Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Konsep keesaan Tuhan merupakan suatu titik sentral. Kita bisa menyebut konsep ini merupakan
‘aqīdaħ, dan ini yang menyatukan pribadi-pribadi dalam satu ikatan yang dianggap benar, yaitu
agama. Dimana semua agama yang mengakui bahwa mereka benar, dengan penuh kesadaran moral
hanya mempercayai satu Tuhan yang patut untuk disembah (Ali, 2008, hal. 26). Keesaan diperlukan
untuk menjamin kesederhanaan dan kebulatan pengabdian manusia. Tidak boleh ada kompromi
tentang ajaran keesaan Ilahi (Smith, 1999, hal. 391). Konsepsi keesaan memang beraneka ragam dan
berbeda-beda. Keesaan itu bukan hanya tujuan, melainkan titik berangkat menuju kebenaran. Keesaan
yang demikian disebut keesaan dialektis estologis, artinya keesaan tersebut sudah ada dan akan hadir.
Keesaan bukanlah sesuatu yang statis yang dituju, akan tetapi bersifat dinamis (Wijaya, 1996, hal.
36).

Agama Kristen dan Agama Islam adalah dua agama besar di dunia yang sama-sama mengakui
bahwa Kitab Sucinya diturunkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul-Nya. Di dalam masing-
masing Kitab Suci tersebut Allah menjelaskan Diri-Nya. Agama Kristen dan agama Islam,
termasuk agama Yahudi, dikelompokkan sebagai agama-agama semawi dan agama Abrahamik.
Terkait pemahaman Ketuhanan, agama Kristen dan agama Islam adalah agama Monoteis Teisme
di mana “Tuhan itu ada, dan merupakan suatu realitas yang bersifat transenden dan
mempunyai suatu maksud dan tujuan yang bersifat immanen” (Trueblood, 1965: 47). Teisme
itu sendiri, menurut Trueblood (Trueblood, 1965: 47), adalah “kepercayaan bahwa Tuhan itu
adalah Zat yang menciptakan alam dunia, akan tetapi tak terbatas dalam dunia ini. Tuhan adalah
sesuatu Zat yang ada tersendiri dan tidak bersandar kepada pengetahuan kita terhadap-Nya.
Sementara Monoteisme adalah “mengakui adanya satu Allah mengakui adanya Allah yang
berlainan dengan alam semesta. Karena sifat yang terakhir ini Allah disebut transenden, yakni yang
melebihi alam semesta. Sebab demikianlah Allah dimengerti juga sebagai yang Maha Kuasa
terhadap alam semesta alam ini, yakni sebagai penciptanya” (Huijbers, 1992: 26).

Perbedaan konsep keesaan Tuhan dalam satu agama dengan agama lainnya, terkadang dapat
menimbulkan sikap sinis atau skeptisisme terhadap agama lain, yang menimbulkan perdebatan tak
berujung dan lebih lanjut mengakibatkan fanatisme agama yang berlebihan. Semua agama
SKRIPSI | Rahmawati Abdullah – Perbandingan Pemahaman Islam dan Kristen tentang Keilahian Yesus
OFF Campus Bitung _ STT Rumah Murid Kristus_Tahun 2020
menganggap bahwa agama mereka benar. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman yang baik
mengenai perbedaan konsep kebenaran tersebut sehingga kita mampu menilai dengan tepat pemikiran
atau tingkah laku kegamaan tertentu. Bahkan ketika kita berpegang teguh terhadap suatu kebenaran
itu tunggal, maka masih mungkin untuk melakukan toleransi atau menunjukkan sikap terbuka
terhadap pemikiran agama lain mengenai kebenaran (Wach, 1994, hal. 12-13).

Kita sebagai manusia beragama, dengan mempelajari berbagai pandangan beragama, dapat
menentukan sikap dan lebih bijak dalam menyikapi berbagai perbedaan ini, sehingga akan
menghasilkan suatu perspektif yang sempurna tentang apa arti pengalaman keagamaan. Karena tidak
benar jika ingin menguji kepercayaan kita sendiri, kita harus membenci dan menghina orang-orang
yang memiliki kepercayaan lain. Karena pada dasarnya, kebenaran tidak bersifat tunggal, tetapi
berarti sejumlah sifat, yang melalui kebijaksanaan pemikiran manusia menjadi berdimensi banyak
dan memungkinkan semua ragam orang dapat menemukan pemahaman yang layak (Wach, 1994, hal.
XL).

Yesus Kristus merupakan tokoh yang dikenal oleh orang Muslim dan orang Kristen. Orang
Muslim memiliki pemahamannya sendiri tentang tokoh Yesus Kristus. Bagi mereka Yesus Kristus
hanyalah seorang nabi dan manusia biasa. Salah satu tugasnya adalah menyampaikan berita tentang
kedatangan nabi Muhammad. Namun bagi orang Kristen Yesus Kristus bukan hanya seorang nabi
dan manusia saja, tetapi juga adalah Tuhan sang Mesias yang dijanjikan. Pemahaman orang Muslim
tentang Yesus Kristus berdasarkan Alquran, sedangkan pemahaman orang Kristen tentang Yesus
Kristus berdasarkan Alkitab. Ada persamaan dan perbedaan tentang Yesus Kristus dalam agama
Islam dan Kristen. Namun walaupun ada persamaan, orang Muslim menolak pernyataan bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan. Itulah sebabnya orang Kristen perlu menyatakan kebenaran ajaran Alkitab
sebagaimana yang tertulis dalam 1 Petrus 3:15-16.
Usaha untuk menyatakan kebenaran ajaran Alkitab ini dimulai dengan sebuah studi perbandingan
(komparatif) pemahaman tentang Yesus Kristus dalam agama Islam dan Kristen. Hal-hal yang
diperbandingkan adalah tentang keilahian Yesus Kristus, Perbandingan ini dilakukan untuk melihat
perbedaan yang esensial. (STT SAAT, 2019)

Karena itu, berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengeksplorasi
mengenai konsep di atas serta menuangkannya dalam sebuah proposal skripsi yang berjudul
Perbandingan Pemahaman Islam Dan Kristen Tentang Keilahian Yesus . Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi satu langkah awal untuk menciptakan pemahaman yang baik dan objektif
SKRIPSI | Rahmawati Abdullah – Perbandingan Pemahaman Islam dan Kristen tentang Keilahian Yesus
OFF Campus Bitung _ STT Rumah Murid Kristus_Tahun 2020
mengenai permasalahan yang muncul pada keragaman dalam kehidupan beragama.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang di ambil berdasarkan latar belakang masalah yaitu, Bagaimana
perbandingan pemahaman Islam dan Kristen tentang keilahian Yesus ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan proposal skripsi ini untuk Mengetahui perbandingan pemahaman Islam dan Kristen
tentang keilahian Yesus.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan agar penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak
antara lain :

1. Bagi penulis
Penelitian ini menambah iman dan percaya saya kepada TUHAN YESUS dan mendapat lebih banyak
lagi pengetahuan tentang Theologi.

2. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan lebih lagi tentang keilahian YESUS kepada
pembaca dan terlebih lagi agar dapat menjadi berkat untuk banyak orang.

SKRIPSI | Rahmawati Abdullah – Perbandingan Pemahaman Islam dan Kristen tentang Keilahian Yesus
OFF Campus Bitung _ STT Rumah Murid Kristus_Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai