Anda di halaman 1dari 16

UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN RISIKO DAN HAZARD

PADA TAHAP IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN


KEPERAWATAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keselamatan Pasien dan
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Dosen Pengampu: Ns. Ema Julita, M. Kes.

Disusun Oleh:

Wulandari Pratiwi
1911312009

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.
Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Tahap Implementasi dan
Evaluasi Asuhan Keperawatan” dengan tepat waktu. Penyusun mengucapkan terimakasih
juga kepada Ibu Ema selaku dosen pengampu mata kuliah Keselamatan Pasien dan
Keselamatan Kesehatan Kerja yang telah memberikan tugas dan membimbing penyusun.

Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu dalam proses pembelajaran kita,
khususnya mahasiswa program studi ilmu keperawatan agar mampu memahami tentang
upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap implementasi dan
evaluasi asuhan keperawatan. Semoga para pembaca bisa mendapatkan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan wawasan baru sebagaimana mestinya untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi sistematika penyusunan, bahasa, maupun aspek lainnya.
Oleh karena itu, penyusun menerima saran dan kritik dari para pembaca demi memperbaiki
makalah ini di masa yang akan datang. Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, 19 April 2021

Wulandari Pratiwi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Tahap Implementasi
Asuhan Keperawatan............................................................................................................. 3

2.2 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Tahap Evaluasi Asuhan
Keperawatan .......................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 10

3.2 Saran .................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Membantu Pemenuhan Aktivitas .................................................................................. 5


Gambar 2 Konseling ...................................................................................................................... 5
Gambar 3 Asuhan Keperawatan .................................................................................................... 6
Gambar 4 Menggunakan APD ....................................................................................................... 6
Gambar 5 Mencuci Tangan ............................................................................................................ 6
Gambar 6 Menyiapkan Klien untuk Prosedur ............................................................................... 7
Gambar 7 Contoh SOP................................................................................................................... 8
Gambar 8 Observasi Keadaan Pasien ............................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat
kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, seperti rumah sakit. Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari risiko kecelakaan yang
dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta gangguan lingkungan. Pelayanan
rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, penelitian dan juga
mencakup berbagai tindakan maupun displin medis. Rumah sakit adalah tempat kerja yang
memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Bahan mudah terbakar, gas medik,
radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan potensi bahaya yang memiliki risiko
kecelakaan kerja. Oleh karena itu, rumah sakit membutuhkan perhatian khusus terhadap
keselamatan dan kesehatan pasien, staf, dan umum.

Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan,
kesehatan dan keselamatan perawat perlu mendapat perhatian lebih dibanding dengan
komponen pelayanan kesehatan lainnya. Karena tiap harinya mereka bertemu langsung
dengan pasien dan bahaya-bahaya yang ada di rumah sakit. Setiap hari perawat tidak pernah
jauh dan selalu berinteraksi dengan pasien. Hal tersebut yang membuat perawat selalu
berhadapan langsung dengan bahaya dan dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kerja
perawat itu sendiri, maupun orang sekitarnya seperti keluarga saudara maupun teman
terlepas dari keberadaan pasiennya. Karena keberadaan dan kepentingan mereka yang tidak
hanya berada di rumah sakit, tetapi juga terhadap lingkungan diluar rumah sakit. Maka
dikhawatirkan, jika seorang perawat secara tidak langsung dapat menjadi penyebab sumber
penyakit, maupun sumber dari efek negatif dari risiko profesi. Maka dari itu perawat perlu
melakukan upaya meminimalisir risiko dan hazard di tahap asuhan keperawatan.

Terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja tentu saja menjadi masalah yang besar,
termasuk dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat di rumah sakit. Dalam asuhan
keperawatan, yang menjadi taruhannya adalah nyawa pasien dan petugas kesehatan yang

1
bersangkutan. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan, maka akan
menimbulkan dampak yang besar baik kepada klien atau pasien maupun kepada perawat itu
sendiri. Dengan melaksanakan dan menerapkan konsep K3, tepatnya kesehatan dan
keselamatan kerja dalam asuhan keperawatan, maka akan tercipta lingkungan kerja yang
aman, nyaman, dan efektif, serta terhindar dari risiko dan hazard. Selain itu, kita juga harus
melakukan upaya pencegahan dan peminimalan risiko dan hazard pada proses asuhan
keperawatan, yang pada makalah ini akan dibahas pada tahap implementasi dan evaluasi
asuhan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja upaya pencegahan dan peminimalan risiko dan hazard pada tahap implementasi
asuhan keperawatan?
b. Apa saja upaya pencegahan dan peminimalan risiko dan hazard pada tahap evaluasi
asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui dan memahami upaya pencegahan dan peminimalan risiko dan hazard
pada tahap implementasi asuhan keperawatan.
b. Untuk mengetahui dan memahami upaya pencegahan dan peminimalan risiko dan hazard
pada tahap evaluasi asuhan keperawatan.

1.4 Manfaat Penulisan


Semoga dengan adanya makalah ini, baik pembaca maupun penulis mampu
memahami dengan baik terkait upaya yang bisa dilakukan terkait risiko dan hazard dalam
melaksanakan proses asuhan keperawatan, khususnya pada tahap implementasi dan evaluasi
dalam pemberian asuhan keperawatan yang baik dan benar kepada klien.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang


memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Standar asuhan
keperawatan ini tercantum dalam standar praktik klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase
asuhan keperawatan. Lima fase tersebut yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi. Asuhan keperawatan ini memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan dalam bidang keperawatan. Pada setiap rumah sakit, dalam pemberian asuhan
keperawatan oleh perawat kepada klien maupun keluarga klien, terdapat risiko dan hazard.
Risiko dan hazard ini bisa terjadi pada setiap tahapan pemberian asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian, intervensi, implementasi, hingga evaluasi. Berikut penjelasan upaya mencegah dan
meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan.

Adapun upaya pencegahan kecelakaan kerja dirumah sakit secara umum, yaitu sebagai
berikut:
1. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian bahaya yang di tempat kerja
yaitu dengan pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman di tempat kerja.
2. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan dan pengawasan pelatihan dan
pendidikan, konseling, dan konsultasi, pengembangan sumber daya atau teknologi
terhadap tenaga kerja tentang penerapan K3.
3. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui sistem manajemen prosedur dan aturan K3,
penyediaan sarana dan prasarana K3 dan pendukungnya, penghargaan, dan sanksi
terhadap penerapan K3 di tempat kerja.

2.1 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Tahap Implementasi
Asuhan Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Implementasi merupakan

3
inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan
dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah
membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Untuk
kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan
dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Termasuk di
dalam implementasi ini juga terdapat risiko dan hazard.

Jalannya proses implementasi harus mendukung keselamatan pasien. Perawat saat


melakukan proses implentasi harus bahwa tindakan yang akan dilakukan adalah tindakan
yang tepat. Perawat juga harus mampu menilai kemampuan secara pribadi dalam
melaksanakan proses impelentasi agar tidak terjadi kesalahan saat memberikan tindakan
pada pasien. Selain itu, keselamatan pasien juga ditentukan dari peralatan medis dan
lingkungan sekitar pasien. Hal tersebut perlu diperhatikan agar pasien dapat terhindar dari
infeksi lain akibat melakukan kontak dengan benda asing atau lingkungan di luar tubuhnya.

Adapun upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah atau meminimalkan risiko dan
hazard dalam tahapan implementasi asuhan keperawatan, yaitu sebagai berikut:
1. Perawat harus memahami dan mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit
dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan.
2. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawat dalam mempersiapkan diri untuk
menghadapi hazard dan resiko dalam pemberian asuhan keperawatan.
3. Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun kepada pihak rumah sakit.
4. Membantu dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari pada pasien yang membutuhkan
dengan baik.

4
Gambar 1 Membantu Pemenuhan Aktivitas

5. Melakukan konseling pada pasien dan keluarganya.

Gambar 2 Konseling

6. Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan
pola hidup yang sehat pula.
7. Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja, terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada
pasien.
8. Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan oleh
pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien maupun
bagi perawat sendiri.
9. Memberikan asuhan keperawatan langsung sesuai SOP.

5
Gambar 3 Asuhan Keperawatan

10. Perawat harus menggunakan APD lengkap dan menggunakan alat kesehatan dalam
keadaan steril saat diindikasikan.

Gambar 4 Menggunakan APD

11. Memberikan kompensasi untuk reaksi yang merugikan.


12. Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan (five moments hand
hygiene) dan hindari menyentuh benda-benda yang mungkin telah terkontaminasi.

Gambar 5 Mencuci Tangan

13. Menggunakan teknik yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan dan
menyiapkan klien untuk prosedur.

6
Beberapa teknik yang tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur, yaitu:
a. Menilai capaian tujuan perawatan, mengawasi, dan mengevaluasi kerja dari anggota
staff lain.
b. Memberikan asuhan yang efektif.
c. Memberikan asuhan yang seefisien mungkin.

Gambar 6 Menyiapkan Klien untuk Prosedur

2.2 Upaya Mencegah dan Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Tahap Evaluasi Asuhan
Keperawatan
Evaluasi mengacu kepada penilaian tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses asuhan keperawatan dapat berhasil atau gagal.
Proses evaluasi merupakan cermin bagi seorang perawat terhadap setiap tindakan yang telah
dilakukannya. Jika pada saat melakukan proses evaluasi perawat menemukan tindakan atau
kejadian yang salah, maka hal-hal tersebut dapat segera diperbaiki sehingga mencegah
terjadinya kondisi buruk pada pasien serta menjaga keselamatan pada pasien. Oleh karena
itu, proses keperawatan sangat berhubungan dengan patient safety atau keselamatan pasien.
Proses tersebut dikatakan berhubungan karena apabila seorang perawat melakukan
kesalahan saat menjalani salah satu proses keperawatan dalam menangani pasien, maka
kesalahan tersebut akan memungkinkan timbulnya kecelakaan kerja yang dapat mengancam
keselamatan pasien.

7
Pada dasarnya pemantauan dan evaluasi K3 di rumah sakit adalah salah satu fungsi
manajemen K3 rumah sakit yang berupa suatu langkah yang diambil untuk mengetahui dan
menilai sampai sejauh mana proses kegiatan K3 rumah sakit itu berjalan dan
mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu kegiatan K3 rumah sakit
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan
hazard pada evaluasi asuhan keperawatan evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai
sejauh mana intervensi dan implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan
kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko hazard.

Adapun upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah atau meminimalkan risiko dan
hazard dalam tahapan evaluasi asuhan keperawatan, yaitu sebagai berikut:

1. Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat


menyusun evaluasi keperawatan, dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang
dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien
maupun kepada diri perawat sendiri.
2. Menjalankan asuhan keperawatan sesuai SOP.
3. Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang
ditampakkan atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai
melakukan tindakan keperawatan.

Gambar 7 Contoh SOP

4. Menggobservasi atau mengamati langsung perubahan yang terjadi pada pasien dan
keluarga.

Gambar 8 Observasi Keadaan Pasien

8
5. Memeriksa laporan apakah asuhan keperawatan yang direncanakan dan yang
dilaksanakan sesuai.
6. Memberi tahukan semua informasi tentang pasien untuk melanjutkan, memodifikasi, atau
menghentikan tindakan keperawatan.
7. Menilai keefektifan terhadap semua tindakan yang telah diberikan.
8. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan RS (SPRS).
9. Inspeksi dan pengujian
Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai keadaan K3 secara umum dan tidak
terlalu mendalam. Inspeksi K3 di rumah sakit dilakukan secara berkala, terutama oleh
petugas K3 rumah sakit sehingga kejadian PAK dan KAK dapat dicegah sedini mungkin.
Kegiatan lain adalah pengujian baik terhadap lingkungan maupun pemeriksaan terhadap
pekerja berisiko seperti biological monitoring (pemantauan secara biologis).
10. Melaksanakan audit K3
Audit K3 meliputi falsafah dan tujuan, administrasi, dan pengelolaan, karyawan dan
pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan
program pendidikan, serta evaluasi dan pengendalian. Tujuan audit K3, yaitu:
a. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan, dan keselamatan.
b. Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
c. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial serta pengembangan
mutu.
11. Perbaikan dan pencegahan didasarkan atas hasil temuan dari audit, identifikasi, dan
penilaian risiko direkomendasikan kepada manajemen puncak.
12. Tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen secara berkesinambungan untuk
menjamin kesesuaian dan keefektifan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sangat penting bagi petugas kesehatan,
khususnya perawat. Dimana K3 ini bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat
kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko dan hazard akibat
faktor yang merugikan kesehatan, dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Dalam hal ini
perawat yang berprofesi sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada klien atau pasien pun
penting untuk menerapkan konsep K3 dalam memberikan asuhan, salah satunya dengan
menerapkan upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap
implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan.

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Jalannya proses
implementasi harus mendukung keselamatan pasien. Perawat saat melakukan proses
implentasi harus bahwa tindakan yang akan dilakukan adalah tindakan yang tepat. Perawat
juga harus mampu menilai kemampuan secara pribadi dalam melaksanakan proses
impelentasi agar tidak terjadi kesalahan saat memberikan tindakan pada pasien.

Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini perawat
menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. Proses
evaluasi merupakan cermin bagi seorang perawat terhadap setiap tindakan yang telah
dilakukannya. Jika pada saat melakukan proses evaluasi perawat menemukan tindakan atau
kejadian yang salah, maka hal-hal tersebut dapat segera diperbaiki sehingga mencegah
terjadinya kondisi buruk pada pasien serta menjaga keselamatan pada pasien. Oleh karena
itu, proses keperawatan sangat berhubungan dengan patient safety atau keselamatan pasien.
Proses tersebut dikatakan berhubungan karena apabila seorang perawat melakukan

10
kesalahan saat menjalani salah satu proses keperawatan dalam menangani pasien, maka
kesalahan tersebut akan memungkinkan timbulnya kecelakaan kerja yang dapat mengancam
keselamatan pasien.

3.2 Saran
Perawat perlu diberikan pelatihan keselamatan kesehatan kerja di rumah sakit dan
meningkatkan pengetahuan perawat tentang APD maupun SOP tindakan pemberian asuhan
keperawatan, sehingga dapat meminimalisir insiden yang akan terjadi. Serta perawat juga
perlu mengetahui upaya dalam meminimalisir risiko dan hazard pada tahap-tahap asuhan
keperawatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Firawati. 2012. Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUD Solok. Jurnal Keselamatan
Pasien., 6 (2)., Hal 74-77.

Prasetyo, Erwan Henri., dkk. 2018. Analisis Hira (Hazard Identification and Risk Assessment)
pada Instansi x di Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (5), 45-58.

Putri, Sentya., Santoso., Rahayu, Endang, Purnawati. 2018. Pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja Perawat Rumah Sakit. Jurnal
Endurance., 3 (2).

Ramdan, Iwan M., dkk. 2017. Analisis Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada
Perawat. Jurnal Kesehatan., Vol 5 (3).

Restuputri, D. P. 2015. Analisis Kecelakaan Kerja dengan Menggunakan Metode Hazard and
Operability Study (HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri., 14 (1)., Hal. 77-87.

Heni. 2019. Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Tahap Asuhan
Keperawatan. Stikesypib: Majalengka.

Wulan F. H. 2019. Analisis Faktor Risiko dan Hazard dalam Implementasi Keperawatan. Skripsi
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah: Purwokerto.

12

Anda mungkin juga menyukai