Anda di halaman 1dari 2

Kuliner Minuman Desa Ngalian "Jeli Degan“

Oleh: Sarengat Ngalian


Pohon kelapa merupakan pohon yang dapat tumbuh dan berbuah di Desa Ngalian.
Usia produktif pohon kelapa ini mulai bibit tanam kurang lebih membutuhkan paling cepat 3
sampai tahun tergantung bibit kelapa yang ditanam. Pohon kelapa banyak dimanfaatkan
masyarakat banyak mulai dari batang pohon bisa untuk kontuksi bangunan rumah, janur bisa
untuk bungkus kupat, lidi untuk sapu, manggar untuk disadap atau di-deres (bahasa Jawa)
dan buah kelapanya untuk kebutuhan masak secara umum.
Di Desa Ngalian sebagian besar pohon kelapa di ambil niranya atau di-deres oleh
petani penderes untuk dibuat gula merah, petani penderes ini menjadikan pokok ekonomi
karena setiap pagi dan sore diambil niranya untuk di produksi gula kelapa merah yang
bermacam bentuk sesuai permintaan pembeli. Di desa Ngalian ada kurang lebih 525 petani
penderes yang sudah berapa puluh tahun menjalankan aktivitas dari turun temurun.
Bagi masyarakat yang tidak menderes pohon kelapanya petani membiarkan pohon
kelapa untuk dipanen buah kelapanya yang kurang lebih dari awal tumbuh manggar sampai
kelapa siap panen membutuhkan waktu 6 bulan. Petani kelapa pernah mengalami hasil
produksi sangat minim 4 tahun yang lalu yaitu dengan harga butir kelapa di hargai hanya Rp.
500 per butir, sehingga pada saat itu tidak hanya petani yang punya kerugian besar tapi juga
pedang pembelinya berdampak penurunan hasil omset.
Pada saat itulah para petani dan pedagang berpikir banyak bagaimana untuk
menyelamatkan ekonomi petani kelapa di Desa Ngalian. Setelah mencoba beberapa alternatif
sebut saja Pak Sumanto sebagai pedagang kelapa memulai menawarkan kelapa muda atau
bahasa Jawanya (degan).
Lambat laun para petani mulai menjual kelapa muda karena dengan harga yang lebih
tinggi dari kelapa tua dan lebih cepat panen, dan pembeli kelapa muda membelinya langsung
di pohon karena biar aman dan tidak pecah dalam memetiknya, karena harus dikerek dengan
tambang tali.
Sebelum kelapa muda degan dijualbelikan, degan merupakan minuman orang ndeso
yang pada saat itu hanya untuk dikonsumsi petani yang di ladang mengalami kehausan saja,
karena yang alami tanpa masak airnya diminum manis tanpa ada pemanis buatan, sehingga
tidak ada efek samping orang yang menikmati degan.
Degan itu dulu bukan sebuah minuman yang di nikmati orang banyak. Namun setelah
degan dijualbelikan sampai di kota, justru degan seakan menjadi minuman yang unik atau
menarik karena rasanya alami dan menyegarkan.
Hari demi hari kebutuhan degan di kota semakin meningkat pemasarannya terutama
di daerah pariwisata, sehingga menjadi usaha baru bagi pedagang. Karena kebutuhan yang
meningkat maka muncullah pedagang-pedagang baru, seperti di wilayah jalur jalan- jalan
menuju tempat pariwisata. Namun tanpa disadari pada saat itu ada sebuah bencana global
yang kita kenal yaitu Covid 19 atau corona yang melemahkan perekonomian di segala bidang
usaha termasuk pedagang degan. Karena semua usaha pariwisata di tutup total beberapa
bulan untuk tidak beroperasi normal sampai saat ini. Dengan dampak tersebut maka para
pedagang degan memulai lagi untuk bisa menyajikan minuman degan ini lebih di sukai dan
dinikmati kapan saja tanpa kendala. Pak Sumanto salah satu pedagang dengan melalui belajar
dari teman yang lebih dulu memulai membuat minuman jeli degan, dia akhirnya
mendapatkan ilmu bisa meniru rekan kerja untuk membuat jeli degan tersebut.
Jeli degan pada saat ini sudah dapat diproduksi di Desa Ngalian dengan variasi rasa
yang tetap segar dan tentunya sehat alami, karena terbuat dari bahan bahan yang tidak
mengandung kimia sehingga tidak ada efek samping dan dapat dinikmati kapan saja.
Jeli degan yang di produksi di Ngalian mempunyai varian rasa buah-buahan seperti
mangga, klengkeng, anggur, buah naga, leci dan lain-lainnya tentunya sesuai musim buah
tersebut. Jeli degan yang di produksi Pak Sumanto ada dua kemasan yaitu, berbentuk
kemasan gelas dan berbentuk asli buah degan yang di bentuk sangat sederhana tapi berkelas.
Ada pun cara pembuatannya sangat sederhana dan masih manual dalam sehari hanya mampu
membuat 20 sampai 30 bungkus saja.
Bahan bahan yang di gunakan adalah:
1. 5 buah degan (air dan isi buahnya dipisah)
2. Agar-agar
3. Buah buah segar (bersihkan dan potong potong)
Cara membuat
1. Tuang air degan kedalam panci kemudian ma- sukkan agar-agar masak hingga
mendidih.
2. Tuang kedalam batok kelapa yang sudah diam- bil air dan daging buahnya.
3. Masukan kembali daging degan yang tadi sudah disiapkan.
4. Setelah agak membeku masukan buah-buahan segar yang sudah diiris iris.
Jeli degan yang tanpa toping buah-buahan bisa bertahan sekitar 4 hari di dalam
kulkas, akan tetapi jika sudah ditambah dengan toping buah maka tidak bisa bertahan lebih
dari satu hari saja. Kami sangat membutuhkan bimbingan saran baik di bidang pengemasan
pemasaran, dan legalitasnya. Semoga pemerintah Kecamatan bisa membantu membimbing
agar produk jeli degan ini bisa terpasarkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Isolasi Sos
    LP Isolasi Sos
    Dokumen10 halaman
    LP Isolasi Sos
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen9 halaman
    LP Halusinasi
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP DPD
    LP DPD
    Dokumen7 halaman
    LP DPD
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP HDR
    LP HDR
    Dokumen6 halaman
    LP HDR
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LP Ansietas
    LP Ansietas
    Dokumen7 halaman
    LP Ansietas
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Hukum Perbankan
    Hukum Perbankan
    Dokumen5 halaman
    Hukum Perbankan
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Dokumen3 halaman
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    Dokumen5 halaman
    LAPORAN PENDAHULUAN PADA TN
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Dokumen3 halaman
    Laporan Pendahuluan Pada Ny
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Bahan Makakah Osteo
    Bahan Makakah Osteo
    Dokumen6 halaman
    Bahan Makakah Osteo
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kwu Kelompok 4
    Tugas Kwu Kelompok 4
    Dokumen13 halaman
    Tugas Kwu Kelompok 4
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Bahan Makakah Osteo
    Bahan Makakah Osteo
    Dokumen6 halaman
    Bahan Makakah Osteo
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • Aborsi Ilegal
    Aborsi Ilegal
    Dokumen20 halaman
    Aborsi Ilegal
    Rahmawati Priangan
    Belum ada peringkat
  • 1 SM
    1 SM
    Dokumen6 halaman
    1 SM
    Erensina M Mansnandifu
    Belum ada peringkat