ABSTRAK
Stroke Iskemik (non hemoragic) adalah penurunan aliran darah kebagian otak yang
disebabkan karena vasokontriksi akibat penyumbatan pada pembuluh darah arteri
sehingga suplai darah ke otak mengalami penurunan. Hampir 6 juta orang meninggal
karena stroke akibat kecacatan jangka panjang. Non hemoragik memiliki berbagai macam
gejala seperti terjadinya kelemahan atau kekakuan pada otot. Salah satu rehabilitasi yaitu
latihan Range Of Motion Spherical Grip untuk menstimulasi gerak pada tangan dapat berupa
latihan fungsi menggenggam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
latihan Range Of Motion Spherical Grip terhadap peningkatan kekuatan otot ektremitas atas
pada pasien stroke non hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota
Pangkalpinang Tahun 2018.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu Quasi
eksperiment sederhana dengan pre-post intervensi. waktu Penelitian ini dilakukan pada 21 Mei
2018 – 9 Juli 2018. Responden penelitian ini berjumlah 19 orang dipilih dengan menggunakan
teknik purposive sampling.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada perbedaan rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sebelum dan sesudah diberikan latihan range of motion spherical grip pada pasien stroke non
hemoragik di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah Kota Pangkalpinang Tahun 2018
dengan nilai ρ value = 0,000 < 0.05.
Disarankan kepada petugas kesehatan, khususnya fisioterapi perlu diberikan latihan
Range Of Motion Spherical Grip secara konsisten pada pasien stroke untuk membantu pasien
dalam pemulihan kekuatan otot atau anggota gerak dengan cepat.
ABSTRACT
Ischemic stroke (non hemoragic) is the brain gets reduced blood flow due to
vasoconstriction caused by a blockage in the arteries that supply blood to the brain decreases.
Nearly 6 million people die from stroke as a result of long-term disability. Non haemorrhagic
have a variety of symptoms such as weakness or stiffness in the muscles. One is exercise
rehabilitation Spherical Range Of Motion Grip to stimulate movement in arm exercises can be
grasping function. This study aims to determine the effect of exercise Grip Range Of Motion
Spherical against upper extremity muscle strength increase in non-hemorrhagic stroke patients
at the Regional General Hospital Depati Hamzah Pangkalpinang 2018,
This research is quantitative Quasi research design that is simple experiment with pre-post
intervention, time Research was conducted on May 21, 2018 - July 9, 2018, This survey
respondents amounted to 19 people selected by using purposive sampling techniques.
These results showed the difference in the average of the upper limb muscle strength
before and after exercise range of motion of spherical grip on non-hemorrhagic stroke patients
at the Regional General Hospital Depati Hamzah Pangkalpinang 2018 with a value of ρ value
= 0.000> 0.05,
It is advisable to health workers, particularly physiotherapy exercises should be given Grip
Range Of Motion Spherical consistently in stroke patients to help patients in recovery or limb
muscle strength quick.
Bibliography: 51 (2007-2017)
Keywords: Non Haemorrhagic Stroke, Range Of Motion Spherical Grip, Muscle Strength.
No
Kelompok
N Mean SD p value
perbedaan nilai mean. Nilai rata-rata
Usia Tua kekuatan otot ekstremitas atas usia muda
Tua sebelum latihan range of motion spherical
1 17 2,12 0,928 0,000
sebelum
Tua grip 2,50. Sedangkan kekuatan otot
2 17 3,29 1.359 0,000 ekstremitas atas usia muda sesudah latihan
sesudah
kekuatan otot ektremitas atas pada range of motion spherical grip 3,50. Dari
pasien stroke non hemoragik di RSUD hasil uji statistik T Dependent antara
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang kekuatan otot ekstremitas atas sebelum
sebelum dan sesudah dilakukan latihan
latihan range of motion spherical grip pada
range of motion spherical grip pada usia
tua terdapat perbedaan nilai mean dan usia muda didapatkan nilai ρvalue = 0,500
standar deviasi. Nilai rata-rata kekuatan > 0,05, maka Ho Diterima dan kekuatan
otot ekstremitas atas usia tua sebelum otot ekstremitas atas sesudah latihan range
latihan range of motion spherical grip of motion spherical grip pada kelompok
2,12 dengan standar deviasi 0,928. usia muda didapatkan nilai ρvalue = 0,205
Sedangkan, kekuatan otot ekstremitas atas > 0,05, maka Ho Diterima. Sehingga dapat
usia tua sesudah latihan range of motion
spherical grip 3,29 dengan standar deviasi disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
1,359. Dari hasil uji statistik T Dependent rata-rata peningkatan kekuatan otot
antara kekuatan otot ekstremitas atas ekstremitas atas pada usia muda sebelum
sebelum latihan range of motion spherical dan sesudah latihan range of motion
grip dan sesudah latihan range of motion spherical grip pada pasien stroke non
spherical grip pada kelompok usia tua hemoragik di Rumah Sakit Umum Depati
didapatkan nilai ρvalue = 0,000 < 0,05,
Hamzah Kota Pangkal Pinang Tahun 2018.
sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan rata-rata peningkatan kekuatan
otot ekstremitas atas sebelum dan sesudah d. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
latihan range of motion spherical grip Otot Ektremitas Atas Sebelum dan
pada pasien stroke non hemoragik di Sesudah Latihan Range Of Motion
Rumah Sakit Umum Daerah Depati Spherical Grip Pada Jenis Kelamin
Hamzah Kota Pangkalpinang Tahun 2018. Laki-laki
Jenis p
No N Mean SD
c. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan Kelamin value
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan Laki-laki
1 11 2,45 0,522 0,000
Sesudah Latihan Range Of Motion sebelum
Spherical Grip pada usia muda Laki-laki
2 11 3,91 0,539 0,000
Kelompok p sesudah
No N Mean SD
usia muda value Berdasarkan hasil uji statistik T
Muda Dependent antara kekuatan otot
1 2 2,50 0,707 0,500
sebelum ekstremitas atas sebelum latihan range of
Muda motion spherical grip dan sesudah latihan
2 2 3,50 0,707 0,205
sesudah range of motion spherical grip pada laki-
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa laki didapatkan nilai ρvalue = 0,000 <
kekuatan otot ektremitas atas pada pasien 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
stroke non hemoragik di RSUD Depati ada perbedaan rata-rata peningkatan
Hamzah Kota Pangkalpinang sebelum dan kekuatan otot ekstremitas atas laki-laki
sesudah dilakukan latihan range of motion sebelum dan sesudah latihan range of
spherical grip pada usia muda terdapat motion spherical grip pada pasien stroke
non hemoragik di Rumah Sakit Umum sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Depati Hamzah Kota Pangkal Pinang ada perbedaan rata-rata kekuatan otot
Tahun 2018. ekstremitas atas sebelum latihan range of
motion spherical grip pada pasien stroke
non hemoragik di Rumah Sakit Umum
e. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan Tahun 2018 berdasarkan usia.
Sesudah Latihan Range Of Motion Sedangkan varian kekuatan otot
Spherical Grip Pada Jenis Kelamin ekstremitas atas usia tua sesudah latihan
Perempuan range of motion spherical grip sama
Jenis
No N Mean SD p value dengan usia muda. Dari hasil analisa diatas
kelamin
didapatkan nilai (p value= 0,828 > 0,05)
Perempuan
1 8 1,75 1.165 0,563 maka Ho diterima, sehingga dapat
sebelum
Perempuan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
2 8 2,50 1.604 0,407 rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sesudah
Dari hasil uji statistik T Dependent sesudah latihan range of motion spherical
antara kekuatan otot ekstremitas atas grip pada pasien stroke non hemoragik di
sebelum latihan range of motion spherical Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota
grip didapatkan nilai ρvalue = 0,563 >0,05 Pangkalpinang Tahun 2018 berdasarkan
maka Ho Diterima. Sedangkan kekuatan usia.
otot ekstremitas atas sesudah latihan range
of motion spherical grip pada perempuan g. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
didapatkan nilai ρvalue = 0,407 >0,05 Otot Ektremitas Atas Sebelum dan
maka Ho Diterima. Sehingga dapat Sesudah Latihan Range Of Motion
disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan Spherical Grip berdasarkan
rata-rata peningkatan kekuatan otot kelompok jenis kelamin
ekstremitas atas perempuan sebelum dan Kel. Jenis
No kelamin N Mean SD p value
sesudah latihan range of motion spherical sebelum
grip pada pasien stroke non hemoragik di 1 Laki-laki 11 2,45 0,522
Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota 0,092
2 Perempuan 8 1,75 1,165
Pangkal Pinang Tahun 2018. Kel. Jenis
No kelamin N Mean SD p value
sesudah
f. Rata-Rata Peningkatan Kekuatan
1 Laki-laki 11 3,91 0,539
Otot Ektremitas Atas Sebelum dan 0,043
2 Perempuan 8 2,50 1.604
Sesudah Latihan Range Of Motion Berdasarkan hasil analisa varian
Spherical Grip berdasarkan kekuatan otot ekstremitas atas jenis
kelompok usia kelamin laki-laki sebelum latihan range of
Kel. usia
No N Mean SD p value motion spherical grip sama dengan jenis
sebelum
1 Tua 17 2,12 0,928 kelamin perempuan. Dari hasil analisa
0,584 diatas didapatkan nilai (p value= 0,092 >
2 Muda 2 2,50 0,707
Kel. usia 0,05) maka Ho diterima, sehingga dapat
No N Mean SD p value
sesudah disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
1 Tua 17 3,29 1,359 rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
0,828
2 Muda 2 3,50 0,707 sebelum latihan range of motion spherical
Berdasarkan hasil analisa menunjukan grip pada pasien stroke non hemoragik di
Maka varian kekuatan otot ekstremitas atas Rumah Sakit Umum Depati Hamzah Kota
usia tua sebelum latihan range of motion Pangkalpinang Tahun 2018 berdasarkan
spherical grip sama dengan usia muda. jenis kelamin.
Dari hasil analisa diatas didapatkan nilai (p Sedangkan varian kekuatan otot
value= 0,584 > 0,05) maka Ho diterima, ekstremitas atas jenis kelamin laki-laki
pada pasien stroke non hemoragik di sebagai protein pendukung utama pada
Rumah Sakit Umum Depati Hamzah kulit, tendon, tulang, kartilago, dan
Kota Pangkal Pinang Tahun 2018. jaringan pengikat. Akibat penuaan,
Berdasarkan penelitian yang kolagen mengalami perubahan menjadi
dilakukan oleh IB Putu (2011) bentangan yang tidak teratur dan
menjelaskan tidak adanya perbedaan menyebabkan penurunan hubungan
antara jenis kelamin perempuan tarikan linier, penurunan ini
dengan kekuatan otot secara signifikan menyebabkan tensile strength kolagen
(p = 0,061 < 0,005). mulai menurun. Perubahan pada
Dari hasil penelitian diatas peneliti kolagen ini dapat menimbulkan
berpendapat bahwa latihan range of penurunan kekuatan otot
motion spherical grip kurang efektif (Farber,2004).
pada perempuan, hal ini dikarenakan Berdasarkan hasil uji T
kekuatan otot pada wanita lebih rendah independent didapatkan (ρvalue =
dibandingkan pria. Dan, dalam 0,584 > 0.05) sehingga dapat
penelitian ini hanya dilakukan latihan disimpulkan bahwa tidak ada
range of motion spherical grip selama perbedaan rata-rata kekuatan otot
5 hari, jika perlakuan yang diberikan ekstremitas atas sebelum latihan range
lebih lama kemungkinan akan of motion spherical grip pada usia tua
meningkatkan kekuatan otot pada dan usia muda. Dan Berdasarkan uji T
perempuan yang lebih signifikan atau Independent didapatkan hasil (ρvalue =
terjadi perbedaan rata-rata kekuatan 0,838 > 0.05) sehingga dapat
otot sebelum dan sesudah intervensi. disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata kekuatan otot
6. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan ekstremitas atas sesudah latihan range
Kekuatan Otot Ektremitas Atas of motion spherical grip pada usia tua
Sebelum dan Sesudah Latihan
dan usia muda.
Range Of Motion Spherical Grip
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Dari hasil uji diatas dapat
Di RSUD Depati Hamzah Kota disimpulkan bahwa tidak ada
Pangkalpinang Tahun 2018 perbedaan rata-rata kekuatan otot
Beradasarkan kelompok Usia ekstremitas atas sebelum dan sesudah
Faktor usia juga menyebabkan latihan range of motion spherical grip
tidak meningkatnya kekuatan otot. 9 pada pasien stroke non hemoragik
responden, sebagian besar 8 responden berdasarkan faktor usia.
yang memiliki usia berkisar dari 35 Berdasarkan penelitian yang
tahun sampai 60 tahun dan 1 lainnya dilakukan oleh Poltekkes Provinsi
memiliki usia berkisar dari 60 tahun Bengkulu (2013) menyatakan bahwa
sampai 80 tahun. Massa otot mulai Umur tidak berhubungan dengan
berkurang kesiapannya pada suatu kekuatan otot hal tersebut ditunjukan
angka 6% setelah 30 tahun. Kekuatan dengan ρvalue = 0,165 > 0,05.
statis dan dinamis otot berkurang 5% Dari hasil penelitian, peneliti
setelah usia 45 tahun. Sedangkan berpendapat bahwa hasil penelitian ini
endurance otot akan berkurang 1% bertolak belakang dengan teori yang
setiap tahunnya. Kolagen berfungsi meyatakan bahwa kekuatan otot pada
berkurang seiring bertambah nya usia 0,092 > 0.05) sehingga dapat
seseorang, namun pada penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kekuatan otot
perbedaan rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas sebelum latihan range
sebelum dan sesudah diberikan latihan of motion spherical grip pada usia tua
range of motion spherical grip dilihat dan usia muda. Sedangkan, kekuatan
berdasarkan usia. Menurut peneliti hal otot ektremitas atas sesudah latihan
ini disebabkan oleh tidak merata nya range of motion spherical grip
jumlah responden antara usia tua dan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan
usia muda serta kekuatan otot pada perempuan menunjukan hasil (ρvalue =
pasien stroke yang mengalami kekuan 0,043 > 0.05) sehingga dapat
otot atau kelemahan akan cepat disimpulkan bahwa ada perbedaan
kembali atau pulih jika seseorang rata-rata kekuatan otot ekstremitas atas
sebelum mengalami stroke atau sesudah latihan range of motion
kekakuan banyak beraktivitas fisik. spherical grip pada jenis kelamin laki-
laki dan perempuan.
7. Perbedaan Rata-Rata Peningkatan Berdasarkan penelitian lain yang
Kekuatan Otot Ektremitas Atas mendukung adalah penelitian yan
Sebelum dan Sesudah Latihan dilakukan Yusran (2013) dimana
Range Of Motion Spherical Grip
dalam penelitian ini diugkapkan bahwa
Pada Pasien Stroke Non Hemoragik
Di RSUD Depati Hamzah Kota dilihat dari jenis kelamin, laki-laki
Pangkalpinang Tahun 2018 lebih banyak 61% mengalami stroke
Beradasarkan Jenis Kelamin dibandingkan perempuan (Rujito,
Pada pria memiliki kecenderungan 2007).
lebih besar untuk terkena stroke Penelitian lain juga mendukung
dibandingkan dengan wanita, dengan adalah penelitian Zainuddin Harahap
perbandingan 2:1 walaupun para pria (2014), yang mengungkapkan bahwa
lebih rawan dari wanita pada usia yang kekuatan otot pada pria lebih besar
lebih muda, tetapi para wanita akan 25% dari pada wanita. Hal ini terjadi
menyusul setelah usia mereka akibat pria memiliki hormon
mencapai menopause. Hasil-hasil testosterone yang merupakan anabolic
penelitian menyatakan bahwa hormon steroid. Pada penelitian ini kekuatan
berperan dalam hal ini, yang otot pada laki-laki dari 1 menjadi
melindungi para wanita sampai 3(66,7%). Pada wanita kekuatan otot 2
mereka melewati masa-masa menjadi 3 (33,3%). Dari penelitian ini
melahirkan anak. Pria berusia kurang peningkatan kekuatan otot lebih
dari 65 tahun memiliki risiko terkena banyak terjadi pada wiraswasta karena
stroke iskemik atau pendarahan intra wiraswasta lebih banyak beraktivitas
serebral lebih tinggi sekitar 20% dari dengan p value 0,003 > 0,05.
pada wanita. Namun, wanita usia Dari hasil penelitian, peneliti
berapa pun memiliki risiko perdarahan berpendapat bahwa biasa laki-laki lebih
subaraknoid sekitar 50% lebih besar. banyak beraktivitas fisik dibandingkan
Berdasarkan hasil uji T perempuan, karena peningkatan kekuatan
otot sangat berpengaruh bila banyak
independent didapatkan (ρvalue =
Diakses pada 8 Maret 2018 jam Sastrosmoro, Sudigdo dan Ismael, Sofyan.
