Anda di halaman 1dari 10

“ INTERNALISASI

DAN AKTUALISASI
IDEOLOGI
PANCASILA”
I011201143_IKHWANA RAMADHANI

I011201131_RAUDATUL JANNAH

I011201134_GLORIASHARI TANDI SAU’

KELOMPOK 4 I011201145_ARHAM ADEYANSA AMIN

PAN 21 I011201141_MUHAMMAD AKBAR TANJUNG

I011201155_AKSA IMRAN
INTERNALISASI
Secara etimologis, internalisasi menunjukkan
suatu proses. Dalam kaidah bahasa Indonesia
akhiran-isasi mempunyai definisi proses.
Sehingga internalisasi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai
penghayatan, pendalaman, penguasaan secara
mendalam yang berlangsung melalui binaan,
bimbingan dan sebagainya .
AKTUALISASI
Dalam aktualisasi Pancasila, penjabaran nilai-
nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma,
dijumpai dalam bentuk norma hukum,
kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan
pengaktulisasinya dikaitkan dengan tingkah laku
semua warga negara dalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta seluruh aspek
penyelenggaraan negara. Keberadaan nilai-nilai
Pancasila bergantung atau terletak pada bangsa
Indonesia itu sendiri.
Pengaktualisasian Nilai-Nilai Pancasila

Aktualisasi Pancasila yang bersifat subjektif


bahwa perwujudanyang bersifat masif,
diletakkan pada masing-masing individu, dan
terjadi pada setiap individu

Aktualisasi yang bersifat objektif yang


merupakan pelaksanaan dalam bentuk nyata pada
aspek penyelenggaraan negara, realisasi dalam
segala aspek kenegaraan dan hukum, termasuk
pada bidang legislatif, eksekutif, yudikatif, dan
semua bidang kenegaraan terutama hasilnya
dalam bentuk peraturan perundang-udangan
Indonesia
Pancasila diaktualisasikan dalam praktik
kehidupan berbangsa dan bernegara
Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya
atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Suatu ideologi dapat mempunyai rumusan yang amat ideal
dengan ulasan yang amat logis serta konsisten pada tahap nilai dasar
dan nilai instrumentalnya. Akan tetapi, jika pada nilai praksisnya
rumusan tersebut tidak dapat diaktualisasikan, maka ideologi
tersebut akan kehilangan kredibilitasnya.

Jika dikaitkan dengan aktualisasi nilai Pancasila, maka pada dasarnya


setiap ketentuan hukum dan perundang-undangan pada segala
tingkatan, sebagai aktualisasi nilai Pancasila (transformasi kategori
tematis menjadi kategori imperatif), harus terbuka terhadap
peninjauan dan penilaian atau pengkajian tentang keterkaitan dengan
nilai dasar Pancasila.
Unsur Nilai Pancasila Yang Harus
Dipertahankan Tanpa Mengenal Perubahan

Pertama, nilai dasar, yaitu suatu nilai yang


bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas
dari pengaruh perubahan waktu. Nilai dasar
merupakan prinsip, yang bersifat amat abstrak,
bersifat amat umum, tidak terikat oleh waktu
dan tempat, dengan kandungan kebenaran yang
bagaikan aksioma.
Unsur Nilai Pancasila Yang Harus
Dipertahankan Tanpa Mengenal Perubahan

Kedua, nilai instrumental, yaitu suatu nilai yang bersifat


kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari
nilai dasar tersebut, yang merupakan arahan kinerjanya
untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu.
Nilai instrumental ini dapat dan bahkan harus disesuaikan
dengan tun-tutan zaman. Namun nilai instrumental
haruslah mengacu pada nilai dasar yang dijabarkannya.
Ketiga, nilai praksis, yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan
sehari-hari, berupa cara bagaimana rakyatmelaksanakan
(mengaktualisasikan) nilai Pancasila. Nilai praksis terdapat pada
demikian banyak wujud penerapan nilai-nilai Pancasila, baik
secara tertulis maupun tidak tertulis, baik oleh cabang
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi kekuatan
sosial politik, oleh organisasi kemasyarakatan, oleh badan-badan
ekonomi, olehpimpinan kemasyarakatan, bahkan oleh warga
negara secara perseorangan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai