Anda di halaman 1dari 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

GAMBARAN KALKULUS PADA MASYARAKAT PESISIR YANG


MENGONSUMSI AIR SUMUR GALI DI DESA GANGGA II

1
Wanda S. Wungkana
2
Billy J. Kepel
2
Dinar A. Wicaksono

1
Kandidat Skrispi Program Studi Pendidikan Dokater Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
2
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: Wandawuu02@gmail.com

Abstract: Calculus is a collection and calssification of plaque that had attached to surface of the
teeth as well as other solid object in the mouth, consequently can cause periodontal tissues
damage. Dug well water contain such as calcium and phosphorous which are ingredients in the
formation of calculus. This research was conducted to description calculus on coastal
communities that consume dug well water in Gangga II kecamatan Likupang Barat kabupaten
Minahasa Utara. This research is a descriptive study with a cross-sectional study approach.
Sampling using simple random sampling with number of sample 272 responden whom still
consume dug well water as the main source of drinking water. Research data stratified by age
group, sex, and index calculus. Results of calculus status in Gangga II with good category were
176 people (64,70%) , moderate category were 88 people (32,35%) and bad category were 8
people (2,94%). Based on the result showed the incidence of calculus on the population of
Gangga II were good.
Keywords: Calculus, water wells dug.

Abstrak: Kalkulus merupakan kumpulan plak yang mengalami kalsifikasi dan melekat erat
pada permukaan gigi serta objek solid lainnya di dalam mulut, akibatnya dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan penyangga gigi. Air sumur gali memiliki kandungan seperti
kalsium dan fosfor yang juga merupakan kandungan dalam pembentukan kalkulus. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kalkulus pada masyarakat pesisir yang mengonsumsi
air sumur gali di desa Gangga II kecamatan Likupang Barat kabupaten Minahasa Utara.
Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study.
Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 272
orang yang masih mengkonsumsi air sumur gali sebagai sumber air minum utama. Data hasil
penelitian dikelompokan berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan skor indeks kalkulus.
Hasil penelitian angka kejadian kalkulus di desa Gangga II dengan kategori baik berjumlah 176
orang (64,70%), kategori sedang berjumlah 88 orang (32,35%), kategori buruk 8 orang (2,94%).
Hal ini menunjukkan angka kejadian kalkulus pada populasi masyarakat di desa Gangga II
termasuk kategori yang cukup baik.
Kata kunci: Kalkulus, air sumur gali, masyrakat pesisir.

Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia tahun 2007, prevalensi masalah kesehatan
masih kurang mendapat perhatian baik dari gigi dan mulut sebesar 43,3%. Masalah
pemerintah maupun kalangan masyarakat. kesehatan gigi dan mulut terdapat pada
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan daern ah penyangga gigi, dan salah satu
Republik Indonesia, Riset Kesehatan Dasar penyebab dari penyakit daerah penyangga
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

gigi adalah akumulasi kalkulus.1 Berdasarkan latar belakang di atas penulis


Kalkulus merupakan kumpulan plak tertarik melakukan penelitian untuk
yang mengalami kalsifikasi dan melekat erat mendapatkan gambaran kalkulus pada
pada permukaan gigi serta objek solid masyarakat yang mengonsumsi air sumur di
lainnya di dalam mulut, sehingga gigi desa Gangga II.
menjadi kasar dan terasa tebal.2 Kalkulus
terbentuk oleh adanya pengendapan sisa
BAHAN DAN METODE
makanan dengan air ludah serta kuman-
kuman maka terjadilah proses pengapuran Penelitian ini menggunakan jenis
yang lama kelamaan menjadi keras. penelitian deskriptif dengan menggunakan
Kalkulus yang terus dibiarkan di dalam study cross sectional yang dilaksanakan di
mulut dapat menyebabkan iritasi, radang desa Gangga II, kecamatan Likupang Barat
pada gusi dan kerusakan pada jaringan kabupaten Minahasa Utara, provinsi
penyangga gigi, serta dapat mengakibatkan Sulawesi Utara selama tiga hari pada
gigi menjadi goyang dan lepas dengan minggu ke empat bulan Juli 2013. Populasi
sendirinya. Komponen pembentukan kalku- dalam penelitian ini ialah masyarakat
lus terdiri dari bahan-bahan mineral seperti dengan kriteria remaja dan dewasa berusia
kalsium dan fosfor.3,4 12-45 tahun di daerah pesisir pantai desa
Indonesia merupakan negara kepulauan Gangga II, yang berdasarkan survei awal
yang banyak memiliki daerah pesisir pantai. berjumlah 852 jiwa. Kriteria inklusi yaitu,
Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai masyarakat dengan umur 12-45 tahun,
tidak mendapatkan sumber air minum dari masyarakat bersedia untuk dijadikan subjek
Perusahaan Air Minum (PAM), sehingga dalam penelitian ini dengan menandatangani
mereka mengonsumsi air sumur gali sebagai informed consent. Kriteria ekslusi,
sumber air minum utamanya. Air sumur gali masyarakat tidak ada saat melakukan
yang terdapat di daerah pesisir mengandung penelitian dan masyarakat yang telah
derajat keasaman (pH) yang cukup tinggi. kehilang seluruh gigi.
Tingginya derajat keasaman ini berpengaruh Berdasarkan besar sampel yang diperoleh
terhadap jumlah kalsium dan fosfor yang ditentukan dengan menggunakan rumus
merupakan bahan dalam proses pem- Slovin19 yaitu barjumlah 272 orang, jadi
bentukan kalkulus.5,6 tektnik pengambilan sampel menggunakan
Standar normal kalsium dalam air teknik purposive sampling. Teknik
minum yaitu 100 mg/liter air. Konsentrasi pengambilan sampel dengan cara (purposive
kalsium pada air minum yang melebihi sampling) yaitu, pengambilan sample secara
standar apabila terus dikonsumsi dapat sengaja sesuai persyaratan yang diperlukan,
menambah kepekatan air ludah sehingga dengan menggunakan Pemeriksaan indeks
kalsium dan fosfor akan membentuk kalkulus dilakukan dengan cara men-
pengapuran dan menjadi kalkulus.6 jalankan sonde dari arah incisal atau oklusal
Masyarakat daerah pesisir pantai yang ke arah servikal. Nilai nol menandakan tidak
mengonsumsi air sumur gali cenderung terdapat kalkulus, nilai satu menandakan
memiliki kalkulis dalam mulut7. kalkulus menutup tidak lebih dari 1/3
Desa Gangga II yang terletak di servikal, nilai dua menandakan kalkulus
kecamatan Likupang Barat kabupaten menutup lebih dari 1/3 servikal, nilai tiga
Minahasa Utara merupakan desa yang menandakan kalkulus menutup lebih dari
terletak di daerah pesisir pantai. 2/3 servikal2 (Gambar 1).
Berdasarkan dari hasil survei awal yang Penelitian ini dilakukan dengan survei
dilakukan penulis, sebagian masyarakat di awal dan mendapat ijin terlebih dahulu dari
desa Gangga II masih mengonsumsi air Kepala desa Gangga II. Data Primer
sumur gali sebagai sumber air minum diperoleh dengan Data karateristik subjek
utama. penelitian berupa data nama, umur, jenis
kelamin, alamat yang dicatat pada formulir
Wungkana, Kepel, Wicaksono; Gambaran Kalkulus pada Masyarakat...

pemeriksaan; dan data pemeriksaan klinis, memiliki tenaga dokter gigi dan perawat
data yang dikumpulkan pada pemeriksaan gigi.
klinis dengan melihat kondisi kalkulus
subjek penelitian. Karateristik responden
Responden pada penelitian ini
didistribusikan berdasarkan umur dan jenis
kelamin. Pada Gambar 2 berikut ini dapat
dilihat diagram distribusi frekuensi respon-
den berdasarkan jenis kelamin.

250
200
Gambar 1. Skor kalkulus pada pemeriksaan 150
kebersihan mulut menurut indeks Kalkulus2
100
50
Data dicatat pada formulir pemeriksaan 0
yang sudah disiapkan terlebih dahulu. perempuan laki-laki
Kemudian data sekunder, diperoleh dari data
Gambar 2. Diagram distribusi frekuensi
jumlah penduduk dilakukan pada awal
responden berdasarkan jenis kelamin
pemeriksaan, dimana data diperoleh dari
pihak kelurahan desa Gangga II.
Gambar di atas menunjukkan bahwa
HASIL responden berjenis kelamin perempuan
berjumlah 154 orang (56,98%) lebih
Profil Desa Gangga II
banyak dari responden laki-laki yang
Penelitian ini dilakukan di daerah berjumlah 117 orang (43,01%).
pesisir pantai desa Gangga II yang terletak Gambar 3 berikut ini menunjukkan
di kecamatan Likupang Barat, kabupaten distribusi frekuensi responden berdasarkan
Minahasa Utara provinsi Sulawesi Utara. kelompok umur.
Desa Gangga II merupakan salah satu desa
di wilayah kepulauan yang berbatasan
dengan desa Tambun di sebelah utara, desa
Gangga I di sebelah selatan, pulau Bangka 70
di sebelah Timur, dan laut Sulawesi di 60
sebelah Barat. Wilayah desa Gangga II 50
dengan jumlah penduduk 852 jiwa terbagi 40
30 Laki-laki
berdasarkan 4 wilayah jaga, keadaan pendu-
20
duk dapat dikategorikan sebagai masyarakat 10 perempuan
majemuk yang terdiri dari beberapa suku 0
diantaranya suku Ternate, Tidore, Sangihe, 12-16 17-25 26-35 36-45
Bolaang Mongondow, Minahasa dan tahun tahun tahun tahun
Gorontalo. Mayoritas penduduk desa
Gangga II bekerja sebagai nelayan dan Gambar 3. Diagram Distribusi frekuensi
petani.7 responden berdasarkan kelompok umur
Sarana kesehatan gigi di desa Gangga II
belum memadai karena tidak adanya Gambar 3 menunjukkan bahwa pada
puskesmas, hanya ada puskesdes, dan belum kelompok umur 12-16 tahun, responden
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

berjenis kelamin perempuan sejumlah 19 kelompok umur 17-25 tahun yakni nilainya
orang (7%) dan responden berjenis kelamin 0,5; pada kelompok umur 26-35 tahun
laki-laki sejumlah 12 orang (4,4%); pada nilainya sebesar 0,7 dan pada kelompok
kelompok umur 17-25 tahun terdapat umur 36-45 tahun nilainya 0,7.
responden berjenis kelamin perempuan
sejumlah 21 orang (7,7%) dan berjenis
kelamin laki-laki sejumlah 18 orang (6,6%);
pada kelompok umur 26-35 tahun terdapat 3
responden berjenis kelamin perempuan 2.5
sebanyak 50 orang (18,4%) dan berjenis 2
Total
kelamin laki-laki berjumlah 34 orang 1.5 skor
(12,5%); pada kelompok umur 36-45 tahun 0,7 0,7
1 0,6 0,4 0,6 0,5 0,6 0,6 indek…
terdapat responden berjenis kelamin 0.5
perempuan sejumlah 64 orang (23,5%) dan 0
berjenis kelamin laki-laki sejumlah 54 orang 12-16 17-25 26-35 36-45
(19,9%). Tahun Tahun Tahun Tahun
Gambar 4 berikut ini menunjukkan hasil
penelitian keseluruhan skor indeks kalkulus Gambar 5. Diagram distribusi frekuensi skor
berdasarkan jenis kelamin. indeks kalkulus responden berdasarkan
kelompok umur

3
BAHASAN
2.5
2
Hasil penelitian pada masyarakat desa
Total skor Gangga II kecamatan Likupang Barat
1.5 indeks
kalkulus
kabupaten Minahasa Utara yang berusia 12-
1 0,8 45 tahun menunjukkan bahwa angka rata-
0,6 0,6 0,6
rata skor indeks kalkulus sebesar 0,6, angka
0.5
ini masuk dalam kategori baik. Skor indeks
0 kalkulus merupakan salah satu skor yang
Laki-laki Perempuan menentukan status kebersihan mulut indi-
vidu atau masyarakat. Status kebersihan
Gambar 4. Diagram distribusi frekuensi skor mulut sebagaimana halnya dengan status
indeks kalkulus berdasarkan jenis kelamin. kesehatan, ditentukan oleh beberapa faktor
meliputi faktor lingkungan, perilaku,
herediter, dan faktor pelayanan kesehatan.8
Data diagram pada Gambar 4 menun- Faktor lingkungan terbagi atas dua
jukkan bahwa skor indeks kalkulus rata-rata bagian yaitu lingkungan luar mulut dan
responden nilainya 0,6 dan pada responden lingkungan dalam mulut. Lingkungan luar
berjenis kelamin laki-laki nilainya 0,8, mulut mencakup lingkungn fisik antara lain
sedangkan skor indeks kalkulus pada sumber air bersih. Hingga saat ini masya-
responden berjenis kelamin perempuan rakat desa Gangga II masih menggunakan
nilainya 0,6. air sumur gali sebagai sumber utama air
Gambar 5 berikut ini menunjukkan minum. Kandungan air minum yang
diagram distribusi frekuensi skor indeks memenuhi syarat kesehatan diatur dalam
kalkulus responden berdasarkan kelompok penyediaan air bersih khususnya air minum
umur. harus sesuai dengan standar peraturan
Hasil penelitian sebagaimana Menteri Kesehatan Republik Indonesia
ditampilkan pada Gambar 9 menunjukkan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
bahwa skor indeks kalkulus pada kelompok pengawasan kualitas air bersih. Air minum
berumur 12-16 tahun yakni 0,4; pada yang dikonsumsi seharusnya mengandung
Wungkana, Kepel, Wicaksono; Gambaran Kalkulus pada Masyarakat...

unsur-unsur mineral tertentu, termasuk air sumur atau air tanah merupakan sumber
kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor yang kalsium dan fosfor dalam pembentukan
merupakan salah satu komponen yang juga kalkulus, di samping berasal dari sisa
terkandung dalam air sumur gali.9-11 makanan yang dikonsumsi dan menempel
Pada hasil pemeriksaan dan analisa pada permukaan gigi.7 Pada penelitian ini
laboratorium 2 sampel air yang dikonsumsi peneliti berpendapat sumber kalsium dan
masyarakat desa Gangga II dan diambil dari fosfor yang berperan dalam pembentukan
2 sumber air yang berbeda, menunjukkan kalkulus pada masyarakat desa Gangga II
kadar kandungan mineral kalsium dan fosfor bukan berasal dari air yang dikonsumsi.
yang berbeda. Kandungan kalsiumnya Kalsium dan fosfor yang berperan dalam
sebesar 62,21 mg/L air dan kandungan pembentukan kalkulus kemungkinan berasal
fosfor sebesar 0,0487 mg/L air. Hasil ini dari diet. Sisa makanan yang banyak
berada di bawah standar normal kandungan mengandung kalsium dan fosfor, dan
kalsium yang harus terdapat dalam air tertinggal pada permukaan gigi akibat
minum, yakni 100 mg/L air. Kandungan kurangnya kebersihan mulut masyarakat,
mineral dalam air tanah dipengaruhi antara lama kelamaan akan mengapur.26 Di
lain oleh adanya aktivitas vulkanik samping itu keadaan ini bisa juga
kedalaman sumur gali di wilayah tersebut. dipengaruhi oleh kondisi lokal dalam mulut
Kedalaman air sumur gali juga dapat responden. Kondisi saliva yang dapat
memengaruhi kandungan mineral kalsium memengaruhi pembentukan kalkulus yakni
dan fosfor dalam air tanah.12 Berdasarkan saliva yang konsistensinya kental.
pengamatan yang dilakukan peneliti, tampak Pada rongga mulut umumnya terdapat
bahwa kedalaman sumur gali di desa lapisan saliva setebal 0,1-0,01 mm yang
Gangga II umumnya tidak begitu dalam. melapisi seluruh jaringan rongga mulut.
Semakin dalam galian tanah, maka Semakin kental saliva dalam mulut akan
kemungkinan semakin tinggi juga kadar membantu pengendapan mineral kalsium
mineral yang terlarut dalam air. Penulis dan fosfor hingga terbentuknya kalkulus.15
berpendapat bahwa kedalaman air sumur Desa Gangga II merupakan daerah yang
gali desa Gangga II yang cukup rendah, berada di pesisir pantai, dimana
memungkinkan kadar mineral yang terlarut masyarakatnya lebih banyak mengonsumsi
di dalam air sumur gali jumlahnya kecil. hasil laut sebagai makanan sehari-hari.
Pada penelitian ini peneliti memiliki Makanan laut lebih banyak memiliki
keterbatasan yakni tidak melakukan peng- kandungan mineral kalsium dan fosfor
ukuran kedalaman sumur gali secara pasti, dibandingkan jenis makanan lainya. Penulis
namun hanya berdasarkan perkiraan dari berasumsi bahwa sisa makanan yang
kondisi sumur yang tampak saat dilakukan dikonsumsi dan mengandung mineral
penelitian. kalsium serta fosfor dan menempel pada
Kalkulus merupakan kumpulan plak permukaan gigi dapat berpengaruh terhadap
yang mengalami kalsifikasi dan melekat erat pembentukan kalkulus.
pada permukaan gigi serta objek solid Berdasarkan pengamatan penulis,
lainnya di dalam mulut, sehingga gigi tampak bahwa perekonomian masyakarakat
menjadi kasar dan terasa tebal.2 Kalkulus desa Gangga II saat ini masih rendah,
terbentuk oleh adanya pengendapan sisa dimana sebagian besar masyarakat desa
makanan dengan air ludah serta kuman- bekerja sebagai nelayan dan berjualan di
kuman maka terjadilah proses pengapuran pasar. Penghasilan yang diperoleh terbilang
yang lama kelamaan menjadi keras. kecil, sehingga kondisi ini mungkin sturut
Komponen pembentukkan kalkulus antara memengaruhi perilaku masyarakat desa
lain terdiri dari bahan-bahan mineral seperti Gangga II dalam pemeliharan kesehatan gigi
kalsium dan fosfor dimana kandungan dan mulutnya.
tersebut juga terkandung pada air sumur Pembentukan kalkulus secara tidak
gali.13 Asupan air minum yang berasal dari langsung dapat juga dipengaruhi oleh faktor
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

pengetahuan. Pengetahuan masyarakat yang Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008. H


cukup memadai dalam pemeliharaan 2. Putri MH, Herijulianti.E, Nurjannah.N. Ilmu
kebersihan gigi dan mulut dapat pencegahan penyakit jaringan keras dan
menurunkan risiko pembentukan kalkulus.27 jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC.
2010: h. 85-9.
Kondisi kalkulus masyarakat desa gangga II
3. Tungga DM. Hubungan kandungan kapur
cukup baik. penulis berpendapat hal ini dalam air minum dengan pembentukan
dikarenakan masyarakat desa Gangga II indeks kalkulus pada siswa usia 12-14 tahun
sudah mendapat penyuluhuhan tentang di SMP Negeri 2 Soko,Tuban. Universitas
kesehatan tenganng gigi dan mulut dari. Brawijaya. 2011
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan 4. Astuti FY. Penelitian pengaruh kehamilan
mulut di desa Gangga II cukup sering terhadap kesehatan periodontal. Sei rampah
dilakukan oleh institusi kesehatan, ataupun : Universitas Sumatra Utara. 2009. h. 13
oleh para relawan. 5. Widya Ch, Nuryetty MT, Sumarningsih.D,
Secara teori dikatakan bahwa faktor Winarti YG, Ariewidayanti D, Harisah R.
herediter dapat merupakan salah satu faktor Indikator kesejahteraan masyarakat kelautan
dan perikanan 2011. KKPRI.2012 : h. 5
yang juga mempengaruhi status kesehatan
6. Yusuf.Y, Nisma.F, Rusdi NK. Analisis
termasuk status kebersihan mulut.28 Pada kandungan air sumur warga RT 12,17 dan
penelitian ini penulis melihat bahwa faktor 18 RW 09 kelurahan Kelapa Dua Watan
ini sangat kecil pengaruhnya, kalaupun ada kecamatan Ciracas Jakarta timur.2011.
dapat dilihat kaitannya pada responden yang 7. Pemerintah kabupaten Minahasa Utara
memiliki susunan gigi yang tidak beraturan kecamatan Likupang Barat desa Gangga II.
sehingga memungkinkan sisa makanan Manado 2013
terakumulasi dan merupakan salah satu 8. Theresia. Perbandingan oral hygiene dan
faktor risiko pada pembentukan kalkulus. pengetahuan antara kelompok satu kali dan
penyuluhan dan kelompok dua kali
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada
SIMPULAN penderita tunanetra usia 12 – 19 tahun di
Berdasarkan hasil penelitian yang medan. Universitas Sumatra Utara. 2010.
9. Amaliyah KI. Hubungan sumber air dengan
dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa
deposit kalkulus pada masyarakat
gambaran kalkulus pada masyarakat Desa dikecamatan Maros baru kabupaten Maros.
Gangga II berada pada kategori baik, Universitas Hasanudin. 2011.
dengan hasil pengukuran skor indeks 10. Sekeon AS. Gambaran pelayanan kesehatan
kalkulus 0,6. di wilayah kerja puskesmas Tamakao
kabupaten kepulauan Sangihe Sulawesi
Utara. [Skripsi] Universitas Sam Ratulangi.
SARAN
2004.
Perlu adanya kerjasama dan dukungan 11. Ritonga L. Pelaksanaan Program upaya
pemerintah dalam penyediaan puskesdes kesehatan gigi di puskesmas Padang Bulan
dan tenaga kesehatan gigi yang menetap di dalam meningkatkan derjat kesehatan
desa Gangga II sehingga terjadi pemerataan masyarakat. Universitas Sumatera utara.
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. 2011. h.14
12. Mahyun S. Analisis kualitas air laut
Perlu adanya upaya penyuluhan
berdasarkan parameter fisika dan kimia serta
kesehatan gigi dan mulut secara berkala kandungan logam berat di kawasan industri
sehingga status kesehatan gigi dan mulut pesisir pantai Sibolga. Universitas Negeri
masyarakat yang sudah baik dapat Medan. 2012.
dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi. 13. Newman MG, DDS, Takei. HH, DDS. MS ;
Carranza.F.A Dr Odont. Clinical
periodontologi : 2003 : p.182-8.
DAFTAR PUSTAKA 14. Anitasari S. Hubungan frekuensi menyikat
1. Badan Peneliti dan Pengembangan gigi dengan tingkat kebersihan gigi dan
Kesehatan RI. Laporan hasil reset mulut siswa sekolah dasar negeri di
keesehatan dasar nasional tahun 2007. kecamatan Palaran kotamadya Samarinda
Wungkana, Kepel, Wicaksono; Gambaran Kalkulus pada Masyarakat...

provinsi Kalimantan Timur. Universitas http://kesehatan.kompasiana.com/meis/2010


Mulawarman. 2005. /11/23.kesehatan-gigi-dan-dampak-
15. Gudang ilmu gigi. Mekanisme terbentuknya sosialnya-catatan-dari-maratua-
plak dan kalkulus. [online] Available from 320506.html. Accessed Juni 2014.
URL: 17. Purba TR. Perilaku kebersihan gigi dan
file:///C:/Users/Public/Documents/yg%20m perbedaan status oral higiene murid kelas V
%20d%20prin/_%20GUDANG%20ILMU% SD di daerah rural kecamatan Pantai Cermin
20GIGI.htm. Accessed Juni1.2014. dan daerah urban kecamatan Medan Barat.
16. Ambo Rustan. Kesehatan gigi dan dampak [Skripsi] Universitas Sumatera Utara.2009.
sosialnya. [online] Available from URL :

Anda mungkin juga menyukai