Kegunaan dilakukannya praktikum biokimia peternakan mengenai ........ yaitu agar ........
Enzim merupakan kelompok protein yang bersifat katalis dan mengatur perubahan senyawa
kimia dalam sistem biologis. Enzim dapat dihasilkan oleh hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme. Secara katalitik, enzim menjalankan fungsinya dalam berbagai reaksi
seperti hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer gugus, dan kadang-kadang
pemutusan rantai karbon (Sumardjo, 2006).
Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai katalis untuk proses biokimia.
Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada tanpa
menggunakan katalis (Poedjiadi dan Supriyanti, 2006).
Kerja suatu enzim akan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, kondisi suhu, pengaruh pH dan pengaruh inhibitor (poedjiadi
dan Supriyanti, 2006). Faktor ini akan mempengaruhi enzim dalam menghasilkan produk.
Setiap enzim memiliki kondisi optimum yang berbeda dalam kerjanya. oleh karena itu, enzim
memiliki karakteristik atau ciri khas masing-masing. ketika enzim digunakan sesuai
karakteristiknya maka akan diperoleh kerja enzim yang maksimum.
Secara umum enzim sering digunakan dalam proses produksi dibidang industri
pangan, farmasi dan industri kimia lainnya. Enzim yang digunakan pada umumnya diisolasi
dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang
kemudian meningkatkan jumlah produksi. Bidang bioteknologi industri mengembangkan
teknologi dan bioproses dengan segala ilmu pendukungnya, seperti mikrobiologi, rekayasa
genetika, biokimia atau ilmu pendukung lainnya. Bioproses, yang didalamnya meliputi
bidang produksi antara lain antibiotika, asam amino, pengendalian limbah, ataupun enzim
(Marina, 2008).
Kebanyakan karbohidrat yang dikonsumsi adalah tepung atau amilum atau pati yang
ada dalam gandum, jagung, beras, kentang, dan padi-padian lainnya. Kerbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
seluloasa, pectin, serta lignin (Edahwati, 2010).
Sebelum tahun 1981 para ilmuan berasumsi bahwa karbohidrat sederhana lebih
cepat dicerna dan diserap dalam tubuh dan hal itu akan menyebabkan kenaikan glukosa
dalam darah dengan cepat, sedangkan karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat dan tidak
menyebabkan kenaikan glukosa dengan cepat. Sehingga karbohidrat kompleks lebih
dianjurkan untuk dikonsumsi dan karbohidrat sederhana dianjurkan untuk dihindari
terutama untuk penderita diabetes (David Mendosa, 2010).
Prinsip percobaan Uji Molish adalah berdasarkan pada reaksi karbohidrat dengan
H2SO4 sehingga terbentuk senyawa hidroksi metil furfural dengan α-naftol akan membentuk
cincin senyawa kompleks berwarna ungu.
Prinsip dari metode uji molish adalah untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat.
Reagent yang digunakan adalah pelarut molish dan asam sulfat.