Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION SPHERICAL GRIP TERHADAP


PENINGKATAN KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DI RUMAH SAKIT UMUM DEPATI HAMZAH
KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2018
Andika
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Program Ilmu Keperawatan, STIKES Citra Delima
Bangka Belitung
E-mail: andikaa2502@gmail.com

ABSTRAK

Stroke Iskemik (non hemoragic) adalah penurunan aliran darah kebagian otak yang
disebabkan karena vasokontriksi akibat penyumbatan pada pembuluh darah arteri
sehingga suplai darah ke otak mengalami penurunan. Hampir 6 juta orang meninggal
karena stroke akibat kecacatan jangka panjang. Non hemoragik memiliki berbagai macam
gejala seperti terjadinya kelemahan atau kekakuan pada otot. Salah satu rehabilitasi yaitu
latihan Range Of Motion Spherical Grip untuk menstimulasi gerak pada tangan dapat berupa
latihan fungsi menggenggam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
latihan Range Of Motion Spherical Grip terhadap peningkatan kekuatan otot ektremitas atas
pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota
Pangkalpinang Tahun 2018.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu Quasi
eksperiment sederhana dengan pre-post intervensi. waktu Penelitian ini dilakukan pada 21 Mei
2018 – 9 Juli 2018. Responden penelitian ini berjumlah 19 orang dipilih dengan menggunakan
teknik purposive sampling.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sebelum dan sesudah diberikan latihan range of motion spherical grip pada pasien stroke non
hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota Pangkalpinang Tahun 2018
dengan nilai ρ value = 0,000 < 0.05.
Disarankan kepada petugas kesehatan, khususnya fisioterapi perlu diberikan latihan
Range Of Motion Spherical Grip secara konsisten pada pasien stroke untuk membantu pasien
dalam pemulihan kekuatan otot atau anggota gerak dengan cepat.

Daftar Pustaka : 51 (2007-2017)


Kata kunci: Stroke Non Hemoragik, Range Of Motion Spherical Grip, Kekuatan Otot.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 1


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

EFFECT OF EXERCISE RANGE OF MOTION SPHERICAL GRIP ON THE


IMPROVEMENT OF THE EXTREMITIES MUSCLE STRENGTH IN NON
HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS IN GENERAL HOSPITAL CITY
DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG YEAR 2018

ABSTRACT

Ischemic stroke (non hemoragic) is the brain gets reduced blood flow due to
vasoconstriction caused by a blockage in the arteries that supply blood to the brain decreases.
Nearly 6 million people die from stroke as a result of long-term disability. Non haemorrhagic
have a variety of symptoms such as weakness or stiffness in the muscles. One is exercise
rehabilitation Spherical Range Of Motion Grip to stimulate movement in arm exercises can be
grasping function. This study aims to determine the effect of exercise Grip Range Of Motion
Spherical against upper extremity muscle strength increase in non-hemorrhagic stroke patients
at the Regional General Hospital Depati Hamzah Pangkalpinang 2018,
This research is quantitative Quasi research design that is simple experiment with pre-post
intervention, time Research was conducted on May 21, 2018 - July 9, 2018, This survey
respondents amounted to 19 people selected by using purposive sampling techniques.
These results showed the difference in the average of the upper limb muscle strength
before and after exercise range of motion of spherical grip on non-hemorrhagic stroke patients
at the Regional General Hospital Depati Hamzah Pangkalpinang 2018 with a value of ρ value
= 0.000> 0.05,
It is advisable to health workers, particularly physiotherapy exercises should be given Grip
Range Of Motion Spherical consistently in stroke patients to help patients in recovery or limb
muscle strength quick.

Bibliography: 51 (2007-2017)
Keywords: Non Haemorrhagic Stroke, Range Of Motion Spherical Grip, Muscle Strength.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 2


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

PENDAHULUAN kardiovaskular lainnya penyakit. Pada


Stroke merupakan suatu penyakit tahun 2013, di mana penyakit
neurologis akut yang disebabkan oleh serebrovaskular (stroke mendominasi)
gangguan pembuluh darah otak yang tercatat sebagai penyebab kematian,
terjadi secara mendadak dan dapat penyebab umum kematian terkait
menimbulkan gejala yang sesuai dengan disertakan penyakit hipertensi (29%),
daerah otak yang terserang, stroke dibagi demensia dan penyakit Alzheimer (19%)
menjadi dua jenis yaitu stroke hemoragik dan koroner penyakit jantung (11%)
dan stroke non hemoragik (Bustan, 2015). (Australian Institute Of Health and
Menurut World Health Organitation welfare, 2016).
(WHO), terdapat 15 juta orang mengalami Stroke Iskemik (non hemoragic)
stroke dan merupakan penyebab kematian adalah penurunan aliran darah kebagian
kedua mulai usia 60 tahun dan penyebab otak yang disebabkan karena
kelima pada usia 15-59 tahun. Hampir 6 vasokontriksi akibat penyumbatan pada
juta orang meninggal karena stroke akibat pembuluh darah arteri sehingga suplai
kecacatan jangka panjang yang dialaminya darah ke otak mengalami penurunan
tanpa membedakan usia, jenis kelamin, (Mardjono & Sidharta, 2008).
dan etnis. Berdasarkan American Heart Stroke iskemik merupakan suatu
Association, pada tahun 2010 stroke penyakit yang diawali dengan terjadinya
menyebabkan kematian kurang lebih 1 dari serangkaian perubahan dalam otak yang
19 orang di Amerika Serikat. Setiap 40 terserang, apabila tidak ditangani akan
detik orang terdiagnosa stroke di Amerika segera berakhir dengan kematian di
Serikat dan setiap 4 menit 1 orang bagian otak. Stroke ini sering disebabkan
meninggal dunia karena stroke. Secara oleh Arterosklerosis atau Emboli. Jenis
global, 15 juta orang terserang stroke stroke ini merupakan jenis stroke yang
setiap tahunnya, satu pertiga meninggal paling sering menyerang seseorang
dan sisanya mengalami kecacatan sekitar 80% dari semua stroke (Junaidi,
permanen. Stroke merupakan penyebab 2011).
utama kecacatan yang dapat dicegah Berdasarkan data penderita stroke di
(American Heart Association, 2010). Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Pada tahun 2013, ada 8.100 kematian Bangka Belitung dari tahun ketahun terus
tercatat penyebab utamanya adalah stroke, mengalami peningkatan. Pada tahun 2015
terhitung 5% dari semua kematian di jumlah penderita stroke sebanyak 500
Australia. Tingkat kematian akibat stroke orang yang terdiri dari 150 orang (30%)
di antara laki-laki dan perempuan (dengan kasus baru dan 350 orang (70%) kasus
standar usia tingkat 27 dan 29 kematian lama. Data penderita stroke pada tahun
per 100.000 penduduk). Namun angka 2016 sebanyak 563 orang yang terdiri dari
kematian perempuan lebih tinggi (4.900) 145 orang (25,75%) kasus baru dan 418
dari pada laki-laki (3.200), sebagian besar orang (74,25%) kasus lama. Data penderita
mencerminkan proporsi yang lebih tinggi stroke untuk tahun 2017 sebanyak 1.526
pada wanita yang lebih tua selama tiga orang yang terdiri dari 229 orang (15,0%)
dekade terakhir. Stroke umumnya terkait kasus baru dan 1.297 orang (84,99%)
dengan penyakit lain, khususnya

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 3


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

kasus lama (Dinas Kesehatan Bangka membuktikan bahwa latihan fisik


Belitung). merupakan salah satu program latihan
Penyakit stroke non hemoragik yang bisa diberikan kepada pasien paska
memiliki berbagai macam gejala seperti : stroke non hemoragik untuk mendapatkan
Rasa lemas secara tiba-tiba pada wajah, kembali kekuatan otot pada ekstremitas
lengan, atau kaki, seringkali terjadi pada mereka, dengan p Value (0,01).
salah satu sisi tubuh, mati rasa pada wajah, Sejalan juga dengan penelitian Chaidir
lengan atau kaki, terutama pada satu sisi & Zuardi (2014) dengan judul pengaruh
tubuh, kesulitan berbicara atau memahami pemberian Range Of Motion pada
pembicaraan, kesulitan melihat dengan ekstremitas atas dengan bola karet
satu mata atau kedua mata, kesulitan terhadap kekuatan otot pasien stroke non
berjalan, pusing, hilang keseimbangan, hemoragik. Desain penelitian ini
sakit kepala parah tanpa penyebab jelas, menggunakan quasi eksperimen dengan
hilang kesadaran atau pingsan dan pendekatan pre test and post test non
terjadinya kelemahan atau kekakuan pada equivalent control group dengan jumlah
otot (Iskandar, 2004 dalam IP Suiraoka sampel 16 responden. Hasil dari penelitian
2012). ini membuktikan bahwa latihan Range Of
Pemulihan anggota gerak yang Motion (ROM) menggunakan bola karet
mengalami kelemahan atau kekakuan otot berpengaruh untuk meningkatkan kekuatan
dapat dilakukan latihan Range Of Motion otot ekstermitas atas sehingga dapat
Spherical Grip untuk meningkatkan meningkatkan kekuatan otot pada pasien
kekuatan otot ekstremitas atas stroke non hemoragik dengan p value
(Sukmaningrum dkk, 2011). (0.012).
Latihan Range Of Motion Spherical Berdasarkan data penderita stroke non
Grip untuk menstimulasi gerak pada hemoragik di RSUD Depati Hamzah Kota
tangan dapat berupa latihan fungsi Pangkalpinang pada tahun 2015 sebanyak
menggenggam. Menggenggam merupakan 97 orang, dimana jumlah penderita laki-
salah satu bagian gerakan fungsional yang laki sebanyak 52 orang (53,60%) dan
bertujuan mengembalikan fungsi tangan penderita perempuan sebanyak 45 orang
secara optimal. Latihan tersebut dilakukan (46,39%). Data penderita stroke non
secara berkala dan berkesinambungan, hemoragik pada tahun 2016 sebanyak 89
diharapkan derajat kekuatan otot pada orang, dimana jumlah penderita laki-laki
penderita stroke dapat meningkatkan dan sebanyak 40 orang (44,94%) dan jumlah
menunjukan fungsi tangan kembali penderita perempuan sebanyak 49 orang
optimal (Irfan, 2010). (55,06%). Data penderita stroke non
penelitian yang dilakukan oleh Prok, hemoragik pada tahun 2017 sebanyak 120
Gessal & Angliadi (2016), yang berjudul orang, dimana jumlah penderita laki-laki
Pengaruh latihan gerak aktif sebanyak 50 orang (41,67%) dan jumlah
menggenggam bola pada pasien stroke penderita perempuan sebanyak 70 orang
diukur dengan handgrip dynamometer. (58,33%).
Penelitian ini berjumlah 18 pasien stroke
yang diambil dengan Purposive Sampling. METODE
Perlakuan dalam penelitian dilakukan Penelitian ini merupakan jenis
selama 1 bulan. Hasil dari penelitian penelitian yang bersifat kuantitatif dengan

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 4


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

desain penelitian yaitu Quasi eksperiment


dengan one group pre-post intervensi.
Tujuan utama penelitian eksperimen untuk Analisa Bevariat
a. Perbedaan Kekuatan Otot Sebelum
menyelidiki kemungkinan saling Dan Sesudah Latihan Range Of
berhubungan sebab akibat dengan cara Motion Spherical Grip
mengadakan intervensi atau mengenakan
No Intervensi N Mean SD p value
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimen.
1 Sebelum 19 2,16 0,898
Populasi penelitian merupakan
0,000
keseluruhan subyek yang ingin diteliti
2 Sesudah 19 3,32 1.293
yang memenuhi kriteria untuk dilakukan
penelitian. Populasi dalam penelitian ini Berdasarkan analisa kekuatan otot
adalah seluruh pasien stroke non ektremitas atas pada pasien stroke non
hemoragik yang mengalami kekakuan hemoragik di RSUD Depati Hamzah
pada bagian ekstremitas atas di Ruang Kota Pangkalpinang sebelum dan
Anggrek, Nusa Indah Rumah Sakit Umum sesudah dilakukan latihan range of
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang motion spherical grip terdapat
Tahun 2018. perbedaan nilai mean dan standar
deviasi. Nilai rata-rata kekuatan otot
HASIL ekstremitas atas sebelum latihan range
Analisa Univariat of motion spherical grip 2,16 dengan
a. Distribusi Kekuatan Otot Sebelum dan standar deviasi 0,898 sedangkan
Sesudah Latihan Range Of Motion kekuatan otot ekstremitas atas sesudah
Spherical Grip Terhadap Peningkatan
latihan range of motion spherical grip
Kekuatan Otot Ekstremitas Atas
Mean 3,32 dengan standar deviasi 1,293.
Min
& Dari hasil uji statistik T Dependent
No Intervensi SD SE &
Media
n
Max antara sebelum latihan range of
2,16 & 0-0 motion spherical grip dan sesudah
1 Sebelum 0,898 0,206
3,32 latihan range of motion spherical grip
2,00 3-5 didapatkan nilai ρvalue = 0,000 <
2 Sesudah 1.293 0,297
& 4,00
0,05, sehingga dapat disimpulkan ada
Pada penelitian ini, distribusi kekuatan
perbedaan rata-rata peningkatan
otot sebelum latihan range of motion
spherical grip terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien dan sesudah latihan range of motion
stroke non hemoragik, rata – rata sebesar spherical grip.
2,16 dengan median 3,32 dan standar
deviasi 0,898. Setelah dilakukan latihan b. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
range of motion spherical grip terhadap Otot Ektremitas Atas Sebelum dan
peningkatan kekuatan otot ektremitas atas Sesudah Latihan Range Of Motion
pada pasien stroke non hemoragik Spherical Grip Pada Usia Tua
didapatkan nilai rata-rata sebesar 2,00
dengan median 4,00 dan standar deviasi
1.293.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 5


