Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dosen : Pdm. Eirene Kindangen-Araro, S.Th

Oleh :

Rahmawaty Abdullah

OFF CAMPUS BITUNG

STT RUMAH MURID KRISTUS DUASUDARA

KOTA BITUNG
1. PENGERTIAN KURIKULUM

Pengertian Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan


bahkan cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi
tercapainya tujuan akhir pembelajaran.

Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

1) Undang-Undang No.20 Tahun 2003

“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu."

2) Prof. Dr. S. Nasution, M.A

Dalam bukunya yang bertajuk Kurikulum dan Pengajaran, beliau menyatakan bahwa


kurikulum adalah serangkaian rencana yang disusun demi melancarkan proses belajar-
mengajar.

Rencana tersebut dilakukan di bawah bimbingan dan tanggung jawab lembaga


pendidikan dan para pengajar di lembaga tersebut.

3) Dr. H. Nana Sudjana

Dalam bukunya yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah,


beliau berpendapat bahwa kurikulum merupakan kumpulan niat dan harapan yang
teertuang dalam bentuk program pendidikan yang mana dilaksanakan oleh guru di
sekolah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum juga merupakan alat atau saran yang
dirumuskan demi tercapainya tujuan pendidikan melalui proses pengajaran.
2. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh


pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang dinamis. Hal ini berarti
bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai
dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian kurikulum yang
semakin luas membuat para pelaksana kurikulum memberikan batasan sendiri
terhadap kurikulum. Namun perbedaan pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang
besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, apabila pengembangan kurikulum
didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Hal ini dimaksudkan
agar pengembangan kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang menjadi
tujuan dari pendidikan nasional.
3. IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN K13
(KONTEKS SEKOLAH)

NO IMPLEMENTASI KURIKULUM LAMA KURIKULUM BARU


1 Rumusan yang ada tanpa indikator dan silabus Kurikulum Nasional dan
1.     dikembangkan oleh sekolah Kurikulum silabus disusun oleh
Nasional dan silabus disusun oleh pemerintah pemerintah pusat
pusat
2.     2 Dalam menyusun KD PAK masingmasing KD memuat tiga ranah
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik dipisah  KD secara konsisten
memuat tiga ranah secara konsisten
3.     3 Asesmen atau penilaian terpisah dari Penilaian berlangsung
pembelajaran karena dilakukan setelah selesai sepanjang
proses pembelajaran proses.  Penilaian tidak
 Penilaian berlangsung sepanjang hanya berorientasi pada
proses.  Penilaian tidak hanya berorientasi hasil belajar namun
pada hasil belajar namun mencakup proses mencakup proses belajar.
belajar. Tiga ranah: kognitif, afektif dan Tiga ranah: kognitif,
psikomotorik memperoleh porsi yang seimbang afektif dan psikomotorik
tapi disesuaikan dengan ciri khas PAK. Bentuk memperoleh porsi yang
penilaian adalah penilaian otentik. seimbang tapi
disesuaikan dengan ciri
khas PAK. Bentuk
penilaian adalah penilaian
otentik.
4.     4 Pemahaman teologi lebih banyak terfokus pada Pemahaman teologi digali
teks Pemahaman teologi digali secara lebih secara lebih berimbang
berimbang antara teks dan konteks. antara teks dan
konteks.  Tindak lanjut
dari pembahasan teks
dan konteks adalah,
dalam buku guru
dicantumkan teks yang
dilengkapi dengan
penjelasan bahan Alkitab
yang juga memuat
tafsiran dan konteks.
5.     5 Ruang lingkup materi cenderung bersifat issue Ruang lingkup materi
oriented (berpusat pada tema-tema kehidupan). berpusat pada Alkitab dan
Ruang lingkup materi berpusat pada Alkitab tema-tema kehidupan.
dan tema-tema kehidupan. Penalaran teologis Penalaran teologis
memperoleh porsi dominan dalam  pengayaan memperoleh porsi
materi PAK. dominan
dalam  pengayaan materi
PAK.
4. CARA MEMBUAT SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN DAN
CONTOHNYA

A. Komponen RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen-komponen
dalam RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) adalah sebagai berikut:

1. Identitas mata pelajaran, meliputi:


a) Satuan pendidikan,
b) Kelas,
c) Semester,
d) Program studi,
e) Mata pelajaran atau tema pelajaran,
f) Jumlah pertemuan.

2. Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indicator kimpetensi dalam suatu pelajaran.

4. Indikator pencapaian kompetensi


Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indicator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.

6. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.

7. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

8. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata pelajaran.

9. Kegiatan pembelajaran
a) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi,
umpan balik, dan tindak lanjut.

10. Penilaian hasil belajar


Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
 
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

B. Langkah-langkah Penyusunan RPP


Langkah-langkah penyusunan RPP perlu memperhatikan Permendikbud RI Nomor 81A
Tahun 2013 tentang pedoman umum pembelajaran meliputi: (1) mengkaji silabus, (2)
mengidentifikasi materi pembelajaran, (3) menentukan tujuan, (4) mengembangkan
kegiatan pembelajaran, (5) penjabaran jenis penilaian, (6) menentukan alokasi waktu,
dan (7) menentukan sumber belajar.
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
adalah sebagai berikut.

1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
 RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar (KD)
 Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator dikutip dari
silabus, dan merupakan suatu alur pikir yang saling terkait.
 Indikator merupakan:
 Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.
 Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
 Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
 Rumusannya menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi
 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
 Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x
40 menit).

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.Bila pembelajaran
dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga
dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan
hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran


Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat mengacu pada indikator.

4. Menentukan Metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini
dicantumkan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan
pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, saintifik dan
sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, discovery,
observasi, diskusi, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar, langkah-langkah minimal yang harus
dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
 Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam satu pertemuan yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan menfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpastisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.
 Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing.
Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat
menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
 Kegiatan Penutup
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran
yang dapat dilakukan dalam bentuk membuat rangkuman/kesimpulan, penilaian
dan refleksi hasil belajar peserta didik, dan tindak lanjut pembelajaran (dapat
berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remedy/pengayaan).
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian
kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan
urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang
dikembangkan.Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, nara
sumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa
langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.

7. Menentukan Media Pembelajaran


Media pembelajaran adalah media yang akan digunakan dalam proses pembelajan.

8. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrument, dan instrument yang
dipakai

C. Prinsip-prinsip pengembangan RPP


Secara umum prinsip-prinsip pengembangan RPP (Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007) harus berpedoman pada prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai berikut:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik


RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkar intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, niali,
dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik


Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didk untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, kemandirian, dan semangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. 


Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,
pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengaayaan dan remedial.

5. Keterkaitan dan keterpaduan


RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi


RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi. 

D. Contoh RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : Sekolah Dasar


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen.
Kelas / Semester : V (Lima) / Ganjil

Standar Kompetensi : Menjelaskan bahwa manusia berdosa, tetapi diselamatkan


Allah
melalui penebusan Yesus Kristus.
Kompetensi Dasar : Siswa mampu menjelaskan bahwa manusia itu berdosa.
Indikator : Menjelaskan awal kejatuhan manusia ke dalam dosa.
Alokasi Waktu : 3 jam
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menyimpulkan kejatuhan manusia ke dalam dosa dari kitab Kejadian 3.
 Siswa dapat menyebutkan hukuman kepada Adam.
 Siswa dapat menyebutkan hukuman kepada Hawa.
 Siswa dapat menyebutkan hukuman kepada ular.
 Siswa dapat mempertanyakan keadaan hati manusia sesudah jatuh ke dalam dosa.
 Siswa dapat mejelaskan keadaan hati manusia sesudah jatuh ke dalam dosa.
 Siswa dapat membangun perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah.
 Siswa dapat mengubah perilaku yang mengandung dosa.

B. MATERI PEMBELAJARAN
Kecenderungan manusia untuk melakukan yang tidak baik.

C. METODE PEMBELAJARAN
Bercerita, Ceramah, Tanya-jawab.

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pertemuan Pertama
a. Pendahuluan
1) Apersepsi: Menyegarkan ingatan tentang seluruh materi di kelas I, II, III dan IV.
2) Motivasi: Dosa membuat manusia menjadi jahat.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menceritakan kejauhan manusia ke dalam dosa.
2) Dengan bimbingan guru, siswa menyebutkan hukuman yang diberikan oleh Allah
kepada Adam, Hawa dan ular.
3) Guru menjelaskan keadaan hati manusia sesudah jatuh ke dalam dosa.
4) Dengan bimbingan guru, siswa menggolongkan semua perbuatanb manusia ke
dalam 2 sisi.
c. Penutup
1) Guru merangkum materi pembelajaran.
2) Guru memberikan tugas (PR).
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Alkitab.
Buku PAK kelas 5, Mitra, Medan, 2006.
Buku PAK kelas 5, BMI, Bandung, 2006.
Buku PAK kelas 5, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2007.

F. PENILAIAN
Teknik Instrumen: Tes Tertulis
Bentuk Instrumen: Uraian
Contoh Instrumen:
a. Sebutkan apa hukuman kepada:
1) Adam.
2) Hawa.
3) ular.
b. Sebutkan dan golongkan perbuatan-perbuatan manusia ke dalam 2 sisi!

Anda mungkin juga menyukai