12:02 WIB dari (2008). Dasar-Dasar Metodologi
(http://download.portalgaruda.org ) Penelitian Klinis. Edisi 3. Jakarta :
Poltekkes. (2013). Pengaruh Latihan Sagung Seto.
Range Of Motion Terhadap Sidharta P & Mardjono M. (2008).
Kekuatan Otot, Luas Gerak Sendi Neurologi Klinis Dasar. Jakarta:
Dan Kemampuan Fungsional Pasien Dian Rakyat, pp: 169-73.
Stroke Di Rsud Dr. M. Yunus Siswoyowati, Indhah. (2013). Pengaruh
Bengkulu. Jurnal Kesehatan. latihan Range Of Motion (rom)
Potter, P. A, Perry, AG. (2005). Buku terhadap fleksibilitas sendi lutut
Ajar Keperawatan :Konsep , Proses pada lansia di panti wreda wening
Dan Prakti. Edisi 4. Volume 1 : wardoyo ungaran. Diakses pada 20
Renata Komalasari, dkk. Jakarta : Maret 2018 jam 13:30 WIB dari
EGC. (https://ejournal.undip.ac.id)
Prisilia., et al. (2015). Gambaran Sitorus , J Rico., Suharyo Hadisaputro
Kekuatan Otot Pada Lansia Di &Endang Kustiowati.2010. Faktor-
BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi
Prok W, Gessal J, Angliadi L.S. (2016). Kejadian Stroke Pada Usia Muda
Pengaruh Latihan Gerak Aktif Kurang Dari 40 Tahun. Diakses
Menggenggam Bola Pada Pasien pada 30 maret 2018 jam 08:02 WIB
Stroke Diukur Dengan Handgrip dari
Dynamometer di Rehabilitasi Medik ( http://eprints.undip.ac.id/6482/ )
RSUP Prof. Dr. R.D Kandaou Smeltzer & Bare. (2013). Buku Ajar
Manado 2016, e-Clinic (Eci), 4, 71- Keperawatan Medikal Bedah Bruner
75. & Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.
Pudiastuti, Ratna Dewi. (2011). Penyakit- Suiroka, IP. (2012). Penyakit Degeneratif.
Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Yogyakarta : Nuha Medika
Nuha Medika. Sukmaningrum, Febrina, Sri Puguh, K &
Putrawan, IB, Putu., RA, Tuty A, Solechan. (2011). Efektivitas
Kuswardhani. (2011). Faktor-Faktor Range Of Motion(ROM) Aktif-
Yang Menentukan Genggaman Asitif Spherical Grip terhadap
Tangan Pada Pasien Lanjut Usia Dip peningkatan kekuatan otot
Anti Wredha Tangtu Dan Poliklinik ekstremitas atas pada pasien stroke
Geriatric RSUP Sanglah-Denpasar. Di RSUD Tugurejo Semarang.
RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). Diakses pada 8 Maret 2018 jam
(2013). Riset Kesehatan. Badan 12:05 WIB dari
Litbangkes Kementrian Kesehatan ( http://download.portalgaruda.org )
RI: Jakarta. Taufiq, Ihsan. (2014). Pengaruh Latihan
RSUD. (2018). Data Prevalensi Penyakit Range of Motion (ROM) Ankle
Stroke Non Hemoragik. Terhadap Proses Penyembuhan
Pangkalpinang. Ulkus Kaki Diabetik. Tesis.
Rujito. (2007). Penatalaksanaan Universitas Indonesia. Jakarta.
Fisioterapi Pada Stroke Kondisi Udjianti, W, J. (2010). Keperawatan
Akut. Kardiovaskuler Jakarta : Salemba
Safitri, Ina Karina. (2017). Laporan Medika.
Pendahuluan Stroke Non Utomo, Budi. (2010). Hubungan Antara
Hemoragik. Diakses pada 10 Maret Kekuata Otot Dan Daya Tahan Otot
2018, Jam 10.20 WIB dari Anggota Gerak Bawah Dengan
(http://stikesborromeus.academia.ed Kemampuan Fungsional Lanjut
u/InaSafitri ).