Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Evaporator (Bagian 1)

Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui fungsi dari alat produksi ini, jika benar demikian
maka silahkan baca ulasannya pada artikel yang berjudul evaporator dan prinsip kerjanya. Di bawah
ini akan dibahas beberapa jenis evaporator berdasarkan dengan cara kerjanya. Selain itu, akan
dibahas juga mengenai kelebihan serta kekurangan masing-masing evaporator tersebut.

1. Horizontal Tube Evaporator

Jenis ini merupakan evaporator yang paling klasik dan banyak diaplikasikan pada berbagai bidang
industri. Umumnya, jenis ini digunakan untuk keperluan-keperluan skala kecil dengan penggunaan
teknologi sederhana.

Kelebihan dan Kekurangan:

Sulit untuk dibersihkan karena pengendapan yang memicu timbulnya kerak terjadi pada permukaan
luar pipa. Kontruksi alat ini perlu didesain sedemikian rupa agar bundle pipa bisa dikeluarkan untuk
keperluan pembersihan.

Koefisien perpindahan panas cukup rendah sehingga kurang efisien, hal tersebut disebabkan karena
dalam operasinya tidak memungkinkan terjadinya sirkulasi cairan.

2. Standard Vertical-Tube Evaporator

Prinsip kerja pada standard vertical-tube evaporator yakni, cairan akan mengalir di dalam pipa
sementara uap (steam) mengalir di dalam shell. Di dalam tabung, cairan akan mendidih dan uap
yang timbul bergerak membawa cairan ke atas. Pada tahap ini, akan terjadi sirkulasi cairan yang
disebabkan oleh perbedaan fasa antara fluida yang terdiri dari campuran uap-cair dengan cairan
yang berada di bagian luar pipa.

Pada bagian atas pipa terdapat ruang (bejana uap) yang berperan memisahkan cairan dengan uap.
Proses pemisahan antar uap dengan cairan dalam ruang uap dimana uap akan keluar melalui saluran
atas sementara cairan akan keluar melalui saluran di bagian bawah bejana, selanjutnya akan
bersirkulasi kembali melalui pipa-pipa.

Jenis evaporator ini memiliki keunggulan yakni, perpindahan panas berlangsung dengan baik karena
perpindahan panas terjadi secara natural convection (konveksi alami). Selain itu, endapan juga akan
terbentuk di permukaan dalam pipa sehingga mempermudah pembersihannya. Sementara
kekurangannya yaitu, perpindahan panas yang terjadi secara berulang kali sehingga kurang ideal
digunakan terhadap jenis cairan yang tidak tahan terhadap panas, contohnya jus, susu dan
sebagainya.

3. Basket Evaporator

Sirkulasi cairan berlangsung natural (natural circulation) dan terjadi dengan baik sehingga transfer
panas secara konveksi akan berlangsung secara efektif dalam jumlah besar. Natural circulation
disebabkan oleh adanya perbedaan rapat massa karena pebedaan fasa antara cairan yang terdapat
di dalam pipa dengan cairan yang berada di luar pipa. Selain itu, kerak yang terbentuk di bagian luar
pipa mempersulit proses pembersihan, jenis ini hampir mirip dengan horizontal tube evaporator.

4. Vertical Tube Evaporator With Forced Circulation

Evaporator jenis ini menggunakan pompa untuk membantu proses sirkulasi sehingga memperbesar
koefisien perpindahan panas. Perpindahan panas dilakukan secara paksa atau konveksi paksa,
tujuannya untuk mempercepat laju perpindahan panas antar fluida. Selain itu, penggunaan pompa
juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penyumbatan di dalam pipa, mengapa demikian? karena
dengan menggunakan pompa maka tentu arus aliran akan tinggi sehingga meminimalkan timbulnya
endapan penyebab kerak. Selain itu, aliran yang cepat akan membuat larutan lerutan menjadi/lebih
homogen.

Jenis evaporator ini masih digolongkan dalam dua jenis sesuai dengan jenis tube yang digunakan,
yakni submerged tube type dan boiling tube type. Cara kerja dari submerged tube tipe yaitu,
keseluruhan pipa pemanas berada di bawah cairan (tercelub), cairan akan masuk melalui suatu
saluran ke dalam bejana pemisah uap-cair. Sementara boiling tube tipe, pipa pemanas tidak
seluruhnya tercelup ke dalam larutan, cairan umpan seluruhnya akan masuk ke seksi pemanas.
Evaporator ini umumnya memiliki harga yang relatif mahal, baik itu dari segi harga, perawatan dan
pengoperasiannya. Terlebih karena dilengkapi dengan pompa.

5. Long Tube Vertical Evaporator

Long tube vertical evaporator memiliki ukuran tube transfer panas yang lebih panjang bila
dibandingkan dengan ukuran tube pada jenis evaporator lainnya. Tujuannya yakni untuk
memperbesar serta mempercepat sirkulasi cairan agar proses perpindahan panas lebih besar.
Setelah aliran memasuki ruang uap untuk dipisahkan dari uap yang telah terbentuk, selanjutnya
akan mengalir ke bawah melalui pipa luar evaporator.
Keunggulan jenis evaporator ini yakni koefisien perpindahan panas jauh lebih besar, sehingga panas
yang diserap oleh cairan jauh lebih besar. Sementara kekurangannya adalah besarnya jumlah cairan
yang menguap karena tube transfer panas yang jauh lebih panjang.

Baca Juga: Jenis-Jenis Evaporator Beserta Kelebihan dan Kekurangannya Bagian 2

Demikianlah artikel pengetahuan kali ini mengenai jenis-jenis evaporator beserta kelebihan dan
kekurangannya. Perlu diketahui bahwa, selain ke lima jenis di atas, masih terdapat 6 jenis lainnya ya

ng telah diulas di bagian ke dua.

Anda mungkin juga menyukai