Anda di halaman 1dari 11

CARA MEMBACA CEPAT JURNAL BAHASA INGGRIS

Di ranah akademis kita sering dihadapkan pada kesulitan dalam memahami artikel penelitian berbahasa
Inggris, apalagi bagi kita yang sebelumnya tidak terbiasa membaca artikel-artikel penelitian dalam jurnal
internasional. Padahal, tuntutan akademis, berupa tugas-tugas yang diberikan dosen selalu merujuk pada
jurnal-jurnal internasional.

Dari bukunya Huck (2012), Reading Statistics and Research, yang diterbitkan oleh Pearson Education.
Secara umum, disiplin apapun ilmu-nya, artikel dalam Jurnal selalu termuat dengan format berikut:

1. Abstract
2. Introduction
 Background
 Statement of Purpose
 Hypothesis
3. Method
 Particpants
 Measures
 Procedures
 Statistical Plan
4. Result
5. Discussion
6. References

Yang harus digarisbawahi terlebih dahulu dalam memahami artikel penelitian (baik itu berbahasa inggris
ataupun berbahasa Indonesia), kita harus fokus kepada bagian-bagian tersebut di atas. Tips ini berkaitan
dengan bagaimana melakukan skimming (membaca cepat) seluruh bagian tersebut tanpa perlu berlama-
lama membaca secara details kalimat per kalimat.

1. Abstrak

Abstrak ada pada setiap artikel dalam jurnal. Isinya meringkas seluruh penelitian mulai awal sampai
akhir. Tujuan utama abstrak adalah untuk memberikan gambaran singkat pada pembaca tentang tujuan,
metode dan hasil penelitian. Karena itu, abstrak sangat singkat. Umumnya sekitar 150 kata. Pembaca
yang membaca abstrak dan merasa artikel tidak terkait dengan apa yang dicari atau topik yang diminati,
dapat meninggalkan artikel yang bersangkutan dan mencari artikel lain yang relevan. Tapi jangan
gegabah dengan menganggap kita telah memahami hasil penelitian secara keseluruhan, jika kita hanya
membaca abstraknya saja. Adakalanya abstrak tidak selalu mencerminkan dan sesuai dengan isi artikel.
Karena penulis dan reviewernya juga manusia seperti kita. Jadi bisa terjadi human error. Ingat, hanya
dengan membaca abstrak kita tidak bisa kritis terhadap hasil penelitian tertentu. Skill meneliti kita juga
tidak akan berkembang. Bagi kita yang mahasiswa, yang memang membaca hasil penelitian untuk
kepentingan akademis, hal itu sebisa mungkin dihindari. Kecuali bagi para praktisi, yang hanya membaca
hasil penelitian untuk tambahan wawasan saja.

2. Introduction

Bagian ini umumnya terdiri dari 2 komponen utama, yaitu deskripsi tentang background (latar
belakang penelitian) dan statement of purpose (tujuan penelitian). Namun di beberapa artikel tententu
kadang juga ditambahkan komponen hipotesis. Komponen yang ada dalam bagian ini merupakan
komponen paling penting karena merupakan fondasi awal kenapa penelitian dilakukan. Karena itu,
upayakan menyisakan sedikit lebih banyak waktu untuk membaca secara pelan dan hati-hati bagian ini.

 Background

Kebanyakan para penulis memulai artikelnya dengan menjelaskan sebab kenapa mereka melakukan
investigasi empiris seperti yang dilakukan. Sebabnya bisa bermacam-macam. Bisa dari hasil diskusi
dengan para kolega atau dosen, atau karena ingin membuktikan suatu teori tertentu. Atau bisa juga karena
hasil penelitian sebelumnya tidak sesuai harapan, sehingga penulis memandang penting adanya penelitian
baru untuk melihat apakah hasil penelitian sebelumnya tersebut bisa direplikasi atau
tidak. Background atau latar belakang biasanya disajikan sebagai komponen awal dalam pendahuluan.

Dalam mendeskripsikan background penelitiannya, penulis biasanya akan menghubungkan penelitian


mereka dengan hasil-hasil penelitian lain yang telah terpublikasi sebelumnya. Karena itu, ingatlah selalu
poin tersebut, karena lazimnya penelitian memang berangkat dari hasil studi peneliti yang lain. Dan ini
sudah menjadi ciri penelitian di ranah akademis. Tidak peduli seberapa panjang review literatur yang
disajikan, tapi ciri ini akan selalu ada sebagai hallmark of background. Karena itu, temukan kunci
keberhubungan antara maksud penelitian yang sekarang dengan hasil penelitian terdahulu.

Contoh latar belakang (Format serupa ini juga akan ditemui di jurnal-jurnal multidisiplin lain):

“Sepertiga dari wanita Amerika mengalami obesitas (Hedley, Ogden, Johnson, Carroll, Curtin,
& Flegal, 2004). Sebagian besar berusaha untuk menurunkan berat badan melalui pembatasan
kalori (diet) sendiri atau pembatasan kalori dikombinasikan dengan peningkatan aktivitas fisik
(Powell, Calvin, & Calvin, 2007). Meskipun asosiasi penurunan berat badan dan penurunan
kesehatan risiko diakui, alasan utama wanita berusaha menurunkan berat badan adalah
peningkatan kepuasan dengan tubuh mereka (Thompson, Heinberg, Altabe, & Tantleff-Dunn,
1999). Analisis citra tubuh sebagai proses perubahan telah dianjurkan (Gleeson, 2006), namun
penelitian tentang hubungan perubahan berat badan dan perubahan dalam kepuasan tubuh
tidak jelas (Houlihan, Dickson-Parnell, Jackson, & Zeichner, 1987; Foster, Wadden , & Vogt,
1997).
Sementara penanda yang jelas sudah tersedia (melalui, misalnya, menimbang sendiri dan
memperbaiki pakaian), beberapa penelitian menunjukkan bahwa perasaan kompetensi dan
efikasi diri, terkait dengan program partisipasi dan latihan, memprediksi peningkatan kepuasan
dengan tubuh seseorang ketika sedikit perubahan fisiologis yang sebenarnya terjadi (Annesi,
2000, 2006). Penelitian juga menunjukkan perbedaan etnis dalam apa yang dapat diterima oleh
wanita mengenai bentuk dan ukuran tubuh mereka (Rodin & Larson, 1992; Roberts, Cash,
Feingold, & Johnson, 2006; Powell, et al., 2007). Sebagai contoh, wanita Eropa-Amerika telah
digambarkan sebagai lebih kritis terhadap tubuh wanita Afrika-Amerika mereka (Miller,
Gleaves, Hirsch, Green, & Snow, 2000). Penelitian tentang perilaku psikologis jarang
menjelaskan perbedaan etnis. Ini dicontohkan dalam penelitian terbaru dengan wanita Obese
(Annesi & Whitaker, 2008). ”
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076. ""

 Statement of purpose

Setelah mendeskripsikan latar belakangnya, penulis biasanya akan melanjutkan dengan menjelaskan
tujuan spesifik dari investigasinya. Ingat, statement of purpose merupakan satu bagian terpenting dalam
penelitian karena ia menjelaskan apa sebenarnya yang dituju peneliti. Dan tanpa memahami isi kepala
peneliti, mustahil kita bisa mengevaluasi apakah hasil dan kesimpulan penelitiannya bisa
dipertanggungjawabkan atau tidak.  Statement of purpose bisa dituliskan dalam satu kalimat saja, atau
bisa juga satu sampai dua paragraf. Statement of purspose biasanya diposisikan sebelum bagian utama
sebuah artikel (di bagian akhir introduction atau sebelum masuk bagian inti). Akan tetapi ia sebenarnya
bisa berada di bagian mana saja di introduction. Yang harus kita ingat adalah clue tentang
bagaimana statement of purpose tersebut dituliskan. Biasanya, statement of purpose dituliskan dengan
rangkaian kata berikut “ the purpose of this study is…”, “the intent of this study is…”, this investigation
was conducted in order to…”, “The focus of this study is…”, atau rangkaian kata lain yang serupa.

Contoh Statement of Purpose :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan perubahan dalam Indeks Massa Tubuh (kg /
m2) dengan perubahan kepuasan tubuh pada sampel wanita Eropa-Amerika dan Afrika-Amerika dengan
obesitas yang berpartisipasi dalam program olahraga sedang.

Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita gemuk
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076.
 Hypotheses

Setelah menjelaskan tujuannya, peneliti biasanya akan menjelaskan hipotesis yang ia miliki. Dalam
beberapa kasus, ada juga peneliti lain yang tidak menjelaskan hipotesis. Bisa jadi karena penelitiannya
memang tidak dikembangkan dengan hipotesis atau memang sengaja tidak dilakukan. Beberapa peneliti
ada yang menganggap bahwa berpedoman pada praduga (hipotesis) tertentu bisa mengakibatkan bias
terhadap pengumpulan dan interpretasi data. Untuk pendapat yang demikian, silahkan kita mendebatnya.
Yang perlu digarisbawahi, meskipun penting bagi seorang peneliti untuk tidak menjadi bias, namun
penjelasan hipotesis memberikan manfaat tertentu bagi pembaca. Outcome yang dibandingkan dengan
hipotesis biasanya akan lebih informatif daripada outcome yang berdiri sendiri secara vakum.

Jika disajikan, hipotesis biasanya tidak selalu dituliskan dengan bahasa statistik, tetapi dideskripsikan
sebagaimana kita menuliskan kalimat biasa. Meskipun ada juga beberapa peneliti yang menuliskannya
lengkap dengan bahasa statistiknya.

Contoh Hipotesis:

“Diharapkan bagi wanita Eropa-Amerika, penurunan berat badan lebih dari 6 bulan. akan
memprediksi peningkatan kepuasan tubuh; sedangkan untuk wanita Afrika-Amerika, komitmen
yang lebih besar untuk program olahraga (yaitu, frekuensi olahraga yang lebih besar) akan
memprediksi peningkatan kepuasan tubuh, daripada penurunan berat badan yang sebenarnya.
Memahami hubungan tersebut dapat meningkatkan perawatan penurunan berat badan dengan
memungkinkan mereka menjadi lebih sensitif terhadap etnis peserta.
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Psychological Reports, 105 (3), 1072-1076. ”

Baik background, statement of purpose, dan hyphoteses biasanya tidak dituliskan dalam bagian


terpisah, tetapi dituliskan secara langsung setelah abstrak dalam satu heading. Jika dituliskan 
dalam heading tertentu, maka biasanya dmasukkan dalam introduction. Karena itu, carilah clue untuk
memahami ketiganya dengan cepat jika waktu yang kita miliki terbatas. Misalnya, dalam latar belakang
peneliti mungkin akan menuliskan literature review yang sangat panjang, namun kita tidak harus selalu
membacanya dengan tuntas. Cukup temukan isu mana yang akan dituju peneliti kaitannya dengan hasil
penelitian terdahulu. dan untuk mempertegas hasil telaah tersebut, lihat tujuan penelitiannya. Setelah itu,
tangkap asumsi yang dibangun peneliti melalui hipotesis yang dirumuskannya.
3. Methods

Methods atau yang dalam artikel berbahasa Indonesia dituliskan dengan kata “metode/metodologi” secara
umum menjelaskan rincian tentang bagaimana sebuah penelitian dilakukan. Idealnya, bagian ini
menyajikan cukup informasi sehingga memungkinkan pembaca untuk melakukan replikasi. Informasi-
informasi yang biasanya dicantumkan dalam bagian ini berkaitan dengan pertanyaan tentang; (1) Siapa
yang berpartisipasi dalam penelitian; (2) Instrumen pengukuran seperti apa yang digunakan?; dan (3)
Prosedur seperti apa yang dilakukan?. Jawaban untuk ketiga pertanyaan tersebut biasanya menjadi sub
heading dalam heading  methods.

 Participants

Istilah partisipan biasanya sering digunakan dalam penelitian eksperimen. Partisipan maknanya sama
dengan subyek penelitian, yang artinya adalah setiap individu (binatang, atau siapa saja) yang menyuplai
data untuk sebuah penelitian. Dalam sub bagian ini, peneliti biasanya akan menjelaskan berapa banyak
partisipan atau subyek yang digunakan? Siapa partisipan-partisipan tersebut dan bagaimana mereka
dipilih?

Deskripsi tentang partisipan penting dan dibutuhkan karena seringkali hasil penelitian berbeda
berdasarkan karakteristik partisipan (nature of participants) yang dilibatkan. Artinya, kesimpulan hasil
penelitian untuk beberapa kasus seringkali berlaku dan valid hanya untuk individu-individu dengan
karakteristik terbatas.

Dalam sub bagian ini, peneliti juga biasanya mendeskripsikan proses bagaimana partisipan tersebut
diperoleh. Secara teoritis, cara mengumpulkan partisipan beragam macamnya. Silahkan anda merujuk
kepada buku-buku yang membahas tentang teknik sampel. Yang terpenting dalam skimming adalah
bagaimana kita bisa mengidentifikasi nature of participants dalam penelitian.

Contoh Deskripsi Participants

“Studi ini didasarkan pada data peserta Euro-Amerika dan Afrika-Amerika yang diterbitkan
pada 2008 (yaitu, Annesi & Whitaker, 2008) yang mungkin tidak mungkin terkait dengan etnis.
Data dari kelompok etnis (6% dari sampel asli) tidak dianalisis dalam penelitian ini. Para
wanita mengajukan diri secara sukarela berdasarkan program edukasi gizi dan edukasi gizi
untuk wanita yang mengalami obesitas (Indeks Massa Tubuh 30). Informed consent dan formulir
pelepasan dari dokter diperlukan untuk berpartisipasi. Peserta Euro-Amerika dan Afrika-
Amerika tidak berbeda secara signifikan pada usia (keseluruhan tahun) atau Indeks Massa
Tubuh (keseluruhan M = 36,6 kg> m2, SD = 5.1). ”
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076 "”
 Measurs

Bagian ini seringkali dilabeli dengan banyak istilah, diantaranya materials, equipments, apparatus,
instruments atau measures. Akan tetapi, maksud dari istilah tersebut semuanya merujuk kepada
penjelasan tentang alat atau hal-hal lain (bukan cuma partisipan) yang digunakan dalam penelitian.
Tujuannya seperti yang telah dituliskan di awal, adalah untuk memberikan deskripsi yang rinci agar
pembaca dimungkinkan untuk melakukan replikasi. Yang terpenting dalam bagian ini adalah kita
memahami instrumen apa yang digunakan peneliti untuk menjawab tujuan penelitiannya. Misalnya
instrumen tersebut berupa kuesioner, maka bagaimana kemudian kuesioner tersebut disusun dan diukur,
serta bagaimana validitas dan reliabilitasnya juga menjadi bahasan penting yang biasanya disajikan.

Selain itu, dalam bagian ini kita mungkin akan dihadapkan pada term-term dan notasi statistik yang bisa
jadi kita tidak memahaminya dengan baik. Tapi jika kita sekedar ingin membaca cepat, abaikanlah
terlebih dahulu hal tersebut. Jika anda ingin mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut, saya sarankan
anda membaca lebih lanjut bukunya Schuler W. hulk, Reading Statistics and Reseach, yang diterbitkan
oleh Pearson Education.

Contoh Deskripsi Instruments

“Body Massindex adalah rasio berat badan terhadap tinggi (kg / m2). Itu dihitung
menggunakan skala dan stadiometer yang baru dikalibrasi. Kehadiran sesi adalah jumlah total
sesi latihan yang diselesaikan selama 6 bulan. belajar. Sesi latihan selesai dicatat secara
elektronik melalui komputer yang terpasang pada alat latihan kardiovaskular yang tersedia
untuk peserta. Latihan yang diselesaikan di luar fasilitas belajar direkam oleh peserta di area
latihan dekat, atau melalui Internet. Metode ini diindikasikan valid melalui korelasi yang
ditemukan dengan perubahan dalam beberapa ukuran fungsi pernapasan (Annesi, 2000).
Kepuasan Area Tubuh, skala Kuesioner Hubungan Diri-Tubuh Multidimensi (Cash, 1994),
digunakan untuk mengukur kepuasan dengan area tubuh seseorang, misalnya, berat badan lebih
rendah (bokong, pinggul, paha, kaki). Hal ini diperlukan untuk lima item berlabuh oleh 1:
Sangat tidak puas dan 5: Sangat diedit. Konsistensi internal untuk wanita dilaporkan sebagai
0,73, dan reliabilitas tes-tes ulang adalah 0,74 (Cash, 1994). Konsistensi internal untuk sampel
ini adalah 0,79. Konsisten dengan penelitian sebelumnya (Jakicic, Wing, & Winters-Hart,
2002), skor perubahan (perbedaan rata-rata) dihitung dengan mengurangi skor dari nilai dasar
dari skor pada Bulan 6. ”
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076.
 Procedures

Dalam bagian ini, peneliti akan menjelaskan apa yang partisipan lakukan atau apa yang peneliti lakukan
terhadap mereka. Ingatlah bahwa bagian metode dimasukkan dengan tujuan memberikan kemungkinan
bahwa pembaca bisa mereplikasi penelitian tersebut. Karena itu, untuk memenuhi itu peneliti biasanya
akan memberikan outline singkat tentang langkah-langkah yang perlu diikuti. Meskipun bagian ini
umumnya tidaklah panjang, namun poin penting dalam bagian ini umumnya menyajikan informasi
tentang durasi waktu, bagaimana dan dimana data dikumpulkan, dan apa dan bagaimana jenis instruksi
yang diberlakukan pada partisipan.

Contoh Procedures

Deskripsi prosedur yang lebih rinci disajikan di tempat lain (Annesi & Whitaker, 2008). Secara
singkat, para peserta diberikan akses ke pusat kesehatan YMCA di daerah Atlanta, Georgia, dan
diberikan orientasi pada berbagai peralatan latihan kardiovaskular dan area untuk berjalan
dan berlari. Tugas untuk kondisi perawatan yang menekankan dukungan perilaku atau
pendekatan pendidikan untuk berolahraga adalah acak. Kondisi dukungan perilaku menekankan
penggunaan penetapan tujuan, pelacakan kemajuan, dan keterampilan pengaturan diri seperti
restrukturisasi kognitif dan penghargaan diri. Kondisi pendidikan menekankan perlunya
olahraga teratur dan pengetahuan tentang prinsip-prinsip fisiologis terkait. Semua peserta,
bagaimanapun, diberikan enam sesi pendidikan gizi standar, dan ditugaskan untuk tiga sesi
latihan kardiovaskular per minggu yang berkembang menjadi 30 menit. dalam 10 minggu.
Petunjuk tentang cara merekam sesi latihan di dalam YMCA melalui komputer yang disediakan,
dan di luar YMCA melalui Internet, diberikan. Untuk meminimalkan bias, pengukuran dilakukan
di area pribadi pada awal dan Bulan 6 oleh spesialis latihan yang tidak terbiasa dengan
peserta.
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
gemuk yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076.

 Statistical Plans

Beberapa peneliti memasukkan juga penjelasan tentang rencana analisis data berdasarkan alat statistik
yang digunakan. Dalam jurnal-jurnal di disiplin tertentu, seperti ilmu ekonomi dan keuangan, bagian ini
malah bisa jadi tersaji dengan proporsi yang lebih besar dibandingkankan bagian yang lain
dalam methods. Cuma umumnya, bagian ini disajikan di akhir methos.Yang terpenting dalam bagian ini
adalah bagaimana kita mengidentifikasi dan memahami alat statistik yang akan digunakan. Meskipun
memang butuh skill khusus untuk memahami bagian yang ini, namun yang terpenting adalah tahu dulu
tentang prosedur statistik yang bagaimana yang digunakan (lalu jika anda mau carilah referensi tentang
prosedur tersebut) agar kita bisa memahami dengan utuh hasil penelitian tersebut.

Contoh Statistical Plans

Desain intention-to-treat dimasukkan di mana data yang hilang pada Bulan 6 digantikan oleh
skor awal (Gadbury, Coffey, & Allison, 2003). Signifikansi statistik ditetapkan pada (dua sisi).
Analisis kekuatan a priori menyarankan bahwa 64 peserta per kelompok diminta untuk
mendeteksi ukuran efek sedang pada kekuatan statistik 0,80.

Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
gemuk yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076.

Di bagian terakhir ini, membahas tentang bagaimana hasil


penelitian (result), diskusi (discussion), dan daftar pustaka (references) biasanya dituliskan secara umum.
Dengan memahami format tersebut, diharapkan kita bisa melakukan pembacaan cepat (skimming) untuk
memahami apa yang sebenarnya dimaksudkan peneliti dalam bagian-bagian tersebut.

4. Results

Results secara umum menyajikan hasil investigasi yang dilakukan peneliti. Ada tiga cara
dimana results atau hasil penelitian biasanya dituliskan atau dilaporkan dalam jurnal. Pertama,
results disajikan dalam bentuk teks atau deskripsi kalimat. Artinya, bahwa hanya ada rangkaian kata per
kata tanpa disertai gambar atau tabel tertentu. Kedua, results dirangkun dalam satu atau lebih
tabel. Ketiga, results ditampilkan dalam bentuk grafik atau gambar-gambar tertentu. Masing-masing cara
tersebut cukup jarang ditemukan tanpa dikombinasikan dengan cara lainnya. Umumnya, ketiga cara
tersebut sering dikombinasikan untuk membantu pembaca memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif tentang bagaimana sebuah penelitian menghasilkan temuannya.

Contoh Results

“Kehadiran olahraga tidak berbeda antara wanita Eropa-Amerika dan Afrika-Amerika (t1.174
= 1,66, ρ <0,10). Jumlah rata-rata sesi latihan yang dihadiri per minggu adalah 2,07 (SD =
0,63). GLM yang dicampur dengan analisis varians ukuran berulang menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam skor massa tubuh antara kelompok (F1.174 = 3,29, ρ <0,07;
η2 = 0,02). Perubahan Indeks Massa Tubuh lebih dari 6 bulan. signifikan (F1,174 = 41,01, ρ
<0,001; η2 = .19); Namun, perubahan itu tidak berbeda secara signifikan berdasarkan
kelompok. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor Kepuasan Area Tubuh antara
kelompok (F1,174 = 1,03, ρ <0,31; η2 = 0,003). Perubahan Kepuasan Area Tubuh signifikan
(F1,174 = 95,93, ρ <0,001; η2 = 0,35) namun, perubahan itu tidak berbeda secara signifikan
berdasarkan kelompok.
Untuk wanita Eropa-Amerika, perubahan dalam Indeks Massa Tubuh secara signifikan
berkorelasi (r = -0,36) dengan perubahan dalam Kepuasan Area Tubuh, dan kehadiran sesi
latihan secara signifikan berkorelasi (r = -0,41) dengan perubahan dalam Massa Tubuh Indeks.
Tidak ada korelasi yang signifikan antara kehadiran sesi latihan dan perubahan dalam
Kepuasan Area Tubuh (r = 0,17). Untuk Afrika-Amerika Wanita dan Indeks Massa Tubuh indeks
tidak secara signifikan berkorelasi dengan perubahan Kepuasan Daerah Tubuh (r = -0,02).
Kehadiran sesi latihan, bagaimanapun, secara signifikan berkorelasi dengan perubahan Indeks
Massa Tubuh (r = -0,46) dan perubahan Kepuasan Area Tubuh (r = 0,23).
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076. "

Contoh di atas memasukkan istilah-istilah statistik, singkatan, dan beberapa angka yang barangkali
menyulitkan bagi kita yang tidak terlalu familiar dengan hal tersebut. Kenapa? Karena jika kita hanya
membaca jurnal untuk kepentingan profesional atau sekedar ingin mengetahui hasil penelitian tersebut,
kita boleh melewatinya. Akan tetapi, jika kita membaca artikel hasil penelitian dengan tujuan
mereviewnya, mau tidak mau kita harus mengerti notasi-notasi dan maksud dari istilah-istilah statistik
tersebut. Dan Jika kita adalah mahasiswa atau peneliti sebaiknya membiasakan dan mengembangkan
kemampuan dalam memahami hal tersebut. Ingat, kadangkala seorang peneliti menggunakan alat statistik
yang kurang tepat dalam penelitiannya. Dan kita tidak akan pernah bisa mengetahuinya tanpa setidaknya
memahami alat-alat statistik.

Yang perlu ditekankan di sini kita tidak harus jago matematika dan statistik untuk memahami dan
mengevaluasi sebuah hasil penelitian. Yang perlu kita lakukan hanya menjadi familiar dengan istilah,
simbol, dan logika yang digunakan peneliti. Karena itu, untuk kesekian kalinya saya menyarankan anda
membaca bukunya Schuler W. Huck, Reading Statistics and Reseacrh yang diterbitkan oleh Pearson
Education (Tulisan yang anda baca ini disarikan dari buku tersebut). Buku tersebut mebimbing kita untuk
bisa memahami dengan cepat artikel penelitian dengan cara yang sangat mudah, bahkan bagi kita yang
tidak menggemari statistik.

5. Discussion

Jika bagian results memuat laporan teknis tentang bagaimana hasil dari sebuah penelitian, maka
bagian discussion umumnya memuat interpretasi non-teknis dari hasil penelitian. Dalam arti
yang lain, penulis biasanya menggunakan bagian ini untuk menjelaskan apakah hasil penelitian
berhasil memenuhi tujuan utama penelitian. Bagian discussion terutama ditulis untuk
mendiskusikan apakah pertanyaan penelitian yang dirumuskan di awal terjawab atau tidak.

Di bagian ini, kebanyakan penulis juga mendeskripsikan kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal
kenapa hasil penelitiannya menghasilkan kesimpulan tertentu. Selain itu, penulis juga akan
mendiskusikan tentang kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dimasuki oleh para peneliti lain di
kemudian hari berkaitan dengan objek yang dikajinya. Perlu dicatat, kadang beberapa peneliti
menggunakan istilah conclusion untuk menjelaskan hal yang sama dengan discussion. Bahkan, kadang
ada juga yang menggunakannya secara bersama-sama di bagian terpisah.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, jika kita seorang peneliti dan mencari kemungkinan replikasi untuk
sebuah penelitian tertentu, maka bacalah bagian ini dengan seksama dan manfaatkan saran-saran yang
dianjurkan peneliti dalam bagian ini sebagai pertimbangan awal kita.

Contoh Discussion

Seperti yang diharapkan, perubahan Indeks Massa Tubuh secara signifikan terkait dengan
perubahan dalam Kepuasan Area Tubuh hanya untuk wanita Eropa-Amerika. Ada kemungkinan
bahwa kekhawatiran tentang citra tubuh dalam kelompok etnis ini mendorong penimbangan diri
lebih sering. Pengetahuan tentang perubahan berat badan mungkin, dengan demikian, telah
berfungsi sebagai penanda untuk kepuasan dengan tubuh seseorang. Meskipun peningkatan
hambatan dan self-efficacy tugas tidak diukur secara langsung, ada kemungkinan bahwa
asosiasi kehadiran sesi latihan dan perubahan Kepuasan Area Tubuh untuk wanita Amerika
Afrika terkait dengan persepsi kompetensi (dalam mempertahankan program latihan) untuk
mereka. Harus diakui bahwa ini spekulatif, dan pengukuran langsung akan diperlukan untuk
pembuktian. Mungkin, manajemen berat badan untuk wanita Eropa-Amerika harus fokus pada
kemajuan yang terukur dan dapat dikelola, sedangkan untuk wanita Afrika-Amerika fokusnya
adalah pada pengembangan keterampilan pengaturan diri yang diperlukan untuk
mempertahankan perilaku penurunan berat badan. Meskipun penelitian ini jelas membutuhkan
replikasi dan ekstensi, dan terbatas sebagai desain lapangan, analisis menyarankan bahwa
akuntansi untuk perbedaan etnis seperti itu ketika menilai variabel psikologis yang mungkin
terkait dengan penurunan berat badan pada wanita sangat dibutuhkan.
Sumber: Annesi, JJ (2009). Korelasi perubahan berat badan dan kepuasan tubuh bagi wanita
gemuk yang memulai latihan: Menilai efek etnis. Laporan Psikologis, 105 (3), 1072-1076.

6. References

Laporan penelitian umumnya memuat rangkain buku, artikel jurnal, dan sumber material lainnya yang
dijadikan referensi dalam penelitian. Kebanyakan material tersebut disebutkan penulis dalam
bagian literature review di bagian awal artikel. References atau daftar pustaka menjadi penting dan sangat
membantu bagi kita jika kita ingin mempelajari topik tertentu dari hasil penelitian yang sedang kita baca.
Membaca buku atau artikel yang tertulis di daftar pustaka akan membantu kita memperoleh pemahaman
yang lebih jelas tentang mengapa seorang peneliti melakukan penelitian dengan topik tertentu.

Setiap jurnal biasanya punya style sendiri yang merujuk kepada pedoman tertentu dalam gaya penulisan
pustaka. Dalam jurnal-jurnal sosial, umumnya jurnal-jurnal internasional merujuk kepada format yang
telah ditentukan oleh American Psychological Association (APA). Namun ini tak penting bagi kita yang
hanya bertujuan untuk membaca cepat hasil penelitian dalam jurnal. Kecuali jika kita di kemudian hari
bermaksud mengirimkan laporan hasil penelitian kita pada jurnal-jurnal internasional, maka penulisan
daftar pustaka juga menjadi penting untuk kita perhatikan.

Contoh penulisan references

Annesi, JJ (2000). