Anda di halaman 1dari 7

No

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah


.
1. 2014 17.068 17.926 34.994
2. 2015 17.357 18.112 35.469
3. 2016 17.540 18.329 35.869

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pelanggaran yang dilakukan

oleh pengendara/pengemudi dengan berbagai alasan seperti tidak memiliki SIM, STNK

alasan masyarakat karena tidak memiliki kemampuan atau keahlian untuk mengikuti tes

pembuatan SIM ada yang beralasan buta huruf, tidak memiliki biaya dan lain sebagainya.

tidak menggunakan Helm dengan alasan masyarakat bahwa helm rusak/hilang dan tidak

memiliki biaya untuk membeli helm pengganti bahkan terdapat masyarakat yang

malas/tidak mau menggunakan helm. Dan parkir sembarangan baik itu kendaraan roda

dua dan juga roda empat dengan berbagai alasan bahwa lebih cepat mendapatkan

penumpang jika parkir di pusat kota betun di bandingkan parkir di terminal yang

seharusnya. Bahkan seringkali terdapat pengguna jalan melanggar peraturan lalu lintas.

Untuk mengetahui Efektivitan penanggulangan pelanggaran lalu lintas di Wilayah

Hukum Polsek Malaka Tengah maka berikut ini penulis akan menganalisa data yang

diperoleh dari Polsek Malaka Tengah selama kurung waktu tiga tahun terakhir yaitu pada

Tahun 2014 - 2016.


Mengenai faktor-faktor apa saja penghambat penegakan aturan lalu lintas di

Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah dapat dikatakan sebagaimana hal-hal yang

terjadi akibat kurangnya kesadaran dari pengguna jalan raya. Faktor-faktor penyebab

pelanggaran tata tertib lalu lintas oleh masyarakat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1) Faktor Manusia

Manusia sebagai pemakai jalan yaitu sebagai pejalan kaki dan pengendara

kendaraan baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat atau lebih merupakan

unsur yang dominan penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas bahkan sampai yang

mengakibatkan kecelakaan, seperti yang diketahui bahwa berbagai tindak pelanggaran

lalu lintas paling banyak disebabkan oleh manusia itu sendiri.

Dalam beberapa tahun ini pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang sangat

tinggi disebabkan oleh kesalahan masyarakat di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah

sendiri karena masyarakat merupakan faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan.

Seringkali kecelakaan terjadi karena mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang

tinggi, mengantuk, berkendara dalam keadaan mabok (minum miras), dan melanggar

aturan lalu lintas. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang pelanggar lalu

lintas Bapak Ose Seran mengungkapkan bahwa:

“sebenarnya yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas paling sering adalah


masyarakat sendiri. Karena kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda, sifat
manusia yang bervariasi, dan tingkat pendidikan yang berbeda dari satu dan yang
lainnya” (wawancara 28 Juni 2017).

Hal ini juga di pertegas oleh Brigadir. Ari Kevanto yang mengungkapkan bahwa:
“Dari hasil operasi dijalan yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas terbesar
adalah factor dari masyarakat sendiri. Itu disebabkan karena kurangnya
pengetahuan tentang lalu lintas, seperti dapat dicontohkan kebanyakan orang yang
saat ini lebih suka membeli SIM dari pada mengikuti tes” (Wawancara 28 Juni
2017).

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu tanda bahwa ada sesuatu yang tidak atau

kurang baik yang diakibatkan oleh manusia atau pengguna jalan sendiri, kecelakaan

tidak terjadi begitu saja, kecelakaan dapat terjadi karena berbagai faktor yang di sebabkan

oleh manusia yaitu:

1) Kurangnya kesadaran pengendara untuk lebih berhati-hati dalam berkendara,

misalnya seorang pengendara motor sering mencari celah diantara kendaraan lain

pada saat terjad i macet di jalan raya. Tanpa ia sadari perilaku si pengendara yang

ada di belakangnya.

2) Mengaplikasikan handphone pada saat berkendara, tindakan ini juga dapat

membahayakan si pengendara tersebut karena dengan si pengendara fokus

mengaplikasikan handphone genggam yang dimilikinya, maka si pengendara

kurang memperhatikan jalan atau kendaraan yang ada di sekitarnya.

3) Tidak mematuhi rambu lalu lintas / aturan lalu lintas

4) Tidak memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) khususnya dikalangan masyarakat

atau pelaku laka lantas, surat ijin mengemudi ini sangat penting karena untuk

mendapatkan dilakukan pengujian oleh pihak yang berwenang.

5) Serta ugal-ugalan di jalan yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak memiliki

kesadaran atas keselamatan di jalan.

Diketahui bahwa sering menjadi penyebab utama pelanggaran etika tata tertib

serta rasa respect kepada pengguna jalan lain akan tercermin saat dia berkendara. Ada

juga yang menjadi faktor penghambat penegakan aturan lalu lintas di Wilayah Hukum
Polsek Malaka Tengah yaitu tidak tersedianya rambu-rambu lalu lintas, minimnya

persediaan sarana dan prasarana, serta jumlah Anggota Polantas yang sangat kurang di

Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah. Masyarakat pun dinilai tidak memiliki

kesadaran akan tertib lalu lintas sehingga mengakibatkan polantas yang ada merasa

kewalahan dalam menangani masyarakat yang melanggar peraturan lalu lintas.

kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesadaran hukum berlalu lintas seringkali

mempengaruhi terjadinya masalah-masalah lalu lintas. Kecelakaan yang disebabkan

karena kesalahan masyarakat seperi melanggar peraturan lalu lintas, salah

memperkirakan jarak, tidak punya SIM, waktu atau kecepatan, tidak mengerti rambu-

rambu lalu lintas (minimnya pengetahuan tentang peraturan lalu lintas).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang tukang ojek Bapak


Atanasius Tahu mengatakan bahwa :

“selama saya menjadi tukang ojek, saya tidak memiliki SIM, sebagai masyarakat
penguna jalan saya juga ingin memiliki SIM sebagai syarat untuk
mengemudikan kendaraan bermotor, tetapi terkendala karena saya seorang buta
huruf tidak bisa baca tulis, karena ketika mengurus SIM harus melalui beberapa
tahapan yaitu tes tulis dan praktek sehingga saya meminta supaya ada kebijakan
kepada kami yang tidak sekolah” (wawancara,28 Juni 2017).

Hal ini dipertegas oleh seorang masyarakat Bapak Fergi Malaikosa mengatakan bahwa:

“sudah tiga tahun SIM saya tidak di perpanjang karena tempat pengurusan SIM
terlalu jauh, yaitu di Polres Belu sehingga saya meminta kepada pihak Satlantas
Polsek Malaka Tengah untuk memfasilitasi agar pembuatan SIM dilakukan di
Wilayah Hukum Kabupaten Malaka” (wawancara,28 Juni 2017).

2) Faktor Kendaraan

Kendaraan merupakan salah satu faktor yang secara langsung terlibat dalam

dinamika lalu lintas jalan raya dengan dikendalikan oleh manusia, interaksi antara

manusia dan kendaraan dalam satu kesatuan gerak di jalan raya memerlukan
penanganan khusus baik terhadap mental, pengetahuan dan keterampilan pengemudi

maupun kesiapan kedaraan tersebutb untuk dioperasikan di jalan raya.

Dari hasil penelitian faktor kendaraan yang sering terjadi adalah terkait ban

pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang

mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang seharusnya sudah diganti serta

tidak adanya kelengkapan kendaraan seperti lampu utama, lampu rem, lampu ratting,

plat nomor kendaraan, ban tidak sesuai standar dan kelengkapan kendaraan lainnya. Ada

juga timbulnya masalah-masalah pelanggaran/kecelakaan lalu lintas dirasakan dengan

bertambahnya jumlah kendaraan yang semakin banyak.

Pelanggaran lintas terkait faktor kendaraan yang sering terjadi di Wilayah Hukum

Polsek Malaka Tengah ialah terkait kelengkapan komponen kendaraan. Seperti yang

diketahui bahwa faktor kendaraan sangat berhubungan erat dengan teknologi yang

digunakan, perawatan dan perbaikan yang dilakukan terhadap kendaraan sangat

diperlukan, di samping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan roda

dua atau roda empat atau lebih perlu dilakukan secara teratur.

Seperti yang dikatakan Bapak Agus Basuki selaku Kanit Lantas Polsek Malaka

Tengah mengatakan bahwa:

“faktor kendaraan merupakan hal yang tidak kalah penting di dalam berlalu
lintas namun terkadang masyarakat kurang mempunyai rasa kepedulian terhadap
keamanan berkendara hal ini terlihat dari bagaimana cara masyarakat merawat
kendaraan. Dari hasil operasi lalu lintas yang dilakukan oleh satuan kami banyak
ditemukan masyarakat yang menggunakan kendaraan tanpa melengkapi dengan
komponen-komponen kelengkapan kendaraan seperti lampu rem, kaca spion, ban
yang sesuai standar dan yang lainnya” (wawancara 28 Juni 2017)

Pelanggaran lalu lintas sering terjadi di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah

akibat kecerobohan, kelalaian, kesengajaan manusia dan kurangnya kesadaran hukum di

jalan raya. Masyarakat sering mengabaikan rambu-rambu lalu lintas, padahal makna dari

rambu-rambu lalu lintas sangat membantu masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya.
Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran peraturan lalu lintas,

pelanggaran yang terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan

yang berlaku, ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pura-pura tidak

tahu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang tukang ojek sdr Manek

mengatakan bahwa:

“sebagai seorang tukang ojek saya juga tidak mau untuk menggonceng penumpang
lebih dari satu orang, tetapi saya terpaksa melakukan karana permintaan dari
penumpang ojek, karena berteman/bersaudara, sehingga mereka tidak mau untuk naik
ojek yang berbeda”.(Wawancara 29 Juli 2017)

Seharusnya masyarakat memiliki mental mentaati peraturan perundang-undangan

lalu lintas tanpa adanya paksaan, tetapi kebanyakan masyarakat cenderung taat pada

peraturan lalu lintas ketika ada petugas Polantas yang bertugas, bukan karena kemauannya

sendiri melainkan adanya ketakutan pada adanya operasi lalu lintas ataupun sanksi. Hal

ini membuktikan bahwa keasadaran hukum lalu lintas masyarakat sangat kurang.

Berdasarkan Hasil wawancara dengan salah seorang sopir bus Bapak Klaran

mengatakan bahwa:

“Muatan penumpang yang syarat terjadi pada saat liburan sekolah dan hari-hari
raya, walaupun kami sebagai pengemudi mengatakan bahwa penumpang sudah
full tidak ada lagi tempat atau kursi untuk duduk tetapi dari masyarakat
pengguna jasa angkutan bus antar propinsi mereka memaksakan diri untuk naik,
walaupun bergantungan atau berdiri” (Wawancara,29 Juli 2017).

3) Faktor Jalan

Kondisi jalan dapat menjadi salah satu sebab terjadinya pelanggaran dan

kecelakaan lalu lintas seperti jalan rusak, kurangnya rambu lalu lintas. Menurut hasil

penelitian pelanggaran lalu lintas yang disebabkan faktor jalan merupakan pelanggaran

yang paling banyak jumlah pelanggarannya dibandingkan pelanggaran lalu lintas yang

disebabkan oleh faktor manusia dan kendaraan. Hal ini dikarenakan kondisi rambu-
rambu lalu lintas di wilayah hukum polsek malaka tengah yang belum memadai, selain

itu kondisi jalan dalam keadaan tidak baik dan sangat membutuhkan perbaikan agar

situasi lalu lintas bisa lancar dan tertib.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Brigadir Yohanes Tahu mengatakan bahwa:

“pelanggaran terkait faktor jalan biasanya terjadi dikarenakan kurangnya prasarana


jalan yang meliputi rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat
pengawasan dan pengamanan jalan, dan fasilitas pendukung lainnya terkait kegiatan
lalu lintas. Bahkan sampai saat ini pelanggaran terkait faktor jalan belum berkurang
karena rambu lalu lintas maupun alat pemberi isyarat yang belum juga memadai”
(wawancara 29 Juli 2017)

Banyaknya pelanggaran yang terjadi akibat sarana dan prasarana rambu-rambu lalu

lintas yang tidak tersedia di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah, ruas jalan yang

rusak dan berlubang serta tidak adanya pelebaran jalan, dan kurangnya kesadaran

masyarakat dalam berlalu lintas. Kebutuhan dan kepentingan selalu mendominasi

masyarakat untuk melakukan suatu pelanggaran baik pelanggaran ringan maupun berat.

Sanksi hukum sudah diberlakukan bagi yang melanggar peraturan lalu lintas, sanksi

hukum tersebut berupa surat tilang atau denda administrasi, serta hukum pidana jika ada yang

merugikan orang lain atau memakan korban jiwa orang lain karena kelalaian saat

mengemudikan kendaraan atau tidak mematuhi peraturan lalu lintas.

Dampak dari banyaknya pelanggaran lalu lintas menyebabkan tingginya kecelakaan

dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas harus dikurangi sedikit

demi sedikit dengan cara pembenahan pada diri sendiri dan sadar akan pentingnya

berkendara dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai