Skripsi
Skripsi
Oleh :
MOHAMAD NURCAHYO
NIM : 201302113
i
SKRIPSI
Oleh :
MOHAMAD NURCAHYO
NIM : 201302113
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah dinyatakan layak
mengikuti sidang skripsi
SKRIPSI
Studi korelasi Beban Kerja dengan Kelelahan pada perawat di ruang rawat
inap
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji :
2. Penguji 1
Sudaryani Ners.,M.Kep
NIP. 1970021619920302005 : ........................................
3. Penguji 2
Zainal Abidin.SKM.,M.Kes
NIS. 20150225 : ..........................................
Mengesahkan,
Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
(Zainal Abidin.SKM.,M.Kes)
NIS. 20150225
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : 201302113
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar
yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum/tidak di
Madiun,
MOHAMAD NURCAHYO
NIM. 201302113
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
PERSEMBAHAN
vii
MOTTO
viii
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
BAB 4 METODE PENELITIAN
BAB 5 PEMBAHASAN
x
BAB 6 PENUTUP
LAMPIRAN ....................................................................................................... 75
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Burnout : Kelelahan
Observer : Pengamat
frequency
xv
KATA PENGANTAR
kelelahan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
Mulia Madiun. Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan
Madiun.
ini.
xvi
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan usulan
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
xvii
ABSTRAK
Mohamad Nurcahyo
Beban kerja yang berlebihan menyebabkan kelelahan pada perawat rumah sakit,
dengan memperbaiki beban kerja dapat mengurang kelelahan perawat dan meningkatkan
kinerja rumah sakit. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi beban kerja pada perawat,
mengidentifikasi kelelahan kerja pada perawat, menganalisis hubungan antara beban
kerja dengan kelelahan kerja pada perawat didiruang rawat inap Rumah Sakit Islam
Siti Aisyah Madiun.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 33 responden di ruang rawat
inap . Pengambilan sampel menggunakan teknik Propotional simple random
sampling. Penelitian ini menggunakan dua instrumen kuesioner, yaitu lembar
observasi beban kerja dan lembar kuesioner kelelahan. Analisis data
menggunakan uji pearson product moment dengan tingkat kesalahan α = 0.05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja didapatkan hasil
dengan nilai rata - rata beban kerja 41 jam/minggu. Kelelahan didapatkan dengan
nilai rata - rata kelelahan 76. Hasil uji statistik dengan ρ value 0,000 dengan nilai
korelasi 0,871 dengan arah yang positif dan keeratan hubungan dari 0.871 yaitu
sangat kuat.
Dari hasil penelitian tersebut di dapatkan adanya hubungan beban kerja
dengan kelelahan perawat di ruang rawat inap. Untuk mengurangi tingkat
kelelahan maka harus dihindari sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan
sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap
kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau dinamis.
xviii
ABSTRACT
By:
Mohamad Nurcahyo
Excessive workload causes fatigue in a hospital nurse, to improve
workload can reduce nurse fatigue and improve hospital performance. The
purpose of research is to identify the workload on nurses, identify fatigue in
nurses, analyzed the relationship between workload with job burnout in nurses
inpatient room RSI Siti Aisyah of Madiun.
The results of study indicate that the workload in get with an average
value of 41/week, fatigue was obtained with an average value of 76. Statistical
test result with ρ value 0.000 with correlation value 0.871 with the direction of
positive relationship and closeness relationship of 0871 is very strong.
From the result of these studies in getting a working load relationship with
the fatique of nurses in the inpatient room. To reduce the fatigue level should be
avoided working attitude that is static and strived to work attitude more dynamic.
This can be done by charging the static work attitude into a more varied or
dynamic work attitude.
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
perawatan terhadap pasien antara lain yaitu tenaga perawat. Perawat merupakan
sumber daya manusia yang menempati urutan teratas dari segi jumlah di seluruh
rumah sakit, perawat dituntut memiliki kerja yang tinggi khususnya perawat yang
bertugas di Instalasi Rawat Inap. Hal ini karena di Instalasi Rawat Inap asuhan
kerja tersebut dapat berupa beban kerja fisik maupun mental. Beban kerja adalah
beban yang ditanggung tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya, beban
kerja muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan tempat kerja,
keterampilan kerja, perilaku dan persepsi dari kerja (Hariyati, 2011). Beban kerja
merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
unit organisasi dalam waktu tertentu. Beban kerja yang terus meningkat harus
didukung oleh keadaan fisik seorang pekerja, dimana umur merupakan salah satu
faktor yang menentukan keadaan fisik pekerja tersebut mendukung. Umur harus
1
2
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban
kerja perawat diartikan sebagai jumlah total waktu keperawatan, yaitu pemberian
yang dirawat, kondisi klien, rata-rata hari perawatan klien, tindakan keperawatan,
frekuensi dan rata-rata waktu tindakan keperawatan (Gillies 1994, dalam Kurniadi
perawat diartikan sebagai jumlah total waktu keperawatan, yaitu waktu pemberian
Beban kerja perawat juga dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor didalam rumah sakit yang bisa
dikendalikan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar rumah sakit dan
tidak bisa dikendalikan oleh manajemen rumah sakit. Bertambahnya beban kerja
seseorang serta keadaan fisik yang kurang mendukung, perawat akan merasakan
kelelahan saat bekerja. Beban kerja yang berlebihan juga merupakan salah satu
pekerjaan yang memiliki banyak tuntutan emosional dan terlalu sedikit sumber
dan penurunan produktivitas kerja dan kelelahan kerja tidak dapat didefinisikan
tetapi dapat dirasakan sehingga penentuan kelelahan kerja dapat diketahui secara
(2009), bahwa kelelahan merupakan penurunan ketahanan dan daya tubuh untuk
melakukan pekerjaan.
diberikan dalam mengatasi masalah seringkali tidak tepat sasaran (Gozali, 2006).
Kelelahan kerja tidak hanya dialami oleh tenaga kerja yang bekerja di
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Perwitasari (2014), bahwa sebagian besar
kerja.
4
maka akan terjadi akumulasi kelelahan dalam sehari, sehingga dapat berdampak
lebih parah terhadap kesehatan. Dampak dari kelelahan kerja adalah prestasi kerja
menurun, badan terasa tidak enak, semangat kerja menurun, dan menurunkan
diberikan oleh perawat di rumah sakit. Menurut Tarwaka (2010), bahwa risiko
dari kelelahan kerja yaitu: motivasi kerja menurun, performansi rendah, kualitas
kerja rendah, banyak terjadi kesalahan, produktivitas kerja rendah, stress akibat
memiliki perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur sebesar 1:1. RSI Siti
Aisyah Madiun merupakan rumah sakit tipe B non pendidikan yang menjadi
Rumah Sakir Islam Siti Aisyah memiliki 7 ruang IRNA (Instalasi Rawat Inap)
Dari hasil studi dokumentasi di bagian rekam medik Rumah Sakit Islam
Siti Aisyah Madiun didapatkan data jumlah total klien rawat inap terhitung dari
bulan Januari - Maret 2017 sejumlah 2302 klien dengan jumlah rata-rata perbulan
767 klien. Sehingga dapat diketahui rasio perawat dengan klien yaitu 1:10,
keadaan tersebut tentu sangat berpotensi terhadap berat beban kerja perawat.
Apalagi berat beban kerja perawat tidak hanya ditentukan dari jumlah klien tetapi
yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat
dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang
dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal keseluruh
permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini yaitu “ Apakah ada
hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat
perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
pada perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun.
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
penelitian selanjutnya.
3. Bagi profesi
keperawatan.
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Beban kerja adalah beban yang ditanggung tenaga kerja sesuai dengan
jenis pekerjaannya, beban kerja muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas,
lingkungan tempat kerja, keterampilan kerja, perilaku dan persepsi dari kerja
(Hariyati, 2011). Menurut Moekijat (2007) beban kerja adalah volume dari hasil
kerja atau catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang
dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam waktu tertentu
atau beban kerja dapat dilihat pada sudut pandang obyektif dan subyektif. Secara
obyektif adalah keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang
dilakukan. Sedangkan beban kerja secara subyektif adalah ukuran yang dipakai
Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
(Mastini, 2013). Beban kerja perawat diartikan sebagai jumlah total waktu
8
9
bersangkutan, beban kerja tersebut dapat berupa beban kerja fisik maupun mental,
dan beban yang ditanggung oleh tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Beban kerja perawat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor didalam rumah sakit yang bisa
dikendalikan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor di luar rumah sakit dan
a. Jumlah klien yang dirawat setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahun
a. Masalah komunitas
penduduk yang padat, lingkungan yang tidak bersih, gaya hidup yang
b. Bencana alam
c. Hukum / undang-undang
profesi keperawatan.
e. Cuaca
peningkatan pasien baik rawat inap maupun rawat jalan dan dengan
f. Ekonomi
g. Pendidikan masyarakat
bisa diikuti oleh perawat akan membuat perawat sulit untuk masuk
jenis beban kerja yaitu beban kerja kuantatif dan beban kerja kualitatif.
besar yang harus dilakukan, individu harus melakukan terlalu banyak hal
keselamatan penderita.
keselamatan penderita.
dihadapi, akibat tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi dari batas kemampuan
klien di ruangan.
terminal.
4) Tiap satu observer akan mengamati satu orang perawat selama shift
kerjanya.
2. Work sampling
perawat. Informasi yang didapatkan dari teknik ini adalah waktu dan jenis
yang dilakukan atas nama klien atau tidak langsung mengenai klien.
klien yang tidak sadar, atau yang sangat lemah dan tidak mampu
personil berkaitan dengan fungsi dan tugas pada waktu jam kerja,
atau tidak produktif/ kegiatan tidak lansung, pola beban kerja personil
pengamatan.
16
5) Bentuk pengamatan:
Peneliti :
Ruang :
Tanggal :
1. 07.00 A
2. 07.05 B
3. 07.10 C
Dst
3. Continous sampling
kegiatan perawat dan dicatat secara terinci serta dihitung lama waktu untuk
Sampling)
Peneliti :
Ruang :
Tanggal :
1. 07.00 A
2. 07.05 B
3. 07.10 C
Dst
oleh peneliti sehingga tinggal mengisi kegiatan yang mana yang telah
tertentu yang berisi pekerjaan yang ditugaskan. Hasil formulir tugas ini
yang digunakan sebagai data jenis kegiatan, waktu, dan lamanya tugas
dilaksanakan.
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini menjadi tuntutan kerja (job
demand) yang harus dicapai pekerja untuk tetap produktif. Dengan adanya
tuntutan kerja ini, menjadi sumber stress tersendiri bagi pekerja. Perawat adalah
yang buruk bagi pasien (Schaufeli & Greenglass, 2001). Sehingga tidak jarang
yang diberikan (Nursalam, 2011). Selain dari jenis pekerjaannya, masalah yang
sering dihadapi perawat juga berkaitan dengan beban kerja yang dirasakan
kerja yang semakin berat dirasakan oleh perawat (kurniadi, 2013); Ilyas, 2011).
19
adalah karakteristik dari pekerjaan itu sendiri yang digambarkan dalam bentuk
beban kerja. Banyaknya jumlah pekerjaan yang dilaksanakan dalam waktu yang
Hal serupa juga dilaporkan oleh Schaufeli dan Grenglass (2001) yang
memberikan pandangan dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
yang tinggi antara perawat dengan pasien memiliki tuntutan emosional yang
beban kerja dengan munculnya burnout diantaranya yang dilakukan oleh Bakker,
burnout dengan nilai korelasi 0,55. Selanjutnya hasil penelitian Shirom, Nirel, dan
sakit Amerika Serikat. Data beban kerja diperoleh secara subjektif yaitu
20
bekerja yang diukur dengan menggunakan kuesioner. Dari uji hipotesis yang
dilakukan ditemukan hubungan yang positif dari kedua variabel tersebut, sehingga
disimpulkan semakin berat beban kerja yang dirasakan seseorang, maka peluang
penelitian ini adalah “Ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan pada
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
kelelahan fisik, emosi dan mental karena berada dalam situasi yang menuntut
perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis
dari pekerjaan.
1) Kelelahan akut
pada umumya disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh
yang berlebihan.
2) Kelelahan kronis
terganggunya emosi.
fisik seperti kepala, perasaan pusing, sulit tidur, masalah pencernaan, detak
jantung yang tidak normal, dan lain-lain (AM Sugeng Budiono, 2013).
emosi dan ras jengkel sehingga orang menjadi kurang toleran atau asosial
terhadap orang lain, munculnya sikap apatis terhadap orang lain, depresi
menjadi 2 yaitu :
22
1) Kelelahan fisiologis
fisik ditempat kerja antara lain oleh suhu dan kebisingan. Dari segi
suhu.
2) Kelelahan psikologis
menjadi 2 yaitu :
1) Kelelahan otot
menjadi bergetar.
23
dilakukan beberapa cara yaitu; seleksi yang baik yaitu dipilih tenaga
disembarang tempat.
2) Kelelahan umum
1. Faktor personal
sehingga memiliki ,peran ganda antara pekerjaan sebagai perawat dan ibu
rumah tangga. Namun perawat yang lebih tua cenderung dapat memisahkan
2. Kondisi kerja
Stres kerja bersumber pada kondisi lingkungan kerja yang tidak menunjang
dukungan sosial maupun beban kerja yang berlebihan (Caputo 1991 dalam
Lailani 2012). Kondisi kerja pada perawat di rumah sakit meliputi jumlah
3. Beban kerja
mereka ada yang lebih cocok untuk beban fisik, mental ataupun sosial
(Suma`mur, 2009). Banyak dijumpai kasus kelelahan kerja dimana hal itu
Beberapa orang yang bekerja sebgai pemberi layanan kepada manusia secara
mengalami maslah fisik, mental, emosional, dan sosial yang serius atau
keperawatan kepada klien dalam 24 jam dengan kondisi klien yang berbeda-
telah dilakukan, tetapi kondisi pasien menjadi sebaliknya lebih buruk dari
5. Konflik kebutuhan
jawab dengan kehidupan rumah tangga. Hal ini menjadi sumber stres
1. Kelelahan
terkuras oleh karena suatu pekerjaan. Hal ini dapat ditandai dengan
Secara fisik lebih berkaitan dengan respon tubuh terhadap situasi yang
bahagia dan tidak dihargai dan secara emosional berupa perasaan bosan,
2. Depersonalisasi
perasaan yang negatif, sinis, dan tidak mempunyai perasaan kepada orang
berperilaku seperti itu mereka akan merasa aman dan terhindar dari
berlebihan.
28
Dijelaskan oleh Leiter dan Maslach (2001) yang beranggapan bahwa satu
dimensi disebabkan oleh dimensi lain. Menurut model ini, kelelahan (burnout)
oleh karena tuntutan kerja adalah yang pertama muncul. Individu memiliki
pekerjaannya. Pada akhir fase model ini adalah penilaian diri yang negatif
terhadap hasil kerja. Hal ini didasarkan Leiter dan Maslach pada hasil studi yang
perawat dengan sumber stres, salah satu contoh mereka sebutkan adalah
upaya pada perawat untuk menyesuaikan diri yang tidak sesuai dengan
Sikap sinis yang berlanjut akan menimbulkan perasaan perawat tidak lagi
memiliki prestasi kerja yang baik. Namun pada tahap ini dukungan rekan
kerja akan membantu untuk memperlambat untuk sampai pada tahap ini.
29
mereka.
d. Hilangnya minat
individu telah memasuki tahap ini dan tetap pada kondisi tersebut
persepsi, lambat dan sukar berfikir, penurunan kemauan atau dorongan untuk
bekerja, menurunnya efisiensi dan kegiatan-kegiatan fisik dan mental yang pada
mengakibatkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental negatif. Pada tingkat
kerja. Pada perawat dapat terjadi tingginya angka turn over dan ketidakhadiran,
kecenderungan menarik diri dari pasien dan beristirahat panjang termasuk kinerja
secara keseluruhan yang menurun dalam kualitas dan kuantitas kinerja (Nursalam,
2013).
Menurut Maslach, Schaufeli, dan Leiter (2001) ada dua dampak yang
kesehatan.
mencari pekerjaan yang lain. Sehingga hal ini menurunkan kepuasan kerja
2. Gangguan kesehatan
pada ketahanan fisik yang menurun. Dengan kondisi ini, mereka akan
maupun individu itu sendiri. Dari seorang perawat, perlu untuk selalu
dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya pada orang-orang dengan sejarah
individu. Konsep kesabaran ini meliputi ; rasa kontrol terhadap diri dari
dorongan untuk kerja, kurangnya efisiensi kegiatan – kegiatan fisik dan mental.
baiknya agar kelelahan dapat dikendalikan menurut Setyawati (2010), antara lain :
serta ketidaknyamanan.
2. Waktu kerja diselingi istirahat pendek dan istirahat untuk makan, waktu
kerja yang berjam-jam harus diselingi oleh istirahat yang cukup dan
4. Pemberian gizi kerja yang memadai sesuai dengan jenis pekerjaan dan
beban kerja.
shift kerja malam dan pekerja yang baru pindah dari bagian lain.
22 item yang digunakan untuk mengukur frekuensi dari tiga aspek kelelahan
penurunan prestasi diri. Kelelahan (burnout) tercermin pada skor yang lebih tinggi
pada kelelahan emosional dan subscale depersonalisasi dan skor rendah pada
MBI mulai digunakan dalam mengukur kelelahan sejak tahun 1981 yang
digunakan pada orang-orang yang bekerja pada pelayanan sosial dan kesehatan
MBI-HSS terdiri atas 22 butir pernyataan dimana tiap butir mengandung lima
hanya sebagai objek saja, bukan sebagai orang yang harus benar-benar
1. Jumlah klien
2. Kondisi klien
3. Jumlah hari perawatan
4. Tindakan keperawatan
5. Frekuensi tindakan keperawatan
6. Rata-rata waktu tindakan
1. Faktor personal
2. Kondisi kerja
3. Pekerjaan sebagai pemberi
pelayanan Kelelahan kerja perawat:
4. Konflik kebutuhan
1. Kelelahan emosional
5. Beban kerja :
2. Depersonalisasi
3. Prestasi diri yang
rendah
Keterangan :
: Berpengaruh
: Berhubungan
36
37
penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima atau ditolak
(Notoadmojo, 2010).
Dari kajian diatas tersebut maka hipotesa dalam penelitian ini dapat
H1 : Ada hubungan beban kerja dengan kelelahan pada perawat di ruang rawat
METODE PENELITIAN
dan definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan rebilitas, lokasi
dan waktu penelitian, prosedur dan pengumpulan data, teknik analisa data,
(Nursalam, 2011). Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan
memperkirakan dan mengkaji berdasarkan teori yang ada. sampel perlu mewakili
seluruh rentang nilai yang ada (Nursalam, 2013). Cross sectional adalah jenis
independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat. Pada jenis ini variabel
independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada
tindak lanjut, tidak semua objek penelitian harus diobservasi pada hari atau waktu
yang sama. Akan tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen
dinilai hanya satu kali saja (Nursalam, 2013). Penelitian ini mengalisis hubungan
beban kerja dengan kelelahan pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit
38
39
sampai dengan penyusunan laporan akhir yaitu dari bulan April 2017 sampai
4.3.1 Populasi
ruang rawat inap Rumah Sakit Siti Aisyah Madiun yang terdiri dari 7 ruangan,
4.3.2 Sampel
IRNA Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan besar sampel dihitung
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 perawat. Untuk menghindari
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
Adalah kriteria objek populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
4.3.3 Sampling
dapat diperoleh sampel yang mewakili populasi penelitian (Nursalam, 2011). Pada
populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih dan terpilih sebagai sampel yang
2010):
41
Identifikasi masalah
Populasi:
Seluruh perawat di IRNA RS Islam Siti Aisyah Madiun berjumlah 77 orang
Sampel:
Sebagian perawat di IRNA RS Islam Siti Aisyah Madiun
Sampling:
Propotional simple random sampling
Pengumpulan data:
kuesioner
Pengolahan data:
Editing, coding, scoring,
tabulating
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan beban kerja dengan kelalahan perawat di
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
43
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
lain (Nursalam, 2013). Variabel yang independen pada penelitian ini adalah
beban kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun.
kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
Tabel 4.2 Definisi operasional hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
data pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Arikunto, 2010). Dalam
hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur
1. Beban kerja
hari (1 minggu).
2. Kelelahan perawat
45
46
dilakukan sama sekali. Dengan nilai minimal : 22, nilai maksimal : 88.
Kriteria kelelahan
kuesioner.
perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap instrumen penelitian.
Untuk uji validitas dan uji reabilitas yang digunakan untuk variabel kelelahan
perawat.
1. Validitas
penelitian.
2. Reabilitas
uji reabilitas r hasil adalah alpha jika r alpha > r tabel pertanyaan tersebut
nilai Alpha Cronbach > 0,60 (Sujarweni, 2014). Berdasarkan pada uji
penelitian ini Alpha Cronbach lebih besar r tabel 0,60 berarti instrumen
tersebut dinyatakan reliable dan semua item pertanyaan yang valid dapat
Penelitian ini dilakukan di Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun
1. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian dari STIKes Bhakti Husada Mulia
Madiun).
kuesioner.
49
mengisi kuesioner.
dianalisis.
1. Editing
2. Coding
Data demografi
a. Jenis kelamin
b. Agama
Islam : kode 1
Kristen : kode 2
Hindu : kode 3
Budha : kode 4
c. Pendidikan
DIII-Akper : kode 1
S1 Keperawatan : kode 2
d. Status perkawinan
3. Scoring
perhitungan.
22-44.
4. Tabulating
f
P x100%
N
52
P : Prosentase
berikut :
1. 100% = Seluruhnya
4. 50% = Setengahnya
7. 0% = Tidak Satupun
Data yang terkumpul akan dianalisa secara deskriptif dan analitik. Data
menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau
umum dibedakan atas dua macam data kategori berupa skala nominal dan ordinal,
53
data numeric berupa skala rasio dan interval. Analisa univariat dalam penelitian
ini berdasarkan macam data yang dimiliki tersebut, dalam penelitian ini dipakai
perhitungan :
1. Distribusi frekuensi
kelelahan pada perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
kerja.
P : Angka persentase
n : Jumlah sampel
a. Beban Kerja
b. Kelelahan Kerja
- Skor minimal : 22
- Skor maksimal : 88
- Dengan skala :
4 : Selalu 2 : Kadang
2 : Kadang
54
kriteria :
Lelah : 45-66
data. Ukuran atau nilai tunggal yang mewakili keseluruhan data. Jenis
Estimasi Interval adalah nilai interval dari statistik sampel yang berisi
95%.
untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Pengolahan analisa data
digunakan adalah uji Korelasi Pearson Product Moment dengan α = 0,05. Dasar
digunakannya uji Korelasi Pearson Product Moment, jika data yang akan diolah
mengandung unsur skala interval atau rasio maka dapat dilakukan uji Korelasi
Keterangan :
= Jumlah sampel
value < α (0,05). Keputusan hasil uji statistik dengan membandingkan nilai p (p-
value) dan nilai α (0,05), ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :
1. Jika p-value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada hubungan beban kerja
dengan kelelahan pada perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Islam
2. Jika p-value ≥ 0,05 berarti Ho diterima, artinya tidak ada hubungan beban
kerja dengan kelelahan pada perawat diruang rawat inap Rumah Sakit
tidak memberikan atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
Pada bab ini penulis menyajikan hasil dan pembahasan penelitian tentang
hubungan beban kerja dengan kelelahan pada perawat di Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun. Hasil penelitian di uraikan secara deskriptif sesuai dengan tujuan
umum dan khusus pada penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari
menyajikan hubungan beban kerja dan kelelahan, yang di dapat dari lembar
responden. Data ini akan di sajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
pembahasan.
Penelitian ini mengambil tempat di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
yang terletak di Jl. Mayjend Sungkono 38-40, Nambangan Lor, Manguharjo, Kota
Madiun, Jawa Timur 63129 , dimana rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit
tipe B.
58
59
Penelitian dilakukan IRNA Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun kelas I,
kelas II dan kelas III dengan jumlah keseluruhan perawat sejumlah 77 orang yang
Keseluruhan jumlah perawat yang ada ruang rawat inap sejumlah 77 orang dengan
keperawatan yaitu shift pagi 4, shift siang 2 perawat, shift malam 2 perawat.
Setiap ruang terdiri dari ruang kepala ruangan, ruang administrasi, ners station,
dari 30 responden diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
usia, pendidikan.
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa rata-rata perawat berusia 31 tahun, usia paling
Setelah mengetahui data umum dalam penelitian ini maka hasil penelitian
yang disajikan dalam bentuk tabel diskriptif yang meliputi beban kerja dan
kelelahan perawat.
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai rata – rata beban kerja 41 jam/minggu,
nilai beban kerja paling banyak adalah 39,00 jam/minggu, nilai terendah
Min -
Mean Median Modus SD CI-95%
Max
71,06
Kelelahan 47,73
-
76 81,25 50,00 - 12,97
80,75
87,50
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa nilai rata - rata kelelahan 76 yang artinya
Tabel 5.6 Analisis korelasi beban kerja dengan kelelahan pada perawat
diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun pada bulan januari
2018 (n=30).
Min- CI- P-
Mean Median Modus SD Korelasi
Max 95% Value
Beban
33,50 39,39
Kerja
41 40,30 39,00 – 3,95 -
46,50 42,34
0,871** 0,000
47,73 71,06
Kelela 12,9
76 81,25 50,00 - -
han 7
87,50 80,75
hubungan sangat kuat dengan arah hubungan positif yang signifikan ini berarti
semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi nilai kelelahan perawat di ruang
rawat inap.
0,05 di peroleh nilai p = (0,000) < 0,05 maka H0 di tolak, yang berarti ada
hubungan antara beban kerja dengan kelelahan perawat di ruang rawat inap RSI
5.4 Pembahasan
rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun pada bulan januari 2018.
Dengan sampel sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 18 sampel perempuan dan 12
sampel laki-laki.
63
5.4.1 Beban kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun
Beban kerja perawat adalah sebagai jumlah total waktu keperawatan, yaitu
Berdasarkan hasil penelitian beban kerja pada tabel 5.3.1 beban kerja
perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun rata-rata 41
jam/minggu. Beban kerja diperoleh dari tindakan langsung dan tidak langsung.
Setiap pekerjaan merupakan beban kerja bagi yang bersangkutan, beban kerja
tersebut dapat berupa beban kerja fisik maupun mental, dan beban yang
ditanggung oleh tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya. Faktor yang
Dalam pembagian shift kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun terdiri dari shift pagi 4 orang perawat, shift siang 2 orang perawat,
shift malam 2 orang perawat. Frekuensi tindakan pada ruang rawat inap yang
paling banyak pada shift pagi dari tindakan keperawatan langsung maupun
ditunjukkan langsung terhadap kebutuhan fisik dan psikologi klien, dan tindakan
nama klien atau tidak langsung mengenai klien. Tetapi lebih kepada lingkungan
bahwa perawat merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit karena selalu
berinteraksi secara langsung dengan pasien, keluarga pasien, dokter dan tenaga
kerja medis lainnya. Perawat mempunyai tanggung jawab yang cukup besar dan
(Mayasari, 2013).
5.4.2 Kelelahan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti
Aisyah Madiun
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa kelelahan perawat ruang rawat inap
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun masuk dalam kategori kelelahan kerja
yang sangat lelah, responden kategori sangat lelah dengan nilai 76, responden
kategori lelah dengan nilai 47,73. Dari hasil analisa diatas dikategorikan dalam
65
kriteria sangat lelah, lelah, tidak lelah, dikatakan sangat lelah jika nilai kelelahan
Sebagian besar perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
laki-laki. Laki-laki lebih kuat dibandingkan perempuan. Dengan pola kerja yang
sama, wanita cenderung lebih sering mengeluh dibandingkan pria. Pola kerja yang
menyita banyak waktu dan tenaga, banyak klien yang mengeluh dan minta
dilayani menjadikan pekerjaan semakin berat. Dengan beban kerja yang berat bisa
yang seharusnya bisa dihindarkan, karena keteledoran perawat. Hal ini harus
diperbaiki pola kerja yang dilakukan sehingga tidak bisa berakibat fatal.
rumah sakit wajib mengetahui tingkat kinerja dan hal yang dapat menimbulkan
permasalahan dalam bekerja, salah satunya kelelahan kerjapada perawat (Dian &
Solikhah, 2012).
Dari hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,000 < α = 0,05 sehingga cara
statistik H0 ditolak berarti ada hubungan beban kerja dengan kelelahan perawat
diruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan nilai
antar variabel pada tingkat sangat kuat dengan arah hubungan positif. Hasil
66
analisis data yang didapatkan nilai rata - rata beban kerja 41 jam/minggu dan
masuk dalam kategori sangat lelah dengan nilai rata - rata 76.
kerja tinggi yaitu jumlah total waktu per minggu yang melebihi total waktu
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun, faktor psikologis juga
mengejakan apapun juga, tetapi tenaga kerja merasa lelah (Suma’mur, 1996:210).
tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungan dengan beban kerja.
Mungkin di antara tenaga kerja lebih cocok untuk beban fisik, atau mental atau
sosial. Namun sebagai persamaan yang umum, tenaga kerja hanya mampu
faktor salah satunya adalah tingginya beban kerja. Penelitian ini membuktikan
bahwa ada hubungan beban kerja dengan kelelahan perawat di ruang rawat inap.
Salah satu faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat di ruang rawat inap
67
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun yaitu pada frekuensi tindakan
keperawatan,
terhadap stres emosional kronis yang terdiri tiga komponen, yaitu kelelahan
perawat yang menyatakan jumlah perawat masih sebanding jumlah klien dan juga
responden yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dipahami dan dimiliki oleh
ketrampilan yang dimiliki oleh perawat masih mampu untuk mengimbangi beban
Hasil analisis hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja perawat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan
kelelahan kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Siti Asiyah Madiun.
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Ini sependapat dengan
hasil penelitian yang di dilakukan oleh hasil penelitian Zulfika (2016) bahwa
seluruhnya perawat di IRNA RSUD kota Madiun mengalami beban kerja yang
tinggi sebanyak 40 orang ( 90,9%), dan diketahui hampir sebagian besar dalam
kategori sangat lelah sebanyak 33 orang (75,0%) . Berdasarkan analisa hasil uji
statistik melalui uji ” Spearmen Rho” didapatkan hasil nilai p=0,007< (0,05).
68
Kurniadi 2013). Sehingga beban kerja perawat dapat dilihat dari banyaknya
langsung kepada klien, yang mana kegiatan ini akan menjadi beban kerja yang
dirasakan perawat sesuai atau tidak dengan kemampuan dirinya (Marquis &
Huston, 2000).
kelelahan kerja perawat yang belum sepenuhnya diterapkan oleh perawat di ruang
rawat inap Rumah Sakit Siti Aisyah Madiun adalah karena kelelahan kerja akan
bakar sebagai sumber energi. Dalam melangsungkan tugas fisik tubuh dipengaruhi
oleh beberapa sistem pernafasan. Kelelahan dapat sebagai akibat akumulasi asam
laktat di otot - otot di samping zat ini juga berada dalam aliran darah. Akumulasi
asam laktat dapat menyebabkan penurunan kerja otot - otot dan kemungkinan
faktor saraf tepi dan sentral berpengaruh terhadap proses terjadinya kelelahan.
Pada saat otot berkontraksi, glikogen diubah menjadi asam laktat dan asan ini
merupakan produk yang dapat menghambat kontinuitas kerja otot sehingga terjadi
kelelahan maka harus dihindari sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan
sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap
kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau dinamis, sehingga
sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh.
tindakan keperawatan.
2. Sampel yang diambil tidak di pilih secara lebih kompleks tidak ada
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Beban kerja perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Madiun rata -
rata 41 jam/minggu.
2. Kelelahan perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Madiun nilai
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan sangat kuat antara beban kerja
dengan kelelahan di ruang rawat inap dengan ρ value (0,000) < α (0,05)
6.2 Saran
70
71
2. Bagi Perawat
yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini
dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap
kerja yang lebih bervariasi atau dinamis. Waktu kerja yang berjam - jam
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai evidence based terutama bagi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi peneliti untuk melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Andarika, R. (2004). Burnout pada perawat putri RS. St. Elizabet Semarang
ditinjau dari dukungan sosial. Jurnal Psyce.
Institute for quality and efficiency in health care (2013). What is burnout
syndrome?. diakses pada tanggal 22 Maret 2014 dari website
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/P
Iqra, S. (2014). Skripsi. Hubungan Beban Kerja Dan Motivasi Kerja Dengan
Burnout Pada Perawat Pelaksana di ruang Rawat INAP RSU. Bahteramas
Provinsi Sulawesi.
Lailani, F. (2012). Burnout pada perawat ditinjau dari efikasi diri dan dukungan
sosial. Jurnal talenta psikologi.
73
Mastini, I GST A Putri. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Beban Kerja
dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan IRNA Di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Tesis. Denpasar:
Universitas Udayana.
Mayasari, D. (2007). Burnout pada perawat ICU ditinjau dari persepsi terhadap
lingkungan kerja (Skripsi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang,
Indonesia). diakses pada tanggal 15 Maret 2014 dari website
http://eprints.unika.ac.id/
Lampiran 1
Kepada
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa STIKes Bhakti
NIM : 201302113
kelelahan pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun”.
Sehubungan dengan hal diatas, data yang diperoleh dari penelitian akan
sangat bermanfaat bagi tenaga kesehatan, institusi STIKes Bhakti Husada Mulia
sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyampaikan terima kasih dan
Hormat saya
(Mohamad Nurcahyo)
76
Lampiran 2
(Inform Consent)
Nama : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
penelitian ini yang berjudul “Hubungan beban kerja dengan kelelahan pada
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun”. Maka
Responden
( )
77
Lampiran 3
Lampiran 4
Lembar Kuesioner Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
A. Tindakan Produktif
1. Tindakan Langsung
No Tindakan Keperawatan Langsung Frekuensi Analisis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
79
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
A. Kelelahan Emosional
1 2 3 4
No Pernyataan
B. Depersonalisasi
No Pernyataan 1 2 3 4
Lampiran 5
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Mean
t df Sig. (2-tailed) Difference
Difference
Lower Upper
Descriptives
Statistic Std. Error
Beban Mean 40,8700 ,72247
95% Confidence Interval for Lower Bound 39,3924
Mean Upper Bound 42,3476
5% Trimmed Mean 40,9574
Median 40,3000
Variance 15,659
Std. Deviation 3,95711
Minimum 33,50
Maximum 46,50
Range 13,00
Interquartile Range 5,63
Skewness -,333 ,427
Kurtosis -1,010 ,833
83
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Beban 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%
Statistics
Beban Kelelahan
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 40,8700 75,9091
Median 40,3000 81,2500
Mode 39,00 50,00a
Std. Deviation 3,95711 12,97508
Skewness -,333 -1,406
Std. Error of Skewness ,427 ,427
Kurtosis -1,010 ,618
Std. Error of Kurtosis ,833 ,833
Minimum 33,50 47,73
Maximum 46,50 87,50
Sum 1226,10 2277,27
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Descriptives
Statistic Std. Error
Kelelahan Mean 75,9091 2,36892
95% Confidence Interval Lower Bound 71,0641
for Mean Upper Bound 80,7541
84
Kelelahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
Beban Kelelahan
Beban Pearson Correlation 1 ,871**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
**
Kelelahan Pearson Correlation ,871 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
85
Descriptives
Statistic Std. Error
Emosi Mean 27,1000 ,83232
95% Confidence Interval for Lower Bound 25,3977
Mean Upper Bound 28,8023
5% Trimmed Mean 27,3333
Median 28,0000
Variance 20,783
Std. Deviation 4,55881
Minimum 17,00
Maximum 33,00
Range 16,00
Interquartile Range 4,25
Skewness -1,209 ,427
Kurtosis ,450 ,833
Descriptives
Statistic Std. Error
Depersonalisasi Mean 15,6000 ,52215
95% Confidence Lower
14,5321
Interval for Mean Bound
Upper
16,6679
Bound
5% Trimmed Mean 15,7778
Median 16,0000
Variance 8,179
Std. Deviation 2,85995
Minimum 8,00
Maximum 20,00
Range 12,00
Interquartile Range 4,00
Skewness -1,045 ,427
Kurtosis ,550 ,833
Descriptives
Statistic Std. Error
Prestasi Mean 24,1000 ,84466
95% Confidence Interval for Lower Bound 22,3725
Mean Upper Bound 25,8275
5% Trimmed Mean 24,3889
Median 25,5000
Variance 21,403
Std. Deviation 4,62639
87
Minimum 14,00
Maximum 29,00
Range 15,00
Interquartile Range 4,25
Skewness -1,221 ,427
Kurtosis ,308 ,833
JADWAL KEGIATAN
2 Penyusunan proposal
3 Bimbingan proposal
4 Ujian proposal
5 Revisi proposal
6 Pengambilan data
8 Ujian skripsi
BEBAN KERJA PERAWAT
Hari
No Responden Jumlah
1 2 3 4 5 6
1 S 6 6 5,5 6 6 5,5 35
2 AG 7 6 6 6 7 7 39
3 ST 8 7 8 6 7,5 6 42,5
4 B 7 7 6,5 7 7 7 41,5
5 H 6 6,5 5,5 6 6 6 36
6 T 8 7 7,5 7,5 8 8 46
7 K 8 7 6,5 7 8 8 44,5
8 BL 6,5 6,5 7 7 6 6 39
9 Ny. U 6,5 6,5 6,5 7 6 6 38,5
10 W 7 6,5 6,5 6,5 6,5 6 39
11 R 8 8 7,5 8 6 7 44,5
12 M 6 6 6 6 5 5 34
13 D 8 7,5 7 7,5 7 7 44
14 B 8 8 7 7 7 7 44
15 Tn. K 6,5 6 6 5 5 5 33,5
16 L 7,5 7,5 7,5 7 7 7 43,5
17 M 6 8 8 6,5 7,5 8 44
18 AB 8 8 7 7,5 8 8 46,5
19 I 7,5 7,5 7,5 8 8 8 46,5
20 L 7,5 7 6 6 6 6 38,5
21 Tn. F 7,5 7 7 6 6 5,5 39
22 Ny. R 6,5 6,5 7 7 6 6 39
23 T 6 7 6,5 7 6 6 38,5
24 K 8 8 7,5 5 8 7,5 44
25 E 7,5 7,5 7 7 7,5 7 43,5
26 N 6,5 6 6 5,5 5 5 34
27 Ny. P 9 8 7,5 7 7 6,5 45
28 SL 8 8 7 8 8 6 45
29 Ny. KF 7 7 7,5 6 6 5,5 39
30 Ny. M 6,6 6,5 7 6 6 7 39,1
Rata - rata 1226,1
KELELAHAN
No Jenis Kelamin Umur Emosional Depersonalisasi Pencapaian Prestasi Diri JUMLAH TOTAL Nilai kelelahan
Jumlah Jumlah Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8
1 P 25 2 2 2 3 2 2 2 2 2 19 2 2 2 3 2 11 3 2 2 2 1 1 2 1 14 44 50
2 P 28 2 2 4 3 3 3 2 3 4 26 3 4 3 4 4 18 3 2 3 2 4 2 3 4 23 67 76,14
3 P 35 4 3 4 3 2 3 4 3 4 30 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 4 4 3 4 29 77 87,5
4 P 37 4 3 4 4 2 3 4 3 4 31 3 4 3 4 2 16 3 4 1 4 4 4 3 4 27 74 84,09
5 L 40 2 2 2 2 1 2 2 2 2 17 3 2 2 2 2 11 2 2 2 1 2 1 3 2 15 43 48,86
6 L 38 2 3 3 2 2 4 2 4 3 25 4 4 3 4 3 18 3 4 4 4 3 4 3 4 29 72 81,82
7 P 28 4 3 4 2 4 2 4 4 3 30 4 4 2 4 3 17 3 4 2 4 4 4 4 2 27 74 84,09
8 P 27 3 3 3 2 2 4 4 2 3 26 3 2 2 3 3 13 4 4 2 3 2 1 3 1 20 59 67,05
9 P 25 3 3 2 4 3 2 3 4 4 28 4 4 2 3 3 16 4 4 2 3 3 3 3 3 25 69 78,41
10 L 23 3 3 2 3 3 4 3 3 4 28 4 4 2 4 3 17 4 3 2 3 3 3 3 3 24 69 78,41
11 L 39 3 3 3 2 2 4 3 3 4 27 4 3 4 4 3 18 4 3 3 4 3 3 3 4 27 72 81,82
12 P 41 2 1 3 2 2 1 2 2 3 18 1 3 4 1 1 10 2 3 3 1 2 1 3 1 16 44 50
13 P 43 3 3 4 3 3 3 4 2 3 28 4 3 4 3 4 18 3 3 3 4 4 4 3 3 27 73 82,95
14 P 36 3 4 4 4 4 3 2 3 3 30 4 4 4 4 4 20 3 4 4 2 3 4 4 3 27 77 87,5
15 L 36 1 1 1 1 2 3 2 3 4 18 3 2 3 2 2 12 3 2 2 2 1 1 1 2 14 44 50
16 L 28 4 4 4 3 4 4 4 3 2 32 3 4 3 4 4 18 4 4 4 2 4 1 4 3 26 76 86,36
17 P 42 3 4 3 3 1 4 4 3 2 27 4 4 3 3 4 18 4 3 4 4 3 3 4 3 28 73 82,95
18 P 37 3 4 3 3 4 2 4 4 4 31 4 3 3 3 3 16 4 3 3 4 4 2 4 4 28 75 85,23
19 P 45 2 4 3 4 4 4 4 4 4 33 3 3 3 4 3 16 4 3 3 4 4 2 4 3 27 76 86,36
20 L 26 2 3 2 4 3 4 4 4 3 29 3 3 3 3 3 15 4 2 3 4 3 2 3 3 24 68 77,27
21 L 26 2 3 2 3 3 4 3 4 3 27 2 3 3 3 3 14 3 2 4 4 4 3 3 2 25 66 75
22 L 37 3 3 2 3 4 3 3 4 3 28 2 3 4 2 3 14 3 2 4 4 4 3 3 2 25 67 76,14
23 L 35 3 4 2 3 4 3 3 3 4 29 3 2 4 3 3 15 3 3 4 3 4 3 2 2 24 68 77,27
24 L 24 4 4 3 2 4 3 4 3 4 31 4 2 3 4 3 16 3 3 4 3 4 4 2 2 25 72 81,82
25 L 35 2 4 4 2 4 4 4 3 4 31 4 2 3 4 4 17 3 3 4 3 4 4 3 3 27 75 85,23
26 P 38 2 2 1 3 2 2 2 2 2 18 1 1 1 2 3 8 2 3 2 2 3 1 1 2 16 42 47,73
27 P 41 2 3 4 3 3 4 3 4 4 30 4 4 3 4 3 18 4 4 3 3 3 4 4 4 29 77 87,5
28 P 40 2 3 4 4 3 4 4 4 3 31 3 4 4 4 3 18 4 1 4 3 3 4 4 3 26 75 85,23
29 P 26 3 3 4 3 2 2 3 4 4 28 3 2 3 4 3 15 4 3 3 2 3 2 2 3 22 65 73,86
30 P 36 3 3 3 3 2 4 3 3 3 27 4 3 4 3 3 17 4 3 3 3 3 4 4 3 27 71 80,68
DOKUMENTASI
i
ii