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

No
Kelompok
N Mean SD p value
perbedaan nilai mean. Nilai rata-rata
Usia Tua kekuatan otot ekstremitas atas usia muda
Tua sebelum latihan range of motion spherical
1 17 2,12 0,928 0,000
sebelum
Tua grip 2,50. Sedangkan kekuatan otot
2 17 3,29 1.359 0,000 ekstremitas atas usia muda sesudah latihan
sesudah
kekuatan otot ektremitas atas pada range of motion spherical grip 3,50. Dari
pasien stroke non hemoragik di RSUD hasil uji statistik T Dependent antara
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
sebelum dan sesudah dilakukan latihan
latihan range of motion spherical grip pada
range of motion spherical grip pada usia
tua terdapat perbedaan nilai mean dan usia muda didapatkan nilai ρvalue = 0,500
standar deviasi. Nilai rata-rata kekuatan > 0,05, maka Ho Diterima dan kekuatan
otot ekstremitas atas usia tua sebelum otot ekstremitas atas sesudah latihan range
latihan range of motion spherical grip of motion spherical grip pada kelompok
2,12 dengan standar deviasi 0,928. usia muda didapatkan nilai ρvalue = 0,205
Sedangkan, kekuatan otot ekstremitas atas > 0,05, maka Ho Diterima. Sehingga dapat
usia tua sesudah latihan range of motion
spherical grip 3,29 dengan standar deviasi disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
1,359. Dari hasil uji statistik T Dependent rata-rata peningkatan kekuatan otot
antara kekuatan otot ekstremitas atas ekstremitas atas pada usia muda sebelum
sebelum latihan range of motion spherical dan sesudah latihan range of motion
grip dan sesudah latihan range of motion spherical grip pada pasien stroke non
spherical grip pada kelompok usia tua hemoragik di Rumah Sakit Umum Depati
didapatkan nilai ρvalue = 0,000 < 0,05,
Hamzah Kota Pangkal Pinang Tahun 2018.
sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan rata-rata peningkatan kekuatan
otot ekstremitas atas sebelum dan sesudah d. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
latihan range of motion spherical grip Otot Ektremitas Atas Sebelum dan
pada pasien stroke non hemoragik di Sesudah Latihan Range Of Motion
Rumah Sakit Umum Daerah Depati Spherical Grip Pada Jenis Kelamin
Hamzah Kota Pangkalpinang Tahun 2018. Laki-laki
Jenis p
No N Mean SD
c. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan Kelamin value
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan Laki-laki
1 11 2,45 0,522 0,000
Sesudah Latihan Range Of Motion sebelum
Spherical Grip pada usia muda Laki-laki
2 11 3,91 0,539 0,000
Kelompok p sesudah
No N Mean SD
usia muda value Berdasarkan hasil uji statistik T
Muda Dependent antara kekuatan otot
1 2 2,50 0,707 0,500
sebelum ekstremitas atas sebelum latihan range of
Muda motion spherical grip dan sesudah latihan
2 2 3,50 0,707 0,205
sesudah range of motion spherical grip pada laki-
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa laki didapatkan nilai ρvalue = 0,000 <
kekuatan otot ektremitas atas pada pasien 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
stroke non hemoragik di RSUD Depati ada perbedaan rata-rata peningkatan
Hamzah Kota Pangkalpinang sebelum dan kekuatan otot ekstremitas atas laki-laki
sesudah dilakukan latihan range of motion sebelum dan sesudah latihan range of
spherical grip pada usia muda terdapat motion spherical grip pada pasien stroke

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 6


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

non hemoragik di Rumah Sakit Umum sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Depati Hamzah Kota Pangkal Pinang ada perbedaan rata-rata kekuatan otot
Tahun 2018. ekstremitas atas sebelum latihan range of
motion spherical grip pada pasien stroke
non hemoragik di Rumah Sakit Umum
e. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan Tahun 2018 berdasarkan usia.
Sesudah Latihan Range Of Motion Sedangkan varian kekuatan otot
Spherical Grip Pada Jenis Kelamin ekstremitas atas usia tua sesudah latihan
Perempuan range of motion spherical grip sama
Jenis
No N Mean SD p value dengan usia muda. Dari hasil analisa diatas
kelamin
didapatkan nilai (p value= 0,828 > 0,05)
Perempuan
1 8 1,75 1.165 0,563 maka Ho diterima, sehingga dapat
sebelum
Perempuan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
2 8 2,50 1.604 0,407 rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sesudah
Dari hasil uji statistik T Dependent sesudah latihan range of motion spherical
antara kekuatan otot ekstremitas atas grip pada pasien stroke non hemoragik di
sebelum latihan range of motion spherical Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota
grip didapatkan nilai ρvalue = 0,563 >0,05 Pangkalpinang Tahun 2018 berdasarkan
maka Ho Diterima. Sedangkan kekuatan usia.
otot ekstremitas atas sesudah latihan range
of motion spherical grip pada perempuan g. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
didapatkan nilai ρvalue = 0,407 >0,05 Otot Ektremitas Atas Sebelum dan
maka Ho Diterima. Sehingga dapat Sesudah Latihan Range Of Motion
disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan Spherical Grip berdasarkan
rata-rata peningkatan kekuatan otot kelompok jenis kelamin
ekstremitas atas perempuan sebelum dan Kel. Jenis
No kelamin N Mean SD p value
sesudah latihan range of motion spherical sebelum
grip pada pasien stroke non hemoragik di 1 Laki-laki 11 2,45 0,522
Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota 0,092
2 Perempuan 8 1,75 1,165
Pangkal Pinang Tahun 2018. Kel. Jenis
No kelamin N Mean SD p value
sesudah
f. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
1 Laki-laki 11 3,91 0,539
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan 0,043
2 Perempuan 8 2,50 1.604
Sesudah Latihan Range Of Motion Berdasarkan hasil analisa varian
Spherical Grip berdasarkan kekuatan otot ekstremitas atas jenis
kelompok usia kelamin laki-laki sebelum latihan range of
Kel. usia
No N Mean SD p value motion spherical grip sama dengan jenis
sebelum
1 Tua 17 2,12 0,928 kelamin perempuan. Dari hasil analisa
0,584 diatas didapatkan nilai (p value= 0,092 >
2 Muda 2 2,50 0,707
Kel. usia 0,05) maka Ho diterima, sehingga dapat
No N Mean SD p value
sesudah disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
1 Tua 17 3,29 1,359 rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
0,828
2 Muda 2 3,50 0,707 sebelum latihan range of motion spherical
Berdasarkan hasil analisa menunjukan grip pada pasien stroke non hemoragik di
Maka varian kekuatan otot ekstremitas atas Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota
usia tua sebelum latihan range of motion Pangkalpinang Tahun 2018 berdasarkan
spherical grip sama dengan usia muda. jenis kelamin.
Dari hasil analisa diatas didapatkan nilai (p Sedangkan varian kekuatan otot
value= 0,584 > 0,05) maka Ho diterima, ekstremitas atas jenis kelamin laki-laki

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 7


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

sesudah latihan range of motion spherical meningkatkan kekuatan otot


grip tidak sama dengan jenis kelamin ekstremitas atas dan dapat
perempuan. Dari hasil analisa diatas mengembalikan fungsional tangan,
didapatkan nilai (p value= 0,043 < 0,05)
salah satu bentuk latihannya dengan
maka ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan rata-rata kekuatan menggunakan alat spring grip dengan
otot ekstremitas atas sesudah latihan range cara digenggam (Irfan, 2010).
of motion spherical grip pada pasien Berdasarkan hasil analisa bivariat
stroke non hemoragik di Rumah Sakit didapatkan hasil nilai mean sebelum
Umum Depati Hamzah Kota diberikan latihan range of motion
Pangkalpinang Tahun 2018 berdasarkan spherical grip responden 2.16 dengan
jenis kelamin.
standar deviasi 0,898 sedangkan
setelah diberikan latihan range of
PEMBAHASAN motion spherical grip nilai mean
1. Ada Perbedaan Rata-rata Kekuatan responden menjadi 3.32 dengan
Otot Ektremitas Atas Sebelum Dan standar deviasi 1.293. Dari hasil uji
Sesudah Latihan Range Of Motion statistik diatas didapatkan nilai ρ value
Spherical Grip Pada Klien Stroke Non
= 0,000 < 0.05 maka Ho ditolak.
Hemoragik Di RSUD Depati Hamzah
Kota Pangkalpinang Tahun 2018. sehingga dapat disimpulkan ada
Stroke non hemoragik merupakan perbedaan rata-rata peningkatan
proses terjadinya iskemia akibat kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
emboli dan trombosis serebral biasanya dan sesudah latihan range of motion
terjadi setelah lama beristirahat, baru spherical grip. Dengan demikian dapat
bangun tidur atau di pagi hari dan tidak disimpulkan ada perbedaan rata-rata
terjadi perdarahan. Namun terjadi kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan sesudah diberikan latihan range of
dan selanjutnya dapat timbul edema motion spherical grip pada pasien
sekunder (Arif Muttaqin, 2008). stroke non hemoragik di Rumah Sakit
Pasien dengan stroke akan Umum Daerah Depati Hamzah Kota
mengalami gangguan-gangguan yang Pangkalpinang Tahun 2018.
bersifat fungsional. Gangguan yang Hasil dari penelitian ini sejalan
bersifat sensorik da motorik post stroke dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengakibatkan gangguan oleh Mardiati dkk, (2014) menunjukan
keseimbangan termasuk kelemahan bahwa terjadi peningkatan rata-rata
otot, salah satu rehabiilitasi adalah peningkatan kekuatan otot dari
latihan range of motion untuk sebelum dan sesudah diberikan
mempertahankan atau memperbaiki intervensi Spherical Grip dari 2,23
massa otot dan tonus otot (Irfan, 2010). menjadi 3,15 dengan ( p value = 0,001
Range Of Motion Spherical Grip < 0,05).
merupakan latihan fungsional tangan Sejalan juga dengan penelitian
dengan cara menggenggam sebuah yang dilakukan oleh Sukmaningrum
benda berbentuk bulat seperti bola dkk (2012) tentang efektifitas Range
pada telapak tangan. Menggenggam, Of Motion aktif-asistif (Spherical
memegang, mengangkat objek adalah Grip) terhadap peningkatan kekuatan
latihan spesifik yang dapat otot ekstremitas atas pada pasien stroke

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 8


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

yang dilakukan di RSUD Tugurejo latihan range of motion spherical grip


Semarang didapatkan hasil bahwa 2,12 dengan standar deviasi 0,928.
kekuatan otot pada pasien stroke Sedangkan, kekuatan otot ekstremitas
meningkat setelah dilakukan ROM atas usia tua sesudah latihan range of
Spherical Grip dengan rata-rata nilai (p motion spherical grip 3,29 dengan
value = 0,021 < 0,05). standar deviasi 1,359. Dari hasil uji
Berdasarkan hasil penelitian, statistic T Dependent antara kekuatan
peneliti berpendapat bahwa latihan otot ekstremitas atas sebelum latihan
Range Of Motion Spherical Grip range of motion spherical grip dan
berpengaruh terhadap peningkatan sesudah latihan range of motion
kekuatan otot ektremitas atas pada spherical grip pada kelompok usia tua
stroke non hemoragik, semakin sering didapatkan nilai ρvalue = 0,000 < 0,05,
latihan yang diberikan pada pasien sehingga dapat disimpulkan ada
maka akan semakin mempercepat perbedaan rata-rata peningkatan
proses pemulihan kekuatan otot pada kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
pasien stroke non hemoragik yang dan sesudah latihan range of motion
mengalami kekakuan otot atau spherical grip pada pasien stroke non
kelemahan otot. hemoragik di Rumah Sakit Umum
Daerah Depati Hamzah Kota
2. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Pangkalpinang Tahun 2018.
Kekuatan Otot Ektremitas Atas Berdasarkan penelitian yang
Sebelum dan Sesudah Latihan dilakukan oleh Yanti, dkk (2013)
Range Of Motion Spherical Grip menunjukan bahwa ada perbedaan
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
Di RSUD Depati Hamzah Kota antara umur dan kekuatan otot sebelum
Pangkalpinang Tahun 2018 Pada dan sesudah diberikan latihan range of
Usia Tua motion unilateral dan bilateral dengan
Lansia mengalami penurunan p value (0,001 < α 0,05).
pada sistem musculoskeletal. Salah Dari hasil penelitian peneliti
satu diantaranya adalah penurunan berpendapat bahwa latihan range of
kekuatan otot yang disebabkan oleh motion spherical grip dapat diberikan
penurunan massa otot (atropi otot). pada pasien stroke non hemoragik
Ukuran otot mengecil dan penurunan yang berusia tua. Namun menurut
massa otot lebih banyak terjadi pada peneliti, kekuatan otot pada usia tua
ekstremitas bawah. Sel otot yang mati juga dapat dipengaruhi oleh stamina
digantikan oleh jaringan ikat dan dan beban kerja yang dimiliki oleh
lemak. Kekuatan atau jumlah daya pasien tersebut sebelum mengalami
yang dihasilkan oleh otot menurun kelemahan atau kekuatan otot. Jika
dengan bertambahnya usia. Kekuatan stamina yang dimiliki oleh pasien
otot ekstremitas bawah berkurang tersebut kurang baik maka akan
sebesar 40% antara usia 0-80ntahun ( mempengaruhi kekuatan otot pada
Gunarto, 2005). pasien atau tidak terjadi peningkatan
Berdasarkan hasil analisa bivariat otot pada pasien tersebut.
didapatkan nilai rata-rata kekuatan otot
ekstremitas atas usia tua sebelum

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 9


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

3. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan lansia terhadap kekuatan otot


Kekuatan Otot Ektremitas Atas ekstremitas atas sebelum dan sesudah
Sebelum dan Sesudah Latihan dilakukan latihan range of motion
Range Of Motion Spherical Grip
cylindrical grip pada pasien stroke non
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
Di RSUD Depati Hamzah Kota hemoragik dengan nilai p value (0,000
Pangkalpinang Tahun 2018 Pada < α 0,05).
Usia Muda Berdasarkan hasil penelitian diatas
Kekuatan otot maksimum untuk pria peneliti berpendapat bahwa tidak
dan wanita masih dapat meningkat sampai terjadi nya peningkatan kekuatan otot
umur 25 tahun dan setelah itu terjadi pada pasien tersebut kemungkinan
penurunan.pada umur 65 tahun kekuatan disebabkan oleh proses penurunan
otot tinggal 65-70% dari yang mereka
kekuatan otot pada pasien, berdasarkan
miliki pada usia 20-30 tahun (Goldspink,
teori seseorang akan mengalami
2011).
Berdasarkan hasil analisa bivariat penurunan kekuatan otot setelah usia
25 tahun. Serta, dalam penelitian ini
didapatkan nilai rata-rata kekuatan otot
ekstremitas atas usia muda sebelum jumlah responden yang terlalu sedikit
latihan range of motion spherical grip yang menyebabkan hasil menjadi bias.
2,50. Sedangkan kekuatan otot
ekstremitas atas usia muda sesudah 4. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan
Kekuatan Otot Ektremitas Atas
latihan range of motion spherical grip Sebelum dan Sesudah Latihan
3,50. Dari hasil uji statistik T Range Of Motion Spherical Grip
Dependent antara kekuatan otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
ekstremitas atas sebelum latihan range Di RSUD Depati Hamzah Kota
of motion spherical grip pada usia Pangkalpinang Tahun 2018
muda didapatkan nilai ρvalue = 0,500 Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-
laki
> 0,05, maka Ho Diterima dan
Pada umumnya laki-laki lebih kuat
kekuatan otot ekstremitas atas sesudah dibandingkan dengan perempuan. Hal itu
latihan range of motion spherical grip disebabkan oleh adanya perbedaan massa
pada kelompok usia muda didapatkan otot.peningkatan kekuatan otot ini
nilai ρvalue = 0,205 > 0,05, maka Ho berkaitan dengan peningkatan massa otot
Diterima. Sehingga dapat disimpulkan setelah masa puber, Karena setelah masa
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata puber masa otot pria 50% lebih besar
peningkatan kekuatan otot ekstremitas dibandingkan masa otot wanita (Prisilia,
atas pada usia muda sebelum dan 2015).
sesudah latihan range of motion Berdasarkan hasil analisa bivariat
spherical grip pada pasien stroke non didapatkan nilai rata-rata kekuatan otot
hemoragik di Rumah Sakit Umum ekstremitas atas jenis kelamin laki-laki
Depati Hamzah Kota Pangkal Pinang sebelum latihan range of motion
Tahun 2018. spherical grip 2,45 dengan standar
Berdasarkan penelitian yang deviasi 0,522. Sedangkan, kekuatan
dilakukan oleh Isti (2013) otot ekstremitas atas jenis kelamin
mengungkapkan bahwa ada perbedaan laki-laki sesudah latihan range of
bermakna antara usia dewasa dan motion spherical grip 3,91 dengan
standar deviasi 0,539. Dari hasil uji
Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 10
Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

statistik T Dependent antara kekuatan Di RSUD Depati Hamzah Kota


otot ekstremitas atas sebelum latihan Pangkalpinang Tahun 2018
range of motion spherical grip dan Berdasarkan Jenis Kelamin
Perempuan
sesudah latihan range of motion
Perbandingan keadaan fisik antara
spherical grip pada laki-laki didapatkan
pria dan wanita dewasa menunjukan
nilai ρvalue = 0,000 < 0,05, sehingga
bahwa wanita memiliki tubuh yang
dapat disimpulkan bahwa ada
relatif kecil. Proporsi jaringan lemak
perbedaan rata-rata peningkatan
dengan otot berbanding 18:35 untuk
kekuatan otot ekstremitas atas laki-laki
wanita, sedangkan untuk pria 18:42.
sebelum dan sesudah latihan range of
Dengan perbandingan tersebut pria
motion spherical grip pada pasien
lebih untung ditinjau dari segi
stroke non hemoragik di Rumah Sakit
kemampuan gerak. Dibandingkan
Umum Depati Hamzah Kota Pangkal
dengan pria, wanita kurang memiliki
Pinang Tahun 2018.
skeletal yang kokoh sehingga kurang
Berdasarkan penelitian yang
menunjang kekuatan. Sedangkan
dilakukan oleh IB Putu (2011)
kelemahan pada beberapa persendian
didapatkan bahwa adanya perbedaan
terutama kurang kuatnya kapsul sendi
kekuatan otot genggaman tangan pada
dapat berakibat terbatasnya gerakan
laki-laki yang lebih tinggi dari pada
(Whiting, 2008).
perempuan secara signifikan (p value
Berdasarkan hasil analisa bivariat
=0,001 < α 0,05). Laki-laki dan
didapatkan nilai rata-rata kekuatan otot
perempuan dapat dijelaskan oleh
ekstremitas atas jenis kelamin
besarnya perbedaan masa otot antara
perempuan sebelum latihan range of
laki-laki dan perempuan.
motion spherical grip 1,75 dengan
Berdasarkan hasil penelitian diatas
standar deviasi 1.165. Sedangkan,
peneliti berpendapat bahwa latihan
kekuatan otot ekstremitas atas jenis
range of motion spherical grip efektif
kelamin perempuan sesudah latihan
diberikan pada laki-laki dan juga
range of motion spherical grip 2,50
menurut peneliti kekuatan otot laki-laki
dengan standar deviasi 1.604. Dari
juga akan lebih cepat kembali karena
hasil uji statistik T Dependent antara
pada laki-laki lebih banyak beraktifitas
kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
dan memiliki beban kerja yang berat
latihan range of motion spherical grip
dibandingkan dengan perempuan,
didapatkan nilai ρvalue = 0,563 >0,05
sehingga dengan dilakukan latihan
maka Ho Diterima. Sedangkan
yang berkala kekuatan otot pada laki-
kekuatan otot ekstremitas atas sesudah
laki akan kembali.
latihan range of motion spherical grip
pada perempuan didapatkan nilai
ρvalue = 0,407 >0,05 maka Ho
Diterima. Sehingga dapat disimpulkan
5. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan
bahwa Tidak ada perbedaan rata-rata
Kekuatan Otot Ektremitas Atas
Sebelum dan Sesudah Latihan peningkatan kekuatan otot ekstremitas
Range Of Motion Spherical Grip atas perempuan sebelum dan sesudah
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik latihan range of motion spherical grip

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 11


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

pada pasien stroke non hemoragik di sebagai protein pendukung utama pada
Rumah Sakit Umum Depati Hamzah kulit, tendon, tulang, kartilago, dan
Kota Pangkal Pinang Tahun 2018. jaringan pengikat. Akibat penuaan,
Berdasarkan penelitian yang kolagen mengalami perubahan menjadi
dilakukan oleh IB Putu (2011) bentangan yang tidak teratur dan
menjelaskan tidak adanya perbedaan menyebabkan penurunan hubungan
antara jenis kelamin perempuan tarikan linier, penurunan ini
dengan kekuatan otot secara signifikan menyebabkan tensile strength kolagen
(p = 0,061 < 0,005). mulai menurun. Perubahan pada
Dari hasil penelitian diatas peneliti kolagen ini dapat menimbulkan
berpendapat bahwa latihan range of penurunan kekuatan otot
motion spherical grip kurang efektif (Farber,2004).
pada perempuan, hal ini dikarenakan Berdasarkan hasil uji T
kekuatan otot pada wanita lebih rendah independent didapatkan (ρvalue =
dibandingkan pria. Dan, dalam 0,584 > 0.05) sehingga dapat
penelitian ini hanya dilakukan latihan disimpulkan bahwa tidak ada
range of motion spherical grip selama perbedaan rata-rata kekuatan otot
5 hari, jika perlakuan yang diberikan ekstremitas atas sebelum latihan range
lebih lama kemungkinan akan of motion spherical grip pada usia tua
meningkatkan kekuatan otot pada dan usia muda. Dan Berdasarkan uji T
perempuan yang lebih signifikan atau Independent didapatkan hasil (ρvalue =
terjadi perbedaan rata-rata kekuatan 0,838 > 0.05) sehingga dapat
otot sebelum dan sesudah intervensi. disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata kekuatan otot
6. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan ekstremitas atas sesudah latihan range
Kekuatan Otot Ektremitas Atas of motion spherical grip pada usia tua
Sebelum dan Sesudah Latihan
dan usia muda.
Range Of Motion Spherical Grip
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dari hasil uji diatas dapat
Di RSUD Depati Hamzah Kota disimpulkan bahwa tidak ada
Pangkalpinang Tahun 2018 perbedaan rata-rata kekuatan otot
Beradasarkan kelompok Usia ekstremitas atas sebelum dan sesudah
Faktor usia juga menyebabkan latihan range of motion spherical grip
tidak meningkatnya kekuatan otot. 9 pada pasien stroke non hemoragik
responden, sebagian besar 8 responden berdasarkan faktor usia.
yang memiliki usia berkisar dari 35 Berdasarkan penelitian yang
tahun sampai 60 tahun dan 1 lainnya dilakukan oleh Poltekkes Provinsi
memiliki usia berkisar dari 60 tahun Bengkulu (2013) menyatakan bahwa
sampai 80 tahun. Massa otot mulai Umur tidak berhubungan dengan
berkurang kesiapannya pada suatu kekuatan otot hal tersebut ditunjukan
angka 6% setelah 30 tahun. Kekuatan dengan ρvalue = 0,165 > 0,05.
statis dan dinamis otot berkurang 5% Dari hasil penelitian, peneliti
setelah usia 45 tahun. Sedangkan berpendapat bahwa hasil penelitian ini
endurance otot akan berkurang 1% bertolak belakang dengan teori yang
setiap tahunnya. Kolagen berfungsi meyatakan bahwa kekuatan otot pada

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 12


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

berkurang seiring bertambah nya usia 0,092 > 0.05) sehingga dapat
seseorang, namun pada penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kekuatan otot
perbedaan rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas sebelum latihan range
sebelum dan sesudah diberikan latihan of motion spherical grip pada usia tua
range of motion spherical grip dilihat dan usia muda. Sedangkan, kekuatan
berdasarkan usia. Menurut peneliti hal otot ektremitas atas sesudah latihan
ini disebabkan oleh tidak merata nya range of motion spherical grip
jumlah responden antara usia tua dan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan
usia muda serta kekuatan otot pada perempuan menunjukan hasil (ρvalue =
pasien stroke yang mengalami kekuan 0,043 > 0.05) sehingga dapat
otot atau kelemahan akan cepat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kembali atau pulih jika seseorang rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sebelum mengalami stroke atau sesudah latihan range of motion
kekakuan banyak beraktivitas fisik. spherical grip pada jenis kelamin laki-
laki dan perempuan.
7. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Berdasarkan penelitian lain yang
Kekuatan Otot Ektremitas Atas mendukung adalah penelitian yan
Sebelum dan Sesudah Latihan dilakukan Yusran (2013) dimana
Range Of Motion Spherical Grip
dalam penelitian ini diugkapkan bahwa
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
Di RSUD Depati Hamzah Kota dilihat dari jenis kelamin, laki-laki
Pangkalpinang Tahun 2018 lebih banyak 61% mengalami stroke
Beradasarkan Jenis Kelamin dibandingkan perempuan (Rujito,
Pada pria memiliki kecenderungan 2007).
lebih besar untuk terkena stroke Penelitian lain juga mendukung
dibandingkan dengan wanita, dengan adalah penelitian Zainuddin Harahap
perbandingan 2:1 walaupun para pria (2014), yang mengungkapkan bahwa
lebih rawan dari wanita pada usia yang kekuatan otot pada pria lebih besar
lebih muda, tetapi para wanita akan 25% dari pada wanita. Hal ini terjadi
menyusul setelah usia mereka akibat pria memiliki hormon
mencapai menopause. Hasil-hasil testosterone yang merupakan anabolic
penelitian menyatakan bahwa hormon steroid. Pada penelitian ini kekuatan
berperan dalam hal ini, yang otot pada laki-laki dari 1 menjadi
melindungi para wanita sampai 3(66,7%). Pada wanita kekuatan otot 2
mereka melewati masa-masa menjadi 3 (33,3%). Dari penelitian ini
melahirkan anak. Pria berusia kurang peningkatan kekuatan otot lebih
dari 65 tahun memiliki risiko terkena banyak terjadi pada wiraswasta karena
stroke iskemik atau pendarahan intra wiraswasta lebih banyak beraktivitas
serebral lebih tinggi sekitar 20% dari dengan p value 0,003 > 0,05.
pada wanita. Namun, wanita usia Dari hasil penelitian, peneliti
berapa pun memiliki risiko perdarahan berpendapat bahwa biasa laki-laki lebih
subaraknoid sekitar 50% lebih besar. banyak beraktivitas fisik dibandingkan
Berdasarkan hasil uji T perempuan, karena peningkatan kekuatan
otot sangat berpengaruh bila banyak
independent didapatkan (ρvalue =

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 13


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

beraktivitas karena semakin banyak Sakit Umum Depati Hamzah Kota


seseorang melakukan aktivitas maka akan Pangkalpinang Tahun 2018.
mempercepat proses pemulihan kekuatan 5. Tidak ada perbedaan rata-rata
otot pada pasien. peningkatan kekuatan otot ekstremitas
atas jenis kelamin perempuan sebelum
KESIMPULAN dan jenis kelamin perempuan sesudah
Berdasarkan hasil penelitian dan latihan Range Of Motion Spherical
pembahasan tentang pengaruh latihan Grip pada pasien stroke non hemoragik
Range Of Motion Spherical Grip terhadap di Rumah Sakit Umum Depati Hamzah
peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas Kota Pangkalpinang Tahun 2018.
pada pasien stroke non hemoragik di 6. Tidak ada perbedaan rata-rata kekuatan
Rumah Sakit Umu Daerah Depati Hamzah otot ekstremitas atas sebelum dan
Kota Pangkalpinang Tahun 2018 maka sesudah latihan range of motion
dapat disimpulkan : spherical grip pada pasien stroke non
1. Ada perbedaan rata-rata peningkatan
hemoragik di Rumah Sakit Umum
kekuatan otot ektremitas atas pada pasien
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
stroke non hemoragik sebelum dan
sesudah latihan Range Of Motion
Tahun 2018 berdasarkan faktor usia.
Spherical Grip di Rumah Sakit Umum 7. Ada perbedaan rata-rata kekuatan otot
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang ekstremitas atas sebelum dan sesudah
Tahun 2018. Artinya latihan Range Of latihan range of motion spherical grip
Motion Spherical Grip berpengaruh atau pada pasien stroke non hemoragik di
efektif dalam membantu meningkatkan Rumah Sakit Umum Depati Hamzah
kekuatan otot pada pasien stroke non Kota Pangkalpinang Tahun 2018
hemoragik dengan nilai ρvalue = 0,000. berdasarkan faktor jenis kelamin.
2. Ada perbedaan rata-rata peningkatan
kekuatan otot usia tua sebelum dan SARAN
usia tua sesudah latihan Range Of 1. Bagi RSUD Depati Hamzah Kota
Motion Spherical Grip pada pasien Pangkalpinang
a. Kepada petugas kesehatan,
stroke non hemoragik di Rumah Sakit
khususnya fisioterapi perlu
Umum Depati Hamzah Kota
diberikan latihan Range Of Motion
Pangkalpinang Tahun 2018.
Spherical Grip secara konsisten
3. Tidak ada perbedaan rata-rata
pada pasien stroke untuk
peningkatan kekuatan otot usia muda
membantu pasien dalam pemulihan
sebelum dan usia muda sesudah latihan
kekuatan otot atau anggota gerak
Range Of Motion Spherical Grip pada
dengan cepat.
pasien stroke non hemoragik di Rumah
b. Kepada petugas kesehatan perlu
Sakit Umum Depati Hamzah Kota
perencanaan pulang pasien stroke
Pangkalpinang Tahun 2018.
untuk kontinuitas dan
4. Ada perbedaan rata-rata peningkatan
kesinambungan latihan dirumah.
kekuatan otot ekstremitas atas jenis
kelamin laki-laki sebelum dan jenis
kelamin laki-laki sesudah latihan 2. Bagi STIKES Citra Delima
Untuk menambah referensi Stikes
Range Of Motion Spherical Grip pada
Citra Delima Bangka Belitung
pasien stroke non hemoragik di Rumah

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 14


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

terutama buku tentang Stroke Non kekuatan otot genggaman pasien


Hemoragik. Selain itu, penelitian ini stroke non hemoragik. Diakses pada
dapat dijadikan sebagai panduan untuk 18 Maret 2018 jam 19.02 WIB dari (
https://www.academia.edu )
melakukan penelitian selanjutnya.
Bustan. (2015). Manajemen Pengendalian
Penyakit Tidak Menular. Rineka
3. Bagi peneliti selanjutnya Cipta: Jakarta.
Perlu dilakukan penelitian dengan Cahyati, Yati., et al. (2013). Perbandingan
judul yang sama dan objek yang sama Peningkatan Kekuatan Otot Pasien
menggunakan desain penelitian yang Hemiparase Melalui Latihan Range
berbeda dan tempat penelitian yan Of Motion Unilateral Dan Bilateral.
Jurnal Keperawatan Indonesia.
berbeda. Untuk peneliti selanjutnya
pISSN 1410-4490, eISSN 2354-
perlu dilakukan penelitian tentang 9203.
faktor-faktor yang mempengaruhi Chaidir R. & Zuardi M.I. (2014).
peningkatan kekuatan otot pada pasien Pengaruh Latihan Range Of Motion
stroke non hemoragik. Pada Ekstermitas Atas Dengan Bola
Untuk penelitian selanjutnya, Karet Terhadap Kekuatan Otot
dalam penelitian ini jumlah sampel Pasien Stroke Non Hemorogik Di
Ruangan Rawat Stroke RSSN
pada variabel kelompok usia tidak
Bukittinggi Tahun 2014. Media Ilmu
merata antara usia tua dan muda. Kesehatan. Diakses pada 26 Maret
Diharapkan pada penelitian selanjutnya 2018 jam 17:26 dari (
sampel harus di sama ratakan antara http://ejournal.stikesyarsi.ac.id )
usia tua dan usia muda. Carpenito. (2009). Diagnosis
Keperawatan Aplikasi Pada Praktik
Klinis. Jakarta : EGC.
Daftar Pustaka
Daniel & Worthingham. (2014). Muscle
Agus, Riyanto. (2011). Buku Ajar Testing: Techniques Of Manual
Metodologi Penelitian. Jakarta : EGC. Examination 7th ed. (Eriana,
AHA (American Heart Association). penerjemah). Philadelpia :W.B
(2010). Heart diseases and stroke Sauders Company.
statistic: Our guide to current statistics Depkes RI. (2009). Sistem Kesehatan
and the supplement to our heart and Nasional. Jakarta.
stroke fact- 2010 update.Diakses Dinas Kesehatan. (2017). Profil Dinas
tanggal 13 Maret 2018 Kesehatan Provinsi Bangka Belitung
jam 21.35 dari ( 2015-2017. Pangkalpinang.
http://www.heart.org/HEARTORG/ ) Farber. (2004). Researchers Study Of Diet
Alligood, Martha Raile. (2014). Nursing And Exercise In Breast Cancer Risk
theorists and theirworks 8th ed. And Recovery. Jakarta :EGC
Elsevier Mosby. St Louis Missouri. Goldspink, Geoffrey. (2011). Age-Related
ISBN 978-0-323-09194-7-9 Loss Of Muscle Mass And Strength.
Andriany, Megah. (2008). Aplikasi Teori Journal of aging research. Volume
Self Care Deficit Orem. Diakses 2012.
pada 27 Maret 2018 Jam 18.30 WIB Gofir, A. (2009). Manajemen Stroke
dari (http://journals.ums.ac.id). Evidence Based Medicine.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Yogyakarta : Pustaka Cendekia
Keperawatan. Jakarta : EGC. Press.
Astriani & Ariana. (2016). Pengaruh Goldszmidt, J, Adrian & Louis R. Caplan,
ROM Exercise bola karet terhadap MD. (2010). Stroke Essensials ( dr.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 15


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Melfiawati. Jakarta : Permata Puri Mahreswati, Efriza. (2012). Deteksi dini,


Media. pencegahan dan pengobatan stroke,
Gunarto, S. (2005). Pengaruh Latihan serangan jantung dan gagal ginjal.
Four Square Step Terhadap Yogyakarta : Araska.
Keseimbangan Pada Lansia. Tesis. Maimurahman, Havid & Cemy, N, F.
Jakarta : Program Pendidikan Ilmu (2012). Keefektifan Range Of
Kedokteran Fisika Dan Rehabilitasi Motion(ROM) terhadap kekuatan
Medic FKUI. otot ekstremitas pada pasien stroke.
Haikerwal, Mukesh C. (2016). Australia’s Diakses pada 8 April 2018 jam 7:54
health 2016. The Thirteenth Biennial WIB dari
Health report of the Australian ( http://download.portalgaruda.org )
Institute of Health and Welfare. Mardiati, Lutvia., Dody, S & M, A, Bayu
Diakses pada 10 Maret 2018, Jam Kusuma. (2014). Perbedaan Range
11.09 dari OF Motion Spherical Grip &
(https://www.aihw.gov.au/reports/australi Cylindrical Grip terhadap kekuatan
as-health/australias-health- otot ekstremitas atas pada pasien
2016/contents/summary ) stroke di RSUD Tugurejo Semarang.
Harahap, Zainuddin. (2014). Pengaruh Diakses pada 17 Maret 2018 jam
Latihan Rom Pasif Terhadap 21:41 WIB dari
Kekuatan Otot Ektremitas Pada (http://download.portalgaruda.org)
Pasien Stroke Diruangan RA4 RSUP Muhlisin, Abi & Irdawati. (2010). Teori
H. Adam Malik Medan Tahun 2014. Self Care Dari Orem dan Pendekatan
Ikawati, Z. (2011). Farmakoterapi Dalam Praktek Keperawatan. Berita
Penyakit Sistem Saraf Pusat. Ilmu Keperawatan : ISSN 1979-
Yogyakarta : Bursa Ilmu. 2697. Diakses tanggal 25 Maret
Irfan, M. (2010).Fisioterapi Bagi Insan 2018 Jam 23.00 WIB dari
Stroke. Yogyakarta : Graha Ilmu. (http://journals.ums.ac.id)
Junaidi, Iskandar. 2011. Hipertensi Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan
Pengenalan, Pencegahan, dan Keperawatan Klien dengan
Pengobatan. Jakarta : PT Bhuana Gangguan Sistem Persarafan.
Ilmu Populer. Jakarta: Salemba Medika.
. . 2011. Stroke Waspadai Ni Made Suarti, et al. 2009. Panduan
Ancamannya. Yogyakarta : ANDI. Praktik Keperawatan. Yogyakarta :
Khairatunnisa & Dian Maya Sari. (2017). PT.
Faktor risiko yang berhubungan Citra Aji Parama.
dengan kejadian stroke pada pasien Notoatmodjo, S.2012. Metodologi
di RSU H. Sahudin Kutacane. Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Diakses pada 17 Maret 2018 jam Rineka Cipta.
22:24 WIB dari ( Nurma Ningsih, Lukman. 2012. Asuhan
http://jurnal.uinsu.ac.id ) Keperawatan Pada Klien Dengan
Liyanawati, Desy Ida. (2015). Pemberian Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
range of motion aktif-asitif spherical Jakarta : Salemba Medika
grip terhadap peningkatan kekuatan Oliviani, Yurida., Mahdalena & I,
otot ekstremitas atas pada asuhan Rahmawati. (2017). Pengaruh
keperawatan Tn. W dengan stroke latihan Range Of Motion (ROM)
diruang Anyelir RSUD Dr. Aktif-Asitif (Spherical Grip)
Soediram Mangun Sumarso terhadap peningkatan kekuatan otot
Kabupaten Wonogiri. Stikes ekstremitas atas pada pasien stroke
Kusuma Husada Surakarta. di ruang rawat inapa penyakit syaraf
(seruni) RSUD Ulin Banjarmasin.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 16


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Diakses pada 8 Maret 2018 jam Sastrosmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan.
12:02 WIB dari (2008). Dasar-Dasar Metodologi
(http://download.portalgaruda.org ) Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta :
Poltekkes. (2013). Pengaruh Latihan Sagung Seto.
Range Of Motion Terhadap Sidharta P & Mardjono M. (2008).
Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi Neurologi Klinis Dasar. Jakarta:
Dan Kemampuan Fungsional Pasien Dian Rakyat, pp: 169-73.
Stroke Di Rsud Dr. M. Yunus Siswoyowati, Indhah. (2013). Pengaruh
Bengkulu. Jurnal Kesehatan. latihan Range Of Motion (rom)
Potter, P. A, Perry, AG. (2005). Buku terhadap fleksibilitas sendi lutut
Ajar Keperawatan :Konsep , Proses pada lansia di panti wreda wening
Dan Prakti. Edisi 4. Volume 1 : wardoyo ungaran. Diakses pada 20
Renata Komalasari, dkk. Jakarta : Maret 2018 jam 13:30 WIB dari
EGC. (https://ejournal.undip.ac.id)
Prisilia., et al. (2015). Gambaran Sitorus , J Rico., Suharyo Hadisaputro
Kekuatan Otot Pada Lansia Di &Endang Kustiowati.2010. Faktor-
BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi
Prok W, Gessal J, Angliadi L.S. (2016). Kejadian Stroke Pada Usia Muda
Pengaruh Latihan Gerak Aktif Kurang Dari 40 Tahun. Diakses
Menggenggam Bola Pada Pasien pada 30 maret 2018 jam 08:02 WIB
Stroke Diukur Dengan Handgrip dari
Dynamometer di Rehabilitasi Medik ( http://eprints.undip.ac.id/6482/ )
RSUP Prof. Dr. R.D Kandaou Smeltzer & Bare. (2013). Buku Ajar
Manado 2016, e-Clinic (Eci), 4, 71- Keperawatan Medikal Bedah Bruner
75. & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.
Pudiastuti, Ratna Dewi. (2011). Penyakit- Suiroka, IP. (2012). Penyakit Degeneratif.
Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Yogyakarta : Nuha Medika
Nuha Medika. Sukmaningrum, Febrina, Sri Puguh, K &
Putrawan, IB, Putu., RA, Tuty A, Solechan. (2011). Efektivitas
Kuswardhani. (2011). Faktor-Faktor Range Of Motion(ROM) Aktif-
Yang Menentukan Genggaman Asitif Spherical Grip terhadap
Tangan Pada Pasien Lanjut Usia Dip peningkatan kekuatan otot
Anti Wredha Tangtu Dan Poliklinik ekstremitas atas pada pasien stroke
Geriatric RSUP Sanglah-Denpasar. Di RSUD Tugurejo Semarang.
RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). Diakses pada 8 Maret 2018 jam
(2013). Riset Kesehatan. Badan 12:05 WIB dari
Litbangkes Kementrian Kesehatan ( http://download.portalgaruda.org )
RI: Jakarta. Taufiq, Ihsan. (2014). Pengaruh Latihan
RSUD. (2018). Data Prevalensi Penyakit Range of Motion (ROM) Ankle
Stroke Non Hemoragik. Terhadap Proses Penyembuhan
Pangkalpinang. Ulkus Kaki Diabetik. Tesis.
Rujito. (2007). Penatalaksanaan Universitas Indonesia. Jakarta.
Fisioterapi Pada Stroke Kondisi Udjianti, W, J. (2010). Keperawatan
Akut. Kardiovaskuler Jakarta : Salemba
Safitri, Ina Karina. (2017). Laporan Medika.
Pendahuluan Stroke Non Utomo, Budi. (2010). Hubungan Antara
Hemoragik. Diakses pada 10 Maret Kekuata Otot Dan Daya Tahan Otot
2018, Jam 10.20 WIB dari Anggota Gerak Bawah Dengan
(http://stikesborromeus.academia.ed Kemampuan Fungsional Lanjut
u/InaSafitri ).

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 17


Jurnal Kesehatan STIKES Citra Delima Bangka Belitung

Usia. Surakarta : Universitas Sebelas


Maret.
Victoria, Arlies, dkk. (2014). Pengaruh
Latihan Lateral Prehension Grip
Terhadap Peningkatan Luas Gerak
Sendi (LGS) Jari Tangan Pada
Pasien Stroke Di RSUD Dr. H
Soewondo Kendal. Stikes
Telogorejo Semarang.
Wahyuningsih, Isti., et al. (2013).
Pengaruh Range Of Motion
Aktif(Cylindrical Grip) Terhadap
Kekuatan Otot Ekstremitas Atas
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik.
Whiting WC, Zernicke. (2008).
Biomechanics Of Musculoskeletal
Injury : Tissue Biomechanics And
Adaptation. 2nd Ed.United States Of
America : Sheridan Books.

Pengaruh Range Of Motion Spherical Grip Terhadap kekuatan otot Page 18

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Dokumen3 halaman
    Lampiran 1
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • FRAKTUR FEMUR
    FRAKTUR FEMUR
    Dokumen23 halaman
    FRAKTUR FEMUR
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP DBD
    LP DBD
    Dokumen16 halaman
    LP DBD
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP Kejang Demam
    LP Kejang Demam
    Dokumen23 halaman
    LP Kejang Demam
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • SINDROM NEFROTIK
    SINDROM NEFROTIK
    Dokumen10 halaman
    SINDROM NEFROTIK
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen9 halaman
    LP Halusinasi
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP Gatroentritis
    LP Gatroentritis
    Dokumen14 halaman
    LP Gatroentritis
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Cover Jiwaaaaaa
    Cover Jiwaaaaaa
    Dokumen11 halaman
    Cover Jiwaaaaaa
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Dokumen20 halaman
    LP Post Partum
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur 1
    LP Fraktur 1
    Dokumen7 halaman
    LP Fraktur 1
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Cover Depan
    Cover Depan
    Dokumen1 halaman
    Cover Depan
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Skizofrenia Paranoid
    Laporan Pendahuluan Skizofrenia Paranoid
    Dokumen6 halaman
    Laporan Pendahuluan Skizofrenia Paranoid
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Cover Depan
    Cover Depan
    Dokumen1 halaman
    Cover Depan
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • PPOK Laporan Pendahuluan
    PPOK Laporan Pendahuluan
    Dokumen14 halaman
    PPOK Laporan Pendahuluan
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • ULKUS
    ULKUS
    Dokumen21 halaman
    ULKUS
    Bahri Mahroji
    Belum ada peringkat
  • ULKUS DIABETES
    ULKUS DIABETES
    Dokumen28 halaman
    ULKUS DIABETES
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • DM Gangren
    DM Gangren
    Dokumen10 halaman
    DM Gangren
    pkm balongbendo
    Belum ada peringkat
  • CKD
    CKD
    Dokumen7 halaman
    CKD
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Aktualisasi
    TUGAS Aktualisasi
    Dokumen3 halaman
    TUGAS Aktualisasi
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I...
    Bab I...
    Dokumen6 halaman
    Bab I...
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Bab V Hasil Dan Pembahasan
    Bab V Hasil Dan Pembahasan
    Dokumen20 halaman
    Bab V Hasil Dan Pembahasan
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • BAB VI Mantap1
    BAB VI Mantap1
    Dokumen2 halaman
    BAB VI Mantap1
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah BIOMA TUNDRA
    Tugas Makalah BIOMA TUNDRA
    Dokumen9 halaman
    Tugas Makalah BIOMA TUNDRA
    aris purwanto
    100% (2)
  • Nursing Planing
    Nursing Planing
    Dokumen31 halaman
    Nursing Planing
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Abstrak 7
    Abstrak 7
    Dokumen1 halaman
    Abstrak 7
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Contoh Yang Perawt Dan Dokter
    Contoh Yang Perawt Dan Dokter
    Dokumen5 halaman
    Contoh Yang Perawt Dan Dokter
    aris purwanto
    Belum ada peringkat
  • Cover Skripsi 1
    Cover Skripsi 1
    Dokumen1 halaman
    Cover Skripsi 1
    aris purwanto
    Belum ada peringkat