PENDAHULUAN
b. Kopensasi
Kompensasi yang diterima oleh Sultan Banten setelah tahun 1684
hanya perlindungan tahtanya, sedangkan kerugian yang diterimanya tidak
seimbang. VOC mendapat keuntungan yang luar biasa banyaknya. Selama tiga
dekade akhir abad ke-17, daerah kekuasaan VOC terus meluas, di timur VOC
telah mendapatkan Priangan dan sepanjang pesisir Jawa Barat hingga
perbatasan Cirebon dari Mataram, sedangkan di daerah selatan dan barat
diterima dari Banten. Kompensasi yang harus dibayar Banten terhadap
bantuan VOC sangat
memberatkan Banten. VOC berusaha agar Banten tidak mampu
membayarnya, terutama masalah biaya pembayaran ganti rugi selama operasi
militer VOC dalam Perang Suksesi Banten.147 Ketidakmampuan Banten
membayar kompensasi bantuan VOC, akhirnya harus dibayar Banten dengan
cara mengerahkan tenaga rakyatnya untuk menanam dan menyerahkan
hasilnya kepada VOC, dengan bayaran yang murah atau tanpa bayaran sama
sekali.148
Keadaan tersebutlah yang membuat kemakmuran Banten menjadi
lenyap dan akhirnya menjatuhkan kedaulatan ekonomi Banten. seperti telah
disinggung di bab III, bahwa setelah perjanjian tahun 1684, maka Banten
hanya menjadi daerah penghasil komoditas komersial wajib dan pekerja wajib
untuk VOC, tanpa menyisakannya untuk rakyat Banten.
BAB V
PENUTUP
5.1 Keimpulan
Masalah suksesi kerajaan, memang seringkali menimbulkan konflik. Sebab-
sebab konflik dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu karena konsep dan masalah
keinginan salah satu pihak untuk segera dapat menduduki tahta. Embrio masalah
tersebut diperparah dengan adanya kekuatan asing, yang berusaha mengambil
keuntungan. Masalah konflik suksesi Banten antara tahun 1680 hingga 1684,
merupakan salah satu bagian dari masalah tersebut dan penelitian ini berupaya
mengulas hal tersebut. Mengulas pertanyaan di bab awal tentang siapa sajakah yang
terlibat dalam konflik suksesi Banten, bagaimana pengaruh intervensi VOC terhadap
konflik suksesi Banten dan bagaimana dampaknya bagi Banten, maka terdapat
beberapa jawaban.
Jawaban-jawaban yang telah dijabarkan dalam tubuh skripsi di bab tiga dan
empat, dapat diambil kesimpulan, yang merupakan hasil temuan dari penelitian ini.
Adapun hasil-hasilnya adalah, konflik suksesi ini melibatkan tiga pihak, yaitu, Sultan
Ageng Tirtayasa, sebagai pemegang sah kepemimpinan Banten, Sultan Haji, sebagai
pengklaim tahta Banten dan VOC, sebagai pendukung utama Sultan Haji. Konflik
suksesi Banten antara tahun 1680 hingga 1684, menghasilkan jawaban untuk poin
selanjutnya, yaitu masalah sejauh mana intervensi VOC dalam mendukung salah satu
pihak yang bertikai. VOC yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan konsep
kekuasaan Banten, tahu bahwa mendukung pihak Sultan Haji akan
menguntungkannya, salah satu sebabnya, yaitu karena kedekatan Sultan Haji kepada
VOC dan Sultan Ageng Tirtayasa, yang akhirnya mengangkat senjata melawan VOC
dan Sultan Haji. Jawaban untuk pertanyaan ketiga menghasilkan dua poin, pertama,
adalah jatuhnya kedaulatan Banten di bawah bayang-bayang VOC dan keduaa,
hilangnya kemerdekaan Banten dalam dua bidang, yaitu politik dan ekonomi bebas.
Kesimpulan tersebut memang belum seluruhnya menjabarkan jalannya
peristiwa yang terjadi. Namun poin-poin tersebut sedikit banyak menjelaskan,
bagaimana sesungguhnya peristiwa konflik suksesi Banten di tahun 1680 hingga
1684. Peristiwa suksesi Banten menarik untuk diteliti karena, penelitian ini
bermaksud untuk melihat respon dan dampak, dari datangnya kekuatan asing (VOC)
bagi masing-masing pihak yang sedang bertikai.
5.2 Saran
Puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan kasih sayang-NYA pada penulis selama masa penelitian. Sholawat serta salam
juga selalu penulis sanjungkan pada baginda Nabi Muhammad SAW, karena dengan
cahaya Islam yang dibawanya, penulis dapat dengan lurus menapaki jalan kehidupan.
Penulis selalu merasa bersyukur karena tulisan hasil penelitian dengan judul;
Intervensi VOC Dalam Konflik Suksesi Di Kesultanan Banten 1680-1684, telah
selesai. Seringkali sejarah Banten hanya dilihat dalam sisi yang sempit, tanpa melihat
makna yang sesungguhnya di balik sebuah peristiwa. Kiranya penelitian ini menjadi
salah satu bagian penutup celah dari kepingan sejarah, yang membentuk sejarah besar
Banten. Semoga para penulis lain yang membaca, dapat menulis dengan lebih baik
dari hasil tulisan penelitian ini.
Penelitian ini tentu saja sangat banyak kekurangannya, baik dari segi kurang
mantabnya penerapan logika berfikir, kealpaan data dan berbagai pengungkapan
dalam tulisan yang seakan mengulang dari bagian sebelumnya, yang membuat tulisan
hasil penelitian ini menjadi terkesan apa adanya, serta tidak ada sesuatu yang baru
yang dihasilkan. Penulis selalu mengharapkan setiap pihak yang membaca, sudi
memberi masukan, saran ataupun malah membuat penelitian sejenis, guna
menyempurnakan dan mengungkapkan sesuatu yang baru, dalam tulisan hasil
penelitian yang mengupas peristiwa sejarah suksesi, baik di Banten maupun di
tempat lainnya.