Desfitri yola Rofa khalidah Sulastari cahyani (1601123) Liza Elvira (1601105) Mashitoh Cindy Utari (1701112) SUMBER : BPOM No. 34 tahun 2018 tentang CPOB DEFINISI
Keluhan Adalah suatu pengaduan dari
pelanggan atau konsumen mengenai kualitas, kuantitas, khasiat dan keamanan Penarikan Kembali (ReCall) adalah kegiatan menarik kembali produk dari semua mata rantai distribusi apabila ditemukan adanya produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan, dan penandaan atau adanya efek merugikan kesehatan. FARMASI Untuk melindungi kesehatan masyarakat, sehingga suatu sistem dan prosedur yang sesuai hendaklah tersedia untuk mencatat, menilai, menginvestigasi dan meninjau keluhan termasuk potensi cacat mutu dan jika perlu, segera melakukan penarikan obat termasuk obat uji klinik dari jalur distribusi secara efektif.
Kesalahan pembuatan, kerusakan
Cacat produk,temuan pemalsuan, ketidakpatuhan mutu terhadap izin edar atau spesifikasi produk, atau isu mutu serius lainnya PERSONAL DAN PENGELOLAAN
• Terlatih Personal yang terlatih dan
• Berpengalaman sumberdaya yg memadai hendaklah • Independen dari bagian tersedia untuk penanganan, penilaian, penjualan dan investigasi, peninjauan keluhan dan pemasaran cacat mutu serta penerapan tindakan pengurangan resiko serta untuk berkomunikasi dengan otoritas pengawas obat.
Apabila penanganan keluhan dan cacat mutu dikelola secara
terpusat di dalam organisasi, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak terkait hendaklah didokumentasikan. Semua Keluhan dan informasi lain terhadap produk yang beredar hendaklah : 1. Dikaji dengan hati-hati sesuai prosedur tertulis 2. Penyebab cacat mutu diinvestigasi 3. Dilakukan tindakan perbaikan yang tepat pada hal-hal yang dikeluhkan dan 4. Pencegahan terulangnya kembali terjadinya keluhan. 1. KELUHAN DARI LUAR penderita atau profesi dokter atau petugas pemerintah lembaga swadaya masyarakat/ pers. SUMBER KELUHAN 2. KELUHAN DARI DALAM (internal) Bagian Produksi Bagian QC Bagian Pemasaran Bagian Gudang 1.Mutu : Menyangkut keadaan fisik, kimia dan biologi dari produk atau kemasannya. 2. Efek Samping yang merugikan : seperti alergi, reaksi toksik, reaksi fatal dan lain sebagainya 3.Medis : Seperti kurang memberikan manfaat atau kurang memberikan respon klinis (khusus fitofarmaka). 1. Meninjau seluruh informasi yang masuk tentang keluhan atau laporan tersebut. 2. Melakukan pemeriksaan atau pengujian terhadap contoh yang diterima bila perlu memeriksa juga contoh pertinggal batch yang bersangkutan. 3. Meneliti kembali semua data dan dokumentasi yang berkaitan, termasuk catatan batch , catatan distribusi, catatan hasil pengujian, dsb • Deskripsi cacat mutu • Penentuan luas dari cacat mutu • Kebutuhan meminta sampel kebutuhan evaluasi • Penilaian risiko yang ditimbulkan oleh cacat mutu, berdasarkan tingkat keparahan dan luas dari cacat mutu • Pengambilan keputusan untuk penarikan batch/ produk atau tindakan lain • Penilaian dampak dari tindakan penarikan obat terhadap ketersediaan di peredaran bagi pasien. • Komunikasi internal dan eksternal • Identifikasi potensi akar masalah dari cacat mutu • Informasi yang dilaporkan terkait kemungkinan cacat mutu hendaklah dicatat, termasuk semua data yang asli dan rinci. • Keabsahan dan luas dari cacat mutu yang dilaporkan hendaklah didokumentasikan dan dinilai sesuai dengan prinsip Manajemen Risiko Mutu untuk mendukung keputusan tingkat investigasi dan tindakan yang diambil • Investigasi cacat mutu hendaklah mencakup tinjauan terhadap laporan cacat mutu sebelumnya atau informasi terkait lain untuk mencari indikasi masalah spesifik atau berulang yang memerlukan perhatian dan mungkin memerlukan tindakan regulasi lebih lanjut. • Keputusan yang dibuat selama dan setelah investigasi cacat mutu hendaklah mencerminkan tingkat risiko yang ditunjukkan oleh cacat mutu serta keseriusan setiap ketidakpatuhan terhadap persyaratan dokumen izin edar/spesifikasi produk atau CPOB. • Keputusan tersebut hendaklah diambil tepat waktu untuk memastikan keselamatan pasien dengan cara yang sesuai dengan tingkat risiko yang diakibatkan oleh masalah tersebut. 1. pertimbangan diberikan untuk mengidentifikasi akar masalah yang paling mungkin dan tindakan untuk mengatasinya. 2. justifikasi secara formal dan hati-hati untuk memastikan bahwa kesalahan proses, prosedural, sistem atau masalah lain tidak terabaikan. 3. Tindakan Korektif dan Tindakan Pencegahan yang tepat hendaklah diidentifikasi 4. Catatan cacat mutu secara berkala Tindakan perbaikan yang perlu dilakukan. • Penarikan kembali batch produk jadi atau seluruh produk jadi yang bersangkutan. • Tindak lanjut lainnya yang sesuai, misal : pemusnahan produk atau penghentian produk tersebut • Pencatatan dan pelaporan ke atasan. LAPORAN Laporan penanganan keluhan dari produk memuat a.l :
• Nama produk dan nomer bets
• Jenis keluhan • Tempat asal keluhan • Contoh produk yang bersangkutan • Ringkasan tentang keluhan • Hasil penyelidikan • Evaluasi CONTOH LAPORAN KELUHAN