Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SK, SOP DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH MENGGUNAKAN

FISHBONE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :

1. ADVENTINA LUPITA REM JEHOMO (201812005)


2. ALYA SAL SABILLA (201812016)
3. ALIVIA SOFIA NURJIHAN (201812027)
4. DWI NUR AZIZAH (201812028)
5. DYAH SULISTYANING PALUPI (201812069)
6. ROSSA PERMATA SARI (201812015)
7. VIVIE WIDYANINGSIH BUYUNG (201812043)

STIKES YAYASAN RUMAH SAKIT DR. SOETOMO, SURABAYA

TAHUN 2020/2021
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELOMPOK 6 TENTANG PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG ANTI RADIASI (APRON)

Menimbang :

a. Bahwa alat pelindung adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh dan atau sebagian tubuh dari adanya kemungkinan potensi bahaya
dan kecelakaan kerja;
b. Bahwa alat pelindung kerja bertujuan untuk melindungi para pekerja dari kemungkinan
resiko bahaya radiasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa yang mempunyai
standarisasi dan spesifikasi sesuai dengan fungsinya untuk menanggulangi jenis bahaya
tertentu;
c. Bahwa rumah sakit mempunyai potensi yang besar terhadap penyakit akibat kerja serta
kecelakaan bagi karyawan;
d. Bahwa untuk melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan Rumah Sakit terhadap
pengaruh penyakit akibat kerja serta kecelakaan kerja maka perlu adanya tindakan
pencegahan;
e. Bahwa untuk maksud seperti tersebut diatas diperlukan Peraturan Direktur tentang alat
pelindung anti radiasi (Apron).

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan 1087/MENKES/SK/IV/2007 tentang Standar Pedoman
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELOMPOK 6 TENTANG PENGGUNAAN


ALAT PELINDUNG ANTI RADIASI (APRON)

Kesatu : Kebijakan penggunaan Alat Pelindung Anti Radiasi (Apron) karyawan


Rumah Sakit kelompok 6 sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;

Kedua : Lokasi atau daerah yang diwajibkan memakai Alat Pelindung Anti
Radiasi (Apron) seperti dalam lampiran keputusan ini;

Ketiga : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan


ketentuan akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Rumah Sakit Kelompok 6

Pada Tanggal : 29 Maret 2021

Direktur RS Kelompok 6

Alya Sal Sabilla


LAMPIRAN

Penggunaan Alat Pelindung Anti Radiasi (Apron) :

1. Laboratorium
– Handscoon (disposible)
– Jas Laboratorium
– Appron plastic
– Masker (disposable)
– Sepatu safety

2. Radiologi
– Handscoon (disposible)
– Handscoon Pb
– Jas Radiologi
– Appron timbal
– Masker (disposable)
– Film badge

3. Keperawatan
– Handscoon steril dan bersih
– Baju khusus
– Masker (disposable)
– Sepatu safety
– Celemek
– Penutup kepala
– Kaca mata google
4. Kamar bedah
– Handscoon (disposible)
– Baju khusus
– Masker (disposable)
– Sepatu safety
– Celemek
– Penutup kepala
– Kaca mata google

5. Kamar Bersalin
– Handscoon (disposible)
– Baju khusus
– Masker (disposable)
– Sepatu safety
– Celemek
– Penutup kepala
– Kaca mata google

6. Instalasi Farmasi
– Handscoon
– Masker
– Sepatu safety
– Celemek
– Kaca mata google
7. Kemoterapi
– Handscoon non powder
– Baju Steriil rangkap 2
– Masker rangkap 3
– Sepatu safety
– Apron
– Kaca mata google
– Penutup Kepala (full)

8. CSSD
– Handscoon
– Masker
– Sepatu safety
– Celemek
– Baju Khusus
– Penutup Kepala

9. IPSRS
– Handscoon (kulit dan biasa)
– Baju kerja (wear pack)
– Masker
– Sepatu safety
– Kaca mata pelindung
– Penutup Kepala (helm proyek)
– Ear Plug
– Sabuk pengaman
10. Loundry
– Handscoon karet
– Masker
– Sepatu karet (boot)
– Apron plastik
– Baju kerja (wear pack)
– Penutup Kepala
– Kaca mata pelindung

11. Kamar Jenazah


– Handscoon karet
– Masker
– Sepatu karet (boot)
– Apron plastik
– Kaca mata pelindung

12. Sanitasi
– Handscoon Karet
– Masker Carbon
– Sepatu boot
– Baju Khusus
– Penutup Kepala
– Pelindung Wajah
PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG ANTI
RADIASI (APRON)

No Dokumen :

No Revisi :
Halaman : 1/1

Disahkan Oleh :
Standar Operasional Tanggal Terbit : Direktur

Prosedur 29/03/2021

Alya Sal Sabilla

Pengertian : Tata cara penggunaan baju proteksi radiasi yang benar oleh petugas radiografi,
pasien dan pengantar pasien.

Tujuan : Penggunaan baju pelindung proteksi radiasi yang benar untuk mengurangi atau
menekan dosis radiasi yang diterima oleh petugas, pasien maupun masyarakat
atau pengantar pasien.

Kebijakan : Pemakaian baju proteksi radiasi sangat penting dan harus dipakai bagi setiap
karyawan atau petugas dalampengendalian resiko radiasi.

Prosedur : 1. Baju pelindung proteksi radiasi atau apron hanya dipakai pada daerah radiasi
atau medan radiasi.
2. Baju pelindung proteksi radiasi dapat dipakai petugas radigrafi atau pekerja
radiasi, pasien dan pengantar pasien.
3. Baju proteksi radiasi atau apron dipakai pada waktu :
a. Petugas radiografi, pengantar pasien pada eaktu memegangi pasien yang
kurang komunikatif dan anak anak.
b. Petugas radiografi memasukkan bahan kontras seperti HSG.
c. Pasien pada pemeriksaan gigi.
d. Pasien hamil pada pemeriksaan thorax dipakai pada daerah perut pasien.
4. Baju pelindung proteksi radiasi atau apron harus dipakai dengan benar. Yaitu
dengan mengikatkan pada punggung pengguna.
5. Setelah selesai dipakai, baju pelindung proteksi radiasi disimpan dengan
menggantungkan pada hanger sehingga mengurangi kerusakan susunan apron.

Unit Terkait : Instalasi Radiologi


Analisa faktor penyebab masalah dengan metode fishbone pada masalah pekerja
radiasi tidak menggunakan peralatan proteksi radiasi didapati bahwa terdapat faktor
yang menyebabkan masalah tersebut. Dalam faktor man atau manusia didapati bahwa
adanya pegawai yang mengabaikan pentingnya penggunaan alat proteksi diri dan
pihak rumah sakit yang mengabaikan keselamatan pegawai di instalasi radiasi, hal
tersebut didukung dengan pihak rumah sakit tidak mengeluarkan SOP yang jelas di
instalasi radiasi. Faktor method didapati tidak adanya SOP yang jelas di instalasi

Anda mungkin juga menyukai