Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MANAJEMEN KOSTRUKSI

Penjadwalan, Barchart dan Activity on Arrow

Oleh Kelompok 6 :

1. Sutanti Tri Wahyuni (1805511005)


2. Gita Sri Kusumawati (1805511006)
3. Hilda Amalia (1805511009)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Sebagaimana penulis didalam
melaksanakan tugas kelompok ini diberi kemampuan untuk menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan Manajemen Konstruksi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami juga sangat mengharapkan kepada
para pembaca agar memberikan saran atau kritik yang konstruktif kepada penulis
makalah ini, demi kesempurnaan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen untuk masa
yang akan datang. Mudah-mudahan laporan sederhana yang telah berhasil kami
susun ini bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar
menjadi lebih baik lagi.

Jimbaran, 23 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................iv
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 3
2.1. Analisa Metode Barchart .................................................................................. 3
2.1.1. Langkah – Langkah Penyusunan Barchart .................................................. 4
2.1.2. Analisa Kurva S .......................................................................................... 9
2.2. Analisa Metode CPM ( Critical Path Method ) ............................................. 10
2.2.1. Simbol-simbol dalam CPM ( Critical Path Method ) ............................... 10
2.2.2. Analisis CPM ( Critical Path Method ) .................................................... 12
2.3. Analisa Metode Program Evaluation dan Review Technique (PERT) ........ 15
2.3.1. Pengertian PERT ....................................................................................... 15
2.3.2. Tujuan Penggunaan PERT ........................................................................ 16
2.3.3. Teknik PERT ............................................................................................ 16
2.3.4. Contoh Penerapan PERT .......................................................................... 17
BAB III............................................................................................................................. 20
PENUTUP ........................................................................................................................ 20
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 20
3.2. Saran ................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 21

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Lingkaran Model 1 ........................................................................... 11


Gambar 2. 2 Lingkaran Model 2 ........................................................................... 11
Gambar 2. 3 Anak Panah Terputus-putus (dummy) ............................................. 12
Gambar 2. 4 Jalur Kritis ........................................................................................ 15
Gambar 2. 5 Jaringan Kerja PERT........................................................................ 18

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perhitungan Volume Pekerjaan .............................................................. 5


Tabel 2. 2 Perhitungan RAB ................................................................................... 6
Tabel 2. 3 Hasil Barchart ........................................................................................ 8
Tabel 2. 4 Hasil Analisa Kurva S ............................................................................ 9
Tabel 2. 5 Uraian Pekerjaan dan Kode Kegiatan .................................................. 13
Tabel 2. 6 Hubungan Antara Kegiatan .................................................................. 13
Tabel 2. 7 Perhitungan Maju ................................................................................. 14
Tabel 2. 8 Perhitungan Mundur ............................................................................ 14
Tabel 2. 9 Perhitungan PERT (Waktu dalam Minggu) ......................................... 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen proyek merupakan usaha untuk menggunakan sumber daya
terbatas secara efisien, efektif dan tepat waktu dalam menyelesaikan suatu proyek
yang telah ditentukan / direncanakan. Ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan
proyek merupakan salah satu aspek yang dinilai sangat penting. Oleh karena itu,
sebaiknya ada perhatian khusus pada masalah perencanaan dan pengendalian suatu
proyek, agar dapat mencapai target waktu penyelesaian tanpa mengurangi kualitas
pekerjaan. Salah satu hasil dari perencanaan yaitu penjadwalan proyek, yang dapat
memberikan informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal
kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta progres
dan durasi waktu penyelesaian proyek. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
mempermudah monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, diantaranya
adalah Metode Network Planning seperti Metode Jalur Kritis atau Critical Path
Method (CPM), Barchart, Kurva S, dan Program Evaluation dan Review
Technique (PERT) tersebut merupakan salah satu yang dapat digunakan guna
membantu memutuskan berbagai masalah khususnya perencanaan, penjadwalan,
dan pengendalian proyek.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penulisan ini adalah:

1. Bagaimana analisa metode barchart ?


2. Bagaimana analisa metode (Critical Path Method) CPM?
3. Bagaimana analisa metode Program Evaluation dan Review Technique
(PERT) ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Mengetahui analisa metode barchart ?

1
2. Memahami metode (Critical Path Method) CPM?
3. Mengetahui analisa metode Program Evaluation dan Review Technique
(PERT) ?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisa Metode Barchart


Barchart adalah diagram balok yang sering kali digunakan dalam Teknik
penjadwalan karena dianggap praktis dan mudah dipahami. Diagram barchart
berisi sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam kolom vertical, sementara
waktu ditempatkan dalam garis horizontal. Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan
beserta durasinya ditunjukkan dengan menempatkan balok horizontal di bagian
sebelah kanan dari setiap aktivitas (Widiasanti, 2013). Perkiraan waktu mulai dan
selesai dapat ditentukan dari skala waktu horizontal pada bagian atas bagan.
Panjang dari balok menunjukkan durasi dari aktivitas dan biasanya aktivitas –
aktivitas tersebut disusun berdasarkan kronologi pekerjaannya (Callahan, 1992).
Barchart ini dibuat pertama kali oleh Henry L. Gant pada masa perang dunia I,
sehingga sering juga disebut sebagai Ganttchart. Barchart atau Ganttchart
digunakan secara luas sebagai teknik penjadwalan dalam konstruksi. Hal ini karena
Barchart memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Mudah dalam pembuatan dan persiapannya.
b) Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.
c) Bila digabungkan dengan metode lain, seperti Kurva S, dapat dipakai lebih
jauh sebagai pengendalian biaya.
Penggunaan Barchart bertujuan untuk mengidentifikasi unsur waktu dan
urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu selesai
dan pada saat pelaporan. Perincian yang terdapat pada barchart adalah sebagai
berikut :
a) Pada sumbu horizontal X tertulis satuan waktu, misalkan hari, minggu,
bulan, tahun. Waktu mulai dan akhir suatu kegiatan tergambar dengan ujung
kiri dan kanan balok dari kegiatan yang bersangkutan.
b) Pada sumbu vertikal Y dicantumkan kegiatan atau aktivitas proyek dan
digambar sebagai balok.

3
c) Perlu diperhatikan urutan antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya,
meskipun belum terlihat hubungan ketergantungan antara satu dengan yang
lain.
d) Format penyajian barchart yang lengkap berisi perkiraan urutan pekerjaan,
skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.
e) Jika barchart dibuat berdasarkan jaringan kerja Activity on Arrow, maka
yang pertama kali digambarkan adalah kegiatan kritis, kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan nonkritis.
2.1.1. Langkah – Langkah Penyusunan Barchart
Adapun langkah – laangkah dalam penyusunan barchart adalah :
1) Mengetahui uraian pekerjaan
Dalam membuat barchart, diperlukan mengetahui uraian pekerjaan, seperti
contoh beriku :
a. Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan lahan
2. Pengukuran dan pemasangan bouwplank
3. Pemasangan pagar pengaman
b. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
1. Pekerjaan pondasi Bored Pile dengan diameter 800 cm (181 titik)
2. Pekerjaan galian tanah pile cap dan tie beam
3. Pekerjaan urugan pasir dibawah pile cap, tie beam, dan lantai kerja.
4. Pekerjaan lantai kerja dibawah
c. Pekerjaan Struktur Beton Bertulang
1. Pekerjaan pondasi pile cap
2. Pekerjaan tie beam
3. Pekerjaan kolom
4. Pekerjaan balok
5. Pekerjaan plat lantai
6. Pekerjaan tangga
7. Struktur penutup atap beton
d. Pekerjaan Arsitektur
1. Pekerjaan dinding, plesteran, dan acian

4
2. Pekerjaan keramik
3. Pekerjaan kusen, pintu, dan jendela
4. Pekerjaan plafond
5. Pekerjaan railing tangga
6. Pekerjaan tampak muka dan halaman
e. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
1. Pekerjaan instalasi listrik
2. Pekerjaan instalasi air
2) Menghitung volume pekerjaan
Volume Pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya isi pekerjaan
dalam satu satuan.

Tabel 2. 1 Perhitungan Volume Pekerjaan

5
3) Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) Bangunan atau proyek adalah
menghitung banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga
kerja berdasarkan analisis, serta biaya-biaya lain yang berhubungan.
Perhitungan RAB sebagai berikut :
RAB = ∑ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan )
Penyusun Merencanakan Rencana Biaya ini dengan menggunakan SNI
Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Tabel 2. 2 Perhitungan RAB

4) Menghitung bobot tiap pekerjaan dan merencanakan durasi pekerjaan


Bobot pekerjaan dihitung menggunakan rumus :
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏
= 𝒙 100%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑷𝒓𝒐𝒚𝒆𝒌

6
Jika bobot sudah selesai dihitung hingga pekerjaan terakhir, jumlahkan
bobot pada tiap bulan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bobot
pekerjaan yang dikerjakan setiap bulan.

7
Tabel 2. 3 Hasil Barchart

8
2.1.2. Analisa Kurva S
Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai
persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek.
Tabel 2. 4 Hasil Analisa Kurva S

9
2.2. Analisa Metode CPM ( Critical Path Method )
Critical Path Method (CPM) merupakan salah satu metode penjadwalan dengan
menggunakan sistem jaringan kerja yang termasuk dalam kategori AOA (Activities On
Arrow). CPM merupakan model manajemen proyek yang mengutamakan biaya
sebagai objek yang dianalisis, alias tidak mempertimbangkan variasi waktu yang dapat
terjadi dan dapat memiliki dampak yang besar terhadap target waktu penyelesaian
sebuah proyek. CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berupaya mengoptimalkan
biaya total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek. Pada metode
jaringan kerja dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memiliki rangkaian
komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan
kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Jadi, jalur kritis terdiri dari rangkaian
kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai kegiatan terakhir proyek (Soeharto, 1995).

Jalur kritis penting artinya bagi para pelaksana proyek karena pada jalur ini
terletak kegiatan-kegiatan yang pelaksnaannya harus tepat waktu, selesai juga tepat
waktu. Jika terjadi keterlambatan, maka akan menyebabkan keterlambatan poyek
keseluruhan. Metode CPM banyak digunakan oleh kalangan industri atau proyek
konstruksi. Cara ini dapat digunakan jika durasi pekerjaan dapat diketahui dan tidak
terlalu berfluktuasi.

Didalam CPM sendiri ada beberapa proses perhitungan yang harus dilakukan,
yaitu forward pass, backward pass, dan float analyses. Yang kemudian menghasilkan
overall project duration, start, dan finish dates, activity dates (ES, EF, LS dan LF),
activity floats, critical path (jalur kritis).

2.2.1. Simbol-simbol dalam CPM ( Critical Path Method )


Dalam pembuatan CPM ini ada syarat-syarat yang digunakan, antara lain:
1) Anak Panah
Anak panah menggambarkan suatu kegiatan, arah anak panah
menunjukkan suatu kegiatan, sehingga dapat diketahui kegiatan yang
mendahului ataupun kegiatan yang mengikutinya. Berikut ini beberapa
cara penulisan nama kegiatan dan waktunya.

10
Dimana: x = Nama Kegiatan
t = Waktu Pelaksanaan/durasi

2) Lingkaran
Lingkaran ini melambangkan kejadian ( event ), setiap kegiatan selalu
dimulai dengan kejadian dan diakhiri dengan kejadian juga. Ada dua model
lingkaran yang menggambarkan kejadian.
• Lingkaran model 1

Gambar 2. 1 Lingkaran Model 1


a. Ruang sebelah kiri lingkaran merupakan indeks unit dari saat
kejadian (event) awal sampai dengan kejadian akhir. Disimbolkan
NE (Number of Event).
b. Ruang sebelah kanan atas merupakan waktu mulai paling awal dari
suatu kejadian. Disimbolkan dengan EET (Earliest Event Time).
c. Ruang sebelah kanan bawah merupakan waktu mulai paling lambat
dari suatu kejadian. Disimbolkan dengan LET ( Latest Event Time).
• Lingkaran model 2

Gambar 2. 2 Lingkaran Model 2

11
Keterangan:
a = merupakan nama dari suatu kegiatan
D = waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu kegiatan atau durasi
ES = waktu mulai paling awal dari suatu kegiatan (earliest start time)
EF = waktu selesai paling awal kegiatan (earliest finish time)
LS = waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (latest start time)
LF = waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (latest finish time)
Dari kedua model lingkaran yang sudah dijelaskan tadi, biasanya lingkaran
model ke-1 lebih banyak digunakan daripada model lingkaran yang ke-2 karena
lebih mudah dalam perhitungannya nanti.
3) Anak Panah Terputus-putus (dummy)

Gambar 2. 3 Anak Panah Terputus-putus (dummy)


Simbol anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antara
peristiwa kegiatan, anak panah terputus-putus (dummy) ini menunjukkan
adanya hubungan antara dua kegiatan. Berbeda dengan kegiatan yang
membutuhkan waktu (anak panah tidak terputus), hubungan antar kegiatan
dummy tidak membutuhkan waktu. Oleh karena itu hubungan antar kejadian
tidak perlu diperhitungkan dan karenanya tidak memiliki nama dalam
perhitungan waktu, yang dimana lamanya adalah sama dengan 0 (nol).
Meskipun tidak perlu diperhitungkan, hubungan antar kegiatan harus ada (jika
diperlukan) untuk menyatakan logika ketergantungan kegiatan yang patut
diperhatikan.

2.2.2. Analisis CPM ( Critical Path Method )


Langkah-langkah penyusunan CPM, yaitu:

1. Mengidentifikasi Kegiatan

12
Tabel 2. 5 Uraian Pekerjaan dan Kode Kegiatan

2. Menentukan Hubungan Antara Kegiatan


Tabel 2. 6 Hubungan Antara Kegiatan
NO URAIAN PEKERJAAN KEGIAT AN DURASI PENDAHULU PENGIKUT
ST ART 0 - A
1 PEKERJAAN PERSIAPAN A 1 ST ART B
2 PEKERJAAN T ANAH & PONDASI B 6 A C
3 PEKERJAAN ST RUKT UR BET ON C 15 B D,E,F
4 PEKERJAAN INST ALASI LIST RIK D 7 C G,H
5 PEKERJAAN DINDING E 9 C I
6 PEK. PLUMBING (INST ALASI AIR BERSIH,AIR KOT OR) F 7 C J,K
7 PEKERJAAN RAILLING & PART ISI G 5 D L
8 PEKERJAAN PELAPIS LANT AI & DINDING H 6 D M
9 PEKERJAAN SANIT ASI AIR I 5 F M
10 PEKERJAAN KUSEN, PINT U & JENDELA J 6 F M
11 PEKERJAAN AT AP K 5 F N
12 PEKERJAAN T AMPAK MUKA & HALAMAN L (DUMMY) 5 G FINISH
13 PEKERJAAN PENGECAT AN M 4 H,I,J FINISH
14 PEKERJAAN PLAFOND N 5 K FINISH
FINISH 0 L,M,N -

13
3. Perhitungan Maju

Tabel 2. 7 Perhitungan Maju

NO URAIAN PEKERJAAN DURASI KODE KEGIATAN PERHITUNGAN MAJU


ES EF
1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1 A 0 1
2 PEKERJAAN TANAH & PONDASI 6 B 1 7
3 PEKERJAAN STRUKTUR BETON 15 C 7 22
4 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 7 D 22 29
5 PEKERJAAN DINDING 9 E 22 31
6 PEK. PLUMBING (INSTALASI AIR BERSIH,AIR KOTOR) 7 F 22 29
7 PEKERJAAN RAILLING & PARTISI 5 G 29 34
8 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI & DINDING 6 H 29 36
9 PEKERJAAN SANITASI AIR 5 I 31 36
10 PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA 6 J 29 36
11 PEKERJAAN ATAP 5 K 29 34
12 PEKERJAAN TAMPAK MUKA & HALAMAN 5 L 34 40
13 PEKERJAAN PENGECATAN 4 M 36 40
14 PEKERJAAN PLAFOND 5 N 34 40

4. Perhitungan Mundur

Tabel 2. 8 Perhitungan Mundur

NO URAIAN PEKERJAAN DURASI KODE KEGIATAN PERHITUNGAN MAJU


LS LF
1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1 A 0 1
2 PEKERJAAN TANAH & PONDASI 6 B 1 7
3 PEKERJAAN STRUKTUR BETON 15 C 7 22
4 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 7 D 22 30
5 PEKERJAAN DINDING 9 E 22 31
6 PEK. PLUMBING (INSTALASI AIR BERSIH,AIR KOTOR) 7 F 22 30
7 PEKERJAAN RAILLING & PARTISI 5 G 30 35
8 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI & DINDING 6 H 30 36
9 PEKERJAAN SANITASI AIR 5 I 31 36
10 PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA 6 J 30 36
11 PEKERJAAN ATAP 5 K 30 35
12 PEKERJAAN TAMPAK MUKA & HALAMAN 5 L 35 40
13 PEKERJAAN PENGECATAN 4 M 36 40
14 PEKERJAAN PLAFOND 5 N 35 40

14
5. Mengidentifikasi Jalur Kritis, Total Float dan Kurun Waktu Penyelesaian
Proyek

Gambar 2. 4 Jalur Kritis


2.3. Analisa Metode Program Evaluation dan Review Technique (PERT)
2.3.1. Pengertian PERT
PERT merupakan teknik manajemen yang menilai dan meninjau kembali
program. Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin
mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan
berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya
proyek. Metode ini memungkinkan dihasilkannya suatu pekerjaan yang terkendali dan
teratur, karena jadwal dan anggaran dari suatu pekerjaan telah ditentukan terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan.
Pengembangan metode PERT dilakukan pada akhir tahun 1950-an. Saat itu
sebuah pekerjaan proyek U.S. Navy’s Polaris yang memiliki ribuan kontraktor dikelola
dengan metode PERT agar tercipta pengurangan waktu dan biaya yang dibutuhkan
guna penyelesaian proyek dari awal hingga proyek berakhir. PERT sering disebut
sebagai metode manajemen waktu yang akurat atas tiap aktivitas dalam proyek.

15
2.3.2. Tujuan Penggunaan PERT
Penggunaan metode PERT dalam manajemen proyek memiliki beberapa
tujuan, yaitu:
1) Mengurangi adanya penundaan maupun gangguan, dan konflik produksi.
2) Sebagai sarana koordinasi dan sinkronisasi sebagian dari suatu keseluruhan
pekerjaan.
3) Mempercepat selesainya proyek.
Selain untuk tujuan diatas, metode PERT juga memiliki manfaat yang dapat sangat
membantu dalam manajemen konstruksi, dengan menggunakan metode ini dapat
diketahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek,
dengan metode ini juga dapat diketahui jalur kritis dan jalur yang mendekati kritis, hal
ini dapat sangat membantu untuk mengantisipasi adanya keterlambatan pekerjaan.
2.3.3. Teknik PERT
Langkah – langkah yang perlu diambil dalam penyusunan Network Planning
suatu proyek:
1. Menyiapkan sebuah daftar kegiatan – kegiatan dalam pelaksanaan.
2. Perhitungan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing – masing
kegiatan tersebut.
3. Menentukan kegiatan – kegiatan mana yang akan mendahului kegiatan –
kegiatan yang lain.
4. Menentukan kegiatan – kegiatan mana yang mana akan segera mengikuti
kegiatan pendahulu.
5. Menyusun Network dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan
sebagaimana mestinya.
6. Memberikan angka – angka pada tiap – tiap event dengan mengingat bahwa
event diujung panah lebih besar dibandingkan angka – angka event pada
pangkal panah.
7. Melengkapi daftar kegiatan – kegiatan tersebut dengan kolom – kolom vertical
dan horizontal yang menerangkan tiap – tiap kegiatan tentang:
- Uraian pekerjaan

16
- Aktivitas
- Duration
- Earliest Strat
- Total Float
8. Menetapkan kegiatan – kegiatan mana yang terletak pada lintasan kritis.
2.3.4. Contoh Penerapan PERT
PERT sudah banyak diterapkan dalam berbagai macam proyek konstruksi
karena dinilai lebih akurat dan mampu memprediksi probabilitas diselesaikannya suatu
proyek dalam waktu yang ditentukan. Salah satu contoh penggunaan PERT adalah
pada proyek pembangunan Hotel Kyriad Boutique Hotel Kabupaten Bandung Barat,
dimana data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Untuk menghitung rata – rata waktu yang diperlukan digunakan rumus:
𝑎+4𝑚+𝑏
Rata – rata = ................................................................. 2.3.1
6

𝑏−𝑎 2
Varian = ( ) ............................................................................ 2.3.2
6
Tabel 2. 9 Perhitungan PERT (Waktu dalam Minggu)
Kode Uraian Pekerjaan Predecessor Tercepat Normal Terlambat Rata - rata Varian
A Pekerjaan Persiapan - 1 1 2 1.17 0.03
B Pekerjaan Pondasi A 5 6 6 5.83 0.03
C Pekerjaan Struktur B 14 15 15 14.83 0.03
D Pekerjaan Listrik C 6 7 8 7.00 0.11
E Perkerjaan Dinding C 8 9 9 8.83 0.03
F Pekerjaan Plumbing C 6 7 8 7.00 0.11
G Pekerjaan Railing D 4 5 6 5.00 0.11
Pekerjaan Pelapisan
H D 5 6 6 5.83 0.03
Lantai
I Pekerjaan Sanitair E 4 5 5 4.83 0.03
Pekerjaan Kusen,
J F 5 6 6 5.83 0.03
Pintu
K Perkerjaan Atap F 4 5 6 5.00 0.11
Pekerjaan Tampak
L G 4 5 5 4.83 0.03
Muka Halaman
Pekerjaan
M I 3 4 4 3.83 0.03
Pengecatan
N Pekerjaan Plafond K 4 5 5 4.83 0.03

17
Untuk mengetahui keterkaitan antar pkerjaan, dibuat suatu jaringan kerja PERT.

Gambar 2. 5 Jaringan Kerja PERT


Dari jaringan kerja PERT yang sudah dibentuk, dapat diketahui jalur kritis dari
alur pekerjaan yang ada. Jalur kritis adalah alur pekerjaan dengan durasi terpanjang,
jalur ini dapat dihitung dengan menjumlahkan durasi pekerjaan pada jalur yang
ditinjau.
• Jalur A – B – C – E – I – M
Total durasi kerja = 1,17 + 5,83 + 14,83+ 8,83 + 4,83 + 3,83
= 39,85 minggu

• Jalur A – B – C – D - G – L
Total durasi kerja = 1,17 + 5,83 + 14,83 + 7 + 5 + 4,83
= 38,66 minggu
• Jalur A – B – C – F – K – N
Total durasi kerja = 1,17 + 5,83 + 14,83 + 7 + 5 + 4,83
= 38,66 minggu
Dari perhitungan setiap jalur yang ada, didapatkan total durasi kerja terlama
pada jalur A – B – C – D – G – L, dimana jalur ini merupakan jalur kritis dari alur kerja
proyek konstruksi ini.
Setelah diketahui pada alur mana yang terdapat alur kritis, metode ini dapat
digunakan untuk mengetahui probabilitas terselesaikannya suatu proyek pada jangka
waktu yang ditentukan. Misalnya berapa persen probabilitas terselesaikannya proyek

18
Hotel Kyriad Boutique Hotel Kabupaten Bandung Barat ini pada durasi 40 minggu.
Untuk mengetahuinya diperlukan hitungan sebagai berikut:
𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛−𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
Z= ........................ 2.3.3
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
40−39,85
= (0,03+0,03+0,03+0,11+0,11+0,03 ) = 0,441

Untuk mencari probabilitas, diperlukan tabel z untuk mengetahui peluang kumulatif


normal, maka nilai yang didapat adalah:
Peluang kumulatif untuk nilai z= 0,441 adalah 0,1700
Probabilitas = 0,1700 x 100% = 17 %
Maka kemungkinan proyek tersebut selesai dalam waktu 40 minggu adalah 17 %.

19
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan Analisis pada bab-bab sebelumnya berdasarkan hasil data yang
ada, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:

1. Perencanaan awal proyek yang dilaksanakan awal minggu pada bulan Juni
2016 – Maret 2017. Dari perhitungan bobot pekerjaan berdasarkan analisis
Barchart, Kurva S dan penjadwalan CPM pembangunan Kyriad Boutique Hotel
membutuhkan waktu selama 280 hari (40 Minggu).

2. Dengan menggunakan metode CPM dapat diketahui lintasan-lintasan kritis


yang terjadi pada proyek, yaitu Pekerjaan Persiapan – Pekerjaan Tanah dan
Pondasi – Pekerjaan Struktur Beton – Pekerjaan Dinding – Pekerjaan Kusen,
Pintu dan Jendela – Pekerjaan Pelapis Lantai dan Dinding – Pekerjaan Plafond
– Pekerjaan Instalasi Listrik – Pekerjaan Plumbing – Pekerjaan Pengecatan.
3.2. Saran

1. Dalam menentukan durasi pelaksanaan proyek, tentukan kegiatan yang


memiliki keterkaitan dengan kegiatan lain dengan cermat, agar pada saat
menentukan durasi pelaksanaan proyek memiliki waktu yang tepat sehingga
pada saat dilakukan evaluasi kinerja proyek berada pada kondisi ideal dari segi
waktu dan biaya pelaksanaan proyek
2. Dalam merencanakan penjadwalan waktu penyelesaian proyek, bukan hanya
menganalisis berdasarkan perhitungan bobot pekerjaan saja, akan tetapi sangat
dipengaruhi pengalaman di lapangan.
3. Metode CPM sangat membantu untuk mengatasi probabilitas waktu
penyelesaian proyek.

20
DAFTAR PUSTAKA
Ikhwanul Fakhri Mu’afa, Suheryanto, Saihul Anwar. 2017. Analisa Manajemen
Konstruksi Pembangunan Ruko Charta Primer Kota Cirebon. Unswagati.
4(2) : 2085-8744

Ridlo Hafizh, Saihul Anwar. 2017. Perencanaan Manajemen Konstruksi


Pembangunan Kyriad Boutiqu Hotel Kabupaten Banadung Barat.
Unswagati. 4(2) : 2085-8744

Sri Setiawati, Syahrizal, Rezky Ariessa Dewi. 2015. Penerapan Metode CPM Dan
PERT Pada Penjadwalan Proyek Konstruksi.
file:///D:/Semester%206/Manajemen%20Konstruksi/16596-39243-1-PB.pdf
. [Diakses pada 22 Maret 2021]

21

Anda mungkin juga menyukai