Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN HIPERTENSI
DI RUANG ISMAIL 2 RS ROEMANI SEMARANG

A. PENGKAJIAN

1) IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 61 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : -
Alamat : Mranggen, Demak
Diagnosa Medik : diabetes millitus

Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.N
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Anak
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Mranggen, Demak

1
2

Pola Fungsi Gordon


1. Riwayat keperawatan untuk pola persepsi kesehatan-penanganan kesehatan
a. Riwayat penyakit dahulu
DS: klien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit. Klien hanya pernah
mengalami batuk pilek biasa dan sembuh tampa diperiksakan.

DO: -
b. Riwayat penyakit sekarang
Selama dua minggu belakangan Tn.S mengalami lemas, kesemutan. Tn.S
sudah mencoba memeriksakan diri ke dokter namun tidak kunjung sembuh. Kemudian
klien memeriksakan kembali ke dokter yang berbeda pada tanggal 7 November 2019,
dan klien meminum obat namun belum merasakan mendingan dari yang dikeluhkan.
pada tanggal 11 November 2019, Klien dibawa keluarga ke ruang IGD RS Roemani
Semarang, klien dilakukan tindakan diantaranya : pemasangan infus RL 20 tpm. Saat
dilakukan pengkajian klien mengeluh lemas, mual dan muntah, kakinya pegal dan
semutan, lemas. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan TTV :
TD = 130/80 mmHg, RR = 22 x/menit, Nadi = 88x/menit dan suhu = 36o C.
Pasa saat pengkajian tanggal 12 November 2019 Klien mengatakan penyakitnya
akan kambuh apabila makan terlalu banyak gula, klien merasakan kesemutan, pegel
pada kaki, klien mengatakan badannya lemas, serta mual dan muntah, aktivitas selalu
dibantu keluarga, didapatkan hasil pemeriksaan TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20
x/menit, Nadi = 85x/menit, suhu = 36,5℃.

c. Keluhan utama
Klien mengatakan gula darahnya tidak stabil
3

d. Riwayat kesehatan keluarga


klien mengatakan bahwa didalam keluarga dekatnya, saat ini tidak ada yang
diabetes millitus

Keterangan :

: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Tinggal bersama
X : Meninggal

e. Riwayat kesehatan lingkungan


klien mengatakan tinggal di rumah yang tidak terlalu luas bersama kedua
anaknya

f. Riwayat pencegahan tindakan medis/gigi


klien mengatakan klien tidak pernah melakukan pemeriksaan gigi.
DO: Gigi atas klien nampak ompong

g. Prosedur bedah
DS: klien mengatakan klien tidak pernah melakukan prosedur pembedahan
h. imunisasi
klien mengatakan bahwa lupa telah diimunisasi lengkap atau tidak
i. Alergi
klien mengatakan klien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan,
debu maupun udara dingin.
j. Riwayat sosial
Klien mengatakan saat dirumah, klien sering berinteraksi dengan tetangganya
disekitar rumah.
k. Personal hygiene
Sebelum sakit Selama sakit
Mandi : 2x sehari dilap 2xsehari
Gosok gigi : 2x sehari belum pernah
Cuci rambut : 2x seminggu belum pernah
Potong kuku : 1x seminggu belum pernah
Ganti pakaian : 2x sehari 2x sehari

DO: Klien tampak sedikit kusam


4

2. Riwayat keperawatan untuk pola nutrisi-metabolik


klien mengatakan selama sakit klien mengalami penurunan nafsu makan
Sebelum sakit Selama sakit
Makan siang : 1 porsi 3 sendok makan
Makan malam : 1 porsi 3 sendok makan
Kudapan : Buah roti
Minum : Teh, Air Putih teh, air putih
DO: Klien tampak kurus dan lemas

Antropometri
BB sebelum sakit: kg TB: 160 cm LILA: 11 cm
BB selama sakit: kg TB: 160 cm LILA: 11 cm
Perhitungan Index Massa Tubuh (IMT)
BB
IMT= = IMT 15,79.
TB2 ( m )

Biochemical

Hb : 13,7 g/dl
Albumin :-

Clinical sign (penampilan fisik)

klien tampak kurus dan lemas.

Diit

Tanggal Jenis diit Keterangan

12 Desember 2019 DM Bubur, lauk, sayur

13Desember 2019 DM Bubur, lauk, sayur

14Desember 2019 DM Bubur, lauk, sayur

3. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi


Sebelum sakit
BAK BAB
Frekuensi : 7 x sehari Frekuensi : 2 x sehari
Jumlah urine : - Jumlah feses :-
Warna : Kuning Warna : Kuning
Bau : Bau khas urine Konsistensi : Lembek

Selama sakit
BAK BAB
5

Frekuensi : 7 x sehari Frekuensi : 2 x sehari


Jumlah urine :- Jumlah feses :-
Warna : Kuning Warna : kuning
Bau : Bau khas urine Konsistensi : lembek
Masalah :- Masalah :-

Status cairan

Tanggal Intake Output Belance cairan

Infus 10 tpm = 250 cc Urine 700 cc Intake-Output


Minum 600 cc IWL 37,5 cc 1502 – 1037,5
Makan 500 cc Feses 300cc = 464,5 cc
9/04/2018 Injeksi 2 cc Muntah - cc

Total Intake 1.502 cc Total output


1.037,5

Rumus menghitung IWL:


IWL normal = (15 x BB) /24 jam = ( 15x14 )/24 jam = 210/24 jam = 8,75

4. Riwayat keperawan untuk pola aktifitas latihan


Sebelum sakit Selama
Tipe olahraga : - -
Frekuensi olahraga : - -
Lama waktu latihan : - -

Penggunaan alat bantu fisik


Aktibitas 0 1 2 3 4

Mandi √

Berpakaian √

Toileting √

Berpindah √

Kontinen √

Makan/minum √

0: dilakukan sendiri
6

1: membutuhkan bantuan alat


2: membutuhkan bantuan orang lain
3: membutuhkan bantuan alat dan orang lain
4: bergantung total

Keluhan : klien mengatakan klien lebih tergantung dengan keluarga selama sakit.

5. Riwayat keperawatan untuk pola istirahat-tidur


Sebelum sakit
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : 8 jam
DO: -

Selama sakit
Tidur siang : 1 jam
Tidur malam : ± 7
Keluhan : klien sering terbangun, karena batuk, atau sekedar ingin BAK dan
meminta minum.
6. Riwayat keperawatan untuk pola kognitif perseptual
DS: Klien mampu mendengar dengan baik, penglihatan masih jelas, dan mampu
merasakan rangsangan seperti sentuhan

DO : Klien mampu menjawab dengan singkat pertanyaan sesuai dengan apa yang
ditanyakan perawat, klien nampak malu sehingga seringkali hanya diam saat diberi
pertanyaan.

7. Riwayat keperawatan untuk pola konsep diri


a. Sikap terhadap diri : Klien ingin sembuh
b. dampak sakit terhadap diri : Klien tidak bisa melakukan aktivitas sesuai
keinginan
c. keinginan untuk merubah diri : Ada
d. Gugup/rileks : Gugup
e. Postur tubuh : Tegap
f. Kontak mata : Ada
g. ekspresi wajah : Datar

8. Riwayat keperawatan untuk pola peran/hubungan


DS: Klien berperan sebagai seorang kepala keluarga dan seorang ayah dalam
keluarganya.
DO: -
9. Riwayat keperawatan untuk seksualitas/reproduksi
DS: Klien berjenis kelamin laki-laki, klien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara,
klien meiliki 3 orang anak
DO: -
10. Riwayat keperawatan untuk koping/toleransi stres
7

Stressor : diabetes millitus


Metode koping yang bisa digunakan : Istirahat dan pendekatan
Sistem pendukung : keluarganya
Efek penyakit terhadap tingkat stres : Klien tidak bisa melakukan aktivitas secara
mandiri
Ekspresi : Datar, sedikit cemas

11. Riwayat keperawatan untuk nilai/kepercayaan


a. Agama : Islam
b. Kegiatan keagamaan
DS: Ibu klien mengatakan bahwa klien masih dalam tahap belajar melakukan sholat 5
waktu

PEMERIKSAAN FISIK
Data Objektif
Parameter Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah: 125/80 mmHg
Suhu : 36,5 o c
Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit
BB sblm sakit : kg
BB stlh sakit : kg

PEMERIKSAAN FISIK
Data Objektif
Kepala
Inspeksi : Rambut bersih, distribusi rambut merata, berwarna hitam, dan kulit kepala
bersih

Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada luka

Mata

Inspeksi : Tidak ada nyeri tekan, sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak
terdapat lingkaran hitam dibawah kelopak mata.

Tes penglihatan : Klien dapat melihat dengan baik

Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris atau sama besar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
polip
8

Telinga
Inspeksi : Bentuk dan posisi kedua telinga simetris, tidak terdapat kotoran

Tes pendengaran: Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan

Mulut
Inspeksi : Tidak terdapatstomatitis, mukosa kering, gigi tampak ompong di bagian atas

Leher
Inspeksi : Tidak terdapat jejas, tidak ada benjolan pada leher dan tidak terdapat distensi
vena jugularis

Palpasi : Denyut nadi carotis teraba kuat, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada
Inspeksi paru : Tidak ada jejas, pengembangan paru sedikit menurun

Auskultasi : Terdapat suara tambahan ronkhi

Palpasi : Taktil fremitus menurun

Perkusi : Sonor

Inspeksi jantung : Tidak nampak denyut ictus cordis

Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan (murmur)

Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran jantung

Perkusi : Pekak

Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka, perut datar, pusar tidak menonjol, pigmentasi merata

Auskultasi : Terdengar peristaltik usus 8x/menit

Perkusi : Terdapat suara thympani

Palpasi : Tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan

Genitalia
9

Inspeksi : Tidak terpasang DC

Ekstermitas
Atas : Terpasang infus ditangan kiri ( Rl 20 tpm )

Bawah : Tidak ada luka

Kulit
Palpasi : Turgor kulit kembali cepat <3 detik

Persyarafan
1. Olfaktorius : Klien dapat mencium bau minyak kayu putih
2. Optikus : Penglihatan mampu melihat benda yang ditunjukan
3. Okulomotorius : Pupil mengalami vasokontriksi saat di sinari pen light
4. Traklearis : Klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
5. Abdusens : Klien masih dapat melihat ke arah kekanan dan ke kiri dengan baik
6. Trigeminus : Klien dapat berkedip secara spontan
7. Facialis : Klien dapat membuka dan menutup mulut secara perlahan
8. Vestibulokoklearis : Klien mampu mendengarkan pertanyaan dengan baik
9. Glossofaringeus : Klien dapat membedakan rasa manis atau asin
10. Vagus : Klien dapat menelan ludah, klien mengeluarkan suara dengan nada
yang lirih
11. Assesorius : Klien dapat mengangkat bahu
12. Hipoglosus : Klien dapat menjulurkan lidah dan menggerakkan dari satu sisi ke sisi
lain

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Nama : Tn. S Umur : 61 tahun
Tanggal :12 Desember 2019 No. Register : 522211
Jam : 08.17 WIB Diagnosa medis : Diabetes millitus

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

DARAH LENGKAP:
11,7 gr/dL 11,5 -15,0
Hemoglobin
37,5 % 35.0-49,0
10

Hematokrit 5,08 10^3 / uL 4,0-10,0


Lekosit 311 10^3 / uL 150-450
Trombosit 5,6 10^3 / uL 4,2-5,8
Eritrosit
INDEX ERITROSIT :
MCV 67,1 Fl L 79-99
MCH 20,9 pg L 27-31
MCHC 31,2 g/dL L 33-37
RDW-CV 24,6 % H 11,5-14,5
RDW-SD 55 fL H 35-47
PDW 10,8 fL 9,0-13,0
MPV 25,4 fL 7,9-11,1
P-LCR 25,4 % 15,0-15,0
HITUNG JENIS (DIFF)
Eosinofil 8,50 % H 0-3
Basofil 0,60 % 0.1
Neutrofil 29,20 % 25-70
Limfosit 46,10 % H 20-40
Monosit 15,6 % H 0-9

TERAPI
11

Nama obat Dosis Cara Waktu

Infus RL 10 TPM IV 24 jam


Ranitidin 1 amp/8 jam IV 09.00, 17.00, 00.00
Ondansentron 1 mg/12 jam IV 09.00
insulin 3x sehari SC 12.00, 16.00, 06.00

PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJEKTIF

1. Klien mengatakan penyakitnya akan kambuh apabila makan terlalu banyak gula
2. Ibu klien mengatakan merasakan kesemutan, pegel pegal pada kaki
3. Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan, serta mual dan muntah,
4. Klien mengatakan badannya lemas, aktivitas selalu dibantu keluarga,
DATA OBJEKTIF

1. TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20 x/menit, Nadi = 85x/menit, suhu = 36,5℃.


2. Antropometri : IMT 15,7
Biochemical : Hb = 11,7 gr/dl
Clinical = klien tampak kurus dan lemas
Diet = makanan tidak habis setengah porsi jatah rumah sakit.
3. Makanan klien tampak habis 3 sendok
4. Aktifitas klien nampak dibantu
5. Klien nampak lemas.

ANALISA DATA

Tanggal/ Data Masalah Penyebab


Jam

9/04/18
DS:
12

Ketidakstabilan asupan diet tidak cukup


Klien mengatakan penyakitnya akan kambuh
kadar gula darah
apabila makan terlalu banyak gula
klien mengatakan merasakan kesemutan, pegel
pegal pada kaki
DO
- Gds 250 g/dl
- TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20
x/menit, Nadi = 85x/menit, suhu = 36,5℃.

Intoleransi aktivitas kelemahan umum


DS :Klien mengatakan badannya lemas, aktivitas
selalu dibantu keluarga

DO :

- TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20


x/menit, Nadi = 85x/menit, suhu = 36,5℃.
- Aktifitas klien nampak dibantu
- Klien nampak lemas.
Ketidakseimbangan Intake yang tidak adekuat.
DS : Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafsu nutrisi kurang dari
makan, serta mual seperti mau muntah. kebutuhan tubuh

DO : klien nampak mual mual, porsi makan tidak


habis

TTV : TD = 125/80 mmHg, RR = 20 x/menit, Nadi


= 85x/menit, suhu = 36,5℃.

Antropometri : IMT 15,7

Biochemical : Hb = 11,7 gr/dl

Clinical = klien tampak kurus dan lemas

Diet = makanan tidak habis setengah porsi jatah


rumah sakit, klien makan tampak habis 3 sendok
13

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan asupan diet tidak cukup
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake yang
tidak adekuat.
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.S No. registrasi : 532211


Umur : 61 tahun Diagnosa Medis : Diabetes millitus
No Tujuan dan Kriteria
Tanggal Intervensi Rasional Paraf
.dx hasil

9-04-2018 1 Tujuan : O : Pantau kadar gula Untuk mengetahui √


darah keadaan gula darah dalam
Setelah dilakukan
keadaan normal/abnormal
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam N : Pantau tanda tanda Poliuria, polidipsia &
masalahKetidakstabila hiperglikemia, poliuria, polifagia dapat
n kadar gula polidipsia, polifagia dan menyebabkan tingkat
darahteratasi dengan kelesuhan keletihan berlebih pada

kriteria hasil : tubuh klien karena


pengontrolan fungsi tubuh
a) Rr dalam batas
yang tidak sesuai
normal (18-20
Agar dapat memanajemen
x/menit ) E : Intruksikan pasien &
diabetes yang dialami oleh
kelarga terhadap
b) Tidak ada suara klien dan mengetahui cara
pencegahan , pengenalan
ronkhi penanganan terhadap
managemen dan
hiperglikemia
hiperglikemia
Untuk menurunkan kadar
C : Kolaborasi dengan
gula darah apabila tinggi
dokter dalam pemberian
agar dalam batas normal
14

suntik insulin

2 Tujuan : O : Monitor keterbatasan Aktivitas yang terlalu berat √


aktivitas, kelemahan saat & tidak sesuai dengan
Setelah dilakukan
aktivitas kondisi klien dapat
tindakan keperawatan
memperburuk toleransi
selama 2 x 24 jam
terhadap latihan
masalah Intoleransi
aktivitas teratasi Meningkatkan istirahat
C : Anjurkan klien
dengan kriteria hasil : untuk menurunkan
istirahat bila terjadi
kelelahan dan kelemahan kebutuhan oksigen tubuh
1. aktivitas mandiri
N : -Bantu klien memilih Meningkatkan aktivitas
aktivitas yang sesuai secra bertahap sampai
dengan kondisi normal & memperbaiki
tonus otot
Meningkatkan output
E : Berikan lingkungan
urine sehingga resiko
tenang, batasi
terjadi ISK dikurangi &
pengunjung & kurangi
mempertahankan fungsi
suara bising
ginjal
Menentukan seberapa
Setelah dilakukan O : Kaji intake makanan
buruk penurunan intake
tindakan asuhan klien
keperawatan selama
N : Berikan makanan Meminimalisir mual dan
3x24 jam masalah
sesuai dengan yang muntah
nutrisi kurang dari
disukai namun tetap
kebutuhan tubuh dapat
memperhatikan
teratasi dengan
kontraindikasi.
kriteria hasil :
Meningkatkan nafsu
E : Anjurkan makan
a) Menunjukkan makan klien
dalam porsi sedikit tapi
15

peningkatan sering
nafsu makan
C : Kolaborasi dengan
b) Berat badan stabil Untuk memenuhi
ahli gizi untuk memilih
atau meningkat. kebutuhan nutrisi klien
menu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama : An.S No. registrasi : 0001715


Umur : 6 tahun Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

No.
Tgl / Jam Implementasi Respon Paraf
Dx
16

12 des
2019 1 dan mengkaji keadaan umum klien S : klien mengatakan lemas √
08.10 2 O : Klien tampak lemas

melakukan pemeriksaan S : Klien mengatakan mau


09.00 1 dan tanda-tanda vital diperiksa √
2 O : TTV : TD = 125/80
mengkaji tanda tanda mmHg, RR = 20 x/menit, √
09.10 hiperglikemi Nadi = 85x/menit, suhu =
1 36,5℃,
09.20 memantau kadar gula darah S : klien mengatakan gula
1 mengkaji pola nutrisi klien darahnya tinggi
O : GDS = 250 g/dl
12.00 mengukur tinggi badan dan S : Klien bersedia √
3 berat badan klien. O : GDS = 250 g/dl

S : klien bersedia

14.00 mengganti flabot infus RL 20 O : TB :160cm √


1,2,3 tpm.
BB : 47

S : klien bersedia

O:

 klien tidak mengalami


13 des gatal dan tidak muncul
2019 ruam pada kulit.
17.00 1 dan Memeriksa kembali TTV klien  Infus masuk melalui iv √
2, 3 S: klien mengatakan mau
dilakukan ttv
Mengkolaborasikan pemberian O : TD: 128/90, suhu: 37 c,
injeksi omeprazole 1apl/12jam nadi: 82x/ menit, rr: 20x/
17.10 1,3 Mengkaji ulang status nutrisi menit, gds: 275 g/dl.
klien S : Klien mengatakan bersedia √
17

Menganjurkan klien untuk O : obat masuk melalui iv


makan sedikit tapi sering S : Klien mengatakan tidak
nafsu makan
17.30 1 O : porsi tidak habis setengah
memberikan therapy insuli porsi √
novarapid 3 x 10 unit
S : Klien mengatakan mual
17.35
melakukan pemeriksaan gula O:-
darah sewaktu
S : Klien mengatakan bersedia

disuntik
17.50 1
mengganti flabot infus RL 20 O : insulin masuk melalui sc
tpm.
S : klien mengatakan
kesemutan terus menerus
14 Des 1 dan
2019 2 O : GDS : 220 g/dl √
mengukur tanda- tanda vital
S : klien bersedia

09.00 1 O : infus Rl Masuk melalui iv


melakukan pemeriksaan
S : Klien mengatakan bersedia
glukosa darah sewaktu
dilakukan ttv
11:00
O : TD: 122/80, Nadi
mengkaji ulang pola makan 80x/menit, suhu 36,00C,
klien RR:20x/menit, GDS : 210
13.00
gr/dl
S : klien bersedia di suntik

memberikan injeksi melalui


13.15
GDS : 210 gr/dl
IV ondansentron, ranitidine

S : Klien mengatakan tidak


menganjurkan istirahat yang nafsu makan
13.20 cukup O : porsi tidak habis setengah
18

porsi
13.45 S : klien mengatakan bersedia
dan tangannya pegal
mengenalkan managemen
O : obat masuk melalui IV
hiperglikemia
Tidak ada alergi obat
S : klien bersedia
O : klien nampak terbaring di
tempat tidur

S : Klien mengatakan bersedia

O : klien nampak paham dan


mengerti

EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl/Jam No. Dx Perkembangan (Soap) Paraf


12/12/19 1,2,3 S : klien mengatakan badannya masih sering kesemutan, tidak √
nafsu makan, aktivitas dibantu keluarganya.
07.00
WIB O :TTV : TD : 125/ 80 mmhg, nadi : 85x/ menit, rr: 20 x / menit,
19

suhu: 36,50C, gds 250 gr/dl,

A : Masalahketidakstabilan kadar gula darah, intoleransi aktivitas


dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum
teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- pantau kadar gula darah


- pantau tanda tanda hiperglikemia, poliuria, polidipsia,
polifagia dan kelesuhan, Intruksikan pasien & kelarga
terhadap pencegahan , pengenalan managemen dan
hiperglikemia
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suntik insulin,
anjurkan klien makan sedikit tapi sering.

13/12/19 1,2,3 S: Ibu klien mengatakan anaknya masih tidak nafsu makan, sering

21.00 kesemutan, gula darah masih tinggi. √


WIB O :TD: 128/90, suhu: 37 c, nadi: 82x/ menit, rr: 20x/ menit, gds:
275 gr/dl.

- Makanan klien tampak tidak habis


- Klien tampak menolak saat diberi makanan
- Klien tampak lemas dan kurus

A : MasalahMasalah ketidakstabilan kadar gula darah, intoleransi


aktivitas dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- pantau kadar gula darah


- ukur tanda tanda vital
- pantau tanda tanda hiperglikemia, poliuria, polidipsia,
polifagia dan kelesuhan, Intruksikan pasien & keluarga
terhadap pencegahan
20

- pengenalan managemen hiperglikemia serta Kolaborasi


dengan dokter dalam pemberian suntik insulin.

S : klien Mengatakan sudah mau makan, gula darah masih tinggi,


aktivitas sudah mulai mandiri. √

O : TD: 122/80, Nadi 80x/menit, suhu 36,00C, RR:20x/menit,


GDS : 210 gr/dl
A :MasalahMasalah ketidakstabilan kadar gula darah, intoleransi
14/12/19 aktivitas dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
21.00
P : Lanjutkan intervensi pada klien
WIB
- pantau kadar gula darah,
- ukur TTV
- anjurkan klien istirahat yang cukup
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suntik insulin
3x10 unit
- anjurkan klien dan keluarga managemen hiperglikemi.
21
22

Anda mungkin juga menyukai