kondisi kakak ibu, tapi nanti ada hal yang sedikit membuat
kaget. Mohon ibu tidak terkejut..”
Perawat :”jadi begini, sebelumnya kakak ibu sudah memiliki riwayat
darah tinggi, akibat dari terjatuh di kamar mandi ternyata dari
hasil pemeriksaan kakak ibu, mengalami perdarahan di otak.
Perdarahan disini mengakibatkan alat gerak pada Ibu Lina
sulit di gerakkan.”
Perawat : “tidak begitu. Ibu Lina masih bisa berbicara dan diajak
komunikasi. Di sini yang mengalami masalah adalah tangan
dan kakinya Ibu Lina”
Perawat :” banyak orang yang di luar sana kondisinya seperti Ibu
Lina, bahkan kondisinya lebih parah. Ibu masih bisa
bersyukur karena kakak ibu masih bisa di ajak berbicara.”
Diagnose: Tangan dan kaki kakak ibu tidak bisa digerakan,
mangkanya ini kakak ibu memiliki diagnose imobilitas,
imobilitas itu gangguan pergerakan yang terjadi pada kaki
dan tangan kakak ibu.
Perawat :”mungkin untuk saat ini kakak ibu dalam perawatannya
perlu di pantau oleh tim medis. Untuk makan dan minum
kakak ibu tim medis yang akan memberikan. Mohon agar
keluarga tidak memberi makanan atau minuman tanpa dari
ijin tim medis. ”
Tindakan khusus:
Tenang ibu nanti saya akan membantu merawat kakak ibu
dengan cara melatih pergerakan kaki dan tangan kakak ibu ROM
(range of motion), kaki dan tangan dilatih secara bergantian.
Kolaborasi.
Makanya nanti akan dipantau oleh dengan tim gizi, untuk obatnya nanti
sendiri dari dokter yang menuliskan resepnya.
Nanti semisal ada apa-apa ibu atau keluarga yang jaga bisa keruang perawat.

4. TERMINASI
4.1 Evaluasi Subyektif
Perawat : “bagaimana ibu setelah saya jelaskan kondisi kakak ibu?
Apakah ada yang ditanyakan ?”
4.2 Evaluasi Obyektif
Perawat : “baik bu, tadi apa pesan dari saya untuk keluarga ?”
4.3 Rencana Kegiatan Klien
Perawat :”untuk saat ini sampai waktu yang ditentukan oleh tim medis
kakak ibu dirawat di ICU. Jadi mohon bersabar”
4.4 Rencana Tindak Lanjut Perawat
Perawat :”jika ada info selanjutnya saya akan member tahu keluarga”.
4.5 Edukasi
Perawat: Untuk keluarga ibu lina dihimbau untuk berhati-hati ibu lina
sendiri sudah terjangkit penyakit tersebut untuk mencegah keluarga
lain tidak terkena penyakit seperti bu lina. Mencegahnya dengan cara
pola hidup, lingkungan, makanan bergizi.
4.6 Konseling.
Perawat: Keluarga tetep tabah untuk menghadapi bu lina, tetap
dibimbing, tetap diajarkan seperti yang saya ajarkan tadi yaitu ROM
(range of motion).

Teknik Penyampaian Prognosis Pada Keluarga Pasien Stroke


1. Pra Interaksi
a. Mempersiapkan
Topik: Menyampaikan kondisi pasien memburuk dan akan dipasang NGT.
Tujuan: Agar keluarga mengetahui kondisi pasien saat ini.
Sasaran: Pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat jatuh dari
kamar mandi, yang menyebabkan pasien mengalami stroke dan kesadaran
semakin memburuk.
Tempat: Ruang perawat
Waktu: 20 menit

2. Orientasi
1.1 Salam
Perawat: “Selamat pagi bu, saya perawat A. Ini dengan keluarga
ibu lina yang dirawat di ruang ICU bed no.5 ?”
1.2 Evaluasi
Perawat:“Sebelumnya apakah ibu sudah mengetahui
perkembangan kondisi ibu lina untuk sekarang ini?”
1.3 Validasi
Perawat: “Apakah ibu sudah mencoba bertanya kepada dokter
mengenai kondisi ibu lina untuk sekarang ini?”
1.4 Kontrak
Perawat: “Saya perwakilan dari tim medis ingin mendiskusikan
mengenai kondisi ibu lina saat ini,kira-kira
membutuhkan waktu 15-20 menit diruang perawat
bagaimana bu?”

3. Kerja
3.1 Penyampaian Prognosis
Perawat: “Silahkan duduk ibu”
Perawat: “Baik bu, disini saya akan mendiskusikan kondisi ibu
lina saat ini.”
Perawat: “Sering kali diluar sana banyak yang mengalami kondisi
seperti ini”
Perawat: “Saya memahami mungkin ibu akan sedikit terkejut
setelah saya menjelaskannya,saya mohon agar ibu
tetap tenang.”
Perawat: “Bagaimana bu,bisa saya jelaskan sekarang?,ibu mohon
jangan terkejut ya.”
Perawat: “Menurut pemantauaan dari tim medis saat ini ibu lina
mengalami kesulitan dalam makan jadi kami harus
memasang NGT untuk kebutuhan nutrisi atau asupan
makan untuk ibu lina”
Perawat: “NGT itu adalah tindakan dimana nanti aan di masukkan
selang plastik melalui hidung ibu lina sampai
lambungnya.”
Perawat:”Bagaimana ibu,apa pihak dari keluarga setuju atau tidak
dengan tindakan NGT yang akan diberikan kepada
ibu lina?”
Perwat:”Ibu kami bukanlah yang terbaik dalam menentukan
berapa lama umur seseorang,meskipun kami bisa
memperkirakan tersebut,semuanya ada di tangan
tuhan.tetapi kami akan berusaha memberikan yang
terbaik untuk ibu lina.kami juga meminta bantuanya
kepada ibu beserta eluarga untuk berdoa,menyerahkan
semua kepada tuhan
4 Terminasi
4.1 Evaluasi
Perawat: “Bagaimana bu setelah saya jelaskan mengenai kondisi
ibu lina?”
Perawat: “Apakah mungkin ada yang ingin ibu tanyakan atau
kurang jelas mengenai kondisi ibu lina?”
Perawat: “Baik bu, tadi apa pesan yang saya sampaikan?”
Perawat: “Betul bu, saya hanya menyampaikan kabar ini saja.
Terimakasih untuk waktunya. Semoga selalu
diberikan yang terbaik.”
4.2Rencana tindak lanjut perawat
Perawat: “Jika ada info selanjutnya, ibu akan saya panggil ke
ruangan ini lagi.”
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA/PASIEN PALIATIF
MENJELANG AJAL

1. PRA INTERAKSI
Mengeksplorasi diri dari pengalaman pertama, mengumpulkan data
pasien (meliputi identitas diri pasien dan penanggung jawab).
a. Topik : menyapaikan kabar buruk kepada keluarga jika kondisi pasien
menjelang ajal
b. Tujuan : agar keluarga mempersiapkan diri dan ikhlas kehilangan
anggota keluarga
c. Sasaran : pasien yang mengalami perdarahan di otak akibat jatuh dari
kamar mandi menyebabkan pasien stroke dan kesadaran sangat
menurun
d. Tempat : ruang perawat
e. Waktu : 15 menit

2. ORIENTASI
a. Salam
Perawat : ”selamat siang” (sambil tersenyum )sebelumnya
perkenalkan dulu nama saya perawat B” (Sambil tersenyum
), saya bertugas di ruangan ini apa benar ini dengan ibu
Lina di ICU bad 5 ?”
b. Validasi
Perawat : “apakah ibu sudah tahu kondisi kakak ibu?”

c. Kontrak (topik,lama,posisi)
Perawat : “ iya bu, untuk menjelaskan kondisi kakak ibu saat ini mari
ikut saya ke ruang perawat. Saya jelaskan kondisi terkait
kakak ibu, tidak lama bu kurang lebih sekitar 15 menit saja.
Bagaimana bu ?”
Perawat : “mari bu, ikut saya ke ruangan .”
3. KERJA
Penyampaikan Menjelang Ajal
Perawat : “silahkan duduk bu”. (perawat mempersilahkan keluarga pasien
duduk ).
Perawat : “baik bu, disini saya akan menyampaikan beberapa hal tentang
kondisi kakak ibu , tapi nanti ada hal yang mungkin sedikit
membuat ibu kaget. Mohon ibu tidak terkejut.”
Perawat : “ ibu saya sangat mengerti posisi yang ibu alami dan kakak ibu
salah satu orang yang hebat jika bisa melewati hal ini,
insyaalloh semua usaha yang di lakukan kakak ibu dan tim
medis akan membuat kakak ibu bisa melewati hal ini,kematian
merupakan hal yang normal dalam kehidupan bu saya yakin
ibu dan keluarga kuat dalam menghadapi semua ini, saya minta
doadari pihak untuk kebaikan kakak ibu saya dan tim medis
akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang
terbaik.”
Perawat : “tolong kabar ini disampaikan ke keluarga lainnya mungkin
keluarga ingin menyampaikan pesan untuk kakak ibu, semoga
ikhlas dan tabah dalam menghadapi kondisi seperti ini.”

4. TERMINASI
a. Evaluasi Subyektif
Perawat : “ Bagaimana buk, setelah saya jelaskan kondisi dari pasien ?
apakah ada yang ditanyakan?”
b. Evaluasi Obyektif
Perawat : “iya buk, alhamdulillah jika keluarga bisa menerima kondisi
ini.”
c. Rencana Kegiatan Klien
Perawat : “ untuk saat ini sampai ada perkembangan dari kondisi kakak
ibu tim medis akan merawat kakak ibu di ICU, jadi mohon
bersabar.”
d. Rencana Tindak Lanjut Perawat
Perawat : “jika ada info selanjutnya saya akan beri info keluarga, saya
hanya menyampaikan kabar ini saja. Terimakasih untuk
kesediaannya semoga selalu diberikan yang terbaik.”

KOMUNIKASI TERAPEUTIK MANAGEMENT NYERI PADA


PASIEN STROKE

1. PRA INTERAKSI
Mengeksplorasi diri dari pengalaman pertama, mengumpulkan
data pasien (meliputi identitas diri pasien dan penanggung jawab).

2. ORIENTASI
1. Memberikan salam dan perkenalkan diri
Perawat : selamat pagi ibu, saya dengan perawat ofa, apa benar ini
dengan ibu Lina”.
2. Evaluasi/menanyakan keluhan
Perawat : Sebelumnya apa yang ibu rasakan? nyerinya bagaimana,
seperti ditekan atau ditusuk bu? Nyerinya hilang timbul atau tidak?
Nyerinya sudah berapa hari bu?
3. Validasi
Perawat : apa yang sudah ibu lakukan untik menguarangi nyeri
tersebut?
4. Menjelaskan kontrak topik, tujuan, tempat, waktu
Perawat : Ibu saya akan menjelaskan tentang cara untuk
mengurangi rasa nyeri tersebut. Dengan tujuan agar ibu
mengetahui lebih jelas tentang cara untuk mengurangi nyerinya.
Ibu ini nanti membutuhkan waktu kira-kira 10 menit.

3. TAHAP KERJA
1. Assesment
Perawat : ibu apa yang diraasakan sekarang? Nyerinya bagaimana?
Seperti ditekan atau tidak? Sering kesemutan apa tidak? Nyernya
hilang timbul apa tidak ibu? Nyerinya kapan timbul apa tidak
bu(saat melakukan aktivitas) atau bagaimana? Anggota tubuh
lemas atau seperti matirasa bu?
2. Diagnosa
Perawat : jadi begini ibu, dari keluhanyang ibu rasakan dan gejala
yang ditimbulkan,nyeri tersebut muncul karena itu merupakan
tanda dan gejalandari penyakit stroke ibu, seperti tingkah laku ibu
yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot itulah yang
menyebabkan nyeri itu muncul bu.
Menjelaskan tindakan khusus
Perawat : disini saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi,
tujuannya untuk
mengurangi nyeri agar ibu bisa merasa sedikit
lebih nyaman.”
Teknik relaksasi :
a. Berikan posisi yang nyaman sehingga Bu Lina rileks,
Tanpa beban fisik. Posisikan duduk atau berbaring
terlentang.
b. Intruksikan pasien menghirup nafas dalam melalui
hidung.
c. Pasien perlahan menghembuskan/mengeluarkan udara
melalui mulut.
d. Pasien bernafas dengan irama yang normal beberapa
saat (sekitar 1-2 menit).
e. Pasien bisa mengulangi teknik C dan D.
f. Setelah pasien merasa rileks, teknik tersebut bisa
dihentikan.
Teknik distraksi :
a. Mencoba mengalihkan perhatian agar rasa nyeri
berkurang. Dengan cara menonton TV, membaca
buku, bermain HP, memikirkan hal yang positif atau
dengan hal-hal yang lainnya.
b. Mencoba mendengarkan musik musik yg dapat
menenangkan pikiran.
c. Apabila masih belum berkurang pihak keluarga bisa
mengompres pada bagian yang nyeri tersebut.
d. Apabila masih sangat nyeri pihak keluarga bisa
menghubungi perawat yang bertugas agar Bu Lina
diberikan obat analgetik untuk mengurangi nyeri
tersebut

3. Kolaborasi
Perawat : ibu untuk mengurangi penyakit nyeri pada ibu. Ibu harus
melakukan teknik distraksi. Tujuannya untuk menghilangkan nyeri
pada anggota tubuh ibu dengan cara mengalihkan perhatian.
Sedangkan relaksasi dengan cara merilekskan pikiran ibu. Apabila
dengan kedua teknik tersebut tidak bisa menghilangkan nyeri,
maka kami akan memberikan pengobatan farmakologi (morfin).
Dan kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
memastikan nyeri itu disebabkan oleh apa dan kami bisa
menegakkan diagnosa dengan lebih tepat dan memastikan terapi
tindak lanjut secara efektif.

4. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
Perawat : bagaimana ibu apakah sudah paham mengenai penjelasan
yang telah saya sampaikan tadi? Dan apakah ibu sudah bisa
melakukan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri
bu?.
2. Edukasi
Perawat : Apabila ibu masih merasakan nyeri hebat, kami akan
mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi. Apabila dengan cara itu
ibu masih merasakan nyeri maka kami akan memberikan
pengobatan farmakologi seperti morfin dan memberikan terapi
tindak lanjut secara efektif.
3. Konseling
Perawat : saya harap ibu tidak lelah dan tidak menyerah dalam
menjalankan proses pengobatan. Saya yakin ibu pasti akan
mendapat dukungan yang penuh dari pihak keluarga ibu dan orang-
orang yang menyayangi ibu.

KOMUNIKASI MANAJEMENT STRESS PADA PASIEN STROKE


1. PRA-INTERAKSI

a. Topik : Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi


pendengaran

b. Tujuan : Agar pasien tidak cemas/stress berlebihan

c. Sasaran : Pasien yang mengalami cemas/stress dengan


denyut nadi yang tidak teratur, jantung berdetak lebih cepat,
keringat dingin berlebih.

d. Tempat : Di ruang ICU Bed.5

e. Waktu : 10 menit

2. ORIENTASI

1.1. Salam
Perawat : “Selamat pagi bu,saya Perawat A.ibu Lina bagaimana hari
ini?”
1.2. Evaluasi
Perawat : “Wah ibu Lina tampak cemas ya hari ini?, tekanan
nadinya meningkat”
1.3. Validasi
Perawat : “Ibu semoga rasa cemas dan sakit yang ibu rasakan bisa
berkurang dan ibu bisa istirahat lebih nyenyak?”
1.4. Kontrak ( Topik, Lama, Posisi )
Perawat : “Baik bu saya ingin mengobrol dengan bu Lina, walaupun
ibu tidak sadarkan diri tapi saya yakin ibu bisa
mendengarkan suara saya, jadi kita akan melakukan teknik
relaksasi bu supaya bisa mengurangi kecemasan ibu,
tujuannya supaya ibu lebih rileks dan tidak cemas
berlebihan, kira-kira 10 menit bu, dan saya di samping ibu”
3. KERJA

2.1. Pemeriksaan
Perawat :” bu benar, ini tekanan nadi ibu cepat , keluar keringat
dingin berlebih, jantung ibu juga berdebar cepat, ibu
tampak lebih cemas dari biasanya ya”
2.2. Mengajarkan terapi relaksasi
Perawat :”bu, ibu bisa mencoba menenangkan perasaan ibu, seperti
yang saya contohkan ini, dengarkan saya ya bud an ibu bisa
melakukan secara perlahan, tarik nafas - fikiran focus pada
masalah yang ibu rasakan – focus - hembuskan nafas -
perumpamakan hembusan nafas itu adalah beban rasa yang
ibu alami, ini tujuannya supaya ibu lebih rileks bu”
2.3. Melakukan teknik distraksi pendengaran
Perawat : “ Bu, ini saya pasang bacaan ayat suci al-qur’an di
telingga ibu ya, supaya ibu lebih tenang dan bisa
mendengarkannya, harapannya ibu ini bisa mengurangi
kecemasan yang ibu rasakan ”

4. TERMINASI

3.1. EVALUASI SUBJEKTIF


Perawat : “ Bagaimana bu, setelah kita melakukan hal itu tadi, saya
perhatikan denyut nadi ibu mulai teratur dan keringat
dingin tidak keluar secara berlebih, ibu tampak lebih tenang
ya?”
3.2. EVALUASI OBJEKTIF
Perawat : “jadi bu, ibu bisa melakukan relaksasi nafas seperti yang
pertama tadi, dan untuk mendengarkan nanti saya akan
kesini lagi ya bu?”
3.3. RENCANA KEGIATAN KLIEN
Perawat :”Ibu bisa melakukan relaksasi seperti tadiya saat syaa
tinggal”

3.4. RENCANA TINDAK LANJUT PERAWAT


Perawat : “Jadi ini saya tinggal dulu ya ibu, 1 jam lagi kita akan
melakukan hal seperti tadi lagi ya”

Anda mungkin juga menyukai