Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Ica Elpitha Sandi (2002060)
2. Intan Purmalatiwi (2002063)
3. Mawarni (2002066)
4. Prity Delima India (2002074)
5. Putri Santika (2002075)
6. Putri Wahyuni (2002076)
7. Siska Maharani (2002083)
8. Sulastari Cahyani (2002086)
9. Widia Meitri Sari (2002096)
10. Zaki Khairi (2002100)
Dosen Pengampu:
apt. Anita Lukman, M.Farm.
Perusahaan Farmasi berencana untuk merubah desain dan warna kemasan, termasuk penambahan QR code di kemasan.
Pimpinan perusahaan dengan berkoordinasi dengan departmen terkait untuk melaksanakan rencana tersebut, yaitu
- Dept. Marketing/Pemasaran
- Dept. Sales/Penjualan
- Kepala Pabrik
Tugas Anda :
Buatlah perencanaan untuk mewujudkan rencana penggunaan kemasan baru, berupa kegiatan & time schedule dari masing masing
departemen diatas dan digabung menjadi rencana gabungan untuk proyek tersebut.
BAB II
NARASI RENCANA
Bertanggungjawab dalam melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pendaftaran semua produk /
obat. Baik pendaftaran produk baru, atau pendaftaran ulang suatu produk, melengkapi dokumen registrasi dengan data valid
dan data yang sebenarnya, serta menyetujui perubahan desain kemasan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Departemen Supply Chain adalah suatu sistem yang mengatur dan mengelola dimulai dari bahan baku hingga menjadi
barang jadi.
- Logistic / gudang : bertanggungjawab atas penyimpanan barang, dan memastikan semua aspek tim logistic seperti
pengiriman, pergudangan, dan pengadaan yang bekerjasama dengan baik untuk memenuhi pesanan dan mengirimkan
produk secara tepat waktu.
- Purchasing : membuat daftar pembelian bahan baku, mengkategorikan list pembelian antara pembelian barang bulanan/
sekali beli, menentukan vendor untuk pembelian bahan baku.
- Demand / planner : merencanakan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dan melakukan design ulang kemasan produk obat.
3. Department Bagian Trial Produk
Bertanggungjawab dalam pengembangan produk baru sesuai dengan permintaan marketing, melakukan efisiensi biaya
produksi dengan membuat formulasi bahan yang memerlukan biaya rendah tetapi tetap menjaga kualitas, memperbaiki
formula obat jika ditemukan permasalahan dalam produksi serta bertanggungjawab untuk pengembangan sarana penunjang
yang dibutuhkan untuk kelancaran produksi (seperti system tata udara, system pengolahan air, system pengolahan limbah, dan
lain-lain).
b. Produksi
Hal yang dipersiapkan dalam kegiatan produksi ini adalah penyiapan bahan awal hendaklah hanya dari pemasok yang telah
1) Validasi proses menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan. Sistem penomoran bets hendaklah tersedia
sistem yang menjelaskan secara rinci penomoran bets dengan tujuan untuk memastikan bahwa tiap bets produk antara,
2) Penimbangan dan penyerahan bahan awal, antara dan produk ruahan yang diserahkan hendaklah diperiksa ulang
kebenarannya dan di tanda tangani oleh supervisor produksi sebelum di kirim ke area produksi.
3) Pengembalian bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan hendaklah tidak di kembalikan kegudang
5) Bahan pengemas, pemilihan bahan dan produk yang ditolak, dipulihkan dan dikembalikan, karantina dan penyerahan
produk antara dan jadi, penyimpanan bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi.
c. Quality control
Melakukan control atau pengawasan terhadap mutu suatu produk. QC bahan awal melakukan pemeriksaan terhadap
bahan awal dengan analisis kimia dan mikro. Bahan awal baik berupa zat aktif maupun zat tambahan yang dating dari pemasok
yang diterima oleh petugas gudang. Pihak QC melakukan pemeriksaan kesesusaian antara BPB dengan label bahan awal,
kesesuaian antara CoA dengan label bahan awal dan kesesuaian antara CoA yang datang dengan CoA pada kedatangan
sebelumnya. QC bahan awal juga bertanggungjawab terhadap penanganan penyimpanagan bahan awal serta melakukan control
kualitas bahan awal sampai bahan awal siap digunakan untuk produksi.
QC IPC bertanggungjawab dalam pengendalian kualitas produk dari produk awal (ketika proses produksi masih
QC bahan kemas memiliki tugas dalam pelulusan atau penolakan barang masuk, pengemasan primer dan sekunder,
menyimpan retain sample produk jadi, serta melakukan audit supplier bahan kemas.
d. Quality assurance
Bagian pemastian mutu berperan penting dalam proses pembuatan obat yang baik. QA bertugas membuat kebijakan
mutu dan pemastian mutu obat yang diproduksi agar senantiasa memenuhi standard mutu sesuai dengan tujuan kegunaannya.
Bagian ini bertanggungjawab dalam memastikan bahwa sistem yang berjalan dalam melakukan produksi obat telah sesuai
ketentuan, mulai dari bahan awal, kondisi lingkungan produksi, proses produksi, pengemasan, peralatan yang digunakan,
dokumentasi, validasi serta inspeksi diri. QA bertugas meluluskan atau menolak produk jadi. Produk jadi ditolak bila
berdasarkan hasil pemeriksaan QC tidak memenuhi persyaratan atau terjadi penyimpangan saat produksi.
4. Departemen Marketing
Menginformasikan adanya peningkatan permintaan dan kegiatan memasarkan hasil produksi perusahaan melalui berbagai
cara agar produk tersebut dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat, salah satunya adalah dengan mengubah desain
Memberikan informasi ke pabrik untuk memastikan ketersediaan bahan dan alat, mengusulkan untuk meningkatkan
Post Marketing bertugas melakukan pemantauan atau pengawasan terhadap kualitas produk jadi setelah produk tersebut
diproduksi dan dipasarkan. Tugas dari post marketing adalah menangangi keluhan pelanggan (product complaint),
menangani recall dan returned product, dan post marketing stability testing.
Mempromosikan adanya perubahan kemasan produk menjadi lebih menarik kepada pasar (masyarakat)
Individu yang menawarkan suatu produk dalam suatu proses penjualan untuk mencapai suatu target penjualan
Pada bulan Maret 2021, departemen marketing memberikan informasi terkait rencana perubahan desain dan warna kemasan
Pada bulan Maret 2021 setelah departemen marketing memberikan informasi terkait rencana perubahan desain dan warna
kemasan serta penambahan barcode 2D kepada bagian regulatory (kepala pabrik). Bagian regulatory memerintahkan
departemen supply chain (bagian demand/planner) untuk membuat design baru dan mengubah warna kemasan menjadi lebih
Pada bulan Mei 2021, departemen supply chain sudah menyelesaikan design baru perubahan kemasan dan penambahan
barcode 2D pada kemasan. Departemen supply chain meminta persetujuan kepada bagian regulatory untuk menggunakan
Pada bulan Juli-Oktober 2021, bagian Regulatory melakukan Penyiapan berkas perubahan desain kemasan
Pada bulan Oktober-Desember 2021, bagian Regulatory mengurus perubahan kemasan di BPOM (registrasi variasi)
Pada bulan Februari 2022, departemen bagian trial produk (produksi) mulai memproduksi obat dengan kemasan yang baru
Pada bulan Maret 2022, produk obat dipromosikan dan dipasarkan oleh tim marketing dan sales
TIMELINE
-Departemen marketing
memberikan informasi Izin di setujui BPOM
terkait rencana perubahan
desain dan warna kemasan Bagian
-Pemesanan bahan pengemas Regulatory
oleh tim SCM (purchasing) mengurus
Penyiapan berkas
perubahan desain perubahan
kemasan di Kemasan disetujui
kemasan (Tim
BPOM oleh BPOM
Regulatory)
Trial Produk dengan
kemasan baru
Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
2021 2022