Anda di halaman 1dari 6

3.

Program pelayanan kesehatan tradisional komplementer

Pelayanan kesehatan tradisional merupakan pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan
obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelayanan ini memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat
dan keamanannya terbukti secara ilmiah.

a. Sumber Daya Manusia


Sumber tenaga dari pelayanan kesehatan tradisional komplementer disebut juga dengan
tenaga kesehatan tradisional yaitu setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan tradisional serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan tradisional yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan tradisional. Berdasarkan klasifikasi
pendidikannya, tenaga kesehatan tradisional terdiri atas tenaga kesehatan tradisional
profesi dan tenaga kesehatan tradisonal advokasi. Tenaga kesehatan tradisional profesi
merupakan tenaga kesehatan Tradisional lulusan pendidikan tinggi bidang kesehatan
tradisional paling rendah program pendidikan profesi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Sedangkan tenaga kesehatan tradisonal vokasi merupakan Tenaga
Kesehatan Tradisional lulusan pendidikan tinggi paling rendah program diploma tiga
bidang kesehatan tradisional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Uraian Tugas
Adapun tugas tenaga kesehatan tradisional komplementer adalah sebagai berikut:
a) memilah dan mengevaluasi kondisi Klien dalam Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer yang dapat dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Tradisional atau
masalah kesehatan tradisional lain yang harus dirujuk
b) hanya menggunakan Obat Tradisional yang mempunyai izin edar atau Obat
Tradisional racikan sendiri, dan tidak memberikan dan/atau menggunakan bahan
kimia obat, termasuk obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika, dan
psikotropika, dan bahan berbahaya
c) tidak melakukan tindakan dengan menggunakan radiasi
d) tidak melakukan tindakan invasif dan menggunakan alat kedokteran kecuali
sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya
e) tidak menjual dan/atau mengedarkan Obat Tradisional racikan sendiri tanpa izin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
c. Kegiatan dalam dan luar gedung
Pelayanan kesehatan tradisional sebagian besar dilakukan di dalam gedung dengan
bentuk perawatan/pengobatan dengan menggunakan menggunakan bahan alam, teknik
manual, teknik olah pikir, dan teknik energi serta dapat menggunakan alat dan teknologi
sesuai dengan ciri kesehatan tradisional. Berdasarkan cara pengobatan/perawatan,
terdapat 3 klasifikasi menjadi teknik manual yaitu perawatan/pengobatan yang
berdasarkan manipulasi dan gerakan dari satu atau beberapa bagian tubuh; terapi energy
merupakan teknik perawatan/pengobatan dengan menggunakan medan energi baik dari
luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri; dan terapi olah pikir merupakan teknik
perawatan/pengobatan yang bertujuan memanfaatkan kemampuan pikiran untuk
memperbaiki fungsi tubuh. Kegiatan pelayanan kesehatan ini juga dapat dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan tradisional
d. SIMPUS
Pencatatan dan pelaporan terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan yang berlaku di
masing-masing puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan
e. Indikator kinerja
Berdasarkan direktorat pelayanan kesehatan tradisional, indikator kinerja terkait
pelayanan kesehatan tradisional pada 2020-2024 dilihat melalui jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan kesehatan tradisioanl dengan target 175 puseskmas dan jumlah griya
sehat sebanyak 4 di kabupaten/kota pada tahun 2020.

Kelompok Program SDM Uraian Tugas Kegiatan SIMPU Indikator


dalam S kinerja
dan luar
gedung
UKM Pelayanan Tenaga a) memilah dan Pengobat Sistem Peningakat
Pengemba kesehatan kesehata mengevaluasi an informa an jumlah
ngan tradisional n kondisi Klien dengan si pusekesma
komplementer tradision dalam perawata kesehat s
al yang Pelayanan n/pengob an di penyelengg
terdiri Kesehatan atan masing- ara
atas Tradisional menggun masing kesehatan
tenaga Komplementer akan 3 puskes tradisional
kesehata yang dapat klasifikas mas sebanyak
n dilakukan oleh i cara 175
tradision Tenaga yaitu puskesmas
al dan Kesehatan dengan di tahun
advokaso Tradisional atau teknik 2020 dan
masalah manual, griya sehat
kesehatan terapi sebanyak 4
tradisional lain energy, setiap
yang harus dan terapi kabupaten/
dirujuk olah pikir kota di
b) hanya tahun 2020
menggunakan
Obat
Tradisional
yang
mempunyai izin
edar atau Obat
Tradisional
racikan sendiri,
dan tidak
memberikan
dan/atau
menggunakan
bahan kimia
obat, termasuk
obat bebas, obat
bebas terbatas,
obat keras,
narkotika, dan
psikotropika,
dan bahan
berbahaya
c) tidak melakukan
tindakan dengan
menggunakan
radiasi
d) tidak melakukan
tindakan invasif
dan
menggunakan
alat kedokteran
kecuali sesuai
dengan
kompetensi dan
kewenangannya
e) tidak menjual
dan/atau
mengedarkan
Obat
Tradisional
racikan sendiri
tanpa izin sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundangundan
gan.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional. (2020). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Tahun 2020. Jakarta:
Kementrian Kesehatan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 37 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi.
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Keseahatan Tradisional
Komplementer. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai