Anda di halaman 1dari 20

Statistik dan statistika

Statistik bersal dari bahasan latin yaitu status, yang berarti negara dan
digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya statistic
hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan kenegaraan saja yaitu seperti gaji pegawai dan
jumlah penduduk.
Menurut kbbi statistic adalah catatan atau angka-angka (bilangan) yang
dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi
informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.
statistika

• Sedangkan Statistika dalam arti luas merupakan suatu metodeatau ilmu


yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,
penganalisaan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang ada. St
atistik dalam arti luasadalah suatu alat untuk mengumpulkan data,
mengolah data, menarik kesimpulan,membuat tindakan berdasarkan
analisis data yang dikumpulkan atau statistika yangdigunakan menganalisis
data sampel dan hasilnya dimanfaatkan untuk generalisasi pada populasi
Data

data dapat disimpulkan sebagai kumpulan kumpulan informasi atau


keterangan yang dapat berupa angka, lambang, dan simbol yang dapat
diperolah dari suatu pengamatan.
Data dalam statistik

Data juga berupa kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat
dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik
suatu kesimpulan. Tidak semua angka dapat disebut data statistik. Angka
dapat disebut data statistik apabila dapat menunjukkansuatu ciri dari suatu
penelitian yang bersifat agregatif, serta mencerminkan suatu kegiatan
lapangan tertentu.
Sifat data

• 1. memiliki Nilai Relatif atau nilai semu yaitu nilai yg ditunjukkan oleh angka
bilangan itu sendiri. Contoh: Nilai relatif dari 10 adalah bilangan 10 itu
sendiri.
• 2. Memiliki Nilai Nyata atau Nilai sebenarnya yaitu daerah tertentu dalam
suatu deretan angka. Conoth: Nilai nyata dari 5 adalah daerah antara (5 –
0,5) sampai dengan (5 + 0,5). Jadi nilai nyata dari angka 5 adalah daerah
antara 4,5 – 5,5.
3. Memiliki Nilai Batas Bawah Relatif, Batas Atas Relatif, Batas Bawah Nyata, dan Batas Atas
Nyata
Bilangan 50 – 54
Maka batas bawah relatif adalah 50 ; batas atas relatif 54 ; batas bawah nyata 50 – 0,5 = 49,5
(Lower Limit = l); batas atas nyata 54 + 0,5 = 54,5 (Upper Limit = u)
Bilangan 50 – 54 disebut Nilai Relatif ; 49,5 dan 54,5 disebut Nilai Nyata

4.   Data statistik yang berbentuk data kelompok memiliki nilai tengah atau titik tengah
(Midpoint), yaitu nilai dari deretan bilangan atau angka yang terletak di tengah-tengah
deretan angka atau bilangan tersebut.
Contoh :
a.       Deretan angka yaitu 11, 12, 13, 14, 15 nilai tengahnya = 13, karena nilai 13 berada di
tengah-tengah deretan angka tersebut.
b.      Data kelompok antara 40 – 44 nilai tengahnya = (40 + 44)/2 = 42, karena nilai 42 terletak
pada deretan angka tersebut di tengah-tengah.
5.   Data statistik sebagai data angka, dalam penggunaan perhitungan tidak menggunakan
sistem pecahan melainkan menggunakan sistem desimal (pembulatan).
Contoh :Pecahan ½ harus diubah menjadi 0,5

6.  Data statistik sebagai data angka dalam penggunaan perhitungan menggunakan sistem
pembulatan angka, yaitu pada angka desimal biasanya dilakukan setelah di belakang tanda
koma dan diambil tiga angka saja dengan ketentuan :

a.  Jika angka setelah tanda koma 50 atau kurang dari 50 maka bilangan setelahnya dianggap
0 (nol) dan tiga angka setelah bilangan desimal (tanda koma) tetap.
Contoh : 0,1234 dibulatkan menjadi 0,123
b.   Jika angka setelah tanda koma 51 atau lebih dari 51 maka bilangan setelahnya dianggap 1
(satu) dan bilangan 1 (satu) tersebut ditambahkan pada bilangan sebelumnya pada angka
ketiga setelah tanda desimal (tanda koma).
Contoh : 0,123517 dibulatkan menjadi 0,124
Jenis jenis data

Data Menurut Cara Memperolehnya 


•  Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai
langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. 
• Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah
• Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data 
•   Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan
kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai,
data produksi, dsb. 

•  Data Eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi


serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan
suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk,
dan lain sebagainya.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya 
•   Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha,
tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain. 

•   Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen
terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat
dan lain-lain. 
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data 
•   Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah
berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
 
•   Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu
atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar,
kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku
pabrik pupuk kurang lebih 850 ton. 
Tipe tipe data statistik

• Nominal
• Ordinal
• Interval
• Rasio
Nominal
• Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya,
baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam
pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing
kategori memiliki sifat tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan
kategori lainnya.
• Contoh : jumlah lulusan mahasiswa universitas udayana tahun 2008
Program Study Jumlah Mahasiswa
Teknik Sipil 89
Teknik Mesin 70
Ordinal
• Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada
sesuatu keadaan. Berbeda  dengan data nominal yang menunjukkan adanya
perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya perbedaan di
antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut terdapat suatu
kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau
lebih tinggi daripada yang lainnya.Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang
paling rendah dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.
• Contoh : kategori hasil nilai mata kuliah statistika
Kategori Nilai Jumlah Mahasiswa
Isitmewa 10
Baik 12
Cukup 20
Kurang 7
Interval
• Data berjenis interval termasuk dalam kelompok data kuantitatif. Dalam ilmu
statistika, data Interval mempunyai tingkat pengukuran yang lebih tinggi daripada
data nominal maupun ordinal. Angka yang digunakan dalam data ini, selain
menunjukkan urutan juga dapat dilakukan operasi matematika. Angka nol yang
digunakan pada data interval bukan merupakan nilai nol yang nyata
• Contoh : Kecepatan masing – masing orang dalam berkendara di jalan raya,
Maharani jika berkendaraan dengan kecepatan 20 – 40 km/jam masuk keukuran
pelan, untuk Ichsan dalam berkendaraan memiliki kecepatan 50 – 60 km/jam maka
masuk ke dalam ukuran sedang dan yang terakhir Valentina Rosi dalam
berkendaraannya selalu berkecepatan 70 – 80 km/jam maka masuk ke ukuran
cepat. 
Rasio
• Dalam ilmu statistika, data rasio merupakan tipe data dengan level pengukuran
yang paling tinggi dibandingkan dengan tipe data lain. Data ini termasuk dalam
kelompok data kuantitatif. Angka yang digunakan pada data ini menunjukkan
angka yang sesungguhnya, bukan hanya sebagai symbol dan memiliki nilai nol
yang sesungguhnya. Pada data ini, dapat dilakukan berbagai operasi matematika.
• Contoh :  Dalam sebuah bank, seseorang mempunyai tabungan dengan saldo
10.000.000 rupiah. Angka tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut benar-
benar mempunyai saldo sebesar 10.000.000 rupiah. Jika seseorang mempunyai
saldo -1.000.000 rupiah berarti orang tersebut mempunyai hutang sebesar
1.000.000 rupiah. Sedangkan jika seseorang mempunyai saldo 0 rupiah berarti
orang tersebut tidak mempunyai tabungan maupun hutang.
Skala Pengukuran

• Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau feno
menamenurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam
memberikandefinisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut
adalah angka, penetapan, dan aturan. 
• Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat Isomorphism dengan realita.
Prinsip Isomorphism , artinya terdapat kesamaan yang dekat antararealitas
sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Olehkarena
itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila hasilnya
dapatmerefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Ada 4 macam skala pengukuran dalam pengambilan data

• 1. Skala nominal, yaitu skala yang dipakai mengklarifikasikan kasus sehingga dapat
dibedakan tetapi tidak merupakan hubungan kuantitatif dan tingkatan.
Contohnya jenis kelamin : laki laki, perempuan
Status perkawinan : kawin, tak kawin
• 2. skala ordinal, yaitu skala yang dipakai untuk mengklarifikasikan kasus sehingga
dapat dibedakan dalam kelas kelas yang menunjukan urutan (ordering)
Contohnya Pendidikan : SD, SMP, SMA
Cita rasa : Tidak enak, sedang, enak
• 3.Skala Interval, yaitu skala yang terdiri dari unit unit pengukuran yang sama ( rupiah, tahun
dan lain lain.) dimana pengukuran antara dua posisi interval diketahui ukurannya
Contohnya Suhu : 0° C = 273° K
5° C = 278° K
dapat dilihat bahwa ( 5 – 0 )° C : (10 – 5)° C = (278 – 273)° K : (283-278)° K
• 4. skala rasio, yaitu skala yang mencangkup skala interval dn mempunyai nol yang mutlak.
Contohnya berat badan seseroang : 50 Kg, 60 Kg, 70 Kg.

Anda mungkin juga menyukai