Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

FORMULASI PEWARNA MATA


TUGAS 2
Formulasi Kosmetik 1
Di Susun Oleh :
Dhyneu Dwi Jayantie (5419221060)

Universitas Pancasila

2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produk kosmetik mata pada saat ini merupakan fitur penting riasan wajah
wanita. Formulasi ini digunakan pada kulit tipis di sekitar mata serta pada alis dan bulu
mata. Dalam riwayat penggunaan riasan, menyoroti mata telah menjadi kontroversi.hal
ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa mata dianggap sebagai sesuatu yang misterius
dan ekspresif. Di zaman modern, riasan mata merupakan suatu produk kosmetik wajah
terakhir yang dipopulerkan dan dipasarkan massal. Seperti hal nya kosmetik bibir, riasan
mata tidak popular dan diterima secara luas di Eropa selama Abad Pertengahan.
Kosmetik perona mata dan alis pertama dibuat pada awal tahun 1930-an, tetapi baru
popular pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, mascara kedap air (Water-proof)
dipasarkan dan menjadi popular dibandingkan mascara biasa. Selama 40 tahun terakhir,
peningkatan dalam variasi dan penampilan warna serta polimer telah menghasilkan
kosmetik mata yang tahan lama dan lebih menarik.
Terdapat beragam jenis produk yang tersedia di pasaran, termasuk mascara,
eyeliner, pensil alis, perona mata, dan pembersih riasan mata, yang dapat digunakan
pada kelopak mata, bulu mata dan alis. Semua produk tersebut termasuk kategori
kosmetik. Produk tersebut digunakan untuk memperjelas, memperbesar, dan
mempertegas mata atau membersihkan area sensitive mata yang sesuai dengan definisi
produk kosmetik.
Perona mata dirancang untuk menambah kedalaman dan dimensi pada mata
sehingga mrmbuat mata atau warna mata terlihat menarik. Produk ini digunakan pada
kelopak mata. Bentuk utama nya berupa serbuk baik serbuk padat maupun serbuk tabor.
Namun, produk ini juga tersedia dalam bentuk lain, seperti gel, krim dan batang.
Dalam bidang formulasi kosmetik, zat warna memiliki beberapa spesifikasi antara
lain, certified color additive (pewarna organik), color lake (garam logam tidak larut),
non certified color additive (zat alam). Zat pewarna alam adalah zat warna yang
diperoleh dari alam seperti binatang, mineral – mineral dan tumbuhan baik secara
langsung maupun tidak langsung (Anonim, 2002). Zat warna alam mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan zat warna sintetis, yaitu intensitas warna yang jauh
lebih rendah dari zat warna sintetis, sehingga pada pemakaian menimbulkan kesan
sejuk.
Permukaan aplikasi yang utama untuk produk riasan mata adalah lapisan luar
kelopak mata, bulu mata dan bagian dasar bulu mata. Fungsi kelopak mata adalah untuk
melindumgi bola mata dari kerusakan local. Selain itu, kelopak mata membantu
mengatur cahaya yang masuk mata, memelihara lapisan tipis (film) air mata, aliran air
mata, dan mendistribusikan lapisan tipis air mata di atas permukaan mata (disebut
dengan kornea) selama berkedip. Berkedip secara teratur (20 – 30 kedip permenit) dapat
melindumgi mata dari kekeringan dengan mendistribusikan air mata secara merata.
Iritan mekanis (seperti butiran debu) dapat merangsang reflex kedip. Manusia memiliki
kelopak mata bagian atas dan bawah yang dapat dianggap sebagai struktur analog,
perbedaan nya hanya terletak pada susunan ototnya. Kulit kelopak mata merupakan kulit
yang paling tipis pada tubuh manusia (<1mm). Pada dasarnya, kulit ini serupa dengan
kulit di bagian wajah yang lain. Lapisan luar kelopak mata berkontak langsung dengan
permukaan bola mata. Lapisan luar kelopak mata terdiri atas kulit kelopak mata,
kelenjar keringat, kelenjar siliari (modifikasi kelenjar keringat), kelenjar minyak, otot,
dan ujung saraf

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik sediaan Perona mata?
2. Apa saja komponen yang diperlukan untuk membuat sediaan Perona Mata?
3. Bagaimana metode pembuatan sediaan Perona Mata?
4. Bagaimana evaluasi dari sediaan Perona Mata?
5. Bagaimana karakteristi, komponen, metode dan evaluasi sediaan Perona Mata pada
formula yang dibuat?

C. Tujuan
1. Untuk memahami karakteristik sediaan Perona mata.
2. Untuk memahami komponen yang diperlukan sediaan Perona Mata
3. Untuk memahami metode pembuatan sediaan Perona Mata
4. Untuk memahami evaluasi dari sediaan Perona mata
5. Untuk memahami karakteristik, komponen, metode dan evaluasi sediaan Perona Mata
pada formula yang dibuat?
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik umum pada perona mata yaitu Covering powder (menutup pori – pori ),
bentuknya serbuk, homogenitas warna nya homogeny (zat warna terbagi rata dalam
serbuk), kelarutan warna dalam airnya tidak larut (tidak berwarna).

2. Komponen pada perona mata yaitu Bahan dasar (Talkum dan zink stearate), zat
warna (timiron MP, pink, kuning, silver), pembuat glossy (mica) dan pengawet
(mwthyl paraben, prophyl paraben, phenoxyetanol).

3. Metode pada pembuatan pewarna mata yaitu penambahan warna dan proses
pengayakan.

4. Evaluasi pada sediaan perona mata yaitu pemeriksaan organoleptis yaitu tidak berbau
atau berbau lemah, uji iritasi kulit, uji daya lekat yaitu tidak menimbulkan
kemerahan, gatal dan bengkak, pemeriksaan Ph yaitu mempunyai pH 4,75, uji
kelembapan yaitu kadar air dan bahan menguap kurang dari 2%, pemeriksaan ukuran
partikel yaitu kurang dari 250 mikro meter.

5. Rancangan formula 4 dengan harapan memiliki :


a. Pada rancangan formula 4 sediaan pewarna mata memiliki karakteristik dengan
bentuk serbuk halus, dengan warna yang menarik, tidak mengiritasi kulit, memiliki
kelembapan yang baik, mudah digunakan dan bebas partikel keras dan tajam, stabil
terhadap perubahan yaitu dalam mutu, warna yang menarik, bau maupun
kontaminasi bakteri.
b. Komponen yang digunakan talcum, zinc stearate, 3 pewarna (timiron MP, kuning
dan silver), pembuat glossy (mica) dan pengawet (methyl paraben, prophyl paraben,
phenoxyetanol).
c. Dengan metoda pembuatan Penambahan warna dan pengayakan.
d. Evaluasi formula 4 yaitu, pemeriksaan organoleptis yaitu tidak berbau atau berbau
lemah, uji iritasi kulit, uji daya lekat yaitu tidak menimbulkan kemerahan, gatal
dan bengkak, pemeriksaan Ph yaitu mempunyai pH 4,75, uji kelembapan yaitu
kadar air dan bahan menguap kurang dari 2%, pemeriksaan ukuran partikel yaitu
kurang dari 250 mikro meter.

Anda mungkin juga menyukai