Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ASUHAN GIZI KLINIS DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
AGK di Rumah Sakit Umum Daerah Bngkinang Semester VI TA 2021
Program Studi Diploma III Gizi
Oleh :

Fatni Delfi (P031813411012)

Rita Ade Kusmiati (P031813411030)

Putri Anjeli (P031813411048)

Sukma Meinida (P031813411056)

Sherina Vidia Safira (P031813411059)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinik di


Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang
Mahasiswa : Poltekkes Kemenkes Riau
Institusi : Poltekkes Kemenkes Riau
Program Studi : Diploma III Gizi

Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

KEPALA RUANGAN PEMBIMBING

Arini, S. Gz Lidya Novita, S.Si, M.Si


NPBLUD 816831071994 NIP 198603302010122003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan
Asuhan Gizi Klinis di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Penulis berharap semoga laporan
ini dapat dipahami dan mampu memberikan manfaat serta pengetahuan bagi
siapapun yang membacanya.

Bangkinang, Februari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan gizi RS (PGRS) adalah salah satu dari 20 pelayanan wajib RS
yang sesuai keputusan menteri kesehatan Nomor 1333/Menkes/Sk/XII/1999.
PGRS adalah kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit untuk memenuhi
kebutuhan gizi mastyarakat, baik rawat inap maupun rawat rawat jalan.
Pelayanan gizi juga ditujukan untuk kepentingan metabolisme tubuh, dalam
rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif maupun promotif. Instalasi gizi
mereupakan organ fungsional dalam jajaran direkforaf penunjang dan
pendidikan dengan kegiatan pokok: (1). Penyelenggaraan makanan, (2).
Asuhan gizi rawat inap, (3). Asuhan gizi rawat jalan dan (4). Penelitian
pengembangan gizi terapan (Aritonang, 2012).
Pelayanan gizi di rumah sakit menjadi pelayanan yang diberikan dan
disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan
status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada
proses penyembuhan penyakit, sebaiknya proses perjalanan penyakit dapat
berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Selain itu masalah gizi lebih dan
obesitas erat hubungannya dengan penyakit degenerative, seperti diabetes
mellitus, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan penyakit kanker
memerlukan terapi gizi untuk membantu penyembuhannya (Kemenkes RI,
2013).
Pelayanan gizi rawat inap merupakan Pelayanan gizi yang dimulai dari
proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan,
penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta monitoring
dan evaluasi gizi.
Praktik kerja lapangan Gizi Klinik (GK) memberikan pengalaman kerja di
RS A/B/C dalam melaksanakan kegiatan manajemen gizi klinik (Nutritional
Care Process/NCP) pada psien rawat inap dan rawat jalan dengan bimbingan
instruktur mahasiswa mampu melaksanakan gizi di Rumah Sakit kelas A/B/C
dibawah bimbingan.

1
Praktek kerja lapangan Asuhan Gizi Klinis pada mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Riau di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang dilaksanakan
mulai tanggal 2 Februari – 15 februari 2021.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan PKL mata kuliah AGK adalah untuk
memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa
dalam melaksanakan Asuhan Gizi Klinis secara efisien, efektif dan
optimal .
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Laporan ini adalah:
a. Mengetahui konsep PKL asuhan gizi di rumah sakit.
b. Menerapkan hak dan kewajiban sebagai tenaga kesehatan
ditempat kerja
c. Menerapkan asuhan gizi di rumah sakit
d. Menerapkan asuhan gizi di rawat inap anak
e. Menerapkan asuhan gizi di rawat inap penyakit dalam dewasa
f. Menerapkan asuhan gizi rawat jalan
g. Menerapkan penyuluhan gizi pada masyarakat

2
BAB II
HASIL

2.1 Kegiatan Asuhan Gizi Rawat Inap


Mekanisme pelayanan gizi rawat inap adalah sebagai berikut :
1. Skrining gizi
Skrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/klien yang
beresiko, tidak beresiko malnutrisi atau kondisi khusus adalah pasien
dengan kelainan metabolik, hemodialisis, anak, geriatrik. Kanker dengan
kemoterapi/ radiasi, luka bakar pasien dengan imunitas menurun, sakit
kritis.
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Proses asuhan gizi terstandar dilakukan pada pasien yang beresiko
kurang gizi sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus
dengan penyakit tertentu, Proses ini merupakan serangkaian kegiatan
yang berulang (Siklus) sebagai berikut :

