Anda di halaman 1dari 4

NARASI

OPENING

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat siang bapak ibu puji dan syukur kita panjatkan atas terlaksananya seminar proposal
hari ini

Kepada yang terhormat Dewan Seminar Proposal

Ibu liberty, S.E., M.A selaku Ketua/Moderator

Ibu Hermanita, S.E., M.M selaku Pembahas 1

Ibu Era Yudistira, M.Ak selaku Pembahas 2

Bapak David Ahmad Yani, M.M selaku Sekertaris

Serta Ibu Carmidah, M.Ak selaku Petugas

Senin, 26 April 2021 saya akan menjelaskan dan mempresentasikan rancangan


proposal saya yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI
PRODUK PEMBIAYAAN CICILAN EMAS DI BSI KC METRO SUDIRMAN”

LATAR BELAKANG

Hal Yang melatar belakangi proposal ini adalah melonjaknya harga atau naiknya
harga emas secara signifikan akibat dari isu ekonomi politik dan pandemi.

Berawal dari pengamatan Riwayat harga dollar bulanan pada website


id.investing.com mencatat mengalami kenaikan pada tahun 2018 kisaran 13.387 hingga
15.200 dan 2020 kisaran 13.650 hingga 16.300. hal tersebut jelas mempengaruhi harga
emas yang mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2020 hingga mencapai Rp. 1.065.000
per gram. Melalui hal tersebut safir senduk dalam wawancara salah satu stasiun tv
mengungkapkan bahwa orang orang akan cenderung untuk menjual emas dari pada
membeli. Hal tersebut dikarenakan ketidakpastian harga dimana harga emas tidak akan
anjlok dalam waktu dekat namun akan berangsur-angsur turun dan dapat naik drastis dalam
waktu dekat.
Hal tersebut terbukti bahwa harga emas mulai berangsur-angsur turun usai
mencapai rekor harga tertinggi. namun, sebaliknya di BSI KC Metro Sudirman yang memiliki
produk pembiayaan cicilan emas dengan berpedoman pada fatwa dewan Syariah nasional
No 77 tentang jual beli emas secara tidak tunai, justru penjualan emas mengalami kenaikan
setiap tahun nya berdasarkan wawancara peneliti mancatat pada tahun 2018 terdapat 69
nasabah, tahun 2018 terdapat 57 nasabah, 2019 terdapat 67 nasabah, dan tahun 2020
terdapat 154 nasabah.

Menurut ibu Ery Suryanika selaku Pawning Sales Officer ditengah sulit nya
melakukan pemasaran dan persepsi masyarakat yang berbeda BSI tetap dapat
meningkatkan penjualan nya, tercatat pada tahun 2017 menyalurkan sebesar 797 juta
rupiah, tahun 2018 sebesar 892 juta rupiah, 2019 sebesar 939 juta rupiah dan pada tahun
2020 mengalami kenaikan signifikan yaitu sebesar (2.311.000.000).

Dalam wawancara kepada bapak rijan rinanto selaku Retail Sales Executive kunci
dalam peningkatan penjualan tersebut adalah melakukan penjualan secara masif untuk
memperkenalkan produk dan memikat minat melalui pemasaran yang dilakukan dilapangan
dengan minim kontak langsung. Sehingga pemasaran produk cicilan emas tetap dapat
dilaksanakan dengan menimbang kendala-kendala yang timbul.

Pada dasaranya bank Syariah memiliki peran sebagai pihak yang mempunyi produk
dan jasa yang diawali rancangan yang tentu sesuai dengan hukum islam kemudian
dipasarkan kepada calon nasabah atau pangsa pasar yang Sebagian besar adalah muslim.
Oleh karenanya, perilaku konsumen dalam memiliki dan membeli produk atau jasa menjadi
dasar bank Syariah untuk melaksanakan kegiatan peningktan operasional. Oleh karena itu,
efektivitas kinerja dan kualitas produk di bank Syariah dapat meningkat.

