S DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG ISMAIL 2 RS ROEMANI SEMARANG
A. PENGKAJIAN
1) IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 61 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : -
Alamat : Mranggen, Demak
Diagnosa Medik : diabetes millitus
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.N
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Anak
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Mranggen, Demak
1
2
DO: -
b. Riwayat penyakit sekarang
Selama dua minggu belakangan Tn.S mengalami lemas, kesemutan. Tn.S
sudah mencoba memeriksakan diri ke dokter namun tidak kunjung sembuh. Kemudian
klien memeriksakan kembali ke dokter yang berbeda pada tanggal 7 November 2019,
dan klien meminum obat namun belum merasakan mendingan dari yang dikeluhkan.
pada tanggal 11 November 2019, Klien dibawa keluarga ke ruang IGD RS Roemani
Semarang, klien dilakukan tindakan diantaranya : pemasangan infus RL 20 tpm. Saat
dilakukan pengkajian klien mengeluh lemas, mual dan muntah, kakinya pegal dan
semutan, lemas. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan TTV :
TD = 130/80 mmHg, RR = 22 x/menit, Nadi = 88x/menit dan suhu = 36o C.
Pasa saat pengkajian tanggal 12 November 2019 Klien mengatakan penyakitnya
akan kambuh apabila makan terlalu banyak gula, klien merasakan kesemutan, pegel
pada kaki, klien mengatakan badannya lemas, serta mual dan muntah, aktivitas selalu
dibantu keluarga, didapatkan hasil pemeriksaan TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20
x/menit, Nadi = 85x/menit, suhu = 36,5℃.
c. Keluhan utama
Klien mengatakan gula darahnya tidak stabil
3
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tinggal bersama
X : Meninggal
g. Prosedur bedah
DS: klien mengatakan klien tidak pernah melakukan prosedur pembedahan
h. imunisasi
klien mengatakan bahwa lupa telah diimunisasi lengkap atau tidak
i. Alergi
klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan,
debu maupun udara dingin.
j. Riwayat sosial
Klien mengatakan saat dirumah, klien sering berinteraksi dengan tetangganya
disekitar rumah.
k. Personal hygiene
Sebelum sakit Selama sakit
Mandi : 2x sehari dilap 2xsehari
Gosok gigi : 2x sehari belum pernah
Cuci rambut : 2x seminggu belum pernah
Potong kuku : 1x seminggu belum pernah
Ganti pakaian : 2x sehari 2x sehari
Antropometri
BB sebelum sakit: kg TB: 160 cm LILA: 11 cm
BB selama sakit: kg TB: 160 cm LILA: 11 cm
Perhitungan Index Massa Tubuh (IMT)
BB
IMT= = IMT 15,79.
TB2 ( m )
Biochemical
Hb : 13,7 g/dl
Albumin :-
Diit
Selama sakit
BAK BAB
5
Status cairan
Mandi √
Berpakaian √
Toileting √
Berpindah √
Kontinen √
Makan/minum √
0: dilakukan sendiri
6
Keluhan : klien mengatakan klien lebih tergantung dengan keluarga selama sakit.
Selama sakit
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : ± 7
Keluhan : klien sering terbangun, karena batuk, atau sekedar ingin BAK dan
meminta minum.
6. Riwayat keperawatan untuk pola kognitif perseptual
DS: Klien mampu mendengar dengan baik, penglihatan masih jelas, dan mampu
merasakan rangsangan seperti sentuhan
DO : Klien mampu menjawab dengan singkat pertanyaan sesuai dengan apa yang
ditanyakan perawat, klien nampak malu sehingga seringkali hanya diam saat diberi
pertanyaan.
PEMERIKSAAN FISIK
Data Objektif
Parameter Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah: 125/80 mmHg
Suhu : 36,5 o c
Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit
BB sblm sakit : kg
BB stlh sakit : kg
PEMERIKSAAN FISIK
Data Objektif
Kepala
Inspeksi : Rambut bersih, distribusi rambut merata, berwarna hitam, dan kulit kepala
bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada luka
Mata
Inspeksi : Tidak ada nyeri tekan, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak
terdapat lingkaran hitam dibawah kelopak mata.
Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris atau sama besar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
polip
8
Telinga
Inspeksi : Bentuk dan posisi kedua telinga simetris, tidak terdapat kotoran
Tes pendengaran: Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan
Mulut
Inspeksi : Tidak terdapatstomatitis, mukosa kering, gigi tampak ompong di bagian atas
Leher
Inspeksi : Tidak terdapat jejas, tidak ada benjolan pada leher dan tidak terdapat distensi
vena jugularis
Palpasi : Denyut nadi carotis teraba kuat, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Inspeksi paru : Tidak ada jejas, pengembangan paru sedikit menurun
Perkusi : Sonor
Perkusi : Pekak
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, perut datar, pusar tidak menonjol, pigmentasi merata
Genitalia
9
Ekstermitas
Atas : Terpasang infus ditangan kiri ( Rl 20 tpm )
Kulit
Palpasi : Turgor kulit kembali cepat <3 detik
Persyarafan
1. Olfaktorius : Klien dapat mencium bau minyak kayu putih
2. Optikus : Penglihatan mampu melihat benda yang ditunjukan
3. Okulomotorius : Pupil mengalami vasokontriksi saat di sinari pen light
4. Traklearis : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
5. Abdusens : Klien masih dapat melihat ke arah kekanan dan ke kiri dengan baik
6. Trigeminus : Klien dapat berkedip secara spontan
7. Facialis : Klien dapat membuka dan menutup mulut secara perlahan
8. Vestibulokoklearis : Klien mampu mendengarkan pertanyaan dengan baik
9. Glossofaringeus : Klien dapat membedakan rasa manis atau asin
10. Vagus : Klien dapat menelan ludah, klien mengeluarkan suara dengan nada
yang lirih
11. Assesorius : Klien dapat mengangkat bahu
12. Hipoglosus : Klien dapat menjulurkan lidah dan menggerakkan dari satu sisi ke sisi
lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Nama : Tn. S Umur : 61 tahun
Tanggal :12 Desember 2019 No. Register : 522211
Jam : 08.17 WIB Diagnosa medis : Diabetes millitus
DARAH LENGKAP:
11,7 gr/dL 11,5 -15,0
Hemoglobin
37,5 % 35.0-49,0
10
TERAPI
11
PENGELOMPOKAN DATA
DATA SUBJEKTIF
1. Klien mengatakan penyakitnya akan kambuh apabila makan terlalu banyak gula
2. Ibu klien mengatakan merasakan kesemutan, pegel pegal pada kaki
3. Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan, serta mual dan muntah,
4. Klien mengatakan badannya lemas, aktivitas selalu dibantu keluarga,
DATA OBJEKTIF
ANALISA DATA
9/04/18
DS:
12
DO :
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan asupan diet tidak cukup
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake yang
tidak adekuat.
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
suntik insulin
peningkatan sering
nafsu makan
C : Kolaborasi dengan
b) Berat badan stabil Untuk memenuhi
ahli gizi untuk memilih
atau meningkat. kebutuhan nutrisi klien
menu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Tgl / Jam Implementasi Respon Paraf
Dx
16
12 des
2019 1 dan mengkaji keadaan umum klien S : klien mengatakan lemas √
08.10 2 O : Klien tampak lemas
S : klien bersedia
S : klien bersedia
√
O:
porsi
13.45 S : klien mengatakan bersedia
dan tangannya pegal
mengenalkan managemen
O : obat masuk melalui IV
hiperglikemia
Tidak ada alergi obat
S : klien bersedia
O : klien nampak terbaring di
tempat tidur
EVALUASI KEPERAWATAN
P : Lanjutkan intervensi
13/12/19 1,2,3 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih tidak nafsu makan, sering
P : Lanjutkan intervensi