Anda di halaman 1dari 19

Tanda Kiamat

Dijelaskan Melalui 14 Hadits Shohih

TANDA-TANDA KIAMAT – Ini merupakan sesuatu yang pasti namun tak seorang pun
yang mengetahui kapan datangnya. Hanya Allah sajalah yang mengetahui kapan hari kiamat
terjadi.

Namun, banyak keterangan yang memberikan penjelasan tentang tanda-tanda kiamat. Berikut


ini merupakan tanda-tanda kiamat yang berdasarkan hadist Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wassalam.

Ngga ada salahnya kamu tonton penjelasan ustadz satu ini, kamu akan tercengang dengan
fakta-fakta yang beliau ungkap melalui penjelasannya.
Tanda Kiamat Penaklukan Yerusalem
 Kisruh Yerusalem Dan Tanda Kiamat Sudah Dekat

Di antara tanda-tanda Kiamat adalah


Penaklukan Baitul Maqdis. Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu,
beliau berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫س‬ ِ ‫) فَ ْت ُح بَ ْي‬:‫ (فَ َذ َك َر ِم ْن َهـا‬...‫سا َع ِة‬


ِ ‫ت ا ْل َم ْق ِد‬ ِ ‫ستًّا بَيْنَ يَد‬
َّ ‫َي ال‬ ِ ‫ا ْع ُد ْد‬.

‘Ingatlah (wahai ‘Auf) ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....’” (Lalu beliau
menyebutkan salah satunya), “Penaklukan Baitul Maqdis.”(HR Bukhari)

Kembalinya kaum Yahudi ke Palestin sebagai tanda bahwa kiamat telah dekat, karena setelah
mereka kembali, tidak lama setelah mereka berkuasa di Palestin kaum muslimin akan
memerangi mereka dan baitul Maqdis ditaklukkan kembali oleh kaum muslimin,
sebagaimana hadist.

َ‫سلِ ُمون‬ ْ ‫سلِ ُمونَ ا ْليَ ُهو َد فَيَ ْقتُلُ ُه ْم ا ْل ُم‬ ْ ‫سا َعةُ َحتَّى يُقَاتِ َل ا ْل ُم‬ َّ ‫سلَّ َم قَا َل اَل تَقُو ُم ال‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫سو َل هَّللا‬ُ ‫عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ َأنَّ َر‬
ُ‫ي َخ ْلفِي فَتَ َعا َل فَا ْقتُ ْله‬ ٌّ ‫سلِ ُم يَا َع ْب َد هَّللا ِ َه َذا يَ ُهو ِد‬ْ ‫ي ِمنْ َو َرا ِء ا ْل َح َج ِر َوالش ََّج ِر فَيَقُو ُل ا ْل َح َج ُر َأ ْو الش ََّج ُر يَا ُم‬ ُّ ‫َحتَّى َي ْختَبَِئ ا ْليَ ُهو ِد‬
‫ِإاَّل ا ْل َغ ْرقَ َد فَِإنَّهُ ِمنْ ش ََج ِر اليَ ُهو ِد‬
ْ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa


sallam bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi,
lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim,
wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali
(pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

Allahuakbar, penghujung dunia semakin dekat. Perbanyakkan ibadah kepada Allah dan
banyakkan membaca Surah Al Kahfi setiap hari jumaat. Jika tidak mampu membaca habis,
baca lah 10 ayat terawal dan 10 ayat terakhir.
Yerusalem adalah nama yang tidak asing lagi di hati umat Kristen, Yahudi dan Muslim
selama beberapa abad berbagi area dan sejarah perselisihan. Dalam bahasa ibrani disebut
Yerushalayim dan al-Quds dalam bahasa Arab yang merupakan salah satu kota tertua di
dunia.

Di masa lalu, kota ini pernah ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali selama beberapa
kali dan meninggalkan sebuah bagian berbeda.

Ketika wilayah ini menjadi fokus dari berbagai cerita mengenai perbedaan dan konflik antara
orang yang berbeda agama, mereka bersatu dalam menghormati tanah yang suci ini. Kota ini
memiliki arsitektur bersejarah dan terdapat pembagian wilayah bagi Kristen, Muslim, Yahudi
dan Armenia.

Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa Auf bin Malik r.a. berkata,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Aku menghitung 6 hal menjelang
hari kiamat.” Baginda Rasulullah menyebutkan salah 1 di antaranya, yaitu penaklukan
Yerusalem. ” dalam Sahih Bukhari.

Wilayah Muslim merupakan yang terbesar diantara yang lain dan terdapat tempat suci Masjid
al-Aqsa serta dataran tinggi yang dikenal sebagai Haram al-Sharif oleh umat Islam.

Masjid ini merupakan tempat suci ketiga bagi Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan
Masjid Nabawi di Madinah. Umat Muslim yakin Nabi Muhammad ke Yerusalem dari
Mekkah ketika melakukan perjalanan malam yang disebut Isra Mi’raj.

Tanda Kiamat Zina Merajalela

Perubahan zaman sangat pesat dan manusia semakin banyak berbuat kerusakan. Teknologi
semakin maju, semakin banyak pula maksiat di mana-mana. Itulah yang terjadi di zaman kita
saat ini.

Hal ini dapat kita saksikan dari bagaimana seorang wanita dalam menggunakan busana. Ada
wanita yang memakai pakaian tanpa penutup kepala. Ada pula yang suka memakerkan
betisnya. Pada akhir zaman perbuatan zina pun tersebar di mana-mana.

Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadist

“Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang seenaknya melakukan persetubuhan


seperti himar(keledai). Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.”
Mungkin saat ini kita sering mendengar berita baik di televisi maupun surat kabar bahwa
banyak sekali kasus perzinaan. Jika berdasarkan hadist di atas, ini merupakan salah satu tanda
hari kiamat akan segera datang.
Ciri dan Tanda Kiamat Merajalelanya Alat Musik

Tanda kiamat

 ini telah banyak bermunculan pada zaman-zaman sebelumnya dan sekarang lebih banyak
lagi. Alat-alat musik telah muncul di zaman ini dan menyebar dengan penyebaran yang
sangat luas serta banyak para penyayi wanita.

Ada sebuah hadist yang menerangkan bahwa di akhir zaman akan terjadi bencana longsor,
kerusuhan dimana-mana dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh merajalelanya musik.

“Pada akhir zaman akan terjadi longsor, kerusuhan dan perubahan muka. “Ada yang
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam;” Wahai Rasulullah bilakah hal
ini terjadi?” Beliau menjawab, “Apabila telah merajalela bunyian (musik) dan penyanyi-
penyanyi wanita.” (H.R. Ibnu Majah)

Ini sudah sangat jelas. Dimanapun kita berada, akan terdengar suara musik. Terlebih di
televisi, acara musik dari pagi hingga malam non-stop.
Menghias Masjid dan Membanggakannya

“Di antara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegahan dalam mendirikan
masjid” – H.R. Nasai.

Lihatlah di sekitar kita, banyak sekali masjid dibangun dengan bermegah-megahan. Namun
ketika waktu datang sholat, sedikit sekali yang sholat berjamaah.

Jika masjid-masjid telah dihiasi, yang tersisa hanyalah dinding dinding dan perhiasannya.
Padahal semua itu akan musnah ketika terjadi kiamat nanti. Namun semua ini memang sudah
ketetapan Allah SWT.
Tanda-tanda Kiamat Munculnya Kekejian

“Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan
hubungan silaturrahimdan sikap yang buruk dalam bertetangga.” H.R. Ahmad dan Hakim

Hal ini pun sudah banyak terjadi di sekitar kita. Bahkan kita sering mendengar berita tentang
ayah yang memperkosa anaknya, anak yang tega membunuh orang tuanya dan lain
sebagainya. Ini juga tanda kiamat sudah dekat.

Dalam hal ini akhlak harus ditanamkan sedini mungkin pada anak-anak agar tidak terjerumus
kepada hal kemaksiatan. Lingkungan yang baik juga dapat mempengaruhi pola pikir yang
baik dan tindakan yang baik pula dan sebaliknya jika lingkungan di sekitar kita buruk maka
akan kita bisa terbawa dampak buruknya.
Hilangnya Ilmu dan Tersebar Kebodohan

“Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik & ahli
agama di muka bumi, maka tidak ada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina
dan buruk yang tidak mengetahui yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.”
H.R. Ahmad

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar kabar meninggalnya ulama secara berturut-turut. Ada
yang karena sakit, dibunuh, kecelakaan dan sebagainya. Namun, kejadian ini masih belum
seberapa dengan fenomena ketika dunia sudah menghampiri hari terakhirnya.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan
Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya
menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu
dihilangkan.’”

Para ulama menafsirkan, bahwa diangkatnya ilmu bukan terjadi begitu saja, akan tetapi
ulama-ulama dan kaum muslimin yang baik akan diwafatkan oleh Allah SWT, sehingga
tidaklah tersisa di muka bumi ini melainkan orang-orang bodoh tentang agama dan munafik.
Maka, fatwa-fatwa yang tersebar di kalangan kaum muslimin ketika itu adalah fatwa dari
ulama-ulama jahat yang mengharapkan sedikit harta dunia.
Orang yang Bodoh dan Tidak Amanah Mendapat Posisi Terhormat

“Di antara tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka ‘bin
Luka’ (orang yang bodoh dan hina). Maka orang yang paling baik ketika itu adalah orang
yang beriman yang diapit oleh 2 orang mulia ” H.R. Thabrani.

Mari lihat di sekitar kita saat ini. Banyaknya koruptor dan orang-orang bodoh yang
menduduki kursi penting di dalam negara ini adalah bibit dari parahnya kondisi krisis
kepimimpinan di akhir zaman. Di dalam hadits yang lainnya, disebutkan bahwa kondisi
pemimpin menggambarkan kondisi rakyat yang dipimpinnya tersebut. Itu artinya, masyarakat
ketika itu pun sudah tidak lagi peduli bagaimana pun pemimpinnya.

Kondisi ini juga sudah mulai terlihat di sebagian masyarakat kita. Mereka tidak lagi peduli
siapa saja yang memimpinnya di DPR ataupun Presiden. Asalkan mereka diberikan “uang
saku” ketika masa pemilu, maka yang memberi paling besar itulah yang akan dipilih.

Maka, jangan heran bahwa kondisi masyarakat dan pemimpin di akhir zaman nanti akan
sangatlah parah, bahkan lebih parah daripada kondisi kita yang sudah parah ini. Barangkali,
ini merupakan salah satu diantara tanda-tanda menjelang hari kiamat yang sangat mengerikan
itu.
Mengucapkan Salam Kepada Orang yang Dikenalnya Saja

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mau
mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalnya saja.” H.R. Ahmad.

Kita semua memahami bahwa setiap muslim itu bersaudara. Akan tetapi, nampaknya itu
masih dalam sebatas teori, dan belum kita praktekkan. Salah satu cara praktek adalah
dengan mengucapkan salam kepada sesama muslim, hal inilah yang terjadi di kehidupan
sosial para pendahulu kita yang shalih.

Selain salam, mereka biasanya juga akan mendo’akan orang yang ditemuinya tersebut dengan
do’a-do’a kebaikan lainnya. Kondisi umat Islam yang sudah jarang mengucapkan salam
kepada muslim yang tidak dikenalnya hampir terjadi di seluruh negara-negara Islam,
termasuk negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia tercinta ini.

Padahal, seringnya mengucapkan salam kepada muslim merupakan indikasi kecintaan kepada
mereka. Apabila salam saja tidak, apalagi hal-hal yang lainnya, seperti mendo’akan,
membantu jika kesusahan dan sebagainya. Bahkan, sekarang ini kondisi umat Islam seakan
diadu domba dengan berbagai pertikaian yang terjadi diantara mereka.
Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. “Di antara tanda-tanda telah hari kiamat adalah akan
muncul pakaian-pakaian wanita dan ketika mereka memakainya keadaannya seperti
telanjang”.

Para ulama menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi


telanjang adalah para wanita yang memakai baju atau rok, akan tetapi tembus pandang.

Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah mereka memakai pakaian,
akan tetapi pakaiannya tersebut “tersobek” dengan sengaja hingga menampakkan auratnya
demi mengundang syahwat lelaki, seperti banyak yang terjadi di pramugari-pramugari
maskapai kelas atas.

