Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny.

S DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA


DI CIAMIS
A. Pengertian
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan morbiditas maupun mortalitas, tekanan
darah fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah sedang dipompa oleh jantung dan fase
diastolic 90 mmHg menunjukkan fase darah Kembali ke jantung (Triyanto, 2014).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia A. Price,
2015).
Pada usia lanjut, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan
sistolik. Sedangkan menurut WHO memakai diastolic tekanan yang lebih tepat dipakai dalam
menentukan ada tidaknya hipertensi. Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya
umur yang disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar sehingga lumen
menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah kaku, sebagai peningkatan pembuluh
darah sistolik (Sylvia A. Price, 2015).
B. Etiologi
Menurut Reny (2014) hipertensi pada lansia sedikit berbeda dengan yang terjadi pada
dewasa muda, faktor yang berperan pada lanjut usia adalah:
1. Penurunan kadar renin
2. Peningkatan sensitivitas terhadap asupan natrium
3. Penurunan elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses menua
4. Elastis dinding aorta menurun
5. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
6. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun

C. Tanda Gejala
Adapun manifestasi klinis menurut Price (2015) yang dapat ditemukan dengan penderita
hipertensi yaitu sakit kepala, lemas, kelelahan, gelisah, mual, muntah, epistaksis, kesadaran
umum.
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi.Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada
saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons
rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I. Hormon ini menyebabkan
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler.Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada sistem pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah
yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersbut meliputi ateroskelerosis, hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta
dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang
dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peningkatan tahanan perifer (Smeltzer & Bare, 2008).
E. Pathway

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium: Hb/Ht untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap
volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti:
hipokoagulabilitas, anemia, BUN/kreatinin, glukosa, urinalisa.
2. CT scan mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
3. EKG dapat menunjukkan pola regangan, di mana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini hipertensi.
4. IU untuk mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: batu ginjal, pernaikan
ginjal.
5. Poto dada menunjukkan dekstruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung
(Ibrahim, 2018).
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan nonfarmakologi pada penderita hipertensi bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dengan cara memodifikasi faktor resiko seperti
mempertahankan berat badan ideal, engurangi asupan natrium (sodium), menghindari
merokok, penurunan stress, terapi relaksasi progresif. Penatalaksanaan farmakologi antara
lain obat golongan diuretic, penghambat adrenergic, ACE-inhibitor, angiotensin-II-bloker,
antagonis kalsium, vasodilator langsung (Saferi & Mariza, 2013).
H. Fokus Pengkajian
I. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis: peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur.
3. Risiko jatuh berhubungan dengan kekuatan otot menurun.
J. Intervensi Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA
A, Sylvia., M, Lorraine. (2015). Patofosiologi Edisi 6 Vol 2 Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta:EGC.
Aspiani, Reny. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi NANDA, NIC dan
NOC Jilid I. Jakarta: Trans Info Media.
Ibrahim. (2018). Idea Nursing Journal: Asuhan keperawatan Pada Lansia Dengan
Hipertensi. Universitas Syiah Kuala.
Saferi W, Andra., Mariza P, Yessie. 2013. KMB 2 :Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha Medika.
Smeltzer & Bare. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth/
editor, Suzzane C. Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa, Agung Waluyo, dkk. Jakarta:
EGC.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan BAgi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Isolasi Sos
    LP Isolasi Sos
    Dokumen10 halaman
    LP Isolasi Sos
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen9 halaman
    LP Halusinasi
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP DPD
    LP DPD
    Dokumen7 halaman
    LP DPD
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen6 halaman
    LP HDR
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Dokumen7 halaman
    LP Ansietas
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Hukum Perbankan
    Hukum Perbankan
    Dokumen5 halaman
    Hukum Perbankan
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Dokumen3 halaman
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    Dokumen5 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Bahan Makakah Osteo
    Bahan Makakah Osteo
    Dokumen6 halaman
    Bahan Makakah Osteo
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kwu Kelompok 4
    Tugas Kwu Kelompok 4
    Dokumen13 halaman
    Tugas Kwu Kelompok 4
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Bahan Makakah Osteo
    Bahan Makakah Osteo
    Dokumen6 halaman
    Bahan Makakah Osteo
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Aborsi Ilegal
    Aborsi Ilegal
    Dokumen20 halaman
    Aborsi Ilegal
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen6 halaman
    1 SM
    Erensina M Mansnandifu
    Belum ada peringkat