Pasien
Masuk
Tidak
Pasien
beresiko Diet normal STOP Pulang
Skrining gizi
(standar)

Beresiko malnutrisi/sudah malnutrisi

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

Pengkajian Diagnosis Interverensi Monitoring &


Gizi Gizi Gizi Evaluasi Gizi

Tujuan tidak tercapai

Kegiatan praktek kerja lapangan mahasiswa dalam melakukan asuhan


gizi klinik dilaksanakan selama hari kerja yaitu: Senin - sabtu : 08.00 – 14.00
WIB. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang
yang tersebar di berbagai ruang perawatan yaitu Ruangan Pejuang , Ruang
Bedah dan Ruang Anak. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama
melakukan asuhan gizi klinik adalah sebagai berikut:

3
1. Melihat atau mengecek pasien baru di daftar pemesanan makan pasien
(DPMP)
2. Menyeseuaikan dengan status pasien dengan melihat rekam medis di
Nurse Station
3. Mendatangi pasien dengan melakukan skrining. Apabila skor skrining
pasien >2 maka dilakukan intervensi lanjut.
4. Intervensi lanjut dilakukan agar keadaan pasien saat ini tidak memburuk
kedepannya.
Kegiatan Asuhan Gizi pada pasien anak dilakukan ruang perawatan
anak lukmanul hakim. Kegiatan ini dimulai dengan melihat DPMP
pasien baru lalu dilakukan skrining. Jika skor pasien 0-1 termasuk
kategori gizi baik, jika skor pasien ≥ 2 pasien beresiko malnutrisi dan harus
lanjut konsul ke ahli gizi.

Table 1. Skrining Kasus Anak

No Nama Mahasiswa Gizi Baik Resiko Malnutrisi Total


Malnutrisi
1 Fatni Defli - - -
2 Putri anjeli - - -
3 Rita ade kusmiati - - -
4 Srherina vida safira - - 1
5 Sukma meinida - - -
Total 1

Kesimpulan :

Dari tabel diatas diperoleh kasus anak berjumlaah 1 dengan skrining


malnutrisi yang dirawat di ruangan PICU RSUD Bangkinang.

Faktor tercapainya kompetensi tersebut dalam melakukan skrining


adalah adanya pasien anak yang datang , namun di RSUD Bangkinang didapatkan
hanya sedikit pasien anak yang dirawat di RSUD sehingga peluang didapatkannya
skrining anak oleh mahasiswa berpeluang kecil. Faktor penghambat ketika
melakukaan asuhan gizi kepada pasien anak adalah anak-anak mudah gelisah
ketika melihat seorang yang tidak ia kenal, biasanya mereka akan segera

4
menangis dan ketika dilakukannya skrining menjadi tidak efektif sehingga
terhenti dipertengahan.

Tabel 2. Skrining Kasus Dewasa

No Nama Mahasiswa Gizi Baik Resiko Malnutrisi Total


Malnutrisi
1 Fatni Delfi - 4 -
2 Putri anjeli - 4 -
3 Rita ade kusmiati - 4 -
4 Srherina vida safira - 3 -
5 Sukma meinida - 4 -
Total -

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel diatas Skrinning Pasien Dewasa , dari hasil rekapan


dapat dilihat bahwa setiap mahasiswa telah memenuhi kompetensi dalam
pencapaian kasus harian, dimana capaian tersebut adalah 3 sampai 4 kasus harian
per mahasiswa. Faktor pendukung tercapainya kompetensi tersebut dalam
melakukan skrining adalah adanya pasien baru yang datang sehingga peluang
didapatkannya skrining oleh mahasiswa berpeluang besar. Namun, terdapat juga
faktor penghambat tercapainya skrining yaitu dimana ketika pasien dalam keadaan
bedrest dan tidak bisa di kaji lebih dalam serta tidaknya adanya
penunggu/keluarga yang sedang berada di ruangan.

Tabel 3. Kasus Besar Mahasiswa di RSUD Bangkinang

Diagnosis
No Nama Diet Diagnosis gizi
penyakit
1 Fatni Delfi Hepatitis B Diit  NI.2.1 Asupan oral
Hepatitis tidak adekuat
II  NC.2.2. Perubahan
nilai lab terkait gizi

5
 NB.1.7 Pemilihan
makanan yang
salah
Putri Anjeli Diabetes MLDM NB.1.1 Kurang
Melitus + pengerahuan terkait
2 Ulkus makanan dan zat gizi
NC.2.2. Perubahan
nilai lab terkait gizi
Rita Ade Kusmiati Unspesifik MLRG  NI.2.1 Asupan oral
stroke tidak adekuat
 NI.5.4 Penurunan
kebutuhan zat gizi
3
spesifik natrium
 NB.1.7 Pemilihan
makanan yang
salah
Sherina Vida Safira Sindrom Diit  NB.1.7 Pemilihan
nefrotik sindrom makanan yang
nefrotik salah
 NC.3.4 Kenaikan
Berat Badan Yang
4
Tidak
direncanakan
 NC.2.2. Perubahan
Nilai Lab Terkait
Gizi
Sukma Meinida Ginjal + RP II ,  NI.2.1. Asupan
diabetes DM oral tidak adekuat
5 mellitus (1700)  NC.2.2. Perubahan
nilai lab terkait
gizi
Kesimpulan :

6
Dari tabel diatas diketahui setiap mahasiswa memperoleh kasus besar
asuhan gizi terstandar bermacam – macam yang terdiri dari 1 pasien anak dan 3
pasien dewasa. Semua kasus melakukan implementasi dengan pasien maksimal 3
hari. Penentuan diit yang diberikan kepada pasien sesuai dengan arahan yang
sudah ditentukan oleh ahli gizi di RSUD Bangkinang .

Tabel 3. Kasus Harian Mahasiswa di RSUD Bangkinang

No Nama Diagnosis penyakit


Fatni Delfi - DM + Hepatitis B kronis + Anemia +
Hiponatremia
1
- DM
- SST Antebrachi D (Tumor Ganas)
Putri Anjeli - Ht Pulmonal + Hemopteosis
2 - Hypertensive Heart Disease (HHD)
- Dengue Haemorrhagic Fever
RitaAde Kusmiati - Trauma thorax + kontusio paru sinistra +
diabtes mellitus
3
- Sepsis + Gea + Hipokalemia + Anemia Berat
- PSMBA dan Hepatitis B
Sherina Vida Safira - CKD Stage V ON HD
4 - Bronco pneumonia
- PEB + POST SC
Sukma Meinida - CAP + Asma Bronciale
5 - Diabetes Melitus
- N-STEMI
Kesimpulan :
Dari tabel diatas diketahui setiap mahasiswa memperoleh kasus Harian asuhan
gizi terstandar bermacam – macam diagnosis pada pasien dewasa.
Penatalaksanaan gizi pada kasus harian di lakukan hingga rencana monitoring dan
evaluasi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh ahli gizi Di RSUD
Bangkinang pasien paling banyak memiliki diagmosis Diabetes Melitus.

2.2 Penyuluhan Gizi


Kegiatan penyuluhan gizi dirumah sakit merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh bagian instalasi gizi. Untuk kali ini dari mahasisawa gizi

7
poltekkes yang sedang menjalani PKL mengambil penyuluhan dengan tema
Gizi Seimbang.
Rangkaian kegiatan penyuluhan terdiri dari persiapan penyuluhan dan
pelaksanaan penyuluhan.

1. Persiapan Penyuluhan
2. Menentukan materi sesuai kebutuhan
3. Membuat susunan/outline materi yang akan disajikan
4. Merencanakan media yang akan digunakan
5. Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan
6. Pelaksanaan penyuluh
7. Pemateri menyampaikan materi penyuluhan
8. Tanya jawab
Kegiatan penyuluhan di RSUD Bangkinang dilakukan pada tanggal 25
Februari 2021 di ruangan Hemodialisa dengan penyampaian materi gagal
ginjal kronik dengan hemodialis dan manajemen asupan cairan pada psien
HD.

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

8
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai