No. Data
Keperawatan
1. DO : Ketidakefektifan
Data Primer: Manajemen
- hasil survey pengkajian kepada 83 KK di RW 3 didapatkan Kesehatan
Data Sekunder:-
DS :
2. DO : Defisiensi
Data Primer: Kesehatan
- didapatkan bahwa 63,9% (53 orang) menyatakan belum Komunitas
pernah mendapatkan penyuluhan terkait dengan hipertensi.
Sedangkan 36,1% (30 orang) telah mendapatkan
penyuluhan terkait dengan penyakit hpertensi.
- Berdasarkan data hasil survey yang didapatkan dari 83 KK,
mayoritas keluarga tidak pernah mengikuti kegiatan
posyandu di lingkungan RW 3 yaitu sebanyak 43%,
kemudian 40% rutin mengikuti kegiatan posyandu, dan 17%
lainnya jarang mengikuti posyandu.
DS :
- Wawancara yang dilakukan dengan kader dan tokoh
masyarakat, didapatkan info bahwa di Dusun Langlang 3
RW 03 sudah ada program Posbindu PTM dari Puskesmas,
tetapi dijadkan satu dengan posyandu lansia.
- Berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan desa diperoleh
data bahwa di RW 3 Desa Langlang memiliki 5 kader
kesehatan yang terampil di bidang kesehatan. Dan
berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kader diperoleh
data bahwa kader selalu mengikuti pelatihan secara rutin
tiap bulan. Akan tetapi, belum ada kader yang tersertifikasi
di wilayah RW 3.
Data Sekunder: -
Kategori Data Indikator Kesimpulan
Vital Statistik Persentase hasil pemeriksaan tekanan Klasifikasi hipertensi menurut ESH/ESC Hypertension Masalah:
darah responden: Guidelines, 2018 : Aktual
- 20 orang (24,4%) dengan TD Klasifiaksi Tekanan Darah Tekanan Darah
<120/<80 ( optimal ) Tekanan Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
- 23 orang ( 28 %) dengan TD Darah
Optimal <120 <80
120-129/ 80-84 ( normal )
Normal 120-129 80-84
- 12 orang (15 % ) dengan TD Normal – 130-139 85-89
130-139/ 85-89 ( normal – Tinggi
Hipertensi 140 - 159 90 - 99
tinggi )
derajat 1
- 19 orang ( 33 % ) dengan TD
Hipertensi 160 – 179 100 – 109
140 - 159/ 90 -99 ( hipertensi
derajat 2
derajat 1 ) Hipertensi ≥ 180 ≥ 110
- 5 orang ( 6,1 % ) dengan TD 160 derajat 3
– 179 / 100 – 109 (Hipertensi
derajat 2)
- 3 orang (3,7 % ) dengan TD ≥
180-≥ 110 (Hipertensi derajat 3)
data hasil survey pengkajian kepada 83 Masalah:
Sikap dan mayoritas keluarga tidak pernah Penelitian yang dilakukan oleh Agustina dan Masalah:
Perilaku memiliki kebiasaan olahraga
yaitu Bambang (2015) menunjukkan bahwa individu Resiko
Kesehatan sebanyak 40%, kemudian 32% keluarga yang tidak melakukan olahraga secara rutin
memiliki kebiasaan olahraga 3-5
memiliki resiko 3 kali mengalami hipertensi pada
kali/minggu, 18% memiliki kebiasaan
usia produktif (25 – 54 tahun) dibanding individu
berolahraga setiap hari, dan 10%
yang melakukan olahraga rutin.
memiliki kebiasaan olahraga <1
kali/minggu
warga RW 3 Desa Langlang tidak Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Masalah:
merokok dengan persentase sebesar hipertensi antara lain: usia, riwayat merokok baik Resiko
43,4%, merokok diluar rumah sebesar masa lalu maupun saat ini, overweight, keturunan,
31,3%, dan merokok di dalam rumah
dan pola hidup (ESH/ESC Hypertension
sebesar 25,3%
Guidelines, 2018).
data hasil survey kepada 83 KK, Penderita hipertensi tidak boleh mengonsumsi Masalah:
diperoleh data bahwa sebagian besar makanan dengan sembarangan. Pengaturan makanan Resiko
warga masih menunjukkan perilaku bagi penderita hipertensi sangat dianjurkan untuk
yang tidak sesuai terkait manajemen menghindari atau membatasi makanan yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah serta
hipertensi yaitu sebesar 45 orang
meningkatkan tekanan darah sehingga penderita tidak
(54,7%). Sedangkan sebanyak 38 orang
mengalami stroke atau infark jantung.
(45,3%) sudah menunjukkan perilaku
Diet pada hipertensi adalah upaya penanggulangan
yang sesuai terkaitmanajemen hipertensi melalui pengaturan makanan yang pada
hipertensi. Poin konsumsi makanan dasarnya dengan mengurangi konsumsi lemak melalui
berlemak, jeroan, gorengan, dan santan diet rendah garam, diet rendah kolesterol dan diet
perlu digarisbawahi karena mayoritas tinggi serat. Tujuan diet hipertensi adalah membantu
menghilangkan retensi (penahan) garam atau air dalam
warga masih berperilaku tidak sesuai
jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan
terkait manajemen hipertensi, yaitu darah. Adapun syarat dari diet ini adalah kecukupan
masih sering mengkonsumsi makanan kalori, protein, mineral dan vitamin serta jumlah garam
tersebut dengan persentase 77% (64 yang diperbolehkan sesuai dengan berat atau tidaknya
tingkat hipertensi. (Instalasi Gizi, RSUP Dr. Sardjito
orang).
Yogyakarta)
Penegtahuan Berdasarkan data hasil survey yang Tanda dan gejala hipertensi antara lain: Sakit Masalah:
Kesehatan didapatkan dari 83 KK, diperoleh data kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, Aktual
bahwa sebagian besar warga masih penglihatan kabur. Hipertensi tidak bisa
berada pada tingkat pengetahuan terkait
disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan
hipertensi yang rendah yaitu sebanyak
pola hidup yang sehat (Kemenkes, 2018)
32 warga (39%) dan sebanyak 51 warga
(61%) yang sudah memiliki
pengetahuan terkait hipertensi yang
tinggi. Pada poin pernyataan “Penyakit
hipertensi tidak dapat disembuhkan,
tetapi dapat dikontrol” dan “faktor
resiko hipertensi tidak dapat diubah
yaitu umur dan keturunan” sebanyak
46% warga menjawab salah
Sumber Daya - Wawancara yang dilakukan dengan Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat
kader dan tokoh
masyarakat, dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
didapatkan info bahwa di Dusun
pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
Langlang 3 RW 03 sudah ada
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
program Posbindu PTM dari
Puskesmas, tetapi dijadkan satu
Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi
sebagian besar warga RW 3 Desa Jumlah kepesertaan jaminan kesehatan prabayar Masalah :
Langlang mempunyai BPJS sebanyak 50 pada tahun 2014 di Kota Malang untuk Jaminan Resiko
responden (60.2%), 2 Kesehatan Nasional mencapai 892.836 peserta.
sebanyak
responden (2,5%) mempunyai KIS dan Sedangkan peserta Jamkesda mencapai 31.975
Asuransi
kesehatan sisanya 31 responden (37,3%) tidak peserta.
Kepesertaan jaminan kesehatan di Kota Malang
mempunyai asuransi kesehatan
mencapai 924.811 orang atau 100%. Kepesertaan
paling banyak adalah peserta Jaminan Kesehatan
Nasional.