Anda di halaman 1dari 45

PROGRAM PENCEGAHAN

DAN PENGENDALIAN INFEKSI


(PPI)
Ns.Guruh Wirasakti, S.Kep., M.Kep
PENDAHULUAN

 Infeksi nosokomial → masalah kesehatan


masyarakat yang penting:
  angka kesakitan dan kematian.
  lama perawatan.
  biaya kesehatan.
 komplikasi tersering pasien yang dirawat di
rumah sakit.
PENGERTIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

 Infeksi yang didapat penderita selama perawatan


di rumah sakit, dimana sebelumnya penderita tidak
menderita infeksi dan tidak dalam masa inkubasi
penyakit.
 Infeksi dimana belum dialami pasien pada saat
pasien diperiksa/datang ke rumah sakit tetapi
terjadi setelah 48-72jam dirawat inap. (Patricia C.
Paren)
INFEKSI NOSOKOMIAL
hospital-acquired infection”

 Infeksi yang didapat ketika penderita


dirawat di rumah sakit:
 Saat mulai dirawat → tanda-tanda klinis (-
).
 Saat mulai dirawat → tidak dalam MI.
 Tanda-tanda klinis → timbul sekurang-
kurangnya 3 kali 24 jam sejak mulai
perawatan.
Infeksi nosokomial
- Infeksi yang terjadi di RS,oleh mikoorganisme yang
berasal dari RS,dapat terjadi selama penderita
dirawat atau setelah dipulangkan.
- Dapat terjadi pada penderita,tenaga kesehatan
atau pengunjung
- Penyakit infeksi yang sedang dalam masa inkubasi
ketika penderita masuk RS,bukan Infeksi
Nosokomial
Tiga Komponen pada Infeksi Nosokomial

 Mikroorganisme penyebab
 Cara penularan
 Daya tahan Tubuh Pasien
Source

Susceptible Means of
Host Transmission
Sumber
 Setiap orang dirumah sakit dapat merupakan sumber
infeksi karena setiap orang membawa kuman secara
normal (kolonisasi)
 Benda-bendapun dapat merupakan sumber infeksi seperti
lingkungan, terutama benda yang terkontaminasi dengan
kuman dari pasien yang terinfeksi atau dari tangan
petugas kesehatan.
 Kuman yang dapat menimbulkan infeksi kalau :
 Jumlahnya banyak
 Virulensinya tinggi
 Imunitas pasien rendah
Sumber Infeksi dan Cara Penularan

 Endogen
 Transmisi diluar habitat normalnya.
 Kerusakan jaringan.
 Terapi antibiotika  ➔ flora normal berkurang.
 Personal hygiene yang rendah, perilaku personal
 Usia, penggunaan obat, penyakit penyerta,
malnutrisi, kolonisasi
Sumber Infeksi dan Cara Penularan

 Eksogen/infeksi silang
 Kontak langsung antar pasien
 Melalui udara / air
 Petugas kesehatan (carrier)
 Objek yang terkontaminasi.
 lingkungan yang buruk/kotor, instrument yang tidak
steril/disposble, tindakan invasif, kesehatan petugas,
kelalaian petugas dll).
 Lingkungan:
 Air, larutan desinfektan➔ Pseudomonas,
Acinetobacter
 Alat - alat
 Makanan
 Udara
 dll
MACAM INFEKSI NOSOKOMIAL
YANG DAPAT DIALAMI KLIEN
 Infeksi saluran kemih ( UTI)
 Phlebitis
 Bronchopnemnonia
 Decubitus
 Dehiscensi luka operasi
 Influenza
 Selulitis
 Sepsis
 Dll
PATOGENESIS
 Infeksi nosokomial disebabkan oleh virus, jamur, parasit; dan bakteri
merupakan patogen paling sering pada infeksi nosokomial. Patogen
tersebut harus diperiksa pada semua pasien dengan demam yang
sebelumnya dirawat karena penyakit tanpa gejala demam.
 Faktor predisposisi terjadinya infeksi nosokomial pada seseorang
antara lain :
a. Status imun yang rendah (pada usia lanjut dan bayi prematur).
b. Tindakan invasif, misalnya intubasi endotrakea, pemasangan
kateter, pipa saluran bedah, dan trakeostomi.
c. Pemakaian obat imunosupresif dan antimikroba.
d. Transfusi darah berulang
Penularan oleh patogen di rumah sakit
dapat terjadi melalui beberapa cara

Bagan 1. Sumber infeksi di rumah sakit11


Bagan 2. Rantai penularan infeksi nosokomial
Tanda dan gejala sistemik infeksi
nosokomial
 demam, takikardia, takipneu, ruam kulit, dan
malaise.
 Gejala dan tanda tersebut timbul dalam waktu 48
jam atau lebih setelah pasien di rawat di rumah
sakit, atau dalam 30 hari setelah pasien keluar
dari rumah sakit
TATALAKSANA
 Pengobatan infeksi nosokomial bergantung pada
etiologi yang mendasarinya. Infeksi nosokomial
pada daerah bedah atau ulkus dekubitus dapat
dilakukan debridement. Sampel dari jaringan harus
di kultur untuk identifikasi patogen yang dicurigai.
 Pada skabies nosokomial dapat diobati dengan
antiskabies topikal atau oral.
Diagnosis bakteriologik

 Diagnosis bakteriologik yang tepat adalah sangat


penting untuk menentukan antibiotika yang tepat .
 Tim PPIRS perlu mengetahui kuman infeksi
nosokomial berasal dari mana sumbernya
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
1. Kebersihan tangan

Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan


1. Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein,
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir.
2. Bila tangan TIDAK jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, harus digunakan antiseptik
berbasis alkohol untuk dekontaminasi tangan rutin.
3. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan.
Indikasi kebersihan tangan
1. Segera : setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum :
 kontak langsung dengan pasien

 memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif


(pemberian suntikan intra vaskuler)
 menyediakan / mempersiapkan obat-obatan, mempersiapkan makanan,
memberi makan pasien, meninggalkan rumah sakit.
3. Diantara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang.
4. Setelah :
 kontak dengan pasien, melepas sarung tangan, melepas alat pelindung
diri, kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka
dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh, ekskresi (bedpen, urinal) apakah menggunakan atau
tidak menggunakan sarung tangan.
 menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
2. ALAT PELINDUNG DIRI
 Pelindung barrier, yang secara umum disebut

sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan


elama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang ada pada petugas
kesehatan.
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
1. SARUNG TANGAN
 SARUNG TANGAN melindungi tangan dari bahan yang dapat
menularkan penyakit dan melindungi pasien dari
mikroorganisme yang berada di tangan petugas kesehatan.
 Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak dengan satu

pasien ke pasien lainnya, untuk menghindari kontaminasi silang


JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
2. Masker

3. Pelindung Mata
4. Tutup kepala

Pelindung kaki
5. Gaun pelingdung

6. APRON
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
3. Pemrosesan Peralatan Pasien Dan Penatalaksanaan Linen
 Konsep penting yang akan dipelajari dalam bab ini meliputi
cara memproses instrumen yang kotor, sarung tangan, dan alat
yang akan dipakai kembali; (precleaning/prabilas) dengan
larutan klorin 0,5%; mengamankan alat-alat kotor yang akan
tersentuh dan ditangani; serta memilih dan alasan setiap
proses yang digunakan.
DESINFEKTAN :
❖ Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme
❖ Contoh larutan desinfektan :
❖ Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
❖ Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
❖ Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia
atau sterilisasi kimia
❖ Fenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir
DEKONTAMINASI :
▪ Proses yang membuat objek mati lebih aman
ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV
tetapi tidak membasmi)
▪ Peralatan medis dan permukaan harus di
dekontaminasi segera setelah terpapar darah
atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :


▪ Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari
kulit atau instrumen.
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILAS


Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih Metode alternatif


Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING REBUS / KUKUS KIMIAWI


106 kPa 170 ˚C Panci tertutup Rendam
121 ˚C 60 menit 20 menit 20 menit
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN


Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
4. Pengelolaan limbah
4. Pengelolaan limbah
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
5. Pengendalian Lingkungan RS
 Konstruksi Bangunan Rumah Sakit

 Ventilasi ruangan

 Air

 Permukaan lingkungan

 Linen Pasien

 Binatang

 Kebersihan Lingkungan Keperawatan


PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
7. Fasilitas kesehatan harus memiliki program pencegahan dan
pengendalian infeksi bagi petugaskesehatan.
 Saat menjadi karyawan baru seorang petugas kesehatan
harus diperiksa riwayat pernah infeksi apa saja, status
imunisasinya. Imunisasi yang dianjurkan untuk petugas
kesehatan adalah hepatitis B, dan bila memungkinkan A,
influenza, campak, tetanus, difteri, rubella. Mantoux test
untuk melihat adakah infeksi TB sebelumnya, sebagai data
awal. Pada kasus khusus, dapat diberikan varicella.
 Alur paska pajanan harus dibuat dan pastikan dipatuhi
untuk HIV, HBV, HCV, Neisseria meningitidis, MTB, Hepatitis
A, Difteri, Varicella zoster, Bordetella pertusis, Rabies.
PRINSIP PENCEGAHAN
INFEKSI
7. Penempatan pasien
8. Hygine respirasi/ etika batuk
9. Praktik menyuntik yang aman
 keberhasilan program PPI di Rumah Sakit perlu
 keterlibatan lintas profesional, Klinis, Perawat,
Laboratorium, K3L, Farmasi,
 Gizi, IPSRS, Sanitasi dan House Keeping sehingga
perlu wadah berupa Komite
 PPI.

Anda mungkin juga menyukai