Hal tersebut juga disebutkan dalam wawancara nasabah yang tidak disebutkan
identitasnya alasan dalam berminat dan membeli produk yaitu untuk berinvestasi yang
mendapatkan informasi produk melalui media sosial BSI, minat tersebut timbul karena
dapat mencicil emas dengan angsuran tetap meskipun harga emas berubah setiap
waktunya.
Banyak aspek pemasaran yang dapat meningkatkan pemassaran. Marketing mix
adalah suatu strategi yang dipergunakan dalam melihat keinginan yang merupakan harapan
target pasar. Marketing Mix memiliki beberapa bagian yaitu produk, harga, promosi, saluran
distribusi, partisipan, process, lingkungan fisik, dan minat beli ulang. kemudian, melalui
aspek tersebut dapat dilihat strategi pemasaran produk cicilan emas yang sesuai untuk
meningkatkan minat beli

Sehingga dari latar belakang tersebut saya mengambil 2 rumusan masalah yang pertama

1. Bagaimana Minat Beli Produk Pembiayaan Cicilan Emas Di Bank Syariah Indonesia Kc
Metro Sudirman?

2. Bagaimana Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Beli Produk


Pembiayaan Cicilan Emas Di Bank Syariah Indonesia Kc Metro Sudirman?

Setelah latar belakang dan rumusan masalah ditentukan pada tahap selanjutnya
yaitu tahap tinjauan Pustaka saya melakukan studi literatur dengan meninjau 3 penelitian
terdahulu yang memiliki relevensi dan konseskuensi studi dimana dari ke tiga penelitian ini
saya simpulkan yaitu secara garis besar penelitian tersebut memiliki persamaan alat yang
digunakan yaitu tentang marketing mix. Sehingga penelitian tersebut bisa dijadikan bahan
data sekunder pada penelitian ini.

Kemudian untuk memperkuat teori pada penelitian ini saya menggunakan beberapa
teori yaitu:

1. Teori Strategi dari Marrus

2. Teori Strategi pemasaran dari Chandra

3. Teori Buran Pemasaran menurut Kotler dan Keller

4. Teori minat beli menurut Schiffman dan Kanuk serta Kotler


METODOLOGI PENELITIAN

Untuk metode penelitian nya saya menggunakan jenis penelitian yaitu field Research
atau penelitian lapangan yang bertempat di bank Syariah Indonesia kc metro Sudirman yang
berlamatkan di jalan jendral Sudirman no 43 E-F Kelurahan imopura kecamatan metro
pusat.
Untuk sifat penelitian ini saya menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif dimana
dilakukan untuk mengemukakan fakta dan data sehingga dapat dirumuskan masalah dari isu
yang dijelaskan dari latar belakang yaitu penerapan startegi pemasaran dalam
meningkatkan minat beli produk pembiayaan cicilan emas di bsi kc metro Sudirman.
Setelah itu saya mengumpulkan data dengan data primer dari hasil wawancara yaitu
dari ibu Ery Suryanika selaku Pawning Sales Officer, bapak Rijan Rinanto Selaku Ritail Sales
Executive dan Bapak ibu nasabah Bank tersebut.
Dari data primer tersebut saya menggunakan Teknik non probability sampling
dengan jenis purposive sampling dengan ketentuan kriteria yaitu pada usia produktif kerja
30-40 tahun karena pada usia tersebut terwawancara dirasa lebih bijak dalam membeli
emas dan memiliki propek investasi jangka Panjang. Serta menggunakan data sekunder dari
studi Pustaka baik jurnal atau buku yang relevan.
Dalam penugmpulan data saya menggunakan Teknik wawancara yang betujuan
untuk menadapatkan sistem/upaya yang diterapkan bank yang terkandung dalam marketing
mix dan minat beli nasabah yang bertujuan untuk melihat kemuan dan pengecekan
pemasaran yang telah dilakukan.

Kemudian saya juga menggunakan Teknik dokumentasi yang bertujuan untuk


memberoleh data dari alat atau perlengkapan pendukung seperti brosur simulasi hingga
buku sejarah bank.

Dan yang terakhir adalah menganalisa minat beli dan strategi pemasaran
menggunakan Teknik berfikir induktif sehingga dapat ditarik kesimpulan umum mengenai
permasalahan yang di angkat.

Baik demikian presentasi proposal penelitian saya, terima kasih kepada bapak ibu
dewan seminar, saya kembalikan ke moderator, kurang lebih nya mohon maaf

Wassalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai