No 6
No 6
oleh pengendara/pengemudi dengan berbagai alasan seperti tidak memiliki SIM, STNK
alasan masyarakat karena tidak memiliki kemampuan atau keahlian untuk mengikuti tes
pembuatan SIM ada yang beralasan buta huruf, tidak memiliki biaya dan lain sebagainya.
tidak menggunakan Helm dengan alasan masyarakat bahwa helm rusak/hilang dan tidak
memiliki biaya untuk membeli helm pengganti bahkan terdapat masyarakat yang
malas/tidak mau menggunakan helm. Dan parkir sembarangan baik itu kendaraan roda
dua dan juga roda empat dengan berbagai alasan bahwa lebih cepat mendapatkan
penumpang jika parkir di pusat kota betun di bandingkan parkir di terminal yang
seharusnya. Bahkan seringkali terdapat pengguna jalan melanggar peraturan lalu lintas.
Hukum Polsek Malaka Tengah maka berikut ini penulis akan menganalisa data yang
diperoleh dari Polsek Malaka Tengah selama kurung waktu tiga tahun terakhir yaitu pada
Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah dapat dikatakan sebagaimana hal-hal yang
terjadi akibat kurangnya kesadaran dari pengguna jalan raya. Faktor-faktor penyebab
pelanggaran tata tertib lalu lintas oleh masyarakat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1) Faktor Manusia
Manusia sebagai pemakai jalan yaitu sebagai pejalan kaki dan pengendara
kendaraan baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat atau lebih merupakan
unsur yang dominan penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas bahkan sampai yang
Dalam beberapa tahun ini pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang sangat
tinggi disebabkan oleh kesalahan masyarakat di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah
tinggi, mengantuk, berkendara dalam keadaan mabok (minum miras), dan melanggar
aturan lalu lintas. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang pelanggar lalu
Hal ini juga di pertegas oleh Brigadir. Ari Kevanto yang mengungkapkan bahwa:
“Dari hasil operasi dijalan yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas terbesar
adalah factor dari masyarakat sendiri. Itu disebabkan karena kurangnya
pengetahuan tentang lalu lintas, seperti dapat dicontohkan kebanyakan orang yang
saat ini lebih suka membeli SIM dari pada mengikuti tes” (Wawancara 28 Juni
2017).
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak atau
kurang baik yang diakibatkan oleh manusia atau pengguna jalan sendiri, kecelakaan
tidak terjadi begitu saja, kecelakaan dapat terjadi karena berbagai faktor yang di sebabkan
misalnya seorang pengendara motor sering mencari celah diantara kendaraan lain
pada saat terjad i macet di jalan raya. Tanpa ia sadari perilaku si pengendara yang
ada di belakangnya.
atau pelaku laka lantas, surat ijin mengemudi ini sangat penting karena untuk
5) Serta ugal-ugalan di jalan yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak memiliki
Diketahui bahwa sering menjadi penyebab utama pelanggaran etika tata tertib
serta rasa respect kepada pengguna jalan lain akan tercermin saat dia berkendara. Ada
juga yang menjadi faktor penghambat penegakan aturan lalu lintas di Wilayah Hukum
Polsek Malaka Tengah yaitu tidak tersedianya rambu-rambu lalu lintas, minimnya
persediaan sarana dan prasarana, serta jumlah Anggota Polantas yang sangat kurang di
Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah. Masyarakat pun dinilai tidak memiliki
kesadaran akan tertib lalu lintas sehingga mengakibatkan polantas yang ada merasa
memperkirakan jarak, tidak punya SIM, waktu atau kecepatan, tidak mengerti rambu-
“selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak memiliki SIM, sebagai masyarakat
penguna jalan saya juga ingin memiliki SIM sebagai syarat untuk
mengemudikan kendaraan bermotor, tetapi terkendala karena saya seorang buta
huruf tidak bisa baca tulis, karena ketika mengurus SIM harus melalui beberapa
tahapan yaitu tes tulis dan praktek sehingga saya meminta supaya ada kebijakan
kepada kami yang tidak sekolah” (wawancara,28 Juni 2017).
Hal ini dipertegas oleh seorang masyarakat Bapak Fergi Malaikosa mengatakan bahwa:
“sudah tiga tahun SIM saya tidak di perpanjang karena tempat pengurusan SIM
terlalu jauh, yaitu di Polres Belu sehingga saya meminta kepada pihak Satlantas
Polsek Malaka Tengah untuk memfasilitasi agar pembuatan SIM dilakukan di
Wilayah Hukum Kabupaten Malaka” (wawancara,28 Juni 2017).
2) Faktor Kendaraan
Kendaraan merupakan salah satu faktor yang secara langsung terlibat dalam
dinamika lalu lintas jalan raya dengan dikendalikan oleh manusia, interaksi antara
manusia dan kendaraan dalam satu kesatuan gerak di jalan raya memerlukan
penanganan khusus baik terhadap mental, pengetahuan dan keterampilan pengemudi
Dari hasil penelitian faktor kendaraan yang sering terjadi adalah terkait ban
mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang seharusnya sudah diganti serta
tidak adanya kelengkapan kendaraan seperti lampu utama, lampu rem, lampu ratting,
plat nomor kendaraan, ban tidak sesuai standar dan kelengkapan kendaraan lainnya. Ada
Pelanggaran lintas terkait faktor kendaraan yang sering terjadi di Wilayah Hukum
Polsek Malaka Tengah ialah terkait kelengkapan komponen kendaraan. Seperti yang
diketahui bahwa faktor kendaraan sangat berhubungan erat dengan teknologi yang
diperlukan, di samping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan roda
dua atau roda empat atau lebih perlu dilakukan secara teratur.
Seperti yang dikatakan Bapak Agus Basuki selaku Kanit Lantas Polsek Malaka
“faktor kendaraan merupakan hal yang tidak kalah penting di dalam berlalu
lintas namun terkadang masyarakat kurang mempunyai rasa kepedulian terhadap
keamanan berkendara hal ini terlihat dari bagaimana cara masyarakat merawat
kendaraan. Dari hasil operasi lalu lintas yang dilakukan oleh satuan kami banyak
ditemukan masyarakat yang menggunakan kendaraan tanpa melengkapi dengan
komponen-komponen kelengkapan kendaraan seperti lampu rem, kaca spion, ban
yang sesuai standar dan yang lainnya” (wawancara 28 Juni 2017)
Pelanggaran lalu lintas sering terjadi di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah
jalan raya. Masyarakat sering mengabaikan rambu-rambu lalu lintas, padahal makna dari
rambu-rambu lalu lintas sangat membantu masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya.
Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran peraturan lalu lintas,
pelanggaran yang terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan
yang berlaku, ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pura-pura tidak
tahu.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang tukang ojek sdr Manek
mengatakan bahwa:
“sebagai seorang tukang ojek saya juga tidak mau untuk menggonceng penumpang
lebih dari satu orang, tetapi saya terpaksa melakukan karana permintaan dari
penumpang ojek, karena berteman/bersaudara, sehingga mereka tidak mau untuk naik
ojek yang berbeda”.(Wawancara 29 Juli 2017)
lalu lintas tanpa adanya paksaan, tetapi kebanyakan masyarakat cenderung taat pada
peraturan lalu lintas ketika ada petugas Polantas yang bertugas, bukan karena kemauannya
sendiri melainkan adanya ketakutan pada adanya operasi lalu lintas ataupun sanksi. Hal
ini membuktikan bahwa keasadaran hukum lalu lintas masyarakat sangat kurang.
Berdasarkan Hasil wawancara dengan salah seorang sopir bus Bapak Klaran
mengatakan bahwa:
“Muatan penumpang yang syarat terjadi pada saat liburan sekolah dan hari-hari
raya, walaupun kami sebagai pengemudi mengatakan bahwa penumpang sudah
full tidak ada lagi tempat atau kursi untuk duduk tetapi dari masyarakat
pengguna jasa angkutan bus antar propinsi mereka memaksakan diri untuk naik,
walaupun bergantungan atau berdiri” (Wawancara,29 Juli 2017).
3) Faktor Jalan
Kondisi jalan dapat menjadi salah satu sebab terjadinya pelanggaran dan
kecelakaan lalu lintas seperti jalan rusak, kurangnya rambu lalu lintas. Menurut hasil
penelitian pelanggaran lalu lintas yang disebabkan faktor jalan merupakan pelanggaran
yang paling banyak jumlah pelanggarannya dibandingkan pelanggaran lalu lintas yang
disebabkan oleh faktor manusia dan kendaraan. Hal ini dikarenakan kondisi rambu-
rambu lalu lintas di wilayah hukum polsek malaka tengah yang belum memadai, selain
itu kondisi jalan dalam keadaan tidak baik dan sangat membutuhkan perbaikan agar
Banyaknya pelanggaran yang terjadi akibat sarana dan prasarana rambu-rambu lalu
lintas yang tidak tersedia di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah, ruas jalan yang
rusak dan berlubang serta tidak adanya pelebaran jalan, dan kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan suatu pelanggaran baik pelanggaran ringan maupun berat.
Sanksi hukum sudah diberlakukan bagi yang melanggar peraturan lalu lintas, sanksi
hukum tersebut berupa surat tilang atau denda administrasi, serta hukum pidana jika ada yang
merugikan orang lain atau memakan korban jiwa orang lain karena kelalaian saat
dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas harus dikurangi sedikit
demi sedikit dengan cara pembenahan pada diri sendiri dan sadar akan pentingnya