Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 2

- Adinda sasqia putri arifin


- Yaya amina
RESEP OBAT DAN SKRINING OBAT

Pengertian Resep :

Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada
apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien, yang biasanya
dilengkapi dengan peraturan pemakaiannya.

Resep yang baik :

Resep yang ditulis dengan jelas dan dapat dibaca. Tulisan yang sukar dibaca sangat rawan
terhadap kesalahan yang berbahaya.

Secara Etik :

Kertas resep berwarna pputih, dengan ukuran minimal 11x17 cm

Perbedaan Obat Jadi dan Obat racikan

- Obat jadi : Adalah obat dalam keadaan murni atau campuran, dalam bentuk serbuk,
cairan, salep, tablet, pil, suppo atau bentuk lain yang mempunyai nama teknis sesuai
dengan FI atau buku lain.
- Obat Racikan : Adalah obat yang dibentuk dengan mecamour bahan-bahan aktif.
Bentuk obat racikan bisa berupa bentuk padat, bentuk cair, bentuk injeksi ( di US )
atau bentuk larutan terinhalasi.

Resep harus memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh SK Menkes RI


No.26/Menkes/Per/1981,BabIII, pasal X yang memuat :

1. Nama, alamat, No. telp dan No. Izin praktik dari dokter ybs
2. Tempat dan tanggal penulisan resep
3. Tanda “R/” pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Nama setiap obat atau kompisisi resep, dengan bentuk sediaan obat, dosis, jumlah obat &
petunjuk pemakaian
5. Tanda tangan / paraf dokter penulis resep pada setiap penulisan resep
6. Tanda seru & paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi
BM.
7. Nama pasien
8. Umur & alamat pasien ( Jika perlu )
9. Untuk resep dari dokter hewan mencamtumkan jenis hewan dan namanya serta ma,a
pemiliknya

Bagi penderita yang segera memerlukan obatnya bisanya pada kanan atas dari resep
ditulis:

- CITO = segera
- Citiss = Citissime = Sangat segera
- P.I.M = Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda
- Urg. = Urgens = mendesak keadaanya
- Stat. = Statim = saat itu juga

Tanda lain :

- P.P ( PRO PAUPERE ) = untuk orang miskin


- Iter = iteratur = supaya diulang

Bagian-bagian resep :

- Inscripto = memuat identitas dokter penulis resep, nama dokter, SIP, alamat kota,
tanggal & tanda R/ (Recipe)
- Prescriptio (inti resep) = Nama obat, bentuk sediaan obat (BSO), dosis dan jumlah
obat, cara pembuatan obat (bila racikan)
- Signatura = tanda yang harus ditulis pada eitiket nama pasien dan petunjuk
pemakaian (cara pakai, BSO, jumlah obat, waktu penggunaan)
- Subscriptio = Tanda tangan atau paraf dokter

POLA INDIVIDUAL PREFERENCE


 Dalam memberikan terapi, dokter memerlukan beberapa obat atau kombinasi obat
 Preskripsi obat tsb, ada yang disusun dalam suatu frmula sediaan formasi (formula
magistraslis)
 Dokter dalam menentukan obat yang diresepkan berdasarkan pengalaman, kesan
dan kebiasaan pribadi, kemudian diamati kecocokan dan atau respon pasien
terhadap obat yang diberikan
 Pengamatan dan dengan pengalaman tersebut akan digunakan sebagai acuan
pengobatan, bahkan untuk pasien lain dengan kasus yang sama.
 Fenomena preskripsi ini dikenal sebagai pola preskripsi individual preference (IP)
 Pola preskripsi seperti ini perlu dikaji kerasionalan atau keamanannya.

Pola IP jika tidak dilandasi pengetahuan yang memadai dan pertimbangan yang
cermat maka dapat meningkatkan efek samping, menimbulkan interaksi yang
merugikan dan pemborosan biaya (Over Cost Therapy)

KEKURANGAN / MASALAH DALAM RESEP :


1. Adanya kekurangan tulisan dalam resep, tapi masih dapat diatasi atau diterima
 Tidak ada No (Numero/jumlah)
 Tidak ada BSO (Bentuk sediaan obat)
 Signa yang tidak baku (S.1-01-1,S.1-0-0)
2. Penulisan yang dapat menyulitkan dalam pelayanan
 Salah baca (mis, Chloramphenichol ( antibiotik ) dibaca Chlorpropamid)
 BSO yang tidak tepat (mis, Voltaren tab, Viltaren SR, Voltaren gel)
 Penulisan dosis dalam mg untuk tablet yang berisi lebuh dari 1 macam obat
(kecuali trisulfa, doveri)
 Satuan yang tdiak ditulis
 Satuan obat menggunakan satuan obat yang menyulitkan
 Signa yang tidak depat
 Signa tidak sesuia dengan aski farmakologi
 Signa kurang lengkap
 Obat simtomatis perlu p.r.n ( anti piretik,, anti muntah)
 Sifat absorbsi obat kurang diperhatikan ( a.c , p.c , d.c )
 Pemberian obat dengan aktivitas sama
 Penggunaan antibiotika sampai 3 macam
 Adanya polifarmasi, yaitu sampai 8-10 macam obat

Penyimpanan resep

- Resep yang telah dibuat menurut urutan tanggal dan No. resep
- Resep yang menagndung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya, tandai
dengan garis merah dibawah nama obatnya
- Resep harus disimpan dalam 3 tahun, setelah 3 tahun, dapat dimusnahkan ( dengan
cara lain yang memadai)
- Pemusnahan resep harus dilakukukan oleh APA bersama dengan sekurangnya
seorang petugas apotik
- Dibuat berita acara rangkap 4, ditanda tangani oleh AP dan petugas apotik yang ikut
pemusnahan
Penyerahan obat
- Penyerahan obat berdasarkan resep dokter harus dilengkapi dengan etiket
- Untuk obat dalam, diberi eitiket putih. Untuk obat luar diberi eitiket biru

Salinan Resep / copy resep / Aphographum

Copy resep / salinan resep adalah salinan tertulis dari suatu resep

Salinan resep dapat diberikan jika pasien :

- Memintanya atau menginginkannya


- Baru mengambil sebagian obatnya
- Harus mengulang obatnya (tercantum iter)

*Salinan resep harus memuat seluruh keterangan yang termuat dalam resep asli.

*Salinan resep juga memuat :


- Nama dan alamat apotik
- Nama dan No.SIK APA
- No. resep dan tanggal pembuatannya
- Tanda tangan atau paraf APA
- Tanda det (detur) ; ne det, did, det orig atau det 1x, de titer 1x atau det 2x,dst.

Skrinning resep

A. Melakukan skrinning resep meliputi :

- Persyaratan administratif (kelengkapan resep)


- Kesesuaian farmasetik (BSO, dosis, potensi, stabilitas, incompabilitas, cara dan lama
pemberian)
- Pertimbangan klinis (alergi, ESO, interaksi)

B. Persiapan obat :

- Peracikan
- Kemasan obat yang diserahkan
- Eiticket

C. Penyerahan obat :
- Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
kesesuaian antara obat dan resep
- Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai dengan pemberian informasi dan
konseling kepada pasien

D. Aspek-aspek yang perlu diinformasikan :

- Nama obat
- Indikasi
- Aturan oakai, dosis, rute, frekuensi penggunaan, waktu minum obat
- Cara menggunakan :
1. Sediaan batuk sirup / suspensi (harus dikocok terlebih dahulu)
2. Teknik khusus menggunakan inhaler, obat tetes mata / telinga / hidung dan
suppositoria
3. Sediaan dengan formulasi khusus (SR, CR, OD) atau tablet salut enteric (harus
ditelan utuh tidak boleh digerus)
- Cara penyimpanan
- Berapa lama obat harus dugunakan
- Apa yang harus dilakukan jika terlupa minum obat
- Kemungkinan terjadi efek samping yang akan di alami

Anda mungkin juga menyukai