Anda di halaman 1dari 50

BAHAN

IBADAT ROSARIO
DAN
PENDALAMAN BULAN LITURGI
NASIONAL
DALAM KELUARGA

2020
1 Komlit Keuskupan Banjarmasin
PENGANTAR

Pada Bulan Liturgi Nasional (BLN) tahun lalu (Mei 2019) kita telah melihat Doa Syukur
Agung (DSA) pada umumnya. Perhatian kita pada waktu itu adalah antara lain tentang
bagian-bagian dari DSA, macam-macam DSA dan cara memberlakukannya. Diharapkan
melalui BLN tahun lalu kita memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar akan DSA.
Kita patut bergembira apabila pengetahuan dan pemahaman itu, mendorong kita untuk
selalu bersikap/berperan secara aktif dan benar pada saat DSA selama perayaan Ekaristi di
paroki kita masing-masing.

Dalam materi BLN tahun lalu khususnya pada bagian “Macam-macam DSA”, kita telah
mendapat informasi bahwa jumlah DSA lebih dari satu dan DSA I (Kanon Romawi) lebih
dahulu ada, sedangkan DSA yang lain baru ada sesudah Konsili Vatikan II. Kita belum
mendapat informasi secara terperinci mengenai masing-masing DSA. Oleh karena itu tahun
ini kita akan mendapat informasi khusus mengenai DSA I (Kanon Romawi). Sejak kapan
ada DSA I (Kanon Romawi)? Hal-hal apa saja yang terdapat di dalam DSA I? Apa kekhasan
dari DSA I? Melalui tema “Mengenal Doa Syukur Agung I” kita diajak untuk mengetahui
sejarah DSA I, bagian-bagian dan kekhasan dari DSA I dan cara mendoakan DSA I.
Sebagaimana tahun lalu, demikian juga pada tahun ini, kita diharapkan agar melalui tema ini
memiliki pengetahuan akan DSA I dan berperan aktif secara benar selama kita mendoakan
DSA I dalam perayaan Ekaristi.

Bahan BLN ini dapat dibaca secara pribadi. Kami menyarankan, sebaiknya bahan yang
tersedia ini dibacakan dalam doa Rosario kelompok. Bacakan saja satu tema pada saat
sebelum atau setelah doa lima peristiwa Rosario. Kalau tema itu panjang boleh dibagi dan
dibacakan pada dua atau lebih kesempatan doa Rosario. Kalau ada sesuatu yang memerlukan
penjelasan tambahan, silakan dikonsultasikan dengan pastor paroki. Diharapkan selama
bulan Mei ini, selain berdoa Rosario, kita juga menyempatkan waktu untuk mendapat penge-
tahuan tentang DSA I.

Semoga bahan BLN 2020 ini mampu menyemangati kita untuk memahami DSA I dan
akhirnya berperan secara baik dan benar ketika merayakan Ekaristi guna memuliakan
Tuhan dan pengudusan manusia.

Banjarmasin 01 Mei 2020


Pesta S. Yusuf Pekerja

Komisi Liturgi Keuskupan Banjarmasin

2 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DOA SYUKUR AGUNG I

I. Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus, Putra-
Mu, Tuhan kami: Sudilah menerima dan memberkati † pemberian ini, persembahan ini,
kurban kudus yang tak bernoda ini.
I. Kami mempersembahkan kepada-Mu pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan
katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan, dan
bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami... dan Uskup kami ... serta
semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik, sebagaimana kami terima
dari para rasul.
I. Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu... yang meminta doa kami; dan semua
orang yang berhimpun di sini, yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau
maklumi; bagi mereka, kurban ini kami persembahkan kepada-Mu. Ingatlah juga akan
mereka yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian ini bagi dirinya sendiri dan
bagi kaum kerabatnya untuk penebusan jiwa mereka, untuk keselamatan dan
kesejahteraan yang mereka harapkan dari-Mu, ya Allah yang benar, hidup dan kekal.
Communicantes (Pada hari Raya Natal dan selama oktaf)
Dalam persatuan dengan seluruh Gereja, kami merayakan hari yang amat suci ini, Sang
Penyelamat dunia dilahirkan oleh Santa Perawan Maria; juga kami mengenang dan
menghormati: terutama Santa Perawan, tetap perawan mulia, Bunda Yesus Kristus,
Tuhan dan Allah kami,
Santo Yusuf, suaminya, serta para rasul dan para martir-Mu yang bahagia, Petrus dan
Paulus, Andreas (Yakobus dan Yohanes, Tomas, Yakobus dan Filipus, Bartolomeus
dan Matius, Simon dan Tadeus: Linus, Kletus, Klemens dan Sikstus, Kornelius dan
Siprianus, Laurensius dan Krisogonus, Yohanes dan Paulus, Kosmas dan Damianus)
dan semua orang kudus-Mu. Atas jasa dan doa mereka, lindungilah dan tolonglah
kamid alam segala hal.
Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
I. Maka kami mohon, ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-
Mu, dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini: bimbinglah jalan hidup kami dalam
damai-Mu, luputkanlah kami dari hukuman kekal, dan terimalah kami dalam kawanan
para pilihan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
I. Ya Allah, kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini
sebagai persembahan yang sempurna, yang benar, dan yang berkenan pada-Mu, agar
bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus.
Putra Altar membunyikan lonceng/gong.
I. Pada hari sebelum menderita Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan
mulia, dan sambil menengadah kepada-Mu, Allah Bapa-Nya yang mahakuasa, Ia
mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MAKANLAH:
INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.

3 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala yang luhur dengan tangan-Nya
yang kudus dan mulia. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu
memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MINUMLAH: INILAH PIALA DARAHKU, DARAH
PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN
BAGI SEMUA ORANG DEMI PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI
UNTUK MENGENANGKAN DAKU.
ANAMNESIS
I: Agunglah misteri iman kita:
U: Tuhan Engkau telah wafat.
Tuhan, sekarang Kau hidup
Engkau Sang Juru Selamat:
Datanglah, ya Yesus Tuhan.
I. Oleh karena itu, ya Bapa, kami, hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus
mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: penderitaan-Nya yang menyelamatkan,
kebangkitan-Nya dari alam maut, dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga. Dari
anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah, yang mahamulia,
kami mempersembahkan kepada-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban
yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal.
Sudilah memandang persembahan ini dengan hati yang rela dan wajah berseri; dan
sudilah menerimanya seperti Engkau berkenan menerima persembahan hamba-Mu
Habel dan kurban leluhur kami Abraham dan seperti Engkau berkenan menerima
kurban suci dan tak bernoda yang dipersembahkan kepada-Mu oleh Melkisedek, Imam
Agung-Mu.
I. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus
mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur, ke hadapan keagungan ilahi-Mu,
agar kami semua yang mengambil bagian dalam perjamuan ini, dengan menyambut
Tubuh dan Darah Putra-Mu, dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat surgawi.
Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
I. Ingatlah juga, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu .... dan ....yang telah mendahului kami
dengan meterai iman, dan beristirahat dalam damai.
I. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, perkenankanlah mereka dan semua orang yang
telah beristirahat dalam Kristus mendapatkan kebahagiaan, terang dan damai.
Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
I. Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini, yang berharap atas
kerahiman-Mu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan dengan para
rasul dan para martir-Mu yang kudus: dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias
dan Barnabas,
(Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus, Felisitas dan Perpertua, Agata, dan
Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastasia)
dan semua orang kudus-Mu: perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan bersama
mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkan kelimpahan pengampunan-Mu.
Demi Kristus, Tuhan kami.

4 Komlit Keuskupan Banjarmasin


I. Dengan pengantaraan Dia, Engkau senantiasa menciptakan menguduskan,
menghidupkan, memberkati, dan menganugerahkan segala yang baik kepada kami.
I. Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang
mahakuasa, dalam persekutuan Roh Kudus, segala hormat dan kemulaan sepanjang
segala masa.
U. Amin.

PERTEMUAN I

TEMA : SEJARAH SINGKAT DOA SYUKUR AGUNG I


BACAAN : Injil Matius 26:26-29
TUJUAN : Agar kita dapat mengetahui sejarah singkat doa syukur agung pertama

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, Selama bulan Mei sebagai
Bulan Liturgi Nasional kita akan belajar mengenal Doa Syukur Agung I. Diharapkan
melalui Bulan Liturgi Nasional kita bisa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
benar akan Doa Syukur Agung I ini. Untuk pembahasan yang pertama kita akan
melihat mengenai Sejarah Doa Syukur Agung I. Pertanyaan adalah apa alasan gereja
mempertahankan teks ini, padahal bagi kebanyakan umat teks ini sangat tidak praktis
dan susah mengikuti. Kita akan melihat ada beberapa alasan, mengapa doa Doa Syukur
Agung I ini tetap dipertahankan.

Marilah saudara-saudari kita sebelumnya mempersiapkan diri untuk memohon kepada


Tuhan agar Doa dan pendalaman ini dapat berjalan dengan baik. Mari kita hening
sejenak.

DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan Yesus, semoga kami semua yang makan roti yang sama dalam Ekaristi ini,
jangan terpecah-pecah, melainkan bertoleransi satu sama lain, dan memberi kesaksian

5 Komlit Keuskupan Banjarmasin


tentang peresekutuan kami dengan saling mengasihi dan saling melayani. Demi Kristus
Tuhan kami.Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang di tulis dalam
Kitab Suci.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Matius 26:26-29
Penetapan Perjamuan Malam
26:26.Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan
berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28.Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa.
26:29. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum
lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang
baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. SEJARAH SINGKAT DOA SYUKUR AGUNG I (DSA I)
Teks kanon romawi merupakan satu-satunya teks Doa Syukur Agung sejak abad
ke-3 dan teks ini bertahan hingga sekarang. Inilah teks Doa yang paling tua dalam
tradisi Gereja Katolik Ritus Romawi. Berbicara tentang DSA I ini, kita seolah-olah
berbicara tentang sebuah misteri. Disebut misteri karena teks ini telah melewati abad
demi abad, peradaban demi peradaban. Meskipun demikian dia tetap eksis dan
bertahan. Misteri, karena teks ini amat sukar dipahami; tidak diketahui penulis dan
asal-usulnya. Misteri, karena kendati tidak diketahui asal usulnya, umat beriman tetap
memakai dan mempertahankan DSA I hingga saat ini. Tradisi gereja yang tetap
mempertahankan doa ini hingga sekarang adalah juga suatu misteri. Menyadari
perjalanan sejarah DSA ini, kita pantas menaruh hormat dan memelihara sebagai
warisan iman.
Kesan pertama yang muncul saat kita membaca DSA I adalah berbelit-belit, panjang
sehingga sulit mengikuti alurnya. Banyak umat yang tidak menghendaki DSA ini.
Bukan hanya umat awam, bahkan para imam pun tampaknya kurang menyukai DSA
ini. Alasan utama hampir sama: teksnya terlalu panjang dan berbelit-belit. Kendati
demikian, gereja tetap mempertahankannya. Bahkan pada perayaan tertentu Gereja
menggariskan agar para imam memakai dan memelihara DSA I.
Pertanyaan adalah apa alasan gereja mempertahankan teks ini, padahal bagi
kebanyakan umat teks ini sangat tidak praktis dan susah mengikuti. Ada beberapa
alasan, mengapa doa ini tetap dipertahankan.
Pertama adalah alasan sejarah dan kesaksian iman. Dalam sejarah perayaan ekaristi,
DSA I merupakan satu-satunya teks doa yang paling lengkap dan yang tetap bertahan
sampai hari ini. Teks ini telah dipakai dan dipelihara umat dari abad ke abad. Kendati
terkesan berbelit-belit namun di dalam teks ini tercantum ajaran serta tradisi gereja

6 Komlit Keuskupan Banjarmasin


yang luhur. Sehingga teks ini tidak sekadar doa tetapi juga merupakan warisan iman
gereja yang dituliskan dalam doa.
Kedua adalah originalitas dan immutabile (tidak berubah). Teks ini hampir tidak
mengalami perubahan mulai abad ke-4 sampai sekarang (abad ke-21). Teks asli tidak
berubah, hanya pada masa Paus Gregorius Agung (644), teks ini ditambah atau
diselipkan doa-doa tertentu. Sesudah itu praktisnya teks itu tinggal tetap dan tidak
berubah sampai sekarang. Itu berarti ketika kita membaca teks ini kita seolah dibawa
kembali kepada masa perkembangan awal kekristenan.
Ketiga adalah penyebaran dan universalitas. Sejak abad ke-7, teks itu dikenal luas di
Benua Eropa: teks ini menyebar ke Inggris abad ke-8, dipakai di daerah Perancis abad
ke-9 dan ke-10, dipakai di negara- negara keltik dan abad ke-11 sampai di Spanyol.
Keempat adalah kekayaan bahasa dan ekspresinya. Bagi umat yang tidak mengenal
bahasa latin tidak dapat melihat kekayaan bahasa doa ini. Namun paling tidak kita
dapat membaca terjemahan. Bahasa dan konstruksi DSA I sungguh berbeda dari teks
doa syukur agung lainnya. Di dalam teks itu ditemukan ungkapan-ungkapan atau
istilah latin klasik yang mengungkapkan dengan tepat iman kekristenan, misalnya:
Deigenetrix (Bunda Allah), Oblatio, Clementissime dan lain sebagainya. Istilah-
istilah liturgi yang sudah akrab di kalangan umat hingga kini masih dipertahankan;
anamnesis, doksologi, epiclesis dan lain sebagainya.
Baik dari segi bahasa maupun dari strukturnya, DSA ini sama sekali tidak dapat
dibandingan dengan doa syukur agung lainnya. Kemungkinan besar teks aslinya adalah
bahasa Yunani, kemudian berkembang di dunia kekaisaran romawi dan diterjemahkan
ke bahasa Latin. Sama seperti ciri khas bahasa latin, DSA memiliki rumusan kalimat
yang singkat padat dan jelas namun menunjukkan realitas dan kebenaran secara tepat.
Doa ini tidak memiliki bahasa senti- mental dan emosional. Oleh karena itu doa ini
terasa kurang menyentuh imaginasi, perasaan dan emosi. Itu sebabanya bagi sebagian
besar umat, rumusan DSA ini terkesan kaku.
Kelima, Isi. Setiap Kanon memiliki struktur dan susunannya. Struktur tersebut
seringkali menunjuk- kan logika berpikir dan kebenaran iman yang hendak
disampaikan. Demikian juga DSA I. Doa ini terdiri dari beberapa bait yang dapat
dianalogikan dengan susunan mozaik. Untuk menikmati keindahan dalam mozaik, kita
tidak boleh hanya melihat satu keeping saja, karena kepingan yang satu berkaitan
dengan kepingan yang lain. Karena itu kita mesti memandang kepingan-kepingan
mozaik secara menyeluruh sehingga keindahannya dapat kita lihat. Demikianlah
kiranya cara kita mendalami DSA I. Setiap bait mempunyai kepingan kebenaran iman
yang membentuk satu gambar yang indah tentang Gereja. Kita tidak boleh hanya
“memandang” satu bait saja secara terpisah. Sebaliknya kita harus memahami DSA I
secara menyeluruh, dari bait pertama hingga bait terakhir. Di dalam setiap bait
ditemukan “kepingan” ajaran dan tradisi gereja: tentang Maria, hirarki, devosi para
kudus, tradisi, intensi misa, doktrin dan sebagainya.
Asal usul DSA ini mendapat perhatian para ahli; ada yang mengatakan bahwa doa ini
sudah ada pada abad ke-3. Ada yang mengatakan bahwa penulis doa ini adalah Uskup
Gelasius (492-496), karena paus ini pernah menyusun buku Misa Stowe yang di
dalamnya terdapat judul kecil “Canon dominicus papae gilasii” artinya kanon Paus
Gelasius untuk perjamuan Tuhan.
Fakta yang tidak dapat disangkal adalah bahwa doa ini ditemukan dalam karya Santo
Ambrosius, Uskup Milano – Italia Utara, “De sacramentis” yang ditulis tahun 390.

7 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Ini mengugurakan pendapat yang mengatakan bahwa DSA ini disusun oleh Paus
Gelasius. Bila Ambrosius menulis bukunya tahun 390, itu berarti teks asli DSA I
sudah ada sebelum tahun 390.
Dari mana asal teks kanon romawi ini? Kita tidak tahu asal-usulnya. Kita ketahui
bahwa sampai abad ke empat kekristenan berkembang di Timur Yerusalem,
Alexandria dan Antiokia. Sesudah itu kekristenan berkembang di Barat; Roma, Celtik
dan Gallia. Masing-masing daerah atau kota memiliki cara merayakan liturgi yang
berbeda, termasuk merayakan ekaristi. Bila awal perkembangan kekristenan,
kemungkinan besar teks asli DSA I berasal dari Ritus Timur, kemudian dibawa ke
Barat, oleh Ambrosius.
Doa Syukur Agung I sama seperti DSA lainnya dapat dipergunakan kapan saja. Namun
sangat diajurkan DSA I dipakai pada:
1. Hari-hari yang memiliki communicantes khusus (TPE: Dalam persatuan dengan
ge- reja …). Dapat dipakai pada Hari Raya Natal dan selama oktaf natal, Hari Raya
Kenaikan Tuhan dan Minggu Pentakosta.
2. Misa yang memiliki hanc igitur khusus (TPE: Sudilah menerima …). Dapat dipakai Mulai
dari Malam Paska sampai Minggu Paska II.
3. Pada hari minggu Para Pesta atau Hari Raya Rasul dan orang kudus yang tertulis dalam
DSA I.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Allah menyediakan rezeki bagi kita, dan selalu menyapa serta memperhatikan kita
masing-masing. Maka, marilah kita berdoa kepada Allah di surga.
L. Bagi seluruh kaum beriman.
Ya Bapa, semoga perjamuan Ekaristi yang setiap kali kami rayakan, memberi kekuatan
nyata kepada umat-Mu untuk meningkatkan pengabdian kami kepada-Mu serta sesama
kami.
Marilah kita mohon,…
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L. Bagi Keadilan dan kerukunan.
Ya Bapa, semoga semua orang yang berkumpul di atas nama-Mu ini seturut
kemampuannya giat mengusahakan keadilan dan kerukunan di tengah-tengah
masyarakat.
Marilah kita mohon,…
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L. Bagi sanak saudara yang sedang menghadapi ajal.
Ya Bapa, semoga sanak saudara kami yang sedang menghadapi ajalnya, masih
Kauperkenankan menyambut Tubuh Kristus sebagai bekal serta jaminan kebangkitan.
Marilah kita mohon,…
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L. Bagi kita semua.

8 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Ya Bapa, semoga kami semakin mencintai Ekaristi, tekun mengikuti Perayaan Ekaristi
sepenuh hati, dan rajin menghayati doa-doa Devosi Ekaristi bagi kekuatan kami untuk
berbuat baik dan hidup suci.
Marilah kita mohon,…
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P. Dipersilahkan bagi saudara/saudari sekalian untuk menyampaikan doa pribadinya.
Marilah kita mohon,…
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P. Allah Bapa Yang Mahakudus, Engkau telah mengatasi kelemahan kami dengan Tubuh
dan Darah Putera-Mu. Buatlah kami sanggup untuk melaksanakan tugas apa pun yang
Kaukehendaki untuk kami jalankan, dengan kekuatan yang kami terima dari Yesus
Kristus, Tuhan kami. Amin
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P . Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Ya Allah kami berterima kasih kepada-Mu, karena oleh belas kasihan-Mu yang murni
Engkau telah berkenan memberi makan jiwa kami dengan Tubuh dan Darah Putera
Tunggal-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi yang kami
rayakan. Kumohon kepada-Mu agar Tubuh dan Darah kudus setiap kali kami terima
menjadi penghapusan yang berdayaguna untuk semua dosa kami. Semoga Tubuh dan
Darah ini menguatkan iman kami, membangkitkan di dalam kami semua yang baik,
membebaskan kami dari kebiasaan-kebiasaan buruk, menghapuskan semua
kecondongan terhadap dosa, mempersatukan kami dengan-Mu dengan erat, Sang
Kebaikan sejati, dan tempatkanlah kami dalam kebahagiaan yang tak dapat berubah.
Demi Kristus Tuhan kami.
U. Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P . Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

P E R T E M U A N II
9 Komlit Keuskupan Banjarmasin
TEMA : DOA PERMOHONAN KEPADA BAPA
BACAAN : Lukas 22:7-26
TUJUAN : Agar kita mengetahui, memahami Doa Syukur Agung pertama ini terdapat dua
kata sifat yang dikenakan kepada Allah Bapa.

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, bagi umat beriman, kita akan
lebih mendalami lagi Doa Syukur Agung I. Pada penjelasan kali ini kita akan
mendalami berkaitan dengan Doa Permohonan Kepada Bapa yang ada dalam Doa
Syukur Agung I ini. Marilah sebelum mendalami hal itu kita menyiapkan hati dan
pikiran kita mohon kasih Allah agar kita bisa meanangkap arti dari Doa Permohonan
Kepada Bapa ini. Marilah kita hening sejenak untuk mempersiapkan diri sebelum kita
memulai doa dan pertemuan kita ini. Hening sejenak
PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Allah, Bapa kami. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau mengundang kami ikut
serta dalam doa ini. Dengan rendah hati kami datang, membawa serta pujian, syukur,
sukaduka, dan segala kekurangan serta dosa-dosa kami. Kami meluhurkan nama-Mu,
karena lewat doa ini kami boleh mendalami peristiwa keselamatan dalam kehadiran
Yesus di dunia ini. Kami mohon penerangan Roh Kudus-Mu agar segala perhatian,
perasaan, dan akal budi kami senantiasa terarah kepada-Mu. Demi Kristus Tuhan kami.
Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip
dari Kitab Suci.

10 Komlit Keuskupan Banjarmasin


L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas 22:7-26

Persiapan untuk makan Paskah


22:7 Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus
menyembelih domba Paskah.
22:8 Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah
perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan."
22:9 Kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Engkau kehendaki kami
mempersiapkannya?"
22:10 Jawab-Nya: "Apabila kamu masuk ke dalam kota, kamu akan bertemu dengan
seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia ke dalam rumah yang
dimasukinya,
22:11 dan katakanlah kepada tuan rumah itu: Guru bertanya kepadamu: di manakah
ruangan tempat Aku bersama-sama dengan murid-murid-Ku akan makan
Paskah?
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan atas yang besar
yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."
22:13 Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan
Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.
Penetapan Perjamuan Malam
22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan  bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.
22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama
dengan kamu, sebelum Aku menderita.
22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia
beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah. "
22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata:
"Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.
22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan
minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."
22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan
bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan
ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu .
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di
meja ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan
tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan
berbuat demikian.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:

P. Doa Permohonan Kepada Bapa


“Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami: Sudilah menerima dan memberkati persembahan ini”

11 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DSA I diawali dengan kalimat “Ya Bapa yang mahamurah”. Ini merupakan doa
permohonan kepada Bapa demi kepentingan Gereja. Imam memohon agar Allah Bapa
sudi menerima (accepta) dan memberkati (benedicas) persembahan (dona).
Allah Bapa adalah sumber segala kebaikan dan rahmat. Oleh karena itu dalam doa ini
dan dalam doa-doa resmi liturgi katolik, permohonan senantiasa ditujukan kepada Allah
Bapa.
Dalam DSA ini terdapat dua kata sifat yang dikenakan kepada Allah Bapa yakni: Bapa
yang kudus (sancta pater) dan Mahamurah (clementissime). Kata clementissime dapat
juga berarti murah hati, mahabelas kasih, maharahim, penuh belas kasih (Inggris:
mercifull). Kata clementissime dan sancta pater ini hendak menggambarkan sifat dan
karakter ilahi Allah; Mahakuasa, Mahamurah, Mahakudus sekaligus mahaberbelas
kasih.
Sifat Allah di atas berbanding terbalik dengan sifat manusia; lemah, tidak berdaya,
penuh dosa dan rendah. Sadar akan sifat tersebut, umat harus memohon dengan rendah
hati kepada Bapa. Karena itu kalimat selanjutnya menunjukkan kerendahan hati: “kami
memohon, meminta/mengemis” (rogamus et petimus) dengan rendah hati (supplices).

Dalam doa ini umat, yang diwakili oleh imam, memohon kepada Bapa untuk berkenan
“menerima dan memberkati pemberian, persembahan. Kurban persembahan itu
bukanlah kurban manusiawi dan bukan kurban bakaran. Kurban itu sifatnya kudus
(sancta) dan tidak bernoda (illibata). Kurban persembahan itu tidak lain adalah Yesus
Kristus; kini tersaji dalam rupa roti dan anggur.

“Sudilah menerima dan memberkati persembahan ini, kurban kudus yang tak bernoda
ini”

Memberkati (Latin: bene + dicere artinya mengucapkan yang baik). Namun dalam
DSA ini memberkati berarti menunjukkan kemahakuasaan dan penerimaan Allah
terhadap persembahan yang ada di atas altar. Jadi umat memohon kepada Allah untuk
menunjukkan kemahakuasaan-Nya dengan menerima dan memberkati kurban.

Perlu disadari bahwa sesungguhnya tidak ada kurban persembahan manusia yang
layak bagi Allah. Namun dengan memberkati persembahan itu, Allah membuat
persembahan manusia menjadi layak di hadapan-Nya. Bahkan kurban persembahan itu
menjadi kurban yang tidak bercacat dan tidak bernoda. Artinya dalam doa ini kita
memohon kepada Allah agar Ia membuat layak dan menyempurnakan kurban di
hadapan-Nya. Dalam artian ini kurban tidak hanya menunjuk pada kurban persembahan
di altar, tetapi juga persembahan, hidup dan keberadaan umat Allah.

Dalam doa ini, kurban menunjuk pada roti dan anggur; disebut dengan berbagai istilah
yakni: pem- berian (dona), persembahan (munera), kurban kudus atau kurban yang
tidak bercacat (sancta sacrificia illibata). Kata-kata itu adalah sinonim dan menunjuk
pada kurban yang sama. Ragam kata sifat ini menun- jukkan kualitas kurban yang kini,
dalam perayaan ekaristi, berada di atas Altar; kurban itu bersifat integral, sempurna,
lengkap dan dalam kondisi yang tidak kurang suatu apa pun dan tidak bercacat. Itulah
hakikat asli kurban yang kini akan dipersembahkan kepada Allah.

12 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DSA I memakai sinonim. Barangkali ini yang membuat doa ini terkesan bertele-tele.
Bahasa manusia mempunyai keterbatasan dalam untuk melukiskan pengalaman religius.
Untuk itu perlu keterangan yang atas pengalaman tersebut dengan mencari kata-kata
sinonim. Demikianlah yang terjadi dengan DSA I. Penulis tidak mampu menejelaskan
hakekat terdalam kurban persembahan itu dengan satu kata saja, maka dicari kata-kata
yang sinonim atau kata-kata keterangan. Padahal ungkapan itu melukiskan sifat atau
keadaan kurban yang sama.

DSA I mengajak umat beriman untuk bersikap takzim, hormat sambil, menundukkan
kepala dan bersujud di depan kurban kudus itu. Dalam merayakan kurban kudus ini
umat beriman diajak untuk merenungkan kenyataan dirinya yang berdosa, tidak layak
dan rapuh. Manusia tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan di hadapan kurban
kudus. Manusia harus bersujud dengan seluruh jiwa raga, takjub, gemetar, seraya
memohon belaskasihnya. Demikianlah kiranya sikap umat dalam liturgi dan perayaan
ekaristi.

Ide kurban persembahan dapat kita temukan dalam kisah Kain dan Habel.
Dikisahkan bahwa Allah menerima persembahan Habel tetapi menolak persembahan
Kain. Di sini terdapat ide kesatuan antara kurban dan orang yang
mempersembahkan kurban tersebut. Orang yang menyampaikan persembahan
memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dari persembahan itu sendiri; menerima
persembahan berarti menerima orang yang mempersembahkan, menolak persembahan
berarti menolak orang. Itu berarti orang dan persembahan adalah satu kesatuan.

Para nabi juga pernah mengecam imam dan bangsa Israel, karena mereka melihat
bahwa praktek ritus kurban persembahan terdapat keterpecahan antara bangsa Israel
dengan kurban persembahan. Kurban adalah kudus dan tak bercela, sementara sikap
dan perilaku moral Israel sebagai bangsa tidak sesuai dengan kurban persembahan.
Tidak ada integritas antara kurban dengan sikap bangas Isreal; para pemimpin tidak
menegakkan keadilan, mereka merampas hak orang miskin dan janda. Singkatnya sikap
dan perilaku pemimpin dan bangsa Israel menyimpang dari hukum-hukum YHWH.

Dalam Pernjanjian Lama, sering sikap Allah digambarkan secara manusiawi,


misalnya menolak persembahan, tidak menyukai, cemburu dan lain sebagainya.
Maksudnya manusia menjaga ketulusan dan kesesuaian antara sisi lahiriah dan batiniah.
Artinya persembahan lahiriah (kurban bakaran, hal-hal material) tidak dapat mengganti
sikap batin manusia yang congkak. Persembahan tidak boleh dianggap atau dipakai
untuk menghapus sikap manusia yang jahat. Umat beriman tidak cukup rajin beribadat
atau rajin berdoa, mereka harus memiliki karakter dan tindakan sesuai dengan nilai-nilai
kekristenan. Dengan kata lain beribadat, devosi pribadi yang saleh harus tampak dalam
sikap hidup yang baik dan tindakan yang benar; terpuji, bersaudara, solider, rendah
hati, pemaaf dan lain sebagainya.

Persembahan manusia adalah simbol dirinya di hadapan Allah. Namun persembahan


tidak dapat menggantikan sikap moral manusia atau menghapus dosa-dosanya.
Menghaturkan persembahan merupakan panggilan setiap umat beriman untuk hidup
dan bertindak sesuai dengan sifat persembahan itu; kudus dan tak bercela di hadapan
Allah. Umat beriman harus menyesuaikan sikapnya dengan status kurban.

13 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Menyesuaikan sikap dengan sifat kurban adalah hal yang mendasar dalam merayakan
Ekaristi. Hal itu merupakan hakikat panggilan orang beriman. Setiap umat mesti
menyesuaikan diri dengan sifat kurban sejati yang telah mempesembahkan diri di salib.
Inilah mesti disadari dan dihayati oleh umat beriman.

Kurban persembahan tentulah tidak sama dengan praktek agama tradisonal. Dalam
praktek agama tradisional atau magis pusat perhatian adalah manusia. Dengan kurban
dan sajian, manusia dapat mempengaruhi sikap yang ilahi. Bahkan manusia dapat
mengatur dan memaksa ilah-ilah untuk menlaksanakan kehendak manusia. Artinya
manusia adalah pusat komando. Jadi dalam praktek itu, manusia menempati posisi
ilah-ilah, sedangkan ilah-ilah berfungsi sebagai suruhan.

Dalam kurban Ekaristi Allah berdaulat dan absolut. Keputusan-Nya tidak tergantung
dari materi kurban persembahan; Dia bebas menerima atau menolak, kurban
persembahan tidak mengubah pendirian atau ketetapan Allah. Jadi ketika imam
memohon agar Allah menerima persembahan, di sana tidak ada nada paksaan.
Permohonan ini merupakan proklamasi agung, pengakuan agung dan sikap takzim
manusia di hadapan Allah. Dalam kemahakuasan-Nya yang absolut, Allah bebas
menerima atau menolak persembahan manusia. Sebaliknya manusia tergantung pada
belas kasih-Nya. Maka umat beriman mesti mempersembahkan seluruh hidupnya
kepada kemahakuasaan dan belas kasih Allah.

DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila
ada yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Tuhan telah memuaskan kita dengan sabda-Ny yang mendapatkan kehidupan. Ia
mengundang kita juga keperjamuan-Nya. Marilah kita mencurahkan di hadapan-Nya
segala keprihatinan kita serta keprihatinan orang lain, yang kita ketahui atau tidak kita
ketahui.
L. Bagi Gereja: Ya Tuhan, semoga Ekaristi tetap menjadi sumber kekuatan yang membuat
Gereja mampu untuk memberi kesaksian atas kehadiran Tuhan di tengah-tengah segala
bangsa di dunia.
Kami mohon ……
L. Bagi umat kristiani di mana-mana: Ya Tuhan, semoga umat kristiani lapar dan harus
akan keadilan dan perdamaian di dunia dan akan pembagian harta-harta rohani dan
jasmani kepada semua manusia. Kami mohon ……
L. Bagi orang-orang yang tidak mempunyai makanan secukupnya di banyak kawasan
dunia: Ya Tuhan, semoga bangsa-bangsa bekerja sama untuk menolong mereka agar
dapat mencari rezekinya sendiri dengan cara yang terhormat. Kami mohon ……
L. Bagi kita dan semua orang kristiani yang berhimpun sekeliling meja perjamuan Tuhan:
Ya Tuhan, semoga kami semua Kausatukan sehingga menjadi sehati sejiwa, dan
semoga kami Kaujadikan saling terbuka dan siap sedia menolong satu dengan yang
lain. Kami mohon ……

14 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P. Dipersilahkan bagi saudara/saudari sekalian untuk menyampaikan doa pribadinya.
P. Marilah kita mohon.
P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau memberi Diri-Mu kepada kami sebagai roti kehidupan.
Tolonglah kami untuk memberi diri kami seperti Engkau melakukannya, tanpa mencari
keuntungan atau balas jasa. Terangilah beserta kami sekarang dan selama-lamanya.
Amin
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarkan Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P. Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U . Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.

DOA PENUTUP

P. Marilah kita berdoa,


Allah, Bapa yang mahamurah. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah
menguatkan kami melalui kehadiran-Mu dalam doa ini. Kami bersyukur kepada-Mu
karena Engkau telah membagikan kelimpahan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami
bersyukur, karena persekutuan cinta kasih ini. Semoga hidup kami dipenuhi rasa syukur
baik dalam suka maupun dalam duka. Semoga persekutuan kami dengan Yesus dalam
pertemuan doa ini menguatkan iman kami sehingga kami mampu menjadi saksi-saksi-
Mu di tengah-tengah masyarakat. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
BERKAT

P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

15 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P E R T E M U A N III

TEMA : Doa Permohonan untuk Kepentingan Gereja dan untuk Kepentingan


Orang Tertentu
BACAAN : Yohanes 6:32-40
TUJUAN : Agar kita mengetahui dalam Doa Syukur Agung pertama ada unsur Doa
Permohonan untuk Kepentingan Gereja dan untuk Kepentingan Orang
Tertentu.

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, Doa Syukur Agung
merupakan bagian pusat dan puncak seluruh perayaan Ekaristi. Kita masih mendalami
lagi Doa Syukur Agung I. Pada penjelasan kali ini kita akan mendalami berkaitan
dengan Doa Permohonan untuk Kepentingan Gereja dan untuk Kepentingan Orang
Tertentu yang ada dalam Doa Syukur Agung I ini. Marilah sebelumnya kita hening
sejenak agar kita dalam pertemuan doa kita ini Tuhan Allah hadir untuk mendapingi
kita semua.
Hening sejenak
PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Ya Allah, Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya
dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon semoga kami dapat
menghormati misteri kudus Tubuh dan Darah Putra-Mu sehingga kami senantiasa dapat
menikmati buah penebusan-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

16 Komlit Keuskupan Banjarmasin


PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip dari
Kitab Suci.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Yohanes 6:32-40
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan
Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang
memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
6:33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi
hidup kepada dunia."
6:34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah  roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku,
ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus
lagi.
6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu
tidak percaya.
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang .
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
 
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak
dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Doa Permohonan untuk Kepentingan Gereja dan untuk Kepentingan Orang
Tertentu
“Kami mempersembahkan kepada-Mu, pertama- tama untuk Gereja-Mu yang kudus
dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan,
persatuan dan bimbingan di seluruh dunia, bersama hamba-Mu Paus kami …”
Sesudah doa permohonan menerima persembahan, kini permohonan ditujukan untuk
kepentingan Gereja dan dunia. Imam memohonkan damai, perlindungan, persatuan dan
bimbingan. Mendoakan gereja merupakan ciri khas umat kristian sejak gereja perdana;
baik Ritus Barat maupun Ritus Timur. Doa ini menunjukkan perkembangan dan
kedalaman iman akan Allah.
Kata katolik dalam doa ini tidak boleh sama dimengerti sebagai satu institusi. Secara
harafiah katolik berarti berarti umum atau universal, namun dalam doa ini tidak
menunjukkan universalitas.
Sebelum Kekristenan menjadi dua yakni: katolik dan protestan, kata katolik tidak
dimengerti sebagai institusi. Istilah katolik sendiri sudah dikenal sejak abad ke-3 untuk
menunjuk Gereja para Rasul yang sedang berjuang merajut persatuan. Kita ketahui pada
masa itu mulai muncul sekte atau tokoh yang tidak berakar pada ajaran Rasul, misalnya
Nestorius dan Arius.

17 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Kata katolik ini dipakai untuk membedakan Gereja para Rasul dari sekte atau aliran
tersebut. Istilah itu mengandung ajaran doktrinal atau ortodoksi (keaslian dan
originalitas) ajaran para rasul. Jadi kata katolik hendak menunjukkan kesatuan Gereja
para Rasul, ajaran yang benar (ortodoksi ajaran para rasul) dan membedakan mereka
dari sekte lain.
Di dalam bait ini imam memohonkan: damai, perlindungan, persatuan dan bimbingan
kepada seluruh dunia. Dalam teks Latin dipakai “custodire berarti perlindungan,
pacificare artinya menciptakan kedamaian. Damai yang dimaksud adalah keseluruhan
berkat Allah yang mendatangkan kesejahteraan dan damai mesianis; damai yang
mengalir dari keselamatan di dalam Kristus. Berkat messianis ini ditujukan kepada
seluruh dunia.
DSA I menyebutkan paus, para uskup, dan “semua orang yang menjaga dan
menumbuhkan iman katolik”. Siapakah yang dimaksud dengan orang yang beriman
secara ortodok yang menjaga iman katolik dan apostolik? Ada yang berpendapat bahwa
mereka itu adalah para uskup dalam kesatuannya dengan uskup di Roma, ada yang
mengatakan semua umat beriman yang telah dibaptis.
Selain mendoakan gereja, mendoakan orang- orang yang mengabdikan dirinya bagi
gereja meru- pakan tradisi kekristenan. Para uskup bertugas untuk memelihara kesatuan
umat beriman dan mengajarkan iman yang benar.
Kesatuan iman dan kesatuan para uskup menunjukkan kesatuan gereja. Mengajar dan
memelihara iman sangat penting bagi kesatuan dan kelanggengan gereja. Hal itu sudah
disadari sejak perkembangan awal gereja. Kesatuan gereja di bawah bimbingan para
Uskup sudah mendapat perhatian sejak awal perkembangan kekristenan. Jadi yang
dimaksud dengan ”semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik” para
pemimpin gereja Paus dan para uskup dan semua orang yang berjuang untuk persatuan
dan kesejahteraan gereja.
Sampai abad ke-5 gelar paus sinonim dengan uskup. Artinya frase “paus kami”
praktisnya sama dengan menyebut “uskup kami” di dalam wilayah atau keuskupan
masing-masing. Sejak abad ke-6 gelar paus dikhususkan bagi Uskup Roma. Sejak
itu paus disebutkan pada urutan pertama kemudian uskup lokal.
Demi Kepentingan Person Tertentu
“Ingatlah ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu …. yang meminta doa kami, dan semua
orang yang berhimpun di sini”
Pada bait kedua secara khusus diberi ruang untuk mendoakan person secara khusus,
yaitu orang yang meminta doa, kemudian umat yang berhimpun dan imam sendiri.
Pada awal perkembangan kekristenan, ada kebiasaan untuk mencatat nama orang
yang akan didoakan dalam perayaan ekarsiti. Nama itu dicatat dalam buku khusus
disebut dyptiks (Yunani). Menulis nama dalam dytiks merupakan satu bentuk pengakuan
publik terhadap militansi atau ortodoksi iman orang tersebut. Tradisi ini masih
diteruskan dalam Ritus Timur, terutama Eropa Timur.
“Perhatikanlah hamba-hamba-Mu”; hamba (latin: famula) artinya pelayan. DSA
memakai istilah yang biasa dipergunakan dalam keluarga. Dalam teks disebutkan
bahwa Allah mengenal iman mereka, yakni hamba-hamba itu; pelayan yang beriman
kuat tentu dicintai oleh tuannya

18 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Tujua n do a permohona n adala h untu k “keselamatan jiwa-jiwa” (pro redemptione
animarum suarum), dan untuk “harapan akan keselamatan” (pro spei salutis). Doa ini
mengingatkan kita pada surat Paulus kepada umat di Tessalonika dan di Roma:
“mengenakan senjata iman, kasih dan memakai ketopang pengharapan akan
keselamatan” (1 Tes. 5:8), “kita diselamatkan dalam pengharapan” (Rm.8:24).
Kalimat “bagi mereka kurban ini kami persembahkan kepada-Mu” ditambahkan
sekitar abad ke-9. Ide dasarnya adalah seseorang memperoleh keselamatan dari
perayaan ekaristi, meskipun dia tidak hadir, tetapi dia harus meminta doa kepada imam.
Inilah cikal bakal praktek intensi misa.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Tuhan Yesus Kristus memuaskan kelaparan kita dan menyertai kita dalam perjalanan
memlaui padang gurun hidup kita. Marilah menghadap kepada-Nya dengan segala
keprihatinan, kelaparan, dan pencobaan zaman ini.
L. Bagi Gerej, tubuh Kristus: Ya Tuhan, semoga kami semua yang makan roti yang sama
dalam Ekaresti, jangan terpecah-belah, melainkan bertoleransi satu sama lain, dan
memberi kesaksian tentang persekutuan kami dengan saling mengasihi dan saling
melayani. Marilah Kita Mohon
U. Kabulkanlah doa Kami ya Tuhan.
L. Bagi para awam, bapak serta ibu, yang membantu para imam kita dalam pelayanan
Ekaresti: Ya Tuhan Yesus, semoga pelayan dalam Ekaresti selalu dilakukan dengan
rendah hati, penuh kasih, dan kegembiraan. Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L. Bagi Gereja-gereja Kristen yang terpisah dari kami: Ya Tuhan Yesus, semoga tak lama
lagi kami duduk bersama dengan semua orang Kristen pada meja perjamuan Tuhan
yang sama.  Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L. Bagi mereka yang puas diri berdasarkan harta atau keberhasilan mereka: Ya Tuhan
Yesus, semoga mereka yang puas diri mulai merasakan dahaga akan Allah dan
keinginan untuk melayani sesama yang mengalami kesulitan. Marilah kita mohon.
L. Bagi seluruh jemaat ini: Ya Tuhan Yesus, semoga Ekaristi menyatukan kami untuk
saling mengampuni serta berdamai dengan Allah dan diantara kami sendiri. Marilah
kita mohon.
P. Tuhan Yesus Kristu, Engkaulah Roti yang telah diserahkan demi kehidupan dunia.
Tolonglah kami untuk memberi kepada sesama di sekitar kami, bukan hanya remah-
rema, melainkan diri kami sendiri. Sebab Engkaulah Tuhan kami untuk selama-
lamanya. Amin.
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P. Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.

19 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Allah, Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur karena telah Kauanugerahi Tubuh
dan Darah Putra-Mu. Kami mohon, ajarilah kami memahami dan menghayati, bahwa
Engkau selalu hadir di tengah-tengah kami serta senantiasa mendampingi kami,
sehingga apa yang kami lakukan untuk mengenangkan Dikau menjadi titik permulaan
perjamuan abadi. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
PENGUMUMAN
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

P E R T E M U A N IV

TEMA : COMMUNICANTES: Kesatuan Gereja dan Para Kudus


BACAAN : Yohanes 6:51-58
TUJUAN : Agar kita mengetahui dan menghayati dalam Doa Syukur Agung pertama
tentang Kesatuan Gereja dan Para Kudus

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, Pada pembahasan kita kali ini
akan mendengarkan bagai mana menanggapi Doa Syukur Agung I. Penjelasan
berkaitan tentang communicantes : Kesatuan Gereja dan Para Kudus adalah untuk

20 Komlit Keuskupan Banjarmasin


membatu umat dalam mengerti dan menghayati misteri iman yang dirayakan dan untuk
mengerti makna kesatuan gereja. Marilah kita sebelum memulai pertemuan dan doa
kita ini hening sejenak untuk membiarkan Roh Kudus menerani hati kita pada awal
pertemuan ini.

PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Ya Allah, Yesus Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-
Nya dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus yang mengagumkan. Kami mohon rahmat-
Mu semoga kami pun mampu memecah dan membagikan hidup yang telah Engkau
pilih dan berkati ini sehingga kami pantas untuk bersatu dalam karya penebusan-Mu.
Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip dari
Kitab Suci.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Yohanes 6:51-58
6:51 Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti
hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan
hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan
Kuberikan untuk hidup dunia.”
6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana
Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.”
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak
mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan
Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa,
demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya.”
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

21 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. COMMUNICANTES: Kesatuan Gereja dan Para Kudus
“Dalam persatuan dengan seluruh gereja, kami mengenangkan dan menghormati,
terutama Santa Maria, tetap perawan mulia …”
Pembicaraan kalai ini dikhususkan untuk mengingat dan menghormati orang-orang
kudus. Dalam teks Latin bagian ini dimulai dengan “Comunicantes”. Teks Indonesia
dimulai dengan “dalam persatuan dengan”. Teks Indonesia membuat kata
“communicantes” menjadi rubrik yang ditulis dengan warna merah, artinya adalah
keterangan atau petunjuk.
Kemungkinan besar bait ketiga tidak terdapat dalam teks asli. Namun pada akhir abad
ke-5 atau awal abad ke-6, teks communicantes ditambahkan.
Comunicantes (latin: cum berarti bersama dan unire–unicus berarti satu. Jadi
communicantes berarti “dalam kesatuan”, “bersama dengan”, “bersatu dengan”.
Rumusan communicantes ini menunjukan kesatuan gereja sebagai paguyuban umat
beriman.
Persekutuan ini menyangkut mereka yang masih di dunia dan mereka yang sudah di
surga, yakni orang- orang kudus.
Di dalam perayaan ekaristi, gereja sedang merayakan misteri penyelamatan di dalam
dunia. Namun umat tetap memelihara kesatuan dengan mereka yang telah menikmati
kebahagiaan surga, yakni para kudus. Dengan demikian di dalam perayaan ekaristi itu
hadir juga para kudus.
Kalimat “mengenang dan menghormati” (memo- riam venerantes) merupakan
ungkapan yang indah untuk menunjukkan kedekatan dan cinta yang hangat dan
mendalam (veneratio) antara umat beriman yang masih sedang berziarah di dunia
dengan para kudus di surga.
Dalam daftar orang kudus itu, Bunda Maria disebutkan pada tempat pertama (in primis)
kemudian diikuti oleh para Rasul. Sudah sejak abad pertama Bunda Maria mendapat
tempat istimewa di kalangan para Rasul.
Mengapa DSA I ini menyebut Maria disebut pada urutan pertama? Seperti kita ketahui,
peran Maria dalam sejarah keselamatan sangat unik, tidak tergantikan. Ketaatan dan
kesetiaannya kepada rencana Allah menjadikan dia murid sejati. Ketaatan inilah yang
menjadikan dia menjadi “rekan” penyelamat Allah (coredemtrix). Ketaatan
menunjukkan bahwa Bunda Maria adalah orang beriman yang unggul, yang pantas
diteladai oleh gereja sepanjang segala abad.
Penghormatan kepada Maria tampak dalam gelar mulia (glorioso) dan tetap perawan
(semper virginis). Gelar ini merupakan buah permenungan, pengakuan iman gereja
akan peran Maria dalam sejarah keselamatan. Karena peran itu Allah memahkotai
Maria dengan kemuliaan surgawi.
Maria disebut tetap perawan, merupakan pengakuan iman akan kemurnian atau
keperawanan Maria dalam menaati Sabda Allah. Maria juga digelari Bunda Allah.
Ini merupakan pengakuan iman umat kristen yang paling utama dan paling tua.
Pengakuan iman ditetapkan Konsili Efesus (431), yang mengakui bahwa Yesus adalah

22 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Allah. Bila Yesus adalah Allah maka Maria boleh disebut Bunda Allah (Dei
genetriks).
Pada teks asli, DSA I ini tidak menyebut Santo Yusuf. Paus Yohanes XXIII
menetapkan agar nama Santo Yusuf disebutkan dalam DSA. Hal ini ditegaskan
kembali oleh dekrit Kongregasi Tata Ibadat dan Sakramen, yang dikeluargkan tanggal
1 Mei 2013.
Santo Yusuf layak dan pantas mendapat tempat di dalam gereja karena memelihara
kehidupan Keluarga Kudus. Umat beriman sepanjang masa berdevosi kepada Santo
Yusuf.
Dalam DSA I terdapat 24 orang kudus. Ini satu-satunya DSA yang menyebut ke-12
rasul. Ke-24 orang kudus ini dapat dikelompokkan dalam dua kategori: Rasul dan
martir. Dalam Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, angka 12
merupakan angka simbolis; Bangsa Israel terdiri dari 12 suku, 12 suku pula ahli waris
Kerajaan Daud, karena itu terdapat 12 Bintang Daud. Di dalam Pernjanjian Baru
Yesus memilih 12 Rasul. Dalam Kitab Wahyu disebutkan bahwa Maria bermahkota 12
bintang. Jadi angka 12 memiliki makna simbolis. Kelipatan 12 menjadi angka
sempurna, kepenuhan dan universal.
Yesus mendirikan gereja-Nya di atas 12 Rasul. Mereka adalah saksi hidup yang
pertama dan utama. Pada umumnya para Rasul mati sebagai martir untuk membela
iman kekristenan. Pengorbanan 12 martir membuat Gereja tetap bertahan sepanjang
zaman. Angka 12 merupakan angka simbolis; 12 suku Israel kini digantikan oleh 12
Rasul menjadi ahli waris Yerusalem Baru, percaya kepada Allah dan Yesus sebagai
Juruselamat. Angka 12 martir mewakili perjuangan umat beriman yang kokoh tak
tergoyangkan. 12 Rasul dan 12 martir menjadi simbol pewaris Yerusalem Surgawi.
Kebiasaan menyebut nama Rasul dalam perayaan ekaristi sudah mulai sejak abad ke-3.
Dalam pembaruan liturgi, imam tidak diwajibkan menyebut semua nama santo
tersebut, cukup menyebut tiga nama saja yakni: Petrus, Paulus dan Andreas. Kendati
demikian, gereja tidak bermaksud menghapus nama-nama tersebut. Gereja tetap
menganjurkan agar imam menyebutkan semua Rasul dan santo dalam perayaan ekaristi.
Gereja menekankan nama santo itu sebaiknya disebutkan dalam perayaan yang lebih
meriah, atau pada pesta santo yang bersangkutan.
Lebih jauh pembaruan liturgi memberi peluang untuk menyesuaikan
communicantes dengan tema perayaan. Oleh karena itu pada masa khusus gereja
menyediakan comunicantes khusus seperti: Hari Raya Natal dan Oktaf Natal,
Penampakan Tuhan, Malam Paska, Hari raya Kenaikan dan Hari Raya Pentakosta.
Maka pada perayaan tersebut gereja wajib mendoakan DSA I.
Tujuan comunicantes adalah untuk membatu umat dalam mengerti dan menghayati
misteri iman yang dirayakan dan untuk mengerti makna kesatuan gereja.
Apakah imam dapat menyusun comunicantes? Secara prinsipil pembaruan liturgi
memberi peluang itu, tetapi perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Para Uskup membuat rambu-rambu, kriteria dan batas kepatutan penyusunan
communi- cantes.
2. Penyesuain mesti sesuai dengan roh pem- baruan liturgi, DSA dan iman Gereja
Katolik.
3. Teks perlu mendapat persetujuan dari Bapak Uskup
4. Memberikan katekese kepada umat, supaya mereka tidak bingung.

23 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Marilah pada hari ini kita mohon kepada Yesus agar boleh meneladani Bunda Maria,
dengan membuka diri bagi kedatangan-Nya yang membawa keselamatan. Marilah kita
berdoa bersama: Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi seluruh Gereja: Ya Yesus, semoga Gereja tidak gentar melanjutkan perutusannya
membawa Kabar Baik kepada seluruh dunia demi keselamatan semua manusia. Marilah
berdoa bersama ...
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi semua keluarga: Ya Yesus, semoga karena pertolongan Santa Perawan Maria,
keluarga-keluarga belajar untuk mempercayai janji Tuhan dan menemukan keindahan
hidup kristiani. Marilah berdoa bersama ……
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi kita semua : Ya Yesus, semoga berkat kesaksian Santa Perawan Maria, yang
diberi dengan kasih yang begitu besar, kami semua menjadi pengikut-Mu yang setia
dengan membakitkan hidup kami penuh syukur kepada Allah. Marilah berdoa bersama
……..
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Tuhan Yesus yang penuh kasih dan belas kasihan. Pada hari ini kami berjanji kepada-
Mu, bahwa kami akan mengasihi Engkau dengan setia sepanjang hidup kami, berkat
bimbingan dan doa restu Santa Perawan Maria, Bunda kami. Engkaulah Tuhan dan
Penyelamat kami selama-lamanya.
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P . Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P. Ya Bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Allah, Bapa, Maha Pengasih, kami bersyukur karena telah Kauanugerahi Tubuh dan
Darah Putra-Mu dalam setiap perayaan Ekaristi. Kami mohon, ajarilah kami memahami
dan menghayati, bahwa Engkau selalu hadir di tengah-tengah kami serta senantiasa
mendampingi kami, sehingga apa yang kami lakukan untuk mengenangkan Dikau
menjadi titik permulaan perjamuan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami..
U. Amin.
PENGUMUMAN
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.

24 Komlit Keuskupan Banjarmasin


U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

PERTEMUAN V

TEMA : Hanc Igitur dan Epiclesis : Permohonan Menerima Persembahan


BACAAN : Injil Yohanes 4:19-26
TUJUAN : Agar kita mengetahui dan menghayati dalam Doa Syukur Agung pertama
unsur tentang Permohonan Menerima Persembahan

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama lamanya.
PENGANTAR
P. Dalam pertemuan ini kita diajak melihat perayaan Ekaristi sebagai perayaan yang
dipimpin oleh Kristus dalam kekuatan Roh Kudus yang mengubah roti dan anggur
menjadi Tubuh dan Darah Kristus serta yang menyempurnakan segala doa-doa dan
persembahan diri kita. Disini dalam isi Doa Syukur Agung I ada namanya Hanc Igitur
(Permohonan Menerima Persembahan), dalam DSA I hanya menegaskan bahwa
persembahan itu berkenan kepada Allah: “sudilah menerima, memberkati roti dan
anggur ini, karena itu adalah Tubuh dan Darah Kristus”. Marilah kita mempersiapkan
diri untuk mendengarkan sabda Tuhan. Hening sejenak.

PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal. Amin.
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,

25 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Allah Bapa yang berbelaskasih, dalam Kristus, Sang Sabda Kebenaran, Engkau
menunjukkan jalan bagi kami untuk mengenal kehendak-Mu, dan dengan demikian
hidup kami sehari-hari diusahakan selaras dengan kehendak-Mu. Kami mohon utuslah
Roh-Mu yang kudus ke tengah kami yang berhimpun disini agar kami lebih mudah
memahami Sabda Yesus, Putra-Mu dan tahu menghayatinya dalam tingkah laku kami
dengan penuh cintakasih. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan bertahkta bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang di tulis dalam
Kitab Suci. Kalau perlu pembacaan bisa diulang lebih dari satu kali.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Yohanes 4:19-26
19. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.
20. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa
Yerusalemlah tempat orang menyembah."
21. Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,
bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
22. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami
kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-
penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa
menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh
dan kebenaran."
25. Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
26. Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Hanc Igitur dan Epiclesis : Permohonan Menerima Persembahan
Hanc Igitur (Permohonan Menerima Persembahan)
“Maka kami mohon ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-
Mu dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini …”
Bagian ini sering disebut hanc igitur. Dari bait pertama sampai ke tiga, kita
menyaksikan DSA I menyebut person, alamat dan kegunaan doa. Dalam bait keempat
ini hal itu seolah-olah diulangi. Sehingga sekilas pandang bagian ini tampak seolah-olah
merupakan pengembangan dari bait-bait sebelumnya. Ini mungkin yang membuat DSA
I terasa seperti bertele-tele dan tumpang tindih.
Apabila diperhatikan teks tidak tumpang tindih dan tidak bertele-tele. Bagian ke empat
ini memuat intensi khusus. Fungsinya adalah untuk mengarahkan umat kepada jantung
perayaan Ekaristi. Maka hanc igitur menjawab dua pertanyaa; mengapa merayakan
26 Komlit Keuskupan Banjarmasin
ekaristi saat ini dan untuk siapa itu dipersembahkan? Jadi fungsi utama adalah untuk
menunjukkan intensi khusus.
Tidak setiap perayaan ekaristi memiliki hanc igitur. Hanya ada masa atau pesta
khusus yang memiliki hanc igitur. Bila perayaan ini dilaksanakan utuk pesta atau
intensi tertentu, maka hanc igitur dapat disusun secara khusus. Ini tidak menggangu
doa permohonan yang ditujukan untuk kepentingan orang tertentu. Demikian juga
hanc igitur tidak mengacaukan doa penghormatan dan kesatuan dengan para kudus.
Epiclesis (Permohonan Kedatangan Roh Kudus)
“Ya Allah kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini …”
Bait ke lima disebut epklesis, yaitu bagian doa untuk memohon kehadiran Roh Kudus
untuk menguduskan persembahan. Epiklesis merupakan bagian utama dalam rumus
doa liturgi, karena itu setiap doa liturgi harus mempunyai epiklesis. Boleh dikatakan
tidak ada doa liturgi tanpa seruan epiklesis.
Dalam doa ini imam memohon kepada Allah agar memberkati dan menerima
persembahan, sehingga menjadi Tubuh dan Darah bagi umat beriman. Dalam DSA
tertulis demikian: “sudilah memberkati dan menerima persembahan ini … agar bagi
kami menjadi Tubuh dan Darah …” DSA I tidak menyebut Roh Kudus. Sedangkan
dalam DSA lain amat jelas, misalnya: “Kuduskanlah persembahan ini dengan daya
Roh-Mu” ( DSA II).
Untuk mengerti bagian ini, marilah kita melihat sebentar Ritus Ambrosiana (Milan-
Italia) dan Mozarabik (Spanyol). Kedua ritus ini tidak menyebut secara jelas peran Roh
Kudus dalam rumus epiclesis. Singkatnya imam memohon kepada Allah untuk
menerima persembahan “karena itu (roti dan anggur) adalah Tubuh dan Darah Tuhan
Yesus Kristus”.
Ide teologi yang terkandung dalam kedua ritus mengajarkan bahwa roti dan anggur
adalah figura (sosok) atau sakramen Tubuh dan Darah Kristus, karena di dalam
ekaristi kita mengenangkan Perjamuan Terakhir. Oleh karena itu roti tidak sekadar roti
tepung dan anggur tidak sekadar perasan buah anggur melainkan figura atau sakramen
Tubuh dan Darah Kristus. Dalam ajaran ritus ini kita melihat bahwa perjamuan
terakhir, ekaristi dan penyaliban memiliki sifat dan kesamaan yang identik. Jadi roti
dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Yesus bukan terutama karena doa epiclesis,
melainkan karena pengurbanan Yesus di salib hadir dalam roti dan anggur, yang kini
berada di atas altar.
Sejak peristiwa pengurbanan di salib, roti dan anggur sudah menjadi imago (rupa)
atau figura Yesus. Karena roti itu figura, maka berkenan kepada Allah. Karena itulah
dalam DSA I tidak menunjukkan dengan gamblang peran Roh Kudus. DSA I hanya
menegaskan bahwa persembahan itu berkenan kepada Allah: “sudilah menerima,
memberkati roti dan anggur ini, karena itu adalah Tubuh dan Darah Kristus”. Kalimat
“karena itu adalah Tubuh dan Darah Kristus” sama dengan “karena itu adalah sakramen,
figura, imago Tubuh dan Darah Kristus”.
Kata kunci adalah “melaksanakan perintah Tuhan”, kedua roti anggur menjadi
figura pengurbanan Yesus di kayu salib, karena dalam perayaan ekaristi kita
melaksanakan perintah Tuhan. Atau dengan kata lain, kita menghidupkan kembali,
memperagakan, memimikkan (mimesis) kurban Tuhan di salib, sesuai dengan perintah-
Nya.
DOA ROSARIO

27 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila
ada yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Tuhan Yesus Kristus Engkau telah memberikan perintah kepada para murid mintalah
maka kamu akan diberikan kepamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka
pintu dibukakan bagimu, karena setiap orang yang meminta, meneria, dan setiap orang
yang mencari, mendapatkannya, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu
dibukakan. Maka marilah kita mohon kepada Allah.
L. Ya Bapa, Semoga Engkau berkenan menganugerahkan kebahagiaan dan damai
sejahtera kepada keluarga kami masing-masing. Marilah Kita Mohon
U. Kabulkanlah doa Kami ya Tuhan.
L. Marilah kita berdoa untuk seluruh warga di lingkungan kita yang sakit dan dalam
keadaan kesusahan, Allah Bapa kami berkenanlah menguatkan mereka yang menderita,
menyembuhkan yang sakit dan memberikan penghiburan bagi yang sedang kesusahan.
Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L. Marilah berdoa untuk kita yang hadir di sini, ya Bapa bimbinglah kami agar dapat
membaharui hidup kami sesuai dengan kehendak Mu.  Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P. Dipersilahkan bagi saudara/saudari sekalian untuk menyampaikan doa pribadinya.
P. Marilah kita mohon.
P. Demikian ya Bapa doa-doa yang dapat kami haturkan kepada Mu. kiranya Engkau
mendengar dan mengabulkan doa Kami Sebab engkaulah yang berkuasa untuk selama
lamanya
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P . Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Syukur kepadaMu ya Bapa, sebab Engkau telah membuka hati kami bagi Roh kudus.
Syukur pula atas karunia surgawi yang kau limpahkan kepada kami dengan perantaraan
PuteraMu. Semoga kami semakin dijiwai Roh kudus dan semakin hari semakin
berkembang menjadi manusia baru menurut gambaran PuteraMu. Sebab dialah Tuhan
dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
PENGUMUMAN
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P . Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.

28 Komlit Keuskupan Banjarmasin


U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

P E R T E M U A N VI
TEMA : Kata-kata Institusi dan Doa Permohonan Menerima Persembahan Roti
dan Anggur
BACAAN : Matius 26:26-29
TUJUAN : Agar kita memahami Kata-kata Institusi dan Doa Permohonan Menerima
Persembahan Roti dan Anggur dalam Doa Syukur Agung pertama

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, di dalam Liturgi Ekaristi kita
bersyukur karena kebesaran karya Allah dalam pengorbanan diri Putra-Nya. Justru
karena itu dalam persembahan diri Yesus, kita diajak untuk mempersatukan kurban
persembahan hidup kita dengan segala tantangannya dengan persembahan Tubuh dan
Darah Kristus di altar supaya hidup kita pun dibangkitkan ke dalam Kemuliaan abadi.
Yesus yang aktif mewartakan keselamatan, Yesus pula yang mengurbankan diri demi
keselamatan kita. Karya pewartaan memuncak pada pengorbanan diri. Karena itu
sepatasnya kita bersyukur kepada Allah atas karya-Nya yang mengagumkan.
Marilah kita hening sejenak untuk merenungkan kebesaran Allah karena cinta kasih-
Nya yang sedemikian mengagumkan.
Hening sejenak
PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin

29 Komlit Keuskupan Banjarmasin


DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Allah, Bapa yang mahakuasa dan berbelaskasih. Misteri ketaatan Putra-Mu menjadi
ilham yang sangat bernilai bagi kami. Ia telah mengajarkan kami bagaimana harus
merayakan misteri pengorbanan diri-Nya, yang taat sampai mati, sampai mati di kayu
Salib. Oleh karena itu Engkau telah meninggikan Dia melampaui segala sesuatu. Dalam
Perjamuan Malam Terakhir Ia telah memberi perintah supaya kami mengenangkan Dia
dengan rupa roti dan anggur. Dan di dalam perayaan Ekaristi setiap hari kami
melaksanakan perintah-Nya itu. Syukur kepada-Mu ya Bapa karena Putra-Mu telah
membimbing kami secara istimewa dengan menunjukkan tindakan sakramental yang
berkenan pada-Mu. Semoga berkat penerangan Roh Kudus, pertemuan kami ini dapat
menyemangati kami untuk semakin menghormati Ekaristi kudus, yang menjadi puncak
dan sumber kehidupan kami.
Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan bertahkhta
bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip dari
Kitab Suci. Kalau perlu pembacaan bisa diulang.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Matius 26:26-29
Penetapan Perjamuan Malam
26.Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata:
"Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
27.Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
28.Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang
untuk pengampunan dosa.
29.Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-
sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Kata-kata Institusi dan Doa Permohonan Menerima Persembahan Roti dan Anggur
Kata-kata Institusi
Bagian ini melukiskan tindakan Yesus sendiri; mengambil roti dan anggur. Kata-kata
yang diucapkan Yesus itu disebut kata-kata institusi. Mengapa disebut kata-kata
institusi? Disebut kata-kata institusi karena kata-kata Yesus itu merupakan faktor
pembentuk ekaristi sehingga ada, tanpa kata-kata isntitusi tidak ada ekaristi.
Di dalam bagian institusi ini tindakan dan kata-kata Yesus diulangi oleh imam. Dengan
demikian pada bagian ini imam menghadirkan kembali perjamuan malam terakhir
Tuhan. Di dalam perjamuan malam Yesus melakukan hal ini: mengambil roti,
mengucap syukur, memecah-mecahkan dan memberikan roti. Hal yang sama
dilakukan oleh imam.

30 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Ia menghadirkan kembali tindakan Yesus, dengan berkata: “Ia mengambil roti,
mengucap syukur, memecah-mecahkan dan memberikan…” Di sini ada empat kata
penting: mengucap syukur, memecahkan dan memberikan. Inilah struktur dasar
perayaan ekaristi.
Doa permohonan menerima kurban persembahan; roti dan anggur
“Oleh karena itu ya Bapa, kami hamba-hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus …”
Bagian ini menerangkan siapa agen/perantara yakni: “ Kami, hamba-hamba-Mu”.
Kata ini menunjuk kepada para pemimpin gereja. Namun sesudah itu disebut juga
“umat kudus-Mu”. Pimpinan dan umat kudus membentuk satu “kami”. Di sini nyata
bahwa subyek perayaan hanya satu yakni kami dalam hal ini gereja, umat Allah.
Jadi bila kita perhatikan doa ini, dari segi rumusan liturgi, kesadaran akan kesatuan
gereja amat jelas. Namun dalam kenyataan hal itu barangkali belum sepenuhnya
disadari. Distingsi antara klerus dan laikus dapat menjadi ketegangan, hal itu nyata.
Memang DSA I membedakan klerus (kami, hamba- hamba-Mu) dan umat awam/laikus
(umat-Mu yang kudus). Namun DSA juga menyebut beberapa kali orang pertama
jamak: “kami”. “Kami” menunjuk pada satu subyek perayaan di dalam keseluruhan
bagian-bagiannya, yakni gereja yang di dalamnya ada klerus atau pemimpin gereja ada
juga umat awam.
Di dalam perayaan itu pemimpin gereja dan umat awam merayakan bersama,
mempersembahkan, memohon, mengenangkan, mengucap syukur dan
menyampaikan hormat dan kemuliaan kepada Al- lah. Artinya perayaan tidak semata-
mata ditetapkan untuk para “imam”, melainkan untuk semuan anggota gereja-Nya.
Tentu di dalamnya terdapat perbedaan peran; imam memberkati roti dan anggur,
sementara umat berpartisipasi di dalamnya.
Dalam hal ini imam memiliki dua status; sebagai orang yang telah dibaptis dan sebagai
imam yang melaksanakan tugas imamatnya. Dalam artian tertentu bobot kehadiran
imam sangat penting dan esensial. Kehadirannya sangat konstituf di dalam ekaristi.
Pemimpin sangat penting dalam perkumpulan orang beriman supaya kumpulan itu
menjadi ada. Oleh karena itu tidak mungkin kumpulan bertentangan dengan
pimpinannya. Kumpulan umat beriman senantiasa tersusun rapi. Masing-masing
anggota memiliki peran di dalam gereja sesuai dengan panggilan, talenta dan
keahlian masing-masing. Paguyuban ini bersatu dalam bimbingan pimpinan gereja.
Oleh karena itu tidak mungkin kumpulan melawan atau bertentangan dengan hirarki.
“Dari anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah yang
mahamulia”
Teks menunjukkan bahwa yang dipersembahkan bukanlah milik manusia, melainkan
anugerah Allah, yang diberikan kepada manusia. Tidak ada satu pun yang dapat
dimiliki oleh manusia, kalau tidak dianugerahkan oleh Allah. Kalau pun kita menyebut
sesuatu itu sebagai “milik kita” itu karena anugerah Allah; Dia meletakkan itu di tangan
kita.
Hal ini semakin jelas dalam tulisan Santo Ireneus: “kami (manusia)
mempersembahkan apa yang adalah milik-Nya (Allah) …” Sebenarnya kita tidak
mempersembahkan sesuatu kepada Allah, karena Dia tidak membutuhkan
persembahan. Namun kita mempersembahkan sesuatu kepada-Nya supaya kita
mengucap syukur kepada Allah melalui pemberian-Nya dan untuk memohon agar Ia
menguduskan ciptaan-Nya. Dalam doa orang Ibrani disebutkan: “Kami

31 Komlit Keuskupan Banjarmasin


mempersembahkan kepada-Mu keagungan yang mahatinggi, pemberian yang
Engkau anugerakan kepada kami …”.
Daud merendahkan diri dihadapan Allah dengan berkata:“Tetapi siapakan saya ini,
dan apakah rakyatku, yang seharusnya dapat mempersembahkan dengan suka rela?
Karena segala sesuatu berasal dari-Mu, dan dari milik-Mu sendiri Engkau
memberikan kepada kami”. (1 Tawa. 29:14). Teks ini menunjukkan secara tepat dan
dalam cahaya yang benar konsep mempersembahkan: kita tidak dapat
mempesembahkan apa pun kepada Allah, karena apa ada dan apa yang kita meliki
berada di dalam kekuasan-Nya.
Manusia seharusnya sadar bahwa apa yang ada padanya berasal dari Allah; kekayaan,
kesuksesan, jabatan kesejahteraan dan lain sebagainya. Oleh karena itu satu-satunya
yang dapat disampaikan oleh manusia adalah ucapan syukur, itulah jawaban satu-
satunya terhadap anugerah Allah yang gratis.
Ucapan terima kasih dalam bahasa Yunani disebut eucharistia. Kata ini menemukan
pengungkapan tertinggi dalam perjamuan syukur (perayaan ekaristi) yang diwariskan
Tuhan kepada manusia. Eucharistia adalah rangkuman dan perwujudan tertinggi relasi
manusia dengan Allah Bapa di dalam Kristus. Karena itulah roti dan anggur menjadi
ucapan syukur atau ekaristi.
Dalam teks disebutkan bahwa gereja menyampaikan persembahan kepada Allah yang
mahamulia. Kata ini sejajar dengan “keagungan tertinggi” (Latin: maiesta atau gloria
diterjemahkan dari Yunani: doxa).
Dalam konteks litugi kata gloria berarti keagungan yang ilahi yang ditampakkan
kepada manusia, yang kini diakui dan dirayakan oleh manusia. Kemuliaan (gloria)
bukan pujian yang diterima Allah dari cipta- annya, melainkan keagungan yang dimiliki
oleh Allah di dalam diri-Nya.
“Kami mempersembahkan kepda-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban
yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal”
Kami mempersembahkan (Latin: offerimus artinya kami atau kita
mempersembahkan). Mempersembahkan dalam arti ini tidak hanya untuk peringatan
saja, tetapi juga untuk menghadirkan. Benar bahwa kata memores berarti mengingat,
tetapi mengingat dalam hal merupakan tindakan aktif, menghadirkan kembali dalam
bentuk tindakan sakramental; gerak, suara, dinamika, dan lain sebagainya.
Dalam teks DSA ini, kurban itu sifatnya murni, suci, tak bernoda, abadi dan kekal.
Artinya kurban itu sempurna, benar dan berkenan pada Allah. Kurban persembahan
tidak hanya dimaksud kurban (dimensi material) itu sendiri tetapi pengorbanan dari
korban itu (dimensi spiritual). Artinya kurban mencakup tindakan mempersembahkan
korban itu; pengorbanan, kesediaan, cinta kerelaan dan lain sebagainya. Dalam hal ini
kurban dan pengurbanan adalah satu kesatuan.
Oleh karena itu hostia atau kurban mesti dimengerti sebagai pengurbanan (dimensi
spiritual, dimensi teologis) dan sebagai roti dan anggur (dimensi material, dimensi
antropologis). Untuk mengerti doa ini kita dapat membaca Kitab Maleakhi: “Sebab
dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara
bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-
Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-
bangsa, firman TUHAN semesta alam”. (Mal.1:11)

32 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Dalam doa ini kurban itu diidentifikasi secara langsung sebagai roti kudus, tak
bernoda dan kehidupan abadi serta piala keselamatan kekal. Ini bararti kurban
menunjuk kepada sakramen keselamatan di dalam keseluruhannya.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Yesus menaruh kepercayaan kepada kita. Kita diberi tugas mengerjakan dunia lebih
lanjut, dan hidup menurut Roh-Nya. Marilah kita mohon doa restu Bunda Maria,
mohon bantuan dan semangat dalam karya ini.
L. Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam: Semoga Bapa mendampingi Sri Paus, para
Uskup dan para imam agar mereka menerima segala cobaan dan kesulitan dengan iman,
bahwa Tuhan menunjuk yang kecil dan memperkaya yang papa. Marilah Kita Mohon
U. Kabulkanlah doa Kami ya Tuhan.
L. Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam: Semoga Bapa mendampingi Sri Paus, para
Uskup dan para imam agar mereka menerima segala cobaan dan kesulitan dengan iman,
bahwa Tuhan menunjuk yang kecil dan memperkaya yang papa. Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
L. Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Bapa membimbing para masyarakat kita agar
mereka mampu meresapi semangat pelayanan dan kerendahan hati dalam
melaksanakan tugas mereka.  Marilah kita mohon.
U. Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P. Bagi para ibu: Semoga Bapa membimbing para ibu agar mereka meneladani Bunda
Maria, dan jangan merasa cemas menyaksikan keberhasilan ataupun kegagalan putera-
puteri mereka. Marilah kita mohon.
P. Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas teladan dari
Bunda Maria, Bunda Putra-Mu, dan Bunda kami umat manusia ke surga. Kebahagiaan
yang telah dicapainya merupakan janji dan jaminan bagi kami kini dan sepanjang masa.
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P. Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Ya Allah, Putra-Mu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui
hidup, wafat dan kebangkitannya. Kami mohon agar dengan merenungkan misteri
rosario suci Santa Perawan Maria, kami dapat menghayati maknanya dan memperoleh
apa yang dijanjikan. Demi Kristus Tuhan dan Juru Selamat Kami.
U. Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.

33 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

P E R T E M U A N VII
TEMA : Permohonan Menerima Persembahan
BACAAN : Lukas 24:13-15.27-31
TUJUAN : Agar kita mengetahui adanya unsur permohonan menerima persembahan dalam
Doa Syukur Agung pertama

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Dalam perjalanan ke Emaus, dua murid mengalami bahwa hati mereka berkobar-kobar
ketika bercakap-cakap dengan Yesus yang tidak mereka kenal. Yesus menjelaskan
segala yang tertulis dalam Kitab Suci tentang Dia. Mata mereka terbuka dan mengenal
Yesus ketika Dia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka. Dalam bacaan yang akan kita dengar kita pun melihat
ketiga tokoh dalam Perjanjian Lama merupakan model memberikan kurban
persembahan yang benar. Mereka kini menjadi model bagi umat beriman dalam
menyampaikan persembahan kepada Allah.
Marilah kita hening sejenak untuk mempersiapkan diri sebab Tuhan pun hendak
berbicara kepada kita dalam pertemuan bersama ini.
Hening sejenak
PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih

34 Komlit Keuskupan Banjarmasin


dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Ya Allah, Bapa yang mahabijaksana dan penuh cinta kasih. Engkau senantiasa
berbicara kepada kami teristimewa di dalam perayaan liturgi. Kami sangat merasa
terangkat karena berkat pembaptisan kami semua menjadi anak-anak kesayangan-Mu.
Kami menyadari bahwa seringkali kami lengah dan kurang menyadari kehadiran-Mu
dan pembicaraan-Mu. Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa membantu kami agar lebih
berkonsentrasi selama Liturgi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus putra-Mu, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus Allah,
sepanjang segala masa. Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip dari
Kitab Suci. Kalau perlu pembacaan bisa diulang.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas 24:13-15.27-31
Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus
13.Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung
bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
14.dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
15.Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
27.Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh
Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
28.Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak
meneruskan perjalanan-Nya.
29.Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan
kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu
masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
30.Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
31.Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap
dari tengah-tengah mereka.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Permohonan Menerima Persembahan
“Sudilah memandang persembahan ini, dengan hati yang rela dan wajah berseri;
seperti Engkau berkenan menerima persembahan hamba-Mu Habel dan kurban
keluhur kami Abraham …”

35 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Sesudah doa penerimaan roti dan anggur menyusul doa untuk menerima
persembahan para leluhur. Bagian ini diawali dengan permohonan yang indah “
Sudilah memandang dengan hati yang rela dan wajah berseri …” Kalimat itu
menyinggung penerimaan atas kurban Melkisedekh. Dalam DSA I kalimat itu hendak
menekankan hubungan kurban Melkisedekh dengan kurban Yesus, yang kini hadir di
dalam Ekaristi.
Disebutkan tiga tokoh besar dalam Perjanjian Lama yakni: Habel, Abraham dan
Melkisedek.
Mereka adalah contoh klasik yang benar di mata Allah. Dalam Kitab Suci kita ketahui
bahwa persem
bahan mereka berkenan kepada Allah. Karena itu ketiga tokoh dalam Perjanjian
Lama merupakan model memberikan kurban persembahan yang benar. Mereka kini
menjadi model bagi umat beriman dalam menyampaikan persembahan kepada Allah.
Menarik bahwa DSA I merujuk tokoh bukan ritus atau adat kebiasaan. Yesus menyebut
Habel sebagai tokoh yang adil (Mat. 23:35). Sedangkan Abraham adalah bapa orang
semua orang beriman. Ketaatan Abraham mengikuti Sabda Allah pantas dicontoh oleh
orang beriman. Melkisedek adalah bukti universalitas rencana penyelamatan Allah yang
merangkul semua bangsa. Jadi tiga nama itu memperkuat ide bahwa penerimaan Allah
atas persembahan tidak tergantung pada logika ritus tetapi kualitas orang yang
mempersembahkan.
Kitab Suci dimulai dengan sejarah penciptaan, namun sejarah keselamatan sungguh
dimulai dengan sejarah panggilan Abraham. Dia menjadi rujukan naratif Allah;
Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Kurban yang dipersembahkan oleh Abraham
menandai awal sejarah keselamatan sebagai sejarah persembahan.
Kurban Abraham adalah prapenampakan atau antisipasi kurban Kristus. Habel adalah
gambaran kurban Kristus, yang dahulu kala disebut sebagai pribadi yang taat di
antara manusia. Dalam Perjanjian Baru, Yesus wafat karena ketaatan-Nya. Melkisedek
adalah imam Perjanjian Lama yang mempersembahkan kurban bagi Allah. Kini Yesus
untuk menggantikan kurban imam-imam Perjanjian Lama..
Kurban Melkisedek menunjukkan bahwa kurban Perjanjian Lama, walaupun
berkenan kepada Allah, bernilai karena kurban itu merupakan prapenampakan,
figura atau gambaran Kurban Kristus. Dengan kata lain kurban Melkisedek
mewartakan kurban Kristus. Jadi kurban persembahan Habel, Abraham dan
Melkisedek diterima oleh Allah karena kurban mereka selalu dihubungkan kurban
Kristus. Artinya penerimaan Bapa atas kurban persembahan tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan kita di dalam Kristus. Kurban Yesus Kristus menggenapi dan me-
nyempurnakan kurban mereka. Pengurbanan Yesus sempurna, layak dan berkenan
kepada Allah.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila
ada yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Bapak Ibu, saudara-saudari sekalian, marilah kita panjatkan doa kepada Allah Bapa
yang ada di surga

36 Komlit Keuskupan Banjarmasin


L. Bapa yang ada di surga, Engkau telah memilih Maria menjadi ibu Gereja. Semoga para
pemimpin Gereja dan seluruh umat-Mu senantiasa penuh hormat kepadanya, dan
dengan setia hidup sebagai putera-puterinya. Kami mohon ……
L. Bapa yang Mahakasih, semoga umat-Mu di komunitas kami menjadi anggota
paguyuban yang baik dan giat bekerja bagi masyarakat dan bangsa kami. Kami mohon
……
L. Bapa yang Mahakudus, Ibu Maria berkata, “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu”
Semoga teladan Maria mendorong kami untuk berjuang melawan kemauan sendiri yang
egois, sehingga kami dapat menyerahkan diri kepada kehendak-Mu yang kudus. Kami
mohon ……
L. Bapa yang Mahakasih, Ibu Maria telah mendidik dan membesarkan Yesus penuh
perhatian, semoga para ibu di Lingkungan kami dapat mendidik anak-anak mereka
bukan saja supaya pandai dan dapat mengejar cita-cita mereka yang baik, tetapi juga
pandai mengabdi dan memuliakan Engkau. Kami mohon ……
Dipersilahkan bagi saudara/saudari sekalian untuk menyampaikan doa pribadinya.
P. Marilah kita mohon.
P. Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, semoga Engkau mengabulkan doa dan
permohonan kami ini, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarkan Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P. Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U . Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa, sumber segala kehidupan, sungguh agung karya-Mu yang kami kenangkan
dalam ibadat Rosario dan Bulan Liturgi Nasional ini. Santa Maria telah kau jaga utuh
sempurna dan bebas dari segala dosa, serta kau tampilkan kehadapan kami sebagai
teladan kesucian. Jagalah umat-Mu di komunitas kami ini dalam kesucian, supaya
kami dapat hidup tanpa cela dihadapan-Mu, demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

37 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P E R T E M U A N VIII
TEMA : Doa Permohonan Berkat
BACAA : Yohanes 13:3-5.12-17-20
TUJUAN : Supaya kita mengetahui dan memahami Doa Permohonan Berkat dalam Doa
Syukur Agung pertama

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA SALIB DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama-lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, Kita telah membicarakan
bersama dua bagian utama perayaan Ekaristi, yakni Liturgi Sabda dan liturgi Kurban
Syukur Ekaristi.
Kini dalam pertemuan terakhir kita mau berbicara bersama mengenai ritus-ritus
penutup yang cukup singkat tetapi perlu mendapatkan perhatian pula bila ingin
memperoleh pengertian lengkap tentang Ekaristi. Dalam perjamuan Malam Terakhir
sesudah santap bersama, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Sesudah itu Ia
berpesan kepada mereka dan pesan ini dapat kita pakai pula untuk mendalami Ritus-
ritus Penutup.
Marilah kita hening sejenak untuk membiarkan Roh Kudus menerani hati kita pada
awal pertemuan ini.
PERNYATAAN TOBAT.
P. Bapak/Ibu dan Saudara saudari terkasih dalam Yesus Kristus, agar kita layak
menghadap ke hadirat Tuhan  dan memohon kepadanya, maka marilah kita terlebih
dahulu mengakui akan segala kesalahan dan dosa kita baik dihadapan Tuhan maupun di
hadapan sesama kita.
P/U. Saya Mengaku, .....
P. Semoga Allah yang Maha kuasa Mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
menghantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Dalam Bapa Mahapengasih. Dalam Perjamuan Malam Terakhir, Yesus menunjukkan
cinta kepada murid-murid sehabis-habisnya. Dalam kerendahan hati, Cinta-Nya
nampak sangat nyata ketika membasuh kaki para murid-Nya dan sekaligus pula
menasihati mereka agar berbuat hal yang sama seperti Dia. Suatu pesan yang sangat
mendalam nyata disini. Karena itu ya Bapa, kami mohon semoga dalam kekuatan Roh
Kudus, Engkau mengarahkan hati kami kepada pengajaran Yesus dan disemangati
dengan membangun niat-niat yang baik untuk menjadi lebih rendah hati supaya mampu
mencintai sesama dengan hati yang tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,

38 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan bertakta bersama Dikau dan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang dikutip
dari Kitab Suci. Kalau perlu pembacaan bisa diulang
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Yohanes 13:3-5.12-17-20
3.Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan
bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
4.Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain
lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
5.kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-
murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
12.Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke
tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah
Kuperbuat kepadamu?
13.Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah
Guru dan Tuhan.
14.Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu ;
15.sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
16.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari
pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
17.Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
20.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia
menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.
"
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Doa Permohonan Berkat
“Kami mohon kepada-Mu ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus
mengantar persem- bahan ini ke altar-Mu yang luhur …”
Sesudah menghadirkan tiga tokoh besar dalam Perjanjian Lama, doa dilanjutkan dengan
permohonan kepada Allah agar berkenan mengutus malaikat untuk mengantar
persembahan. Artinya bagian ke delapan ini (permohonan mengutus malaikat)
merupakan satu kesatuan dengan doa permohonan sebelumnya, yaitu doa permohonan
menerima kurban persembahan.
Bait ke delapan ini termasuk bagian yang amat sulit untuk didalami. Pertama,
penyebutan “malaikat” dalam teks-teks klasik tidak selalu seragam; ada teks yang
membuat satu (singular) ada juga membuat jamak (plural). Dalam teks yang lebih tua,
misalnya Ambrosius mencatat plural “para malaikatmu yang kudus” sedangkan
DSA I memakai singular “malaikat-Mu yang kudus”.

39 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Apa peran malaikat dalam doa ini? Fungsi malaikat adalah sebagai mediator atau
pengantara. Bagaimana kita mengerti fungsi malaikat sebagai pengantaraan ini? Di
dalam Kitab Daniel 7, dilukiskan bahwa Allah dikelilingi oleh malaikat yang tidak
terhitung banyaknya: “seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali
berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya” (Dan. 7:10) Mereka itu menjadi perantara
dan pelayan Allah. Malaikat memiliki peran-peran khusus, misalnya ada tiga
malaikat yang amat terkenal: Rafael, Mikael dan Gabriel. Dalam kepercayaan Israel
para malaikat berperan untuk me- nyampaikan doa yang disampaikan dari semua sina-
goga kepada Allah. Mereka berkumpul sedemikian di sekeliling Takhta Allah sehingga
membentuk mahkota di atas kepala-Nya.
Untuk mengerti lebih dalam peran malaikat, barangkali amat baik melihat sekilas
Ritus Mozarabik. Peran malaikat dalam Ritus Mozarabik mirip dengan yang
tertulis dalam karya Ambrosius (de Sacramentatis). Teks Mozarabik itu menerangkan
fungsi kultis malaikat, dengan merujuk kepada Kitab Wahyu: “datanglah seorang
malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mazbah dengan sebuah pedupaan emas.
Kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya … di atas mazbah
emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan … dari tangan malaikat itu
ke hadapan Allah” (Why. 8:3)
Dari teks itu kita dapat melihat bahwa malaikat itu bertugas sekitar mazbah, untuk
membakar kemenyan dan melayani peribadatan ilahi; asap dupa naik ke hadapan Allah
dari pendupaan yang berada di tangan malaikat.
Kitab Tobit menegaskan bahwa tugas para malaikat adalah mediator doa manusia
kepada Allah. Secara khusus disebut malaikat Rafael, “satu dari tujuh malaikat yang
melayani di hadapan Tuhan yang mahamulia” (Tbt. 12:15). Malaikat itu menyampaikan
doa Tobit dan Sara kepada Tuhan (Tbt. 12:12).
Apa arti malaikat? Malaikat berasal dari kata: “mal’akim” yang berarti menjembatani
jarak atau ruang kosong. Mal’akim dapat juga berarti seseorang yang bermisi, pembawa
pesan atau juru bicara. Itu berarti para malaikat menerima otoritas penuh dari pengutus,
sehinga mereka dapat berbicara atau bertindak atas nama pengutus. Dengan kata lain
pengutus berbicara dan bertindak melalui malaikat. Selanjutnya malaikat
menyampaikan pesan atau menerangkan misi pengutus kepada manusia.
Dalam perjalanan kekristenan ada kecenderungan umat menonjolkan peran malaikat
secara menusiawi. Manusia lebih memili perantara, yaitu malaikat untuk berkomunikasi
dengan Allah, atau untuk menyampaikan doa kepada Allah. Kecenderungan ini tidak
seluruhnya salah tetapi sangat beresiko atau riskan. Resikonya adalah pergeseran dari
peran pengantara menjadi alamat doa. Misalnya bila ada bahaya manusia memanggil
malaikat, atau memohon pertolongan kepada Malaikat Gabriel atau Mikael. Padahal
alamat doa dan sumber segala rahmat adalah Allah.
Dalam konteks DSA I sangat sulit dimengerti apa persis arti pengantara malaikat.
Demikian juga sangat sulit melihat spesifikasi doa yang disampaikan oleh para malikat
dalam konteks perayaan ekaristi dan perayaan liturgi lainnya. Dalam hal ini kehadiran
malaikat dalam DSA I merupakan satu proklamasi agung atas perayaan, untuk
mengekspresikan kemahakuasaan dan untuk menekankan transendesi Allah. Dengan
kata lain maksud intervensi malaikat adalah untuk memberikan kepenuhan buah
berlimpah terhadap perayaan ekaristi, sebagaimana dilukiskan dalam Korintus. Mereka
yang memakan persembahan berpartisipasi di dalam altar duniawi. Orang kristen
berpartisipasi di dalam altar surgawi, karena kita telah memakan tubuh dan minum

40 Komlit Keuskupan Banjarmasin


darah Anak Domba Allah. Partisipasi itu mungkin kalau para malaikat membawa
persembahan itu dari altar kita ke altar surgawi. (1 Kor. 10).
Doa supllices mengandaikan kesadaran yang jelas atas liturgi surgawi. Hal ini
ditunjukkan oleh para malaikat di sekitar altar. Kita yang hadir perayaan ekaristi
terhubung dengan altar surgawi karena doa dan persembahan kita ditujukan kepada
altar surgawi, yang diiringi oleh para malaikat. Jadi perayaan Ekaristi boleh dilihat
sebagai sebuah shering dalam liturgi; dalam perayaan itu kita mengelilingi altar
bersama dengan para malaikat, lalu doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah
terangkat ke surga diiringi oleh para malaikat. Dan di surga malaikat yang sama
mengelilingi altar surgawi.
Dalam doa permohonan, supplices ini mengarahkan umat beriman pada perjamuan
surgawi. Hal itu tampak dalam pada kalimat terakhir “agar kami semuan yang
mengambil bagian dalam perjamuan ini, […] dipenuhi dengan segala berkat dan
rahmat surgawi” Kalimat “rahmat dan berkat surgawi” mengungkapkan ide damai
dalam konteks biblis. Artinya kepenuhan damai messianis, di mana umat beriman
memandang Allah di dalam perjamuan Anak Domba Allah dalam hidup abadi. Jadi doa
permohonan ini mengandung dimensi eskatologis. Doa yang mengarahkan pandangan
kita ke hidup yang kekal, sementara kita masih berada di dunia fana.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P. Marilah pada hari ini kita mohon kepada Yesus agar boleh meneladani Bunda Maria,
dengan membuka diri bagi kedatangan-Nya yang membawa keselamatan. Marilah kita
berdoa bersama: Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi seluruh Gereja: Ya Yesus, semoga Gereja tidak gentar melanjutkan perutusannya
membawa Kabar Baik kepada seluruh dunia demi keselamatan semua manusia. Marilah
berdoa bersama ...........
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi semua keluarga: Ya Yesus, semoga karena pertolongan Santa Perawan Maria,
keluarga-keluarga belajar untuk mempercayai janji Tuhan dan menemukan keindahan
hidup kristiani. Marilah berdoa bersama ……
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Bagi kita semua : Ya Yesus, semoga berkat kesaksian Santa Perawan Maria, yang
diberi dengan kasih yang begitu besar, kami semua menjadi pengikut-Mu yang setia
dengan membakitkan hidup kami penuh syukur kepada Allah. Marilah berdoa bersama
……..
U. Tuhan Yesus, tinggallah bersama kami sepanjang hidup kami.
L. Tuhan Yesus yang penuh kasih dan belas kasihan. Pada hari ini kami berjanji kepada-
Mu, bahwa kami akan mengasihi Engkau dengan setia sepanjang hidup kami, berkat
bimbingan dan doa restu Santa Perawan Maria, Bunda kami. Engkaulah Tuhan dan
Penyelamat kami selama-lamanya.
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P . Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....

41 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P. Ya Bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Bapa kami yang di Surga, terima kasih karena Engkau telah memberikan kami seorang
ibu yang penuh cinta. Engkau telah memilih Ibu Maria menjadi bunda Yesus dan
Bunda kami semua. Semoga kami dapat meneladan Bunda Maria yang baik dan selalu
rajin berdoa Rosario. Ya Tuhan berkatilah keluarga kami dan semoga keluarga selalu
rukun dan damai, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P. Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

PERTEMUAN IX

TEMA : Doa Permohonan untuk Arwah


BACAAN : Injil Matius 28:1-10
TUJUAN : Agar kita memahami dalam Doa Syukur Agung Pertama ini ada Doa
Permohonan untuk Arwah

PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, perjumpaan kita kali ini kita
akan melihat Doa Syukur Agung I yang di dalamnya medoakan pula arwah orang sudah

42 Komlit Keuskupan Banjarmasin


berpulang. Kita percaya pula bahwa Allah akan membebaskan saudara kita ini dari
segala dosa dan penderitaan. Berkali-kali Allah mendengarkan seruan umat-Nya yang
minta tolong untuk dibebaskan dari penderitaan. Sampai akhirnya, Allah mengutus
Putra-Nya yang tunggal ke dunia untuk membebaskan manusia dari cengkeraman dosa
dan kegelapan.
Marilah saudara-saudari kita sebelumnya mempersiapkan diri untuk memohon kepada
Tuhan agar Doa dan pendalaman ini dapat berjalan dengan baik. Mari kita hening
sejenak.
DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menyerahkan Putra-Mu yang tunggal
sebagai tebusan atas dosa-dosa kami. Melalui penderitaan dan wafat-Nya di salib,
Yesus memperolehkan keselamatan bagi kami. Dia pula yang mendamaikan kami
dengan Dikau di surga. Engkau juga telah berkenan memanggil kembali saudara yang
sudah meninggal. Maka kami mohon, ampunilah dia dari segala dosanya dan
bebaskanlah dia dari segala penderitaan-Nya. Semoga Engkau berkenan membuka
pintu surga baginya dan menerimanya dalam persekutuan para kudus di surga.Demi
Kristus Tuhan kami.Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang di tulis dalam
Kitab Suci.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Matius 28:1-10
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu
itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka
terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan
datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan
kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan
dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada
perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari
Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang
telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan
katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia
mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah
mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan
dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada
murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam
bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka
kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-
saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Terpujilah Kristus
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Doa Permohonan untuk Arwah
“Ingatlah juga ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu […] yang telah mendahului kami
dengan meterai iman dan beristirahat dalam damai”

43 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Bagian ini dikhususkan untuk mendoakan orang- orang yang meninggal dunia. Namun
dalam tradisi ritus romawi, tidak ada kebiasaan mendoakan arwah pada misa biasa.
Dalam tradisi ritus romawi arwah orang meninggal didoakan pada misa requiem atau
misa arwah. Dahulu ada buku khusus untuk mencatat nama orang yang sudah
meninggal, sama seperti buku utuk mendoakan umat beriman yang masih hidup.
Kebiasaan mendoakan arwah ini ditambahkan masuk ke dalam DSA I antara ke-5
sampai abad ke-8. Namun pada waktu itu doa ini diselipkan di dalam litani kyrie
elesion (Tuhan kasihanilah kami). Pada akhir litani kyrie eleison ada dua permohonan
atau petisi: pertama permohonan untuk orang yang meninggal, yang kedua untuk umat
hadir dalam perayaan tersebut.
Dari doa ini kita memahami bahwa kematian bukan sesuatu yang menakutkan.
Pembaptisan adalah meterai dan jaminan keselamatan bagi orang yang meninggal. Oleh
karena itu kematian disebut dengan istilah requiescat in pace artinya semoga “tidur
atau istirahat dalam damai” (requiescere artinya beristirahat, berasal dari: re +
quiescent (kata sifat) dan pax – pace, ablatif: keterangan tempat).
Kita dapat melihat bahwa ide kematian tidak menakutkan dan tidak bersifat destruktif.
Kita juga diberikan pengertian bahwa kematian tidak dapat merusak kesatuan dengan
orang meninggal dengan Gereja. Dalam keadaan “tidur atau istirahat penuh damai”
mereka tetap melanjutkan kesatuan dan kebersamaan dengan umat beriman yang masih
hidup. Kematian bagi orang kristen adalah “beristirahat dalam Kristus” dalam kondisi
“damai”. Orang meninggal berdiam atau beristirahat supaya Allah memberikan kepada
mereka “ketenangan cahaya dan damai”
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
P Allah Bapa kami, melalui pembaptisan, Engkau telah mengangkat kami menjadi anak-
anak-Mu. Maka dengan penuh kepercayaan, kami berdoa kepada-Mu: (Umat
menjawab: Tuhan, dengarkanlah umat-Mu)
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu
L Bagi saudara kita menghadap Tuhan: Ya Bapa, Engkau senantiasa menghendaki agar
kami hidup bersatu dengan Dikau. Maka kami mohon, ampunilah segala dosa saudara
kami dan bebaskanlah dari segala penderitaan. Terimalah dan satukanlah saudara kami
dalam Kerajaan-Mu sendiri. Marilah berdoa kepada Tuhan:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu
L Bagi keluarga yang ditinggalkan: Ya Bapa, semoga mereka selalu menaruh harapan
kepada-Mu. Semoga mereka semakin percaya bahwa Engkau sungguh Maharahim
kepada semua orang. Kuatkanlah juga keluarga yang ditinggalkan agar mereka pun
semakin tekun dalam segala pengabdiaan kepada-Mu. Marilah berdoa kepada Tuhan:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu
L Bagi mereka yang menderita dan kekurangan: Ya Bapa, hiburlah mereka yang masih
menderita dan kekurangan. Dan gerakanlah kami supaya turut membantu meringankan
penderitaan mereka. Semoga kami tampil sebagai saksi-Mu yang menaruh belas kasih
kepada semua orang. Marilah berdoa kepada Tuhan:
U Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

44 Komlit Keuskupan Banjarmasin


P Ya Bapa, Engkau mengenal segala kerinduan hati kami. Kabulkanlah doa-doa kami
khususnya bagi keselamatan saudara kami yang telah menghadap-Mu. Himpunlah kami
dalam kasi-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P . Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Allah Bapa, pangkal kehidupan umat beriman, kami telah diteguhkan oleh sabda-Mu.
Engkau selalu menyertai hidup kami. Dan Engkau menghendaki agar kami pun
senantiasa bersatu dengan-Mu. Bebaskanlah saudara kami yang menghadap-Mu, dari
segala dosa dan penderitaan. Kuatkanlah kami dalam perjalanan hidup selanjutnya agar
hidup kami juga menjadi penghiburaan satu sama lain. Dampingilah kami selalu agar
kelak kami pun sampai pada kehidupan mulia di surga. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami. Demi Kristus Tuhan kami.
U. Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P . Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

PERTEMUAN X

TEMA : Permohonan bagi Umat yang hadir dan Seruan Final


BACAAN : Injil Markus 10:17-27
TUJUAN : Agar kita memahami dalam Doa Syukur Agung I menunjukkan dan
menekankan persatuan dan kesatuan umat beriman; kesatuan dengan
hirarki dan kesatuan dengan sesama.

45 Komlit Keuskupan Banjarmasin


PELAKSANAAN PERTEMUAN
LAGU PEMBUKAAN
TANDA DAN SALAM
P. Marilah kita mengawali pertemuan ini dengan membuat tanda kemenangan Kristus: †
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah dan persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U. Sekarang dan Selama lamanya.
PENGANTAR
P. Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, untuk renungan kali ini kita
akan melihat bersama Doa Syukur Agung I yang berkaitan dengan Permohonan bagi
Umat yang hadir dan Seruan Final. Doa ini juga mendorong para imam dan pemimpin
gereja untuk senantiasa memelihara kerendahan hati di hadapan Allah yang mahabelas
kasih dan maharahim.
Marilah saudara-saudari kita sebelumnya mempersiapkan diri untuk memohon kepada
Tuhan agar Doa dan pendalaman ini dapat berjalan dengan baik. Mari kita hening
sejenak.

DOA PEMBUKAAN
P. Marilah kita berdoa,
Tuhan, Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas penyelenggaraan kasih-Mu
dalam hidup kami. Engkau telah merahmati mereka dengan berkat anugerah-Mu, maka
kami semua datang ke hadapan-Mu untuk menyatakan pujian dan syukur kami, pujian
dan syukur keluarga ini atas berkat dan anugerah-Mu itu. Pujian, syukur dan
permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu ya Bapa dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Petra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin
PEMBACAAN
Pemandu Pendalaman Iman membacakan dengan keras dan jelas apa yang di tulis dalam
Kitab Suci.
L. Mari kita mendengarkan Injil suci menurut Markus 10:17-27
"Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!"
(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang
berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru yang
baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus
kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah!
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan
mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah
ayah dan ibumu!" Kata orang itu kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak
masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata
kepadanya, "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga.
Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan Yesus, orang itu
menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang
murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang
yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar

46 Komlit Keuskupan Banjarmasin


perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada
seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Para murid semakin gempar dan berkata
seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus
memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian
bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!") Lalu berkatalah Petrus kepada
Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Maka Yesus
menjawab, "Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil,
meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa
ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara
perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di
masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Lagu antar bacaan
PENDALAMAN
Pemandu Pendalaman membacakan bahan pendalaman Bulan Liturgi Nasional dibawah ini:
P. Permohonan bagi Umat yang hadir dan Seruan Final
Permohonan bagi Orang Beriman yang Hadir
“Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini […] mengambil
bagian dalam perseku- tuan dengan para Rasul dan para martir-Mu yang kudus …”
Kedekatan orang yang telah meninggal dunia dengan umat beriman yang masih hidup
di dunia, ditunjukkan oleh urutan doa dalam DSA I ini; doa permohonan untuk orang
meninggal dunia, langsung diikuti dengan doa kepada orang yang berpartisipasi dalam
ekaristi, perkenankanlah kami hamba-hamba- Mu yang berdosa ini”. Siapakah yang
dimaksud dengan orang-orang yang berdosa ini: seluruh umat, imam diakon, pemimpin
perayaan?
Ada yang menafsirkan bahwa kata hamba-Mu (famulus) menunjuk pada mereka
yang sudah dibaptis. Jika demikian kata “pendosa” menyangkut seluruh umat
beriman. Dalam teks ini, imam menyebut hamba-Mu. Namun kata pendosa (Latin:
peccatoribus) adalah jamak. Oleh karena itu selain diri imam sendiri, juga umat
beriman.
Merupakan tradisi di kalangan para klerus untuk menambahkan kata “pendosa” yang
menunjuk dirinya. Pada saat mengucapkan kata-kata itu imam dan para imam
konselebran lainnya menepuk dada. Dalam doa ini para imam diingatkan bahwa
mereka adalah “hamba-hamba yang berdosa”. Mereka bukanlah manusia sempurna
tetapi manusia biasa yang berdosa. Mereka tidak layak dan tidak pantas melaksanakan
tugasnya. Allah sendiri yang membuat mereka layak dan pantas melakukan tugas itu.
Doa seperti ini dikenal baik dalam ritus barat maupun dalam ritus timur (seperti: Mesir
dan Caldea). Secara khusus doa yang senada dengan ini ditemukan dalam dokumen
Tradisi Apostolik. Di sana tertulis demikian “kami berdoa kepada-Mu bagi saya
sendiri, pemimpim perayaan yang rendah ini, yang mempersembahkan kurban ini
kepada-Mu, dan bagi para imam, diakon dan bagi seluruh klerus. Ajarilah mereka
kebijaksanaan penuhilah mereka dengan Roh Kudus”
Bahkan teks doa dalam DSA I ini mirip dengan DSA (Anafora) Santo Markus. Di
sana tertulis:

47 Komlit Keuskupan Banjarmasin


“Ingatlah juga ya Tuhan kami para pendosa, para hambamu yang tidak layak, dan
hapuskanlah Allah dosa-dosa kami. Ingatlah juga ya Allah, saya, pendoa yang miskin
dan hambamu yang tidak layak ini”.
Doa itu mengingatkan para imam untuk menjaga kekudusan diri, tahbisan dan
keluhuran tugas imamatnya. Doa ini juga mendorong para imam dan pemimpin
gereja untuk senantiasa memelihara kerendahan hati di hadapan Allah yang mahabelas
kasih dan maharahim.
Selanjutnya imam menyerukan: “Anugerahkanlah persekutan dan tempat bersama
dengan para rasul-Mu yang kudus dan para martir”. Doa permohonan ini sudah
dikenal sejak perkembangan awal gereja. Jadi tradisi ini tergolong sangat. Ungkapan
seperti ini ditemukan dalam karya Polikarpus dan Doa Syukur Agung St. Basilius. “Dan
semoga kami menemukan persekutuan dan warisan dengan seluruh santo yang pada
masanya berkenan kepada-Mu”.
Dari teks DSA I kita mengerti bahwa dosa umat beriman dan pimpinan gereja atau
imam pelayan ekaristi tidak merusak kesatuan dengan para Rasul dan para martir. Dari
sifat alaminya dosa merupakan penghalang untuk keselamatan, penebusan dan hidup
kekal, tetapi doa ini menegaskan bahwa dosa tidak merusak dan tidak mereduksi hidup
kekal. Dosa tidak juga menghalangi kesatuan umat beriman dengan para Rasul dan
orang-orang kudus dan yang terpilih.
Seruan pemuliaan final (Doksologi)
“Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan dalam Dia. Bagi-Mu Allah Bapa
yang mahakuasa dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan,
sepanjang segala masa. Amin”
Bagian penutup DSA disebut doksologi. Ini merupakan permohonan yang
disampaikan dari awal. Doksologi merupakan proklamasi final dan pemuliaan Allah
di dalam Yesus Kristus. Doksologi berasal dari bahasa Yunani: doxa artinya pemuliaan.
Dalam doksologi ini imam menyerukan kemuliaan Allah atas nama seluruh umat
beriman. Doa final ini merangkum seluruh doa permohonan di dalam Doa Syukur
Agung.
Dua bait terakhir DSA I, masing-masing di- awali dengan kalimat “Dengan
perantaraan Kristus”. Yang pertama bukan doksologi. Yang pertama ini menggemakan
kebaikan Allah sebagai pencipta segala sesuatu, yang menguduskan, yang
menghidupkan, yang memberkati dan yang menganugerahkan segala yang baik kepada
manusia. Yang kedua merupakan doksologi; suatu pekik pemuliaan final Allah tempat
segala doa permohonan disampaikan.
Kemuliaan, hormat dan doa permohonan sepanjang DSA I disampaikan kepada Allah
dengan perantaraan Krsitus. Itu berarti perayaan ekaristi mendapat arti dan nilai di
dalam dan dengan kesatuan dengan Kristus. Dia merupakan pusat dan jantung perayaan
ekaristi dan pusat hidup umat beriman. Hidup manusia mendapat arti dan nilai hanya di
dalam kesatuan dengan Kristus.
Kehormatan dan kemuliaan disampaikan melalui Kristus dalam kesatuan dengan Roh
Kudus. Ibadat yang sesungguhnya adalah di dalam Roh dan Kebenaran. Kini
persembahan diterima dalam Roh dan kebenaran. Semua itu terjadi karena kesatuan
dengan Allah. DSA ditutup dengan peran Allah Tritungal; Bapa, Putra dan Roh
Kudus.

48 Komlit Keuskupan Banjarmasin


Ide doksologi atau pemuliaan Allah dapat ditelusuri dalam Perjanjian Lama.
Maleakhi mengekspresikan demikian “Sebab dari terbitnya sampai terbenannya
matahari, nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa” (Mal.1:11). Di tempat lain Nabi
Yoel mewartakan bahwa berkat Allah turun atas umat yang berhimpun. Allah akan
berdiam di tengah umat-Nya. Dia akan menulis nama-Nya di dalam hati dan
menempatkan bibir umat-Nya, sehingga umat Allah dapat menyerukan kemuliaan-Nya.
Setiap orang yang memanggil nama-Nya akan diselamatkan oleh-Nya (Yoel. 3:5). Bila
nama Allah diletakkan di atas Israel, Maka Allah akan memberkati mereka (Bil. 6:27).
Ide doksologi perjanjian lama itu hadir dalam doksologi DSA. Dari awal DSA I imam
memanjatkan doa permohonan kepada Allah. Kini doa permohonan itu mencapai
puncaknya dalam pemuliaan Allah.
Doksologi ditanggapi umat dengan menyerukan “Amin” tiga kali. Sepanjang DSA I
kita menemukan beberapa kali umat menjawab “amin”. Namun diucapkan sekali saja.
Pada akhir DSA, yakni doksologi, umat menjawab “amin” tiga kali. Tanggapan amin
ini bukan tanggapan biasa, tetapi seruan kegembiraan, karena segala permohonan kita
telah disampakan kepada Allah lewat Yesus dalam kesatuan Roh Kudus. Mestinya
umat memekikkan “amin” dengan lantang, lugas dan penuh semangat. Pekikan tiga kali
ini memiliki arti tersendiri. Angka tiga adalah angka kepenuhan. Dalam kisah
kebangkitan, disebutkan bahwa Yesus bangkit pada hari yang ketiga. Angka tiga juga
bersifat ilahi. Dalam liturgi surgawi, yakni pernikahan anak domba yang dilukiskan
dalam kitab Wahyu, para malaikat dan penghuni surga tak henti-henti berseru:
“kudus, dan sempurna. Angka ini mengungkapkan ketakziman manusia di hadapan
keagungan Allah.
Dengan demikian rangkaian DSA I ditutup dengan pekikan kegembiraan sekaligus
sikap ketak- ziman manusia di hadapan kemuliaan, kesempurnaan dan keagungan
Allah. Dia adalah sumber segala kemuliaan dan kehormatan, tujuan setiap
permohonan disampaikan dan sumber segala rahmat. Dia mahakuasa, Pencipta, bagi-
Nya kemuliaan sepanjang segala masa.
DOA ROSARIO
Peristiwa Rosario yang direnungkan disesuaikan dengan hari yang bersangkutan atau
peristiwa yang cocok dengan intensi ibadat tersebut.
DOA UMAT
Pemandu mengajak peserta untuk melanjutkan dengan doa-doa permohonan. Apabila ada
yang ingin berdoa secara spontan, dipersilahkan juga.
L. Bagi Gereja, Ya Bapa, berkatilah Gereja-Mu di seluruh dunia agar dengan tiada henti-
hentinya mewartakan amanat cinta kasih Kristus dan menjadi tempat perlindungan bagi
semua orang terutama yang miskin dan tertindas serta yang mengalami kemalangan dan
penderitaan. Marilah kita mohon!
L. Bagi orangtua dalam keluarga . Ya Bapa, berkatilah orangtua dalam keluarga ini untuk
tetap teguh dalam janji perkawinan dalam membangun keluarga, tetap tegar duka dan
derita, setia dalam untung dan malang, saling menopang dalam menangung beban,
saling mengampuni dalam kelalaian dan seiya-sekata dalam mendidik dan
membesarkan anak-anak. Berilah pula rejeki yang mereka butuhkan untuk menghidupi
keluarga mereka. Marilah kita mohon!
L. Bagi anak-anak dalam keluarga. Ya Bapa, berkatilah anak-anak yang Engkau
anugerahkan bagi keluarga. Jagailah mereka agar menjadi semakin menyerupai Yesus,
yang semakin besar, semakin bertambah hikmat-Nya, semakin berkenan pada-Mu dan

49 Komlit Keuskupan Banjarmasin


pada sesama. Lindungilah mereka dari marabahaya dan terangilah mereka dalam
memilih jalan hidup yang selaras dengan kehendak-Mu. Marilah kita mohon!
L. Bagi jiwa-jiwa anggota keluarga ini yang telah meninggal, Ya Bapa Maharahim,
ampunilah dosa dan kesalahan dari anggota keluarga ini yang telah meninggal dunia….
Anugerahkan kepada mereka
L. Bagi semua kaum keluarga. Ya Bapa, kami juga mohon berkat dan perlindungan-Mu
untuk segenap kaum keluarga dari keluarga di mana saja berada. Semoga mereka
semua senantiasa mengusahakan sukacita dalam kasih agar suasana kekeluargaan dan
kebersamaan di antara mereka jangan sampai luntur dan mereka senantiasa saling
memperhatikan dalam susah dan senang. Marilah kita mohon! 
L. Bagi jiwa-jiwa anggota keluarga yang telah meninggal. Ya Bapa  yang Maharahim dan
berbelas kasih, ampunilah  segala dosa dan kesalahan dari semua anggota keluarga ini
yang telah meninggal dunia dan perkenankanlah mereka untuk masuk ke dalam
kemuliaan abadi bersama Dikau dalam Kerajaan surga. Marilah kita mohon!
Doa penyerahan kepada bunda maria Madah Bakti No.40
P. Marilah segala doa kita, kita satukan dengan doa yang di ajarka Tuhan kepada Kita.
P/U. Bapa kami yang ada di surga, .....
P . Ya bapa ampunilah kami dan bantulah kami agar senantiasa memperbaiki dan
membarui hidup kami agar dapat hidup sesuai dengan kehendakMu. Sementara kami
mengharapkan kedatangan penyelamat kami Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah raja, yang mulia dan berkuasa untuk selama lamanya.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Bapa yang penuh kasih betapa agung karyaMu di tengah kami umat. Engkau telah
membentuk kami menjadi paguyuban beriman yang berkembang dalam iman, kasih
dan kebenaran. Laksana benih yang tumbuh di tanah subur kami telah Kau pelihara
menjadi pohon yang lebat berbuah dengan kasih dan anugerah-anugerahMu. Dengan
berkat-berkatMu pula kami telah Kau bimbing menempuh ziarah di tengah beragam
arus jaman yang menempa kami menjadi Gereja yang mandiri. Kami bersyukur atas
para Gembala, para penggerak umat dan setiap orang beriman yang telah berjasa
mendampingi kami. Jauhkan setiap rintangan dan lapangkanlah jalan kami untuk
berkembang menjadi Gereja yang terbuka dan memasyarakat dengan tuntunan kasih-
Mu. Demi kristus Tuhan dan pengantara kami.
U. Amin.
BERKAT
P. Bapak/Ibu, saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Kristus, marilah kita
menyiapkan hati kita untuk menerima berkat Tuhan.
P . Semoga Tuhan Beserta Kita
U. Sekarang Dan selama lamanya
P. Semoga kita sekalian dilindungi dan diberkati oleh Berkat Allah yang Maha Kuasa.
dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus.
U. Amin
P. Saudara saudari sekalian yang terkasih dalam Tuhan, Ibadat Kita sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP

50 Komlit Keuskupan Banjarmasin

Anda mungkin juga menyukai