Anda di halaman 1dari 16

SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Judul: “Rencanakan penelitian dengan desain yang logis!.”

Skenario:

Masalah penelitian yang ingin dijawab oleh Toni melalui kegiatan penelitiannya adalah apakah perilaku
higien siswa pondokpesantren Islam al Hikmah berpengaruh terhadap kejadian scabies. “Karena ini
penelitian observasional, maka kamu harus memilih desain penelitian yang sesuai, selain itu, sampel
penelitianmu juga masih terlalu kecil untuk jenis penelitian observasional. Kamu tahu kan beda antara
penelitian observasional dan eksperimental? Jangan lupa, gunakan cara pengambilan sampel yang tepat,
ya, soalnya populasi penelitianmu cukup besar dan finit,” jelas Bu Eva. Baik, Bu.” Jawab Toni. “Dari
kajian teori, seharusnya kamu bisa menentukan variable luar yang harus kamu kendalikan. Variabel
variable luar tersebut kemudian kamu jadikan pijakan untuk menetapkan criteria inklusi dan ekslusi
sampelmu, Ton.” lanjut beliau. “Karena penelitianmu ini membutuhkan alat ukur atau instrument
berupa kuesioner untuk menggali data, maka jangan lupa pastikan bahwa instrument penelitianmu valid
dan reliable. Jelaskan cara menetapkan validitas dan reliabilitasnya dalam proposalmu, ya. Selain itu,
pastikan cara penggalian datanya, apakah akan menggunakan wawancara dan menjadikan kuesioner ini
sebagai arahan dalam wawancara, atau bagaimana? Nah sekarang perbaiki dulu, ya. Minggu depan ibu
lihat lagi. Pelajari aja, semua ada kok di petunjuk praktikummu dulu,” tambah Bu Eva “Baik Bu. Akan
saya usahakan yang terbaik,” jawab Toni bersemangat. “InsyaAlloh minggu depan beres, Bu,
Terimakasih atas bimbingannya, Bu” jawab Toni sambil membereskan kertas proposalnya.

STEP 1

1. Penelitian observasional :
 Penelitian observasional adalah penelitian di mana peneliti hanya mengamati subjek
tanpa mengendalikan variabel apa pun.
2. Penelitian eksperimental :
 Penelitian eksperimen atau percobaan adalah rancangan penelitian dimana peneliti
dengan sengaja memberikan suatu perlakuan atau intervensi (variabel bebas) kepada
subjek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tersebut
terhadap variabel terikat (variabel yang diteliti).
3. Sampel :
 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
4. Populasi :
  Populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
5. Finit :
 Verba finit adalah bentuk verba yang dibatasi oleh kala dan dalam beberapa bahasa
menunjukkan kesesuaian dengan persona dan jumlah.
6. Kriteria inklusi :
 Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2002)
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

7. Kriteria eksklusi :
 Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2002).
8. Kuesioner :
 Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis
mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di
dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang
sudah ada.
9. Valid :
 Valid adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan dalam suatu instrumen.
10. Reliable :
 Penelitian yang dilakukan secara berulan ulang dan hasilnya sama.

STEP 3
1. Apa perbedaan penelitian observasional dan eksperimental? (Setiawan)
Observasional : tanpa intervensi peneliti, contoh : tingkat kepuasan pelanggan terhadap
BPJS, dilihat pajanan terhadap faktor resiko
Eksperimental : ada intervensi dari peneliti, contoh : uji obat terhadap tikus Wistar,
ditentukan subjek yg memiliki perlakuan

2. Bagaimana desain dari penelitian observasional dan eksperimental? (Dida)


Penelitian Observasional
- Hanya melakukan observasi tanpa intervensi
- Cross sectional
Cara pengambilan data variabel bebas dan tergantung sekali waktu pada saat
bersamaan
Contoh : hubungan merokok dengan nodul diparu
- Cohort
Cara pengambilan variabel bebas dan tergantung ada jeda, ada follow up
Contoh : hubungan merokok dengan Ca Paru
- Retrospective/ case control
Bergerak dari efek ke faktor resiko
Contoh : stroke  dilihat faktor resiko
Penelitian Eksperimental
- Praeksperimental
Hanya menggunakan kelompok studi tanpa menggunakan kelompok kontrok.
Pengambilan respon tidak secara randomisasi
Ada beberapa bentuk:
1. One shoot case study atau perlakuan tunggal
Tidak dilakukan pengecekan sebelumnya, langsung dilakukan
2. One group pretest posttest design
Dicek  perlakuan cek
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

3. Intake group compression


- Quasi eksperimental
- True eksperimental
1. Posttest only control design
Intervensi  cek di akhir
Bedanya : pra eksperimental : tanpa kelompok random ; true : kelompok
random
2. Preposttes control design
Seperti onegroup pretest posttest tapi menggunakan kontrol
3. Factorial design

3. Apa saja macam-macam populasi? (Aura)


- Berdasarkan kelompok
Populasi target  populasi secara keseluruhan , dibatasi karakteristik klinis dan
demografis (dewasa muda, dewasa); sasaran penelitian. Co. Pasien TBC
Umum  data dari seluruh penelitian/ co : pasien di RS A
- Berdasarkan sifat
Homogen : sifat sama dan jumlah cukup banyak dan pada dasarnya tidak
divisualkan. Co : pasien BPJS di RS A
Heterogen : sifat bervariasi butuh batas kualitatif dan kuantitatif . contoh : pasien
rawat inap
- Berdasarkan jenis
Terbatas : batas jelas scr kuantitatif . co : pasien rawat jalan di RS A 500 orang
Tak terhingga : tdk dapat di nyatakan dalam jumlah karena batas tidak jelas. Co :
pekerja yg putus kerja di tahun 2019

4. Apa saja hal hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih populasi? (Dalif)
- Pertimbangan didesain penelitiannya. Penelitian eksperimental  kriteria
populasi yang homogen biar mengendalikan variabel mudah
- Kemampuan orang dalam berpartisipasi dalam penelitian
- Praktik
- Biaya
- Prosedur perlakuan  menentukan teknik metodologi bisa digunakan atau tidak,
bisa dapet data atau tidak

5. Bagaimana cara menentukan populasi? (Rizky)


Harus memilih mana yang mudah dan tidak memberatkan  jml yg diteliti
sedikit, luas daerah peneliti agar tidak menyusahkan, waktu yg fleksibel, dana yang
tersedia cukup, fasilitas penelitian cukup agar tidak sia-sia, sarana penelitian cukup,
tenaga cukup dan aman

6. Apa saja ciri-ciri sampel yang baik? (Kamal)


1. Representative dapat mewakili dari kriteria yang diperlukan
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

2. memadai  ukuran sampel bisa meyakinkan kestabilan dari ciri-cirinya


3. cukup  tidak terlalu banyak maupun sedikit; semakin banyak sampel
kesalahan sedikit (sumber baca lain)
4. memiliki relevansi penetapan thd inti masalah

7. Bagaimana kedudukan sampel terhadap populasi?


- Sampel adalah bagian dari populasi dimana diharapkan dapat mewakili dari
populasi.
- Sampel memiliki tingkatan diatas populasi
- Sampel  perlakuan  sama dengan populasi (digeneralisasikan ke populasi)

8. Bagaimana cara menentukan sampel yang representative ? (Aura)


Respresentative  sampel bisa menjadi wakil populasi
1. Melakukan teknik sampling yang tepat

9. Ada berapa macam teknik sampling?


1. Probability sampling  setiap subjek dalam populasi punya kesempatan sama
untuk terpilih maupun dalam tidak dlm penelitian
- Simple random sampling  subjek dari populasi dikasih nomor dan diacak
atau menggunakan sistem komputer atau tabel acak lalu dibaca angka yg
masuk. Co. 200 subjek  diambil 100  teknik komputer  acak 
diambil 100
- Sistematic sampling  setiap subjek nomor kesekian dipilih jadi sampel.
Misal dipilih 20 orang dari 200 pasien  satu persepuluh  semua subjek yg
punya kelipatan 10 yg dipilih
- Stratified random sampling  pengambilan berdasar strata. Co menggunakan
jenis kelamin, umur, sosial ekonomi
- Cluster sampling  kalo populasi tersebar diwilayah luas. Co. Ambil di
wilayah smg yaitu 10 dari RISA dll
2. Non probability sampling
Lebih praktif kurang reliable, berdasar kriteria kemauan peneliti
- Consecutive sampling  subjek diambil berurutan dari yang datang dengan
syarat tidak terlalu pendek dan pada penyakit berdasar musim
- Convenian sampling  tanpa sistematika tertentu, paling lemah tapi mudah
- Judgemental sampling  berdasar pertimbangan subjektif dan praktis

10. Apa saja faktor yg mempengaruhi dalam proses pengambilan sampel? (Rizky)
1. Membatasi populasi  agar hasil penelitian dapat merepresentative kan
2. Mendaftarkan seluruh unit yg menjadi anggota populasi  dicatat secara jelas
mana yg masuk mana yg engga
3. Menentukan sampel yg dipilih  besar kecilnya, representative atau engga
4. Teknik sampling  agar hasil representative
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

11. Apa saja kesalahan- kesalahan saat mengambil sampel?


1. Kesalahan dalam penentuan populasi tarhet  pasien rawat jalan BPJS
2. Karakteristik sampel yang diambil todak mewakili karakteristik populasi target
3. Kesalahan dalam menentukan wilayah
4. Jumlah sampel terlalu kecil, tidak proporsiona dengan jumlah populasinya
5. Kesalahan dari kombinasi poin diatas.

12. Bagaimana cara menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi? (Ghaniyya)


Kriteria inklusi : Judul : kepuasan pasien terhadap BPJS di RISA  dimasukan umur
 populasi
Kriteria eksklusi : eliminasi apakah layak atau tidak untuk penelitiannya  bisa
disaring dan pake cara yg sesuai

13. Apa syarat-syarat instrumen yang baik?


- Valid  apabila instrumen mampu mengukur dan menilai secara akurat
- Reliabilitas  ketepatan pengukuran, ttg konsistensi untuk mengukur apa yg
harus diukur
- Objektif  instrumen untuk menunjuk kepada kesamaan / diagnosis data yang
sama, dengan kualitas yang sama
- Praktis  biaya tidak terlalu tinggi, mudah diadministrasikan, dengan petunjuk
yang jelas, apakah mudah dimengerti
- Mudah diskor
- Mudah di interpretasikan
- Waktu yang di butuhkan tidak terlalu lama

14. Bagaimana hubungan antara instrumen(reliabilitas dan validitas)?


Semakin ketelitian dalam meneliti harus diimbangi dalam validitas. Kalo validitas
tinggi maka alat yg digunakan semakin valid.

15. Bagaimana cara menetapkan reliabilitas dan validitas? (Ghaniyya)


Menggunakan SPPS  yang dilihat nilai alpha

STEP 7
1. Apa perbedaan penelitian observasional dan eksperimental? (Setiawan)
 Penelitian Observasional : Melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap
berbagai jenis variable subyek penelitian berdasarkan keadaan ilmiah, tanpa
berupaya melakukan manipulasi atau intervensi.
 Penelitian Eksperimental : Peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau
lebih variable penelitian dan kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.
Sumber : Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi
ke-5. Jakarta : CV. Sagung Seto.
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Sumber : Swarjana, IK. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).


Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.

2. Bagaimana desain dari penelitian observasional dan eksperimental? (Dida)


Sumber : Swarjana, IK. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).

Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.

 Penelitian Analitik Observasional


a. Studi cross-sectional
 Peneliti melakukan observasi atau pengukuran variable pada satu
saat tertentu. Kata satu saat bukan berarti semua subyek diamati tepat
pada saat yang sama, tetapi tiap subyek hanya diobservasi 1x dan
pengukuran variable dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut.
b. Studi Kasus-kontrol (case control)
Observasi atau pengukuran variable tidak dilakukan pada saat yang
sama. Artinya subyek tidak hanya diobaservasi pada satu saat tapi
diikuti selama periode yang ditentukan. (efek  factor resiko)
c. Studi Kohort
Mengidentifikasi factor resiko baru efek diikuti secara prospektif
selama periode tertentu untuk menentukan terjadi atau tidaknya efek.
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Sumber : Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian


Klinis Edisi ke-5. Jakarta : CV. Sagung Seto.

3. Apa saja macam-macam populasi? (Aura)


 Populasi Target
Populasi tempat hasil penelitian diharapkan akan ditetapkan (ranah).
Populasi target dalam penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik klinis dan
demografis.
Contoh : Misalnya peneliti ingin mengetahui sifat dan hasil pengobatan
kanker payudara pada perempuan di Indonesia.
 Populasi Terjangkau
Populasi yang dapat dijangkau (lebih sempit dari populasi target) dibatasi
oleh karakteristik klinis, demografi, tempat, dan waktu.
Contoh : Pasien kanker payudara di RSCM pada tahun 2000-2005.
Sumber : Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi
ke-5. Jakarta : CV. Sagung Seto.

4. Apa saja hal hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih populasi? (Dalif)
Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan populasi
penelitian.
- Pertama, pertimbangan keterkaitan atau ketergayutan subjek dalam populasi
dengan permasalahan penelitian. Pertimbangan ini terutama menyangkut
substansi atau ikhwal yang akan diteliti. Pertanyaan yang perlu dijawab dalam
rangka pertimbangan tersebut adalah : apakah dengan memilih populasi yang
dimaksud inti permasalahan dapat terjawab?
- Kedua, pertimbangan yang menyangkut prosedur atau jenis penelitian yang
dilakukan. Pertimbangan ini terutama menyangkut aspek teknik metodologik,
maksudnya ialah apakah variabel2 penelitian yang akan dimunculkan atau
diukur dengan menggunakan teknik penelitian (eksperimental atau non-
eksperimental) dapat diperoleh dari subjek dalam populasi yang dimaksud.
Sumber: Watik, Pratiknya. 2008 . Buku Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Depok : Rajawali Pers
5. Bagaimana cara menentukan populasi? (Rizky)
 Dalam penetapan populasi penelitian terkandung 3 pengertian yaitu
1). Identifikasi kesatuan analisis
Kesatuan analiss ialah satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam penelitian secara
individual.
Contoh, pada penelitian tentang karies gigi, apakah kesatuan analisisnya gigi (masing2)
ataukah penderita kariesnya (terdiri atas banyak gigi).
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

2). Penetapan batas2 keluasan populasi

Batas keluasan populasi penelitian dapat menyangkut berbagai aspek, misalnya :

 Aspek geografis
Apakah subyek penelitian dari suatu kabupaten, propinsi atau seluruh Indonesia atau
bahkan satu desa atau mereka yang datang berobat ke Rumah Sakit saja?

 Aspek subyek sendiri


Batas jenis kelamin (wanita, atau laki2 atau keduanya), bats umur, batas rasial dsb. Kalau
yang digunakan hewan coba misalnya, batas strain, warna komplikasi penyakit dsb

 Penyakit subyek
Batas jenis penyakit, batas perkembangan atau komplikasi penyakit dsb.

3). Pemahaman tentang kondisi subyek dalam penelitian.

Yang dimaksud dengan kondisi subyek dalam populasi ialah yang menyangkut ciri2
populasi, terutama yang menyangkut sifat homogenitasnya.
Apakah karakter subyek dalam populasi terdistribusi secara homogen atau heterogen?
Kalau heterogen, bagaimanakah keadaan heterogennya? Ciri lain misalnya, adakah sudah
diketahui bagaimana variasi ciri (variabel) subyek tertentu dalam populasi (variansnya)?
Demikian pula ciri2 populasi yg lain.

Sumber: Watik, Pratiknya. 2008 . Buku Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Depok : Rajawali Pers

6. Apa saja ciri-ciri sampel yang baik? (Kamal)


a. Ketergayutan (relevansi) penetapan populasi terhadap inti permasalahan penelitian.
b. Representativitas sampel terhadap populasi
Maksudnya ialah: bahwa pemilihan sampel benar-benar representatif
menggambarkan populasi subyek penelitian.
c. Obyektivitas, validitas, dan reliabilitas observasi atau pengukuran yang dilakukan
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

d. Ketergayutan (relevansi) data dengan jawaban yang dikehendaki.


Maksudnya ialah: seberapa jauh data penelitian yang diperoleh dapat memberi
penjelasan secara kuat dan adekuat terhadap permasalahan penelitian yang dihadapi.
Dua pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui dan memahami bahwa sampel yang
digunakan benar-benar representatif :
1. Apakah karakteristik dari tiap kesatuan atau unit analisis dalam sampel
panelitian identik denga semua karakteristik dalam populasi? Kalau ya, berarti
sampel representatif.
1. Apakah tiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada subyek-subyek sampel
(baik karena perlakuan maupun tidak), juga identik dengan kejadian atau
perubahan pada populasi? Kalau jawaban ya, berarti sampel representatif.
Sumber : Pratiknya, AW., 2008. ”Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran”
Ed.1 Cet. 5. Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.

7. Bagaimana kedudukan sampel terhadap populasi?


SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Sumber : Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi


ke-5. Jakarta : CV. Sagung Seto.

8. Bagaimana cara menentukan sampel yang representative ? (Aura)


 Melakukan uji hipotesis untuk memperoleh nilai p
 Membuat estimasi dengan menghitung Interval Kepercayaan
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Sumber : Sastroasmoro, S. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-5. Jakarta :
CV. Sagung Seto.

9. Ada berapa macam teknik sampling?



SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Sumber : Siyoto, S. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi Media Publishing

10. Apa saja faktor yg mempengaruhi dalam proses pengambilan sampel? (Rizky)
 Factor yang mempengaruhi dalam pengambilan sampel

1. Membatasi populasi
Pembatasan populasi sangat penting untuk memperoleh sample yang representative
apabila tidak dilakuakan pembatasan-pembatasan terhadap populasi, maka
kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau mewakili
seluruh populasi.tanpa pembatasan yang jelas anggota populasi ,kita tidak
memperoleh sample yang jelas.
2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi
Seluruh unit yang menjadi anggota populasi dicatat secara jelas,sehingga dapat
diketahui unit-unit yang termasuk pada populasi danmana yang tidak.
Ex . penelitian tentang status gizi anak balita dikelurahan X,maka sebelum
pengambilan sample terlebih dahulu dilakukan pencatatan seluruh anak dibawah lima
tahun yang berdomisili dikelurahan X tersebut.untuk melakuka ini ddengan
sendirinya peneliti membuat batasan tentang anak balita tersebut atau batasan
poulasinya.
3. Menentukan sample yang akan dipilih
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Besar/kecilnya sample bukan ukuran untuk menentukan apakah sample tersebut


representative atau tidak.hal ini akan tergantung dari karakteristik populasi,misalnya
homogen atau heterogen,dan sebagainya.
4. Menentukan teknik sampling
Apabila salah dalam menggunakan yeknik sampling maka hasilnya pun akan jauh
dari kebenaran.
Sumber : Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
11. Apa saja kesalahan- kesalahan saat mengambil sampel?
12. Bagaimana cara menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi? (Ghaniyya)
 Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :
 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel yaitu :
CONTOH
 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
Wanita yang telah mengalami masa menopause usia 45-55 tahun.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Mempunyai pasangan hidup.
 Berdomisili di Desa Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
 Bersedia menjadi informan.

 Kriteria eksklusi
 Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak
 dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
 penelitian.
 Kriteria eksklusi penelitian ini adalah wanita menopause dalam
 keadaan sakit fisik dan kejiwaan.

Sumber : Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :


Rineka Cipta
 Kriteria inklusikarakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan
populasi terjangkau
 Kriteria eksklusisebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari studi karena pelbagai sebab, antara lain:
1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran atau
interpretasi.
2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan
3. Hambatan etis
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

4. Subyek menolak berpartisipasi


Sumber : Sastroasmoro, S. 2006. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-2. Jakarta :
CV. Sagung Seto.

13. Apa syarat-syarat instrumen yang baik?



Sumber : Siyoto, S. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi
Media Publishing

14. Bagaimana hubungan antara instrumen(reliabilitas dan validitas)?

Sumber : Siyoto, S. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi


Media Publishing

15. Bagaimana cara menetapkan reliabilitas dan validitas? (Ghaniyya)


 Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas
adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item
pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-
item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang
ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05)
maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap
skor total (dinyatakan valid). 

 Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach


karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus
Alpha Cronbach sevagai berikut :

Keterangan :
SGD LBM 3 MP | RIZKY RAMADHANI PUTRI (30101800153)

Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha >
0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki
reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas
tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas
rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Sumber : Wahyuni, N. 2014. Uji Validitas dan Reabilitas. Binus Article.

Anda mungkin juga menyukai