Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 1 AKUNTANSI MANAJEMEN

TRI HANDAYANINGSIH

041202813

Materi diskusi :

Sebutkan contoh peran akuntan manajemen dalam rangka menjaga perilaku etis nya dan disertai
dengan penjelasannya ?

Jawab:

Akuntan manajemen adalah salah satu profesi yang terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
Keterlibatan akuntan manajemen mencakup salah satu bagian dari manajemen untuk melaksanakan
fungsi sebagai penyedia informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Selaku
akuntan manajemen, profesi adalah bagian dari manajemen perusahaan sehingga dia terlibat langsung
dalam aktivitas-aktivitas perusahaan.

Dalam suatu perusahaan seorang akuntan manajemen mempunyai peran yang sangat penting, serta
mempunyai etika perilaku yang harus dijunjung tinggi oleh seorang akuntan manajemen.

Institute of Management Accountants (IMA) telah memberikan panduan terkait dengan standar etis dan
penyelesaian konflik etis. Standar etika perilaku bagi akuntan manajemen dijelaskan dalam empat
kriteria berikut ini:

1.  Kompetensi

 Menjaga tingkat kompetensi profesionalitas yang memadai


 Melaksanakan tugas-tugas profesional   sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis
yang berlaku
 Menyiapkan  laporan  dan  rekomendasi  yang  lengkap  serta  jeas  setelah melakukan analisis
yang benar

2.  Kerahasiaan

 Menahan diri untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh, kecuali diharuskan
secara hukum
 Memberitahukan kepada bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang berkenaan
dengan tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga kerahasiaan tersebut
 Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia secara tidak etis dan melawan hukum, baik
secara pribadi maupun melalui pihak ketiga

3.  Integritas

 Menghindarkan diri dari konflik kepentingan dan mengingatkans emua pihak tentang potensi
konflik
 Menahan diri dari pelaksanaan kegiatan yang akan menimbulkan keraguan akan
kemampuannya untuk melakukan tugasnya secara etis
 Menolak   setiap   pemberian,   penghargaan   dan   tanda   mata   yang   dapat mempengaruhi
tindakan
 Menahan  diri  untuk  tidak  melakukan  campur  tangan  terhadap  legitimasi organisasi, baik
secara aktif maupun pasif
 Mengakui dan mengkomunikasikan keterbatasan pribadi dan profesional
 Mengkomunikasikan informasi yang baik maupun buruk dan penilaian atau opini profesional
 Menahan diri dari keterlibatan dalam aktivitas yang dapat merugikan profesi

4.  Objektifitas

 Mengkomunikasikan informasi secara adil dan objektif


 Mengungkapkan   semua   informasi   relevan   yang   dapat   mempengaruhi pengambilan
keputusan oleh manajemen

Dari penjelasan mengenai Etika perilaku akuntan manajemen diatas, seorang akuntan juga memiliki
peran menjaga perilaku etisnya, agar perusahaaan tetap berjalan dengan baik dan agar akuntan
manajemen mendapatkan kepercayaan dari perusahaan . Etika dalam akuntansi seringkali disebut
sebagai suatu hal yang klasik. Hal tersebut dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan
informasi yang penting serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi keuangan
memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi yang tidak benar, tidak
hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah
saji. Kode etik yang kuat dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan
investor sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang keamanan bagi para
investor.

 Berikut contoh peran akuntan manajemen dalam rangka memjaga perilaku etisnya:
- Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang
karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya
kepada pihak lain. Pihak yang dilaporkan ini bisa saja atasan yang lebih tinggi ataupun
masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus
dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan bagi pihak lain, entah
itu masyarakat atau perusahaan lain. Whistle blowing menyangkut kecurangan tertentu yang
merugikan perusahaan sendiri maupun pihak lain, apabila dibongkar atau disebarluaskanakan
merugikan perusahaan, paling minimal merusak nama baik perusahaan tersebut.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
1. Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi,
pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada
orang, lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran,
dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin
melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral.
2. Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar
seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi utamanya adalah
mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat
sebelum membocorkan kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang
baik dan etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
- Creative Accounting
Istilah creative menggambarkan suatu kemampuan berfikir dan menciptakan ide yang berbeda
daripada yang biasa dilakukan, juga dapat dikatakan mampu berfikir diluar kotak (out-of-the
box). Jaman sekarang diprofesi apapun kita berada senantiasa dituntut untuk selalucreative.
Namun pada saat kita mendengar istilah ‘creative accounting’, seperti sesuatu hal yang kurang
‘etis’. Beberapa pihak menafsirkan negative, dan berpandangan skeptis serta tidak menyetujui,
namun beberapa melihat dengan pandangan netral tanpa memihak.
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk
memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti
penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka
melakukannya. Menurut Myddelton (2009), akuntan yang dianggap kreatif adalah akuntan yang
dapat menginterpretasikan grey area standar akuntansi untuk mendapatkan manfaat atau
keuntungan dari interpretasi tersebut.
Dua jenis pengungkapan yang dapat diberikan dalam laporan keuangan yaitu:
a. Mandatory disclosure (pengungkapan wajib)
b. Voluntary discolure (pengungkapan sukarela)

- Fraud Accounting, “Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan diri sendiri / kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan
atau institusi).”
Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu dorongan yang menyebabkan
seseorang melakukan fraud (pressure), peluang yang memungkinkan fraud terjadi (opportunity),
dan elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas
tindakannya (rationalization).
Contoh tindakannya:
 Management fraud (kecurangan manajemen), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak
manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai
sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders)
yang terkait organisasinya.
 Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial reporting), adalah salah saji atau
pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para
pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating
asset, understating liabilities.
- Kredibilitas seorang auditor/ akuntan tergantung tidak hanya pada independensi dalam fakta,
tetapi juga tergantung pada independensi dalam persepsi/penampilan, guna menjaga dan
mempertahankan kepercayaan publik akan profesinya sebagai auditor. Indepedensi adalah sikap
yang diharapkan dari seorang akuntan untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam
pelaksanaan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Profesi akuntan publik merupakan jabatan kepercayaan masyarakat umum. Oleh sebab itu,
akuntan publik dituntut harus tidak boleh memihak kepada siapapun ( independen ) dan harus
bersifat objektif dan jujur. Seorang akuntan juga harus bebas dari interferensi pemilik
perusahaan dan menghindari keadaan-keadaan yang menyebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat atas sikapnya Hal ini bertujuan agar seorang akuntan dapat memberikan opini yang
objektif dan jujur sehingga tidak merugikan pemakai laporan keuangan.

Sumber materi diskusi:

Modul UT Akuntansi Manajemen

https://www.mysuku.com/2020/03/perilaku-etis-bagi-akuntan-manajemen.html

https://accounting.binus.ac.id/2015/03/09/fraud-kecurangan-dalam-akuntansi/

http://danargumilang90.blogspot.com/2010/11/kredibilitas-seorang-akuntan.html

Anda mungkin juga menyukai