Ada lagi yang mengatakan bahwa mereka ini adalah wanita-wanita yang memakai pakaian
ketat, sehingga bentuk tubuh badannya terlihat amat jelas. Kondisi wanita yang berpakaian
namun telanjang ini tentunya akan memancing syahwat lelaki. Maka, apabila itu sudah
terjadi, tidak akan heran apabila akan banyak terjadi perzinahan bahkan di tempat umum,
sebagaimana diriwayatkan hadits yang lainnya.
Pada masa kita sekarang ini, sudah banyak wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang.
Tinggal tunggu masanya akan tiba masyarakat sudah tidak asing lagi dengan perzinahan dan
mereka pun melakukannya di tempat umum tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Bulan Sabit Terlihat Besar

“Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah menggelembung (membesarnya)
bulan sabit.” H.R. Thabrani.

Mengenai hal ini, kita belum tahu hakikat penjelasannya.


Banyak Dusta dan Tidak Tepat dalam Menyampaikan Berita

“Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu
dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar
oleh ayah kamu sebelumnya, karena itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak
menyesatkanmu dan memfitnahmu.” H.R. Muslim

Teknologi semakin canggih, informasi semakin cepat tersebar. Namun tak jarang, informasi
yang tersebar itu merupakan berita bohong, pengalihan isu bahkan hal yang sebaliknya.
Banyak Saksi Palsu dan Menyimpan Kesaksian yang Benar

“Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan
disembunyikan kesaksian yang benar.” H.R. Ahmad

Saat ini orang-orang takut untuk berkata jujur. Entah itu karena diancam ataupun karena
kekerabatan.
Negara Arab Menjadi Padang Rumput dan Sungai

“Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan
sungai-sungai” H.R. Muslim.
Mewarnai Rambut dengan Warna Hitam

“Pada akhir zaman akan muncul suatu kaum yang mencelupi rambut mereka dengan warna
hitam seperti ‘bulu merpati’ yang mereka itu tidak akan mencium bau surga.” H.R. Abu Daud
dan Nasai.

Di dunia ini banyak sekali orang yang ingin tampil ganteng dan cantik. Bahkan demi terlihat
muda, berani membayar mahal.
Munculnya Dajjal
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang
ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratanya ujian yang akan dihadapi manusia.

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,

‫ق َأ ْكبَ ُر ِمنَ الد ََّّجا ِل‬


ٌ ‫سا َع ِة َخ ْل‬ ِ ‫َما بَيْنَ َخ ْل‬
َّ ‫ق آ َد َم ِإلَى قِيَ ِام ال‬

“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya
(cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946) An Nawawi rahimahullah
menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar
daripada fitnah Dajjal.”[2]

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang
berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,

ٌ ُ‫ لَقَ ْد َأ ْن َذ َر ن‬، ُ‫ َو َما ِمنْ نَبِ ٍّى ِإالَّ َأ ْن َذ َرهُ قَ ْو َمه‬، ُ‫ِإنِّى ُأل ْن ِذ ُر ُك ُموه‬
َ‫ تَ ْعلَ ُمون‬، ‫ َولَ ِكنِّى َأقُو ُل لَ ُك ْم فِي ِه قَ ْوالً لَ ْم يَقُ ْلهُ نَبِ ٌّى لِقَ ْو ِم ِه‬، ُ‫وح قَ ْو َمه‬
‫س بَِأ ْع َو َر‬َ ‫ َوَأنَّ هَّللا َ لَ ْي‬، ‫َأنَّهُ َأ ْع َو ُر‬

“Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah
menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah
mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah
dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya
sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta“. (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ٌ ‫ َوِإنَّ بَيْنَ َع ْينَ ْي ِه َم ْكت‬، ‫س بَِأ ْع َو َر‬


‫ُوب َكافِ ٌر‬ َ ‫َما بُ ِع َث نَبِ ٌّى ِإالَّ َأ ْن َذ َر ُأ َّمتَهُ اَأل ْع َو َر ا ْل َك َّذ‬
َ ‫ َوِإنَّ َربَّ ُك ْم لَ ْي‬، ‫ َأالَ ِإنَّهُ َأ ْع َو ُر‬، ‫اب‬

“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta
sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian
tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)
Dalam sebuah hadits shahih, dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫يا أيها الناس ! إنها لم تكن فتنة على وجه األرض منذ ذرأ هللا ذرية آدم أعظم من فتنة الدجال و إن هللا عز و جل لم يبعث‬
‫نبيا إال حذر أمته الدجال و أنا آخر األنبياء و أنتم آخر األمم و هو خارج فيكم ال محالة‬

“Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di
muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang
diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah
Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling
terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah
kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dajjal Dinamakan Al Masih


Dajjal dinamakan Al Masih karena salah satu matanya terusap/ tertutup (artinya: buta
sebelah). Disebutkan pula bahwa ia dinamakan Al Masih karena dia mengusap/ melewati
bumi selama empatpuluh hari.[3]

Al Masih sendiri kadang ditujukan pada orang yang shidiq (jujur) yaitu ‘Isa ‘alaihis salam
dan kadang pula Al Masih dimaksudkan untuk orang yang sesat lagi dusta yaitu Dajjal yang
matanya buta sebelah.[4]

Berita Tentang Kemunculan Dajjal adalah Berita Mutawatir


Sebagian hadits mengenai Dajjal telah dikemukakan di atas. Sebagian lainnya akan kita
temukan pada bahasan selanjutnya mengenai Dajjal. Intinya, semua hadits-hadits tersebut
menunjukkan bahwa di akhir zaman, akan muncul Dajjal. Berita tentang Dajjal ini
diriwayatkan dalam riwayat yang amat banyak, sampai derajat mutawatir. Hadits-hadits yang
membicarakan tentang Dajjal pun berasal dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Oleh karena
itu, orang yang meragukan tentang hal ini, dialah yang sungguh aneh.

Al Qodhi mengatakan, “Hadits-hadits yang disebutkan oleh Imam Muslim dan selainnya
mengenai kisah Dajjal benar-benar sebagai hujjah bagi madzhab yang berada di atas
kebenaran bahwa Dajjal benar adanya. Dajjal adalah benar-benar manusia. Allah
mendatangkannya untuk menguji para hamba-Nya. Allah memberikan pada Dajjal berbagai
ilahiyah (ketuhanan), yaitu dengan menghidupkan mayit yang sebelumnya ia matikan,
menumbuhkan tanaman, menyuburkan tanah dan kebun, menjadikan api dan dua macam
sungai. Kemudian Dajjal pun akan mengeluarkan berbagai macam perbendaharaan di dalam
bumi, ia akan menurunkan hujan dari langit, dan tanah pun akan tumbuh tanaman. Ini semua
dilakukan atas kuasa dan kehendak Allah. Kemudian setelah itu, Allah Ta’ala membuat ia
tidak bisa berbuat apa-apa. Namun tidak ada yang bisa membunuh Dajjal dan
menghancurkan berbagai urusannya melainkan ‘Isa ‘alaihis salam. Allah pun akhirnya
mengokohkan hati orang beriman. Inilah madzhab Ahlus Sunnah, keyakinan para pakar
hadits, para fuqoha dan para ulama peneliti lainnya.”[5]
Mengapa Berita Tentang Dajjal Tidak Disebutkan dalam Al Qur’an?
Ada beberapa versi jawaban yang dapat diberikan dalam hal ini:
Pertama, Allah Ta’ala berfirman,

ً ‫ت َربِّكَ اَل يَ ْنفَ ُع نَ ْف‬


‫سا ِإي َمانُ َها‬ ُ ‫يَ ْو َم يَْأتِي بَ ْع‬
ِ ‫ض آيَا‬

“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada
dirinya sendiri.” (QS. Al An’am: 158). Padahal dalam hadits disebutkan,

ْ‫ب َأ ْو ِمن‬
ِ ‫س ِمنَ ا ْل َم ْغ ِر‬
ِ ‫ش ْم‬ ً ‫ث ِإ َذا َخ َر ْجنَ (لَ ْم يَ ْنفَ ْع نَ ْف‬
َّ ‫سا ِإي َمانُ َها لَ ْم تَ ُكنْ آ َمنَتْ ِمنْ قَ ْب ُل) اآليَةَ الد ََّّجا ُل َوالدَّابَّةُ َوطُلُو ُع ال‬ ٌ َ‫ثَال‬
‫َم ْغ ِربِ َها‬

“Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang
sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau
dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih). Hadits ini menunjukkan adanya korelasi dengan ayat di
atas, sehingga sangat tepat sekali menunjukkan adanya Dajjal di akhir zaman.

Kedua, Al Qur’an sendiri mengisyaratkan bahwa ‘Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman
seperti pada firman Allah Ta’ala,

ِ ‫َوِإنْ ِمنْ َأ ْه ِل ا ْل ِكتَا‬


‫ب ِإاَّل لَيُْؤ ِمنَنَّ ِب ِه قَ ْب َل َم ْوتِ ِه‬

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya.” (QS. An Nisa’: 159). Dan pada firman Allah Ta’ala,

َّ ‫َوِإنَّهُ لَ ِع ْل ٌم لِل‬
‫سا َع ِة‬

“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS.
Az Zukhruf: 61). Jika benar Isa akan turun di akhir zaman dan misi beliau adalah membunuh
Dajjal, maka cukup dengan kita menyebut turunnya Isa, itu menandakan akan munculnya
Dajjal. Apalagi antara Isa dan Dajjal sama-sama disebut Al Masih.

Inilah di antara alasan mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an sebagaimana
diterangkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani.[6]

Alasan ketiga yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.


Ketiga: Berita tentang Dajjal juga sudah disebutkan dalam ayat Al Qur’an,

ِ ‫س َولَ ِكنَّ َأ ْكثَ َر النَّا‬


َ‫س اَل َي ْعلَ ُمون‬ ِ ‫ض َأ ْكبَ ُر ِمنْ َخ ْل‬
ِ ‫ق النَّا‬ ِ ‫ت َواَأْل ْر‬
ِ ‫س َما َوا‬ ُ ‫لَ َخ ْل‬
َّ ‫ق ال‬

“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ghofir/Al Mu’min: 57) Yang dimaksud
dengan penciptaan manusia di sini adalah Dajjal. Sebagaimana yang mendukung hal ini
adalah hadits,

‫ق َأ ْكبَ ُر ِمنَ الد ََّّجا ِل‬


ٌ ‫سا َع ِة َخ ْل‬ ِ ‫َما بَيْنَ َخ ْل‬
َّ ‫ق آ َد َم ِإلَى قِيَ ِام ال‬

“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya
(cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Mengenai surat Ghofir ayat 57, Al Baghowi mengatakan, “Sebagian ulama mengatakan:
yaitu yang lebih besar dari ujian dari Dajjal. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya, yaitu orang Yahudi yang selalu memperdebatkan tentang Dajjal.”[7]

Kita sudah sering mendengar kalau tanda-tanda kiamat besar salah satunya yaitu munculnya
dajjal. Lalu siapakah dajjal itu? Berdasarkan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dajjal
adalah seorang laki-laki, muda, buta sebelah matanya, berkulit merah, tidak punya anak,
tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang dapat dibaca setiap muslim.

Dari Ubadah bin Shomit ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


“Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta
sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan
kepadamu, maka ketahuilah bahwa Tuhanmu Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah
matanya.” (HR. Ahmad)

Turunnya Nabi Isa bin Maryam


Dalil dari Al-Qur-an al-Karim:
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ْ َ‫ق الَّ ِذينَ َكفَـ ُروا ِإلَ ٰى ي‬


‫ـو ِم‬ َ ‫ـو‬ َ ‫ِإ ْذ قَا َل هَّللا ُ َيا ِعي‬
ْ َ‫س ٰى ِإنِّي ُمت ََوفِّيـ َك َو َرافِ ُعـ َك ِإلَ َّي َو ُمطَ ِّه ُر َك ِمنَ الَّ ِذينَ َكفَـ ُروا َو َجا ِعـ ُل الَّ ِذينَ اتَّبَ ُعـو َك ف‬
ُ ْ ْ ‫ََأ‬ َ ُ ْ
َ‫القِيَا َم ِة ۖ ث َّم ِإل َّي َم ْر ِج ُع ُك ْم ف ْح ُك ُم بَ ْينَ ُك ْم فِي َما ُكنتُ ْم فِي ِه تَختَلِفون‬

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: ‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu
kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-
orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang
kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku
memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu ber-selisih padanya.’”
[Ali ‘Imran: 55]
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah: ( ‫) ِإنِّ ْي ُمتَ َوفِّ ْيـــ َك َو َرافِ ُعـــ َك ِإلَ َّي‬
“Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu
kepada-Ku…”
Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk
muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya
ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan sebenarnya
adalah ( َ‫“ )ِإنِّ ْي َرافِ ُع َك ِإلَ َّي َو ُمتَ َوفِّيْك‬Yakni Aku mengangkatmu kepada-Ku dan mewafatkanmu.”
Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kematian tersebut adalah
tidur, sebagaimana firman-Nya ( ‫ي يَتَ َوفَّا ُك ْم بِاللَّ ْي ِل‬
ْ ‫“ ) َو ُه َو الَّ ِذ‬Dan Dia-lah yang menidurkan kalian
di malam hari.” [Al-An’aam: 60]
َ ُ‫“ ) هللاُ يَتَ َوفَّى ْاَأل ْنف‬Allah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, (‫س ِحيْنَ َم ْوتِ َهـا َوالَّتِ ْي لَ ْم تَ ُمتْ فِ ْي َمنَا ِم َها‬
yang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (meme-gang) jiwa (orang) yang belum mati
pada waktu tidurnya.” [Az-Zumar: 42]

2. Firman Allah Azza wa Jalla:

َ ‫اختَلَفُوا فِي ِه لَفِي‬


‫ش ٍّك‬ ُ ْ‫صلَبُوهُ َو ٰلَ ِكن‬
ْ َ‫شبِّهَ لَ ُه ْم ۚ َوِإنَّ الَّ ِذين‬ َ ‫سو َل هَّللا ِ َو َما قَتَلُوهُ َو َما‬ ُ ‫سى ابْنَ َم ْريَ َم َر‬ َ ‫يح ِعي‬ َ ‫س‬ ِ ‫َوقَ ْولِ ِه ْم ِإنَّا قَتَ ْلنَا ا ْل َم‬
‫ِم ْنهُ ۚ َما لَ ُه ْم ِب ِه ِمنْ ِع ْل ٍم ِإاَّل اتِّبَا َع الظَّنِّ ۚ َو َما قَتَلُوهُ يَقِينًا بَ ْل َرفَ َعهُ هَّللا ُ ِإلَ ْي ِه ۚ َو َكانَ هَّللا ُ َع ِزيزًا َح ِكي ًما‬

Setelah keluarnya Dajjal dengan berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian


Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Nabi Isa alaihi salam. Beliau turun ke bumi di suatu
tempat di Suriah, pada sebelah sisi menara putih.

Kedua tangan Nabi Isa alaihi salam diletakan di atas sayap malaikat. Kemudian Nabi Isa
membunuh dajjal dan memerintah di bumi dengan hukum syariat Islam. Pada masa itu dunia
akan damai selama tujuh tahun, kemudian Nabi Isa wafat.
Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
1) Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫صةٌ َأ ْب‬
‫صا ُر الَّ ِذينَ َكفَرُوا يَا َو ْيلَنَا‬ ُّ ‫ب ْال َو ْع ُد ْال َح‬
ِ ‫ق فَِإ َذا ِه َي َش‬
َ ‫اخ‬ ٍ ‫ت يَْأجُو ُج َو َمْأجُو ُج َوهُ ْم ِم ْن ُك ِّل َح َد‬
َ ‫ب يَ ْن ِسلُونَ َوا ْقت ََر‬ ْ ‫َحتَّ ٰى ِإ َذا فُتِ َح‬
َّ ُ َ ٰ
َ‫قَ ْد ُكنَّا فِي َغ ْفلَ ٍة ِمن هَذا بَلْ كنا ظالِ ِمين‬
َ ْ

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari Berbangkit),
maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata,) ‘Aduhai, celakalah
kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-
orang yang zhalim.” [Al-Anbiyaa’: 96-97]
2) Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam kisah-Nya tentang Dzul Qarnain:

َ ‫ُوج َو َمْأج‬
‫ُوج‬ َ ‫ثُ َّم َأ ْتبَ َع َسبَبًا َحتَّ ٰى ِإ َذا بَلَ َغ بَ ْينَ ال َّس َّد ْي ِن َو َج َد ِم ْن دُونِ ِه َما قَوْ ًما اَل يَ َكا ُدونَ يَ ْفقَهُونَ قَوْ اًل قَالُوا يَا َذا ْالقَرْ نَ ْي ِن ِإ َّن يَْأج‬
ْ‫ك خَ رْ جًا َعلَ ٰى َأ ْن تَجْ َع َل بَ ْينَنَا َوبَ ْينَهُ ْم َس ًّدا قَا َل َما َم َّكنِّي فِي ِه َربِّي خَ ْي ٌر فََأ ِعينُونِي بِقُ َّو ٍة َأجْ َعل‬
َ َ‫ض فَهَلْ نَجْ َع ُل ل‬ ِ ْ‫ُم ْف ِس ُدونَ فِي اَأْلر‬
ْ َ ْ ْ ‫ُأ‬ ُ َ َ َّ ُ
‫ص َدفَ ْي ِن قَا َل انفخوا ۖ َحت ٰى ِإذا َج َعلهُ نَارًا قَا َل آتونِي ف ِرغ َعل ْي ِه قِط ًر‬ُ ْ َ َّ ْ
َّ ‫بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم َر ْد ًما آتُونِي زبَ َر ال َح ِدي ِد ۖ َحت ٰى ِإذا َسا َو ٰى بَ ْينَ ال‬
ُ
ً‫ظهَرُوهُ َو َما ا ْستَطَاعُوا لَهُ نَ ْقبًا قَا َل ٰهَ َذا َرحْ َمةٌ ِم ْن َربِّي ۖ فَِإ َذا َجا َء َو ْع ُد َربِّي َج َعلَهُ َد َّكا َء ۖ َو َكانَ َو ْع ُد َربِّي َحقّا‬ ْ َ‫افَ َما ا ْسطَاعُوا َأ ْن ي‬
َ
‫الصُّور ف َج َم ْعنَاهُ ْم َج ْمعًا‬
ِ ُ
‫ْض ۖ َونفِ َخ فِي‬
ٍ ‫ْضهُ ْم يَوْ َمِئ ٍذ يَ ُمو ُج فِي بَع‬ َ ‫َوتَ َر ْكنَا بَع‬

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain). Hingga ketika dia sampai di antara dua
gunung, didapati di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami
pembicaraan. Mereka berkata, ‘Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya’-juj dan Ma’-juj itu
(makhluk yang berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar
engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?’ Dzul Qarnain berkata,
‘Apa yang telah dianugerahkan Rabb-ku kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka
bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku dapat membuatkan dinding
penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga ketika
(potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Dzul
Qarnain) berkata, ‘Tiuplah (api itu).’ Ketika besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia
pun berkata, ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas
itu).’ Maka mereka (Ya’-juj dan Ma’-juj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula)
melubanginya. Dia (Dzul Qarnain) berkata, ‘(Dinding) ini adalah rahmat dari Rabb-ku, maka
apabila janji Rabb-ku sudah datang, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabb-ku
itu adalah benar.’ Kami biarkan mereka (Ya’-juj dan Ma’-juj) di hari itu berbaur antara satu
dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka
semuanya.” [Al-Kahfi: 92-99]

Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Allah memudahkan Dzul Qarnain [1], seorang raja shalih,
untuk membangun sebuah dinding besar agar menjadi penghalang bagi Ya’-juj dan Ma’-juj
yang telah melakukan kerusakan di muka bumi dan di tengah-tengah manusia. Apabila telah
datang waktu yang ditentukan, dan Kiamat telah dekat, maka dinding tersebut akan terbuka
dan Ya’-juj dan Ma’-juj akan keluar dengan sangat cepat, dalam jumlah yang sangat banyak,
tidak ada seorang pun yang mampu menghadapinya, mereka berbaur di tengah-tengah
manusia dan menyebarkan kerusakan di muka bumi.

Ini adalah salah satu tanda dekatnya tiupan sangkakala, hancurnya dunia, dan tegaknya
Kiamat [2], sebagaimana akan dijelaskan dalam beberapa hadits shahih.

b. Dalil-dalil dari as-Sunnah yang shahih Hadits-hadits yang menunjukkan akan keluarnya
Ya’-juj dan Ma’-juj adalah banyak, mencapai derajat mutawatir secara makna, sebagiannya
telah disebutkan dan pada kesempatan ini akan kami ungkapkan sebagian dari hadits-hadits
tersebut, di antaranya:

1). Diriwayatkan dalam ash-Shahiihain dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan, dari Zainab
binti Jahsy Radhiyallahu anhuma, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam datang kepadanya dengan kaget, beliau berkata:
‫ق بِإصْ بَ ِع ِه ْاِإل ْبهَا َم والَّتِي‬ َ ‫ فُتِ َح ْاليَوْ َم ِم ْن َر ْد ِم يَْأجُوْ َج َو َمْأجُوْ َج ِم ْث ُل هَ ِذ ِه‬،‫ب‬
َ َّ‫(و َحل‬ ِ ‫ َو ْي ٌل ِل ْل َع َر‬،ُ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا‬
َ ‫ب ِم ْن َش ٍّر قَ ِد ا ْقتَ َر‬
ُ‫ ِإ َذا َكثُ َر ْالخَ بَث‬،‫ نَ َع ْم‬:‫ك َوفِ ْينَا الصَّالِحُوْ نَ ؟ قَا َل‬ ُ ‫ََأ‬ ُ
ُ ِ‫ يَا َرسُـوْ َل هللاِ ن ْهل‬:‫ فَقلت‬:‫ش‬ ْ ُ ُ ْ ْ َ
ٍ ْ‫تَلِ ْيهَا) فَقَالت زَ ْينَبُ بِنت َجح‬.

Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah dekat, hari ini dinding
penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua
jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang
shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila kejelekan merajalela.’” [3]

2). Diriwayatkan dalam hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu, di dalamnya
diungkapkan:

‫ث هللاُ يَْأجُوْ َج‬ ُ ‫ َويَ ْب َع‬،‫الطوْ ِر‬ ُّ ‫ فَ َحر ِّْز ِعبَا ِديْ ِإلَى‬،‫ت ِعبَادًا لِ ْي الَ يَدَا ِن َأل َح ٍد بِقِتَالِه ْم‬ ُ ْ‫ َأنِّ ْي قَ ْد َأ ْخ َرج‬:‫ِإ َذا َأوْ َحى هللاُ ِإلَى ِع ْي َسى‬
َ‫ لَقَ ْد َكان‬: َ‫آخ ُرهُ ْم فَيَقُوْ لُوْ ن‬ ِ ُّ‫ َويَ ُمر‬،‫ فَيَ ْش َربُوْ نَ َمـا فِ ْيهَا‬،َ‫ط ْب َريَّة‬ ٍ ‫َو َمْأجُوْ َج َوهُ ْم ِم ْن ُكلِّ َح َد‬
َ ‫ فَيَ ُمرُّ َأ َواِئلُهُ ْم َعلَى بُ َحي َْر ِة‬، َ‫ب يَ ْن ِسلُوْ ن‬
ُ‫ فَيَرْ غَب‬،‫َار َأل َح ِد ُك ُم ْاليَوْ َم‬ ‫ْأ‬
ٍ ‫ َحتَّى يَ ُكوْ نَ َر سُ الثَّوْ ِر َأل َح ِد ِه ْم خَ ْيرًا ِم ْن ِماَئ ِة ِد ْين‬،ُ‫ص ُر نَبِ ُّي هللاِ ِع ْي َسى َوَأصْ َحابُه‬ َ ْ‫ َويُح‬،‫بِهَ ِذ ِه َم َّرةً َما ٌء‬
ُ ُ
‫اح َد ٍة؛ ث َّم يَ ْهبِط نَبِ ُّي هللاِ ِع ْي َسى‬ ِ ‫س َو‬ ْ
ٍ ‫ت نَف‬ِ ْ‫ َك َمو‬،‫نَبِ ُّي هللاِ ِع ْي َسى َوَأصْ َحابُهُ فَيُرْ ِس ُل هللاُ َعلَ ْي ِه ُم النَّ َغفَ فِ ْي ِرقَابِ ِه ْم فَيُصْ بِحُوْ نَ فَرْ َسى‬
‫ فَيَرْ غَبُ نَبِ ُّي هللاِ ِع ْي َسى َوَأصْ َحابُهُ ِإلَى‬،‫ض َع ِشب ٍْر ِإالَّ َمَألهُ َزهَ ُمهُ ْم َونَ ْتنُهُ ْم‬ ِ ْ‫ض َمو‬ ِ ْ‫ض فَالَ يَ ِج ُدوْ نَ فِي اَْألر‬ ِ ْ‫َوَأصْ َحابُهُ ِإلَى اَْألر‬
ُ ْ
ُ‫ت فَتَحْ ِملهُ ْم فَتَط َر ُحهُ ْم َحيْث َشا َء هللا‬ ُ ْ
ِ ‫َاق الب ُْخ‬ ‫َأ‬
ِ ‫ فَيُرْ ِس ُل هللاُ طَ ْيرًا َك ْعن‬،‫هللا‬.

“Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-
hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-
hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka datang
dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Tha-
bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di
danau ini dulu pernah ada airnya.’ Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga
pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari
kalian. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, lalu Allah
mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Ya’-juj dan Ma’-juj), akhirnya mereka semua
mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya turun
(dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali
penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabiyullah ‘Isa dengan para
Sahabatnya berdo’a kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya
bagaikan leher unta, lalu burung ter-sebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu
ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah.”[4]

Diriwayatkan oleh Muslim. Dalam riwayat lain ada tambahan -setelah ungkapan- ( ‫لَقَ ْد َكانَ بِهَ ِذ ِه‬
‫) َم َّرةً َما ٌء‬, “Kemudian mereka berjalan sehingga mereka sampai ke gunung al-khamr, yaitu
gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, ‘Kita telah membunuh orang-orang yang ada di
bumi, marilah kita bunuh makhluk yang ada di langit.’ Lalu mereka melemparkan anak panah
mereka ke langit, lalu Allah mengembalikan panah-panah mereka yang telah dilumuri
darah.”[5]

3). Dijelaskan dalam hadits Hudzaifah bin Asid Radhiyallahu anhu ketika menguraikan
tanda-tanda Kiamat, diungkapkan di antaranya, “Ya’-juj dan Ma’-juj.” [6]

4). Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Ketika malam
diisra’kannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berjumpa dengan Ibrahim,
Musa, dan ‘Isa Alaihissallam, lalu mereka membicarakan tentang Kiamat… hingga beliau
bersabda, ‘Maka mereka mengembalikan pembicaraan kepada ‘Isa.’ (Lalu beliau (‘Isa)
menyebutkan terbunuhnya Dajjal, kemudian berkata,) ‘Selanjutnya manusia kembali ke
negeri-negeri mereka, lalu dihadang oleh Ya’-juj dan Ma’-juj yang berdatangan dengan cepat
dari setiap tempat yang tinggi, mereka tidak akan melewati air kecuali meminumnya, tidak
juga melewati sesuatu kecuali menghancurkannya, kemudian mereka (para Sahabat ‘Isa)
meminta pertolongan kepadaku, lalu aku berdo’a kepada Allah, maka Allah membinasakan
mereka. Selanjutnya bumi menjadi bau karena bangkai mereka, kemudian mereka (para
Sahabat ‘Isa) memohon kepadaku, lalu aku berdo’a kepada Allah, akhirnya Allah
mengirimkan hujan dari langit yang membawa dan melemparkan jasad-jasad mereka ke
lautan.” [7]

5). Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam (lalu beliau menuturkan hadits, di dalamnya terdapat ungkapan:)

َ ‫ فَتَرْ ِج ُع َم ْخ‬،‫ َويَفِرُّ النَّاسُ ِم ْنهُ ْم فَيَرْ ُموْ نَ بِ ِسهَا ِم ِه ْم فِي ال َّس َما ِء‬،ُ‫ فَيَ ْستَقُوْ نَ ْال ِميَاه‬،‫اس‬
: َ‫ فَيَقُوْ لُوْ ن‬،‫ضبَةً بِال ِّد َما ِء‬ ِ َّ‫َويَ ْخ ُرجُوْ نَ َعلَـى الن‬
ْ َّ ُ
‫ َوال ِذيْ نَف ِسى‬،‫ فَيُ ْهلِكهُ ْم‬:‫ال‬ ْ ‫َأ‬ ً َ ُ ُ ُ َ
َ َ‫ ق‬.‫ فَيَ ْب َعث هللاُ َعل ْي ِه ْم نَ َغفا فِـي قفَاِئ ِه ْم‬:‫ قَا َل‬.‫ض َو َغل ْبنَا َم ْن فِـي ال َّس َما ِء ق َّوةً َو ُعل ًّوا‬ ِ ْ‫قَهَرْ نَا َأ ْه َل اَْألر‬
‫ َوتَ ْس ُكـ ُر َس َكرًا ِم ْن لُحُوْ ِم ِه ْم‬،‫ض لَتَ ْس َمنُ َوتَ ْبطَ ُر َوتَ ْش ُكـ ُر َش َكرًا‬ ِ ْ‫ ِإ َّن د ََوابَّ اَْألر‬،‫ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه‬.

“Dan mereka keluar menuju manusia, maka mereka mengambil air dan manusia lari
menjauhi mereka. Mereka melemparkan panah-panah mereka ke langit, lalu (panah-panah
tersebut) kembali dengan penuh darah, mereka berkata, ‘Kita telah mengalahkan penghuni
bumi dan telah mengungguli kekuatan dan ketinggian orang-orang yang ada di langit.’”
Beliau bersabda, “Lalu Allah Azza wa Jalla mengutus ulat-ulat di leher-leher mereka.” Beliau
bersabda, “Allah menghancurkan mereka. Demi Rabb yang jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya, sesungguhnya binatang-binatang bumi menjadi gemuk, penuh lemak dan susu,
dan mabuk karena memakan daging mereka.”[8]

Ya’juj dan Ma’juj merupakan dua golongan umat keturunannya Nabi Adam. Mereka adalah
sebuah golongan yang kuat dan tak seorang pun yang mampu melawannya. Keluarnya Ya’juj
dan Ma’juj adalah salah satu dari tanda-tanda kiamat besar. Mereka semua mati setelah Nabi
Isa dan para sahabatnya berdoa memohon kepada Allah.

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi.” (QS. Al Anbiyaa’ 96)
Tiga Peristiwa Longsor

Tanda-tanda kiamat besar lainnya yaitu adanya longsor besar di tiga wilayah, yaitu longsor di
Barat, longsor di Timur dan longsor di Semenanjung Arab.
Munculnya Kabut Asap

Munculnya kabut asap disebut sebagai salah satu tanda kiamat besar. Hal ini berdasarkan
firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia.
Inilah azab yang pedih.” (QS. Ad Dukhoon 10-11)

dan juga hadits Nabi shollallahu alaihi wa sallam,

Dari Abu Hurairah dari Nabi shollallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Bersegeralah
beramal shaleh (sebelum) enam perkara: terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya
(sebelah barat) atau kabut atau Dajjal atau binatang atau kematian atau hari kiamat.” (HR.
Muslim)
Terbitnya Matahari di Barat

Tanda kiamat yang satu sering kita dengar. Ya, hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu
alaihi wa sallam,

Dari Abu Hurairoh, sesungguhnya Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak


akan terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari sebelah barat. Apabila matahari telah
terbit dari sebelah barat maka semua manusia akan beriman, pada hari itu: tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau
dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (Muttafaq alaihi)
Keluarnya Binatang Melata

Menjelang hari kiamat akan muncul binatang melata yang memberikan tanda kepada
manusia. Binatang tersebut menerangi wajah orang beriman dan mengekang hidung orang
kafir.

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari
bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak
yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml 82)

Hal ini juga pernah dijelaskan oleh Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam,

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shollallahu alaihi wa sallambersabda: “Jika telah


keluar tiga perkara maka tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang
belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya:
terbitnya matahari dari sebelah Barat, Dajjal dan binatang melata dari bumi.” (HR. Muslim)
Keluarnya Api yang Menggiring Manusia

Kelak di hari akhir akan muncul api dari Yaman. Api tersebut akan tersebar di seluruh bumi
dan menggiring manusia. Berdasarkan hadits Nabi shollallahu alaihi wa sallam,
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdullah bin Salam ketika masuk Islam, ia bertanya
kepada Nabi shollallahu alaihi wa sallam tentang beberapa masalah. Di antaranya: “apakah
pertama-tama tanda hari kiamat?”

Nabi shollallahu alaihi wa sallam menjawab, “Adapun pertama-tama tanda hari kiamat


adalah adanya api yang menggiring manusia dari Timur ke Barat.” ( HR. Bukhari).
Hari Kiamat Pasti Datang

Dalam Al Quran Allah S.W.T sudah menjelaskan bahwasanya hari kiamat itu dekat

“Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya” … (QS Al
Hajj: 7).

“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya,
melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka
maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik “(QS Al Hijr: 85).

Tampaknya ada beberapa orang yang berargumen bahwa pesan yang disampaikan oleh Al
Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu dan periode zaman itu
sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia.
Kelebihan Akhlakul Islam di Dunia

.Allah mengatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara ikhlas, dengan tidak
menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal
saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak
mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu,
maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS An Nuur: 55).

Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah
yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris
dunia ini.
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh),
bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh” (Surat Al Anbiya’:
105).

“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan
yang takut kepada ancaman-Ku” (Surat Ibrahim: 14)
Terbelahnya Bulan

Dalam Al Qur’an Surat ke-54 disebut juga sebagai ‘Surat Al Qamar.’ Pada bahasa Inggris
kata qamar memiliki arti yaitu bulan. Dalam banyak hal, surat ini menerangkan kehancuran
yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth serta Fir’aun, karena mereka menolak
peringatan para nabi. Berbarengan dengan hal itu, ada pesan yang sangat khusus disampaikan
di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.

“Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.” (QS Al Qamar: 1)

Asal kata ‘terbelah’ yang dipakai pada ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa,
yang memiliki berbagai macam makna. Dalam beberapa tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna
‘terbelah’ lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti ‘membajak’
atau ‘mencangkul’ tanah.

Pada contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:

“Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah
bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-
sayuran.” (QS ‘Abasa: 25-29)

Terlihat jelas bahwa makna yang terkandung syaqqa di sini bukanlah ‘membelah.’ Kata ini
berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.

Jika kita kembali ke tahun 1969, kita bisa melihat beberapa keajaiban Al Qur’an. Berbagai


macam eksperimen yang dikerjakan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 bisa
jadi mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan pada 1.400 tahun yang lalu dalam
Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan.

Sesudah menggali tanah di bulan, mereka melaksanakan berbagai percobaan ilmiah dan


mengumpulkan beberapa contoh batu-batuan dan tanah. Tentu saja sangat menarik
bahwasanya berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.
Kekacauan dan Peperangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka
bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling
membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan
menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada
hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)

Jika kita lihat 14 abad yang lalu. kita lihat beragam peperangan di wilayah tertentu sebelum
abad ke-2 puluh. Walau demikian, peperangan yang memengaruhi tiap-tiap orang didunia,
sistem politik, semua perekonomian, serta susunan sosial, hanya berlangsung pada saat saat
ini saja, dalam dua perang dunia.

Di Perang Dunia I, kian lebih 20 juta jiwa wafat. Pada Perang Dunia II, jumlah yang
meniggal lebih dari 50 juta jiwa. Selain itu, Perang Dunia II disadari sebagai perang yang
paling berdarah, terbesar, serta paling menghancurkan dalam sejarah.

Beragam pertentangan yang berlangsung sesudah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang
Korea, Perang Vietnam, perseteruan Arab-Israel serta Perang Teluk) yaitu contoh diantara
beragam momen yang paling kritis di zaman modern ini.

Diluar itu, beragam perang, pertentangan, serta perang saudara di beberapa wilayah sudah


mengakibatkan kehancuran di sebagian belahan dunia. Di berbagaitempat seperti Bosnia,
Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, serta banyak lagi yang lain, beragam
permasalahan selalu merongrong kemanusiaan.

Sumber : satujam.com – 12 November 2015 Oleh Suhe Lien

(nahimunkar.org)

(Dibaca 302.755 kali, 176 untuk hari ini)

Anda mungkin juga menyukai