Anda di halaman 1dari 64

PERSIAPAN DAN

PROSEDUR
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

GURUH WIRASAKTI
 1. Pemeriksaan Laboratorium
 2. Pemeriksaan Radiologi
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Keberadaan laboratorium ini sangat penting untuk rumah sakit khususnya bagi para dokter dalam menentukan
jenis dan cara pengobatan.
 Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
TUGAS PERAWAT

 Mengambil sampel dan spesmen

 Memastikan sampel sampai ke laboratorium

 Memahami hasil pemeriksaan laboratorium


PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda
sehingga bisa membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan pengobatan.
Eritrosit
 Konsentrasi: normalnya sekitar 4-5 x 10" per liter (4-5 x 106 per mm3) darah.
 Eritrosit berisi hemoglobin yang mengikat dan mengangkut oksigen dari paru ke berbagai jaringan. Hemoglobin juga
mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru; karbon dioksida merupakan produk-akhir utama yang dihasilkan dari
metabolisme kebanyakan senyawa organik dalam tubuh.
Leukosit
 Konsentrasi: normalnya sekitar 8 x 109 per liter (8000 per mm3) darah.
 Karena leukosit berinti, sangat mudah membedakannya dengan eritrosit pada pemeriksaan mikroskopik. Berdasarkan
ukuran inti, bentuk inti, warn a granula dalam sitoplasma, dan faktor-faktor lainnya, dikenallima jenis leukosit (neutrofil,
eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit). Pada pulasan Romanowsky, kelima jenis sel ini dapat diidentifikasi Oihat bagian
 Leukosit berperan penting dalam sistempeItahanan tubuh (sistem imun).

Trombosit
 Trombosit adalah fragmen megakariosit yang ditemukan pada darah tepi, dan ikut berperan dalam proses Pembekuan
darah
Hemoglobin (Hb)
 Hemoglobin merupakan protein yang terkandung dalam sel darah merah dan berfungsi membawa oksigen ke seluruh
tubuh. Nah, kandungan oksigen dalam darah ini lah yang membuat darah berwarna merah. Adanya perubahan
hemoglobin dalam darah bisa jadi pertanda kalau kamu tengah mengidap gangguan kesehatan.
DEFINISI BGA
• Prosedur diagnostik yang umum digunakan pada pasien
dengan prosedur monitoring status oksigenasi dan
keseimbangan asam basa (Orlando, 2010).
• Darah arteri diambil sebanyak 3 ml pada spuit yang
sebelumnya telah diberikan heparin 0,2 ml.
• Sampel darah yang telah diambil harus terbebas dari
gelembung udara dan dianalisa secepatnya.
BGA
• pH atau ion H+
Menggambarkan apakah pasien mengalami asidosis atau alkalosis.
• PO2
Tekanan gas O2 dalam darah. Kadar yang rendah menggambarkan hipoksemia dan pasien
tidak bernafas dengan adekuat. PO2 dibawah 60 mmHg mengindikasikan perlunya
pemberian oksigen tambahan.
• PCO2
Menggambarkan gangguan pernafasan. Pada tingkat metabolisme normal, PCO2
dipengaruhi sepenuhnya oleh ventilasi. PCO2 yang tinggi menggambarkan hipoventilasi
dan begitu pula sebaliknya. Pada kondisi gangguan metabolisme, PCO2 dapat menjadi
abnormal sebagai kompensasi keadaan metabolik.
• HCO3-,
Menggambarkan apakah telah terjadi gangguan metabolisme, seperti ketoasidosis. Nilai
yang rendah menggambarkan asidosis metabolik dan begitu pula sebaliknya. HCO3- juga
dapat menjadi abnormal ketika ginjal mengkompensasi gangguan pernafasan agar pH
kembali dalam rentang yang normal.
• Base excess (BE),
Menggambarkan jumlah asam atau basa kuat yang harus ditambahkan dalam mmol/l
untuk membuat darah memiliki pH 7,4 pada kondisi PCO2 = 40 mmHg dengan Hb 5,5
g/dl dan suhu 37C0. BE bernilai positif menunjukkan kondisi alkalosis metabolik dan
sebaliknya, BE bernilai negatif menunjukkan kondisi asidosis metabolik. Nilai normal BE
adalah -2 sampai 2 mmol/l
• Saturasi O2
Menggambarkan kemampuan darah untuk mengikat oksigen. Nilai normalnya adalah 95-
98 %
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK


1
• pH = 7.30 mmol/L
• PCO2 = 48 mmHg
• HCO3 = 25 mEq/l
• P O2 = 90

a. Asidosis metabolic
b. Asidosis respiratory
c. Alkalois metabolik
d. Alkalosis resiratory
2
• pH = 7.49 mmol/L
• PCO2 = 30 mmHg
• HCO3 = 22 mEq/l
• P O2 = 92

a. Asidosis metabolic
b. Asidosis respiratory
c. Alkalois metabolik
d. Alkalosis resiratory
Lokasi arteri ulnaris & radialis
Pemeriksaan Platelet
• Red cell distribution width (RDW). RDW adalah variasi ukuran eritrosit. Dalam beberapa
kasus anemia, seperti anemia pernisiosa, variasi dalam ukuran eritrosit (anisositosis)
bersama dengan variasi dalam bentuk (poikilositosis) menyebabkan peningkatan RDW.

• Hitung trombosit / platelet count. Hitung trombosit adalah jumlah trombosit/platelet per
milimeterkubik atau mikroliter darah.

• Mean platelet volume (MPV). MPV adalah ukuran rata-rata trombosit/platelet. Trombosit
baru lebih besar, dan peningkatan MPV terjadi ketika terjadi peningkatan jumlah platelet
yang sedang diproduksi. Sebaliknya, penurunan MPV merupakan indikasi penurunan jumlah
trombosit (trombositopenia).

• Platelet distribution width (PDW). Seperti halnya RDW, PDW merupakan indikasi variasi
ukuran trombosit yang dapat menjadi tanda pelepasan platelet aktif.
PEMERIKSAAN FAAL HATI
.
 Pemeriksaan tes fungsi hati yang diperlukan meliputi pemeriksaan yang spesifik terhadap inflamasi parenkim
hepar yaitu, Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) atau Aspartarte aminotransferase (AST) dan Serum
Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) atau Alanine aminotransferase (ALT) bertujuan untuk mengetahui inflamasi
yang terjadi dalam tubuh dan biasanya menjadi indikasi adanya gangguan (inflamasi) pada hati.
 Enzim SGOT dan SGPT berhubungan dengan parenkim sel hati, perbedaannya, SGPT ditemukan lebih banyak di
hati, (secara klinis jumlah konsentrasi rendah diabaikan dan ditemukan di ginjal, jantung, dan otot rangka),
sedangkan SGOT ditemukan dalam hati, jantung (otot jantung), otot rangka, ginjal, otak, dan merah sel-sel darah,
oleh karena itu, SGPT merupakan indikator yang lebih spesifik pada peradangan hati daripada SGOT. SGOT dapat
meningkat pada penyakit yang dapat mempengaruhi organ-organ lain, seperti infark miokard, pankreatitis akut,
anemia hemolitik akut, luka bakar parah, penyakit ginjal akut, penyakit muskuloskeletal, dan trauma.8
PEMERIKSAAN FAAL HATI
Kenapa tes fungsi hati perlu dilakukan?
• Tes fungsi hati biasanya dilakukan untuk:Mendeteksi infeksi hati (seperti hepatitis) secara dini
• Memantau perkembangan penyakit (seperti hepatitis akibat virus atau akibat konsumsi alkohol yang berlebihan)
• Memantau keefektifan pengobatan
• Menilai tingkat keparahan suatu penyakit, terutama bila terbentuk jaringan parut pada hati (sirosis hati)
• Memantau kemungkinan efek samping obat-obatan
Siapa yang membutuhkan tes fungsi hati?
 Tes fungsi hati umumnya disarankan bagi orang yang mengalami gejala gangguan kinerja hati yang meliputi:Urine yang pekat
dan berwarna seperti teh
• Tinja berwarna pucat seperti dempul
• Tidak nafsu makan
• Pembengkakan pada perut
• Mual dan muntah
• Kelelahan kronis
• Kulit dan selapu mata berwarna kuning
MENGENAL PEMERIKSAAN FAAL GINJAL UNTUK MENYOKONG
DIAGNOSA KLINIK FAAL GINJAL

 1. GAGAL GINJAL AKUT (GGA)

 2. GAGAL GINJAL KRONIS (GGK)


APA ITU KREATININ?
 Kreatinin adalah produk limbah hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi otot. Kreatinin dihasilkan
oleh kreatin, yaitu molekul penting dalam otot yang berfungsi memproduksi energi.
 Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kreatin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal. Tingkat
konsentrasi dari serum kreatinin seharusnya tidak berubah jika fungsi ginjal bekerja dengan baik.
 Jika ginjal mengalami masalah, kadar kreatinin dapat meningkat dan menumpuk di dalam darah. Akibatnya,
berbagai penyakit ginjal dan sistem perkemihan (urologi) lainnya pun bisa muncul.
 Pemeriksaan kreatinin berfungsi untuk menguji kemampuan ginjal dalam menyaring darah dan urine. Apabila
fungsi ginjal terganggu, laju pembersihan ginjal pun akan ikut terganggu.
 Uji kreatinin biasanya juga dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan fungsi ginjal lainnya, termasuk tes kadar
urea dalam darah (BUN). Maka dari itu, tes kreatinin sering direkomendasikan ketika seseorang melakukan
pemeriksaan rutin.
PEMERIKSAAN UREUM
 Ureum atau blood urea nitrogen (BUN), yaitu tes untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan zat
sisa dari metabolisme protein dan seharusnya dibuang melalui ginjal.
 Ureum adalah produk akhir katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan didistribusikan melalui cairan
intraseluler dan ekstraseluler ke dalam darah untuk kemudian difi ltrasi oleh glomerulus.9
 Pemeriksaan ureum sangat membantu menegakkan diagnosis gagal ginjal akut. Klirens ureum merupakan indikator yang kurang
baik karena sebagian besar dipengaruhi diet.
 Pengukuran ureum serum dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen,
menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. Kadar urea nitrogen dapat dikonversi menjadi ureum
perhitungan perkalian 2,14 yang melalui persamaan.1
 Fisiologi Natrium, Kalium Dan Klorida Cairan tubuh terdiri dari air dan elektrolit. Cairan tubuh dibedakan atas cairan
ekstrasel dan intrasel.
 Cairan ekstrasel meliputi plasma dan cairan
Komposisi Ion pd Cairan Tubuh
URIC ACID

 Uric acid adalah pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk mengetahui kadar uric acid
pada tubuh seseorang.
 Ada 2 macam pemeriksaan asam urat yaitu pemeriksaan melalui darah dan melalui urine. Kadar asam urat darah
yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat pada sendi sehingga menyebabkan peradangan pada
persendian.
 Selain melalui darah, pemeriksaan asam urat juga dapat dilakukan melalui urine. Asam urat yang diproduksi oleh
tubuh kita akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urine. Sehingga kadar asam urat yang rendah dalam urine
dapat mencerminkan kesehatan ginjal yang kurang baik. Selain itu, asam urat yang tinggi dalam urine juga
berbahaya karena asam urat dapat membentuk kristal sehingga menyebabkan batu ginjal.
PEMERIKSAAN FAAL JANTUNG

 Troponin I/T sebagai marka nekrosis jantung mempunyai sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi dari CK-MB.

 Peningkatan marka jantung hanya menunjukkan adanya nekrosis miosit, namun tidak dapat dipakai untuk
menentukan penyebab nekrosis miosit tersebut (penyebab koroner/nonkoroner).
 tes darah, rutin, gula darah sewaktu, status elektrolit, koagulasi darah, tes fungsi ginjal, dan panel lipid.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

 Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan untuk


mendiagnosis dan menunjang prosedur medis. Pemeriksaan
radiologi berguna untuk membantu dokter melihat kondisi
bagian dalam tubuh pasien.
 1. Dasar-dasar radiologi Mengetahui dan mampu memilih modalitas imejing untuk menunjang diagnosis :

A. Radiografi konvensional polos.

B. Radiologi konvensional dengan kontras (kontras studi).

C. Ultrasonografi (USG).

D. CT scan.

E. Magnetic Resonance Imaging (MRI).

F. Angiografi dan radiologi intervensi.

G. Kedokteran nuklir.Mengetahui proses pemeriksaan radiografi .


1. PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN
1. PEMERIKSAAN FOTO RONTGEN

 Sinar-X merupakan jenis radiasi yang disebut gelombang elektromagnetik. Pencitraan X-ray akan menciptakan
gambar bagian dalam tubuhmu. Gambar-gambar ini akan menunjukkan bagian-bagian tubuhmu dalam berbagai
nuansa hitam dan putih.
 Gambar hitam putih ini dihasilkan karena jaringan-jaringan tubuh menyerap jumlah radiasi yang berbeda. Misalnya,
kalsium dalam tubuh menyerap sinar-X paling banyak, sehingga tulang tampak putih. Sementara lemak dan
jaringan lunak lainnya menyerap lebih sedikit, sehingga terlihat abu-abu.
 Pemeriksaan X-ray bertujuan untuk membantu dokter mendiagnosis dan memantau beberapa kondisi tubuh.
Misalnya, keluhan, seperti infeksi, pembusukan gigi, patah tulang, radang sendi, osteoporosis, ataupun kanker
tulang.
ULTRASOUND
 Ultrasonografi atau yang biasa dikenal sebagai USG, merupakan
teknik menampilkan gambar atau citra dari kondisi bagian dalam
tubuh. Alat medis ini memanfaatkan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi untuk mengambil gambar tubuh bagian dalam.
Misalnya, organ tubuh atau jaringan lunak.
 USG ini digunakan agar tim medis mendapatkan ketepatan dalam
mendiagnosis penyakit. Dengan kata lain, USG merupakan
pemeriksaan penunjang untuk membantu dokter mengidentifikasi
penyebab penyakit pada seseorang.
TRAUMA ULTRASOUND
CT SCAN.
 Computed tomography scan atau CT scan adalah prosedur pemeriksaan yang
menggunakan komputer dan mesin yang memancarkan sinar X. Mesin ini akan
bergerak memutari tubuh untuk menghasilkan serangkaian gambar struktur
dan jaringan pada tubuh Anda dari berbagai sudut.
 Gambar yang hasil CT scan akan lebih detail daripada rontgen biasa. Kondisi
jaringan lunak, pembuluh darah, dan tulang pada berbagai bagian tubuh dapat
diamati melalui gambar ini.
 CT scan dapat digunakan untuk melihat kondisi kepala, bahu, tulang belakang,
jantung, perut, lutut, maupun dada Anda.
 Tindakan medis ini seringkali menjadi pemeriksaan pilihan untuk mendiagnosis
penyakit kanker. Misalnya, kanker hati, kanker paru, dan kanker pankreas.
 Berapa biaya CT scan?
 Besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan CT scan bervariasi,
tergantung dari rumah sakit, kelas perawatan, dan bagian tubuh mana yang
akan diperiksa. Secara umum, biaya CT scan di rumah sakit swasta dimulai
dari Rp 1.600.000.
MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING )

 MRI adalah jenis pemeriksaan radiologi yang dilakukan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk
menampilkan gambar organ serta jaringan di dalam tubuh. Prosedur ini akan menghasilkan gambar organ dalam
secara lebih rinci dan berbentuk tiga dimensi. Hasil MRI dapat digunakan untuk membantu dokter dalam
mendiagnosis penyakit maupun memantau proses pengobatan.
 Berbeda dari CT scan atau X-ray, MRI tidak menggunakan radiasi dalam prosesnya. Mesin MRI berbentuk seperti
tabung besar dengan gaya magnet.
 Ketika pasien berbaring dalam mesin tersebut, medan magnet akan mengubah posisi molekul air dalam tubuh.
Gelombang radio kemudian menghasilkan sinyal yang dideteksi dan ditampilkan dalam bentuk gambar.
 MRI akan menghasilkan gambar 3D (tiga dimensi) yang dapat dilihat dari berbagai sisi. Dengan ini, proses
diagnosis bisa lebih mendetail.

Anda mungkin juga menyukai