Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fajar Desta P.

(15)/ IX A

TUKANG KAYU

Seorang Tukang kayu yang merasa tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai
tukang kayu yang sudah puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri dan
anaknya. Sebelum memutuskan untuk pensiun, Ia menyadari bahwa ia akan kehilangan
penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima.

Suatu hari ,ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya,“Saya mohon maaf
pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, Saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang
beban-beban berat di pundak saya saat bekerja”. Setelah sang mandor mendengarnya niat tukang
kayu tersebut, ia merasa sedih. Karena sang mandor harus kehilangan tukang kayu terbaiknya.
Ahli bangunan handal yang dimiliki timnya. Namun apalah daya ,mandor tidak dapat memaksa
untuk mengurungkan niat si Tukang kayu untuk berhenti bekerja.

Terlintas dalam pikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum
dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk
yang terakhirnya. Akhirnya dengan berat hati tukang menyanggupi permintaan mandornya
meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun.

Di balik pengerjaan proyek terakhirnya,ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak akan
mengerjakan dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan mengatakan hari pertama
ketika proyeknya dikerjakan,”Seperti biasa ,aku sangat percaya padamu.Jadi kerjakanlah dengan
yang terbaik.

Tukang kayu itu pun akhirnya memulai pekerjaan dengan malas-malasan. Bahkan dengan
asal-asalan ia membuat rangka bangunan. Ia malas mencari ,maka ia menggunakan bahan
bangunan berkualitas rendah. Sangat di sayangkan,karena ia memilih cara yang buruk untuk
mengakhiri karirnya.

Anda mungkin juga menyukai