Anda di halaman 1dari 5

Lembaran Kerja Mahasiswa

(UU dan Etika Profesi)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Dosen : apt. Enda Mora, M.Farm


Pokok Bahasan : Organisasi Profesi
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Anggota Ica Elpitha Sandi (2002060)
Kelompok Intan Purmalatiwi (2002063)
Mawarni (2002066)
Prity Delima India (2002074)
Putri Santika (2002075)
Putri Wahyuni (2002076)
Siska Muharani (2002083)
Sulastari Cahyani (2002086)
Widia Meitri Sari (2002096)
Zaki Khairi (2002100)
Kelompok 3
Pertemuan ke 2
Hari/Tanggal 26 April 2021
Pokok Bahasan Organisasi Profesi
Sub pokok a. Kewajiban sebagai anggota
bahasan b. Surat rekomendasi
c. Pelanggaran kode etik
SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)
A. Kasus
Kelompok C Apoteker Najmi sedang memiliki masalah dengan Dinas Kesehatan Kota.
sidak dari Dinkes ke apoteknya, ditemukan bahwa ada obat keras berupa T
Tramadol yang disimpan dalam jumlah banyak di rumah PSA, yang
menjadi tempat lokasi apoteknya. Ada indikasi bahwa obat tersebut akan
oleh PSA ke tempat lain.
Instruksi:
a. Buatlah peta konsep sehingga kasus tersebut menjadi jelas bagai
problem utamanya dan bagaimana pula solusi yang diharapkan
b. Apa yang mesti dilakukan oleh apoteker ini dalam menghadapi
tersebut (menurut per UU yang berlaku)

B. Keywords
 OOT adalah Obat-Obat Tertentu adalah obat yang bekerja di sistem susunan
syaraf pusat selain narkotika dan psikotropika, yang pada penggunaan di atas
dosis terapi dapat menyebabkan ketergantungan dan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
 Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh apoteker.
 PSA adalah
C. a. Rumusan Kasus
1. apoteker Najmi menyimpan OOT (tramadol) dalam jumlah banyak di rumahya
yang juga menjadi tempat lokasi apoteknya.
2. Kemungkinan OOT (tramadol) akan dijual PSA ke tempat lain.

b. Peraturan yang tidak sesuai/dilanggar


1. PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 10
TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT
TERTENTU YANG SERING DISALAHGUNAKAN
 pasal 1(4) : Pedagang Besar Farmasi yang selanjutnya PBF adalah badan
hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran
obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai dengan perundang-
undangan.
 pasal 8 : Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam melakukan kegiatan
penyerahan OOT wajib sesuai dg (a) kewajaran jumlah obat yg akan
diserahkan, (b) frekuensi penyerahan obat kepada pasien yg sama.
2. PMK NO 73 TAHUN 2016 Tentang STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DIAPOTEK

c. Solusi/langkah yang dilakukan terhadap permasalahan dalam kasus tersebut


1. Penyimpanan OOT harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam melakukan kegiatan penyerahan Obat-
Obat Tertentu wajib sesuai dengan:
a.kewajaran jumlah obat yang akan diserahkan
b.frekuensi penyerahan obat kepada pasien yang sama
3. Apoteker hanya boleh menyalurkan Obat keras hanya dengan resep dokter

D. Peta Konsep/Mind Map

Apoteker Najmi Menyimpan OOT (tramadol)


dalam jumlah banyak di rumahnya yang juga
menjadi tempat lokasi apoteknya.

Peraturan yang dilanggar :


1. PERBPOM NO. 10 TAHUN 2019 TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT
TERTENTU YANG SERING DISALAH GUNAKAN
2. PMK NO 73 TAHUN 2016 Tentang STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN DIAPOTEK
Solusi :
1. Penyimpanan OOT harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam melakukan kegiatan
penyerahan Obat-Obat Tertentu wajib sesuai dengan:
a.kewajaran jumlah obat yang akan diserahkan
b.frekuensi penyerahan obat kepada pasien yang sama
3. Apoteker hanya boleh menyalurkan Obat keras hanya dengan
resep dokter

E. Resume (Penetapan Learning Objective)

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 10


TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT-OBAT
TERTENTU YANG SERING DISALAHGUNAKAN
Pasal 2
(1) Kriteria Obat-Obat Tertentu dalam Peraturan Badan ini terdiri atas obat atau
Bahan Obat yang mengandung: a. tramadol;
b. triheksifenidil;
c. klorpromazin;
d. amitriptilin;
e. haloperidol; dan/atau
f. dekstrometorfan.

(2) Obat-Obat Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau ilmu pengetahuan.
Pasal 6
(1) Obat-Obat Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf e merupakan obat keras.
(2) Obat keras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang dikelola oleh Toko
Obat.
Pasal 8
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam melakukan kegiatan penyerahan Obat-
Obat Tertentu wajib sesuai dengan:
a. kewajaran jumlah obat yang akan diserahkan; dan
b. frekuensi penyerahan obat kepada pasien yang sama.
Pasal 10
(1) Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam menyerahkan Obat-Obat Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e
wajib berdasarkan resep atau salinan resep.
(2) Resep sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis oleh dokter.
(3) Salinan resep sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis dan disahkan oleh
apoteker.
(4) Tenaga kefarmasian harus mencatat nama, alamat, dan nomor telepon yang
bisa dihubungi dari pihak yang mengambil obat.

Anda mungkin juga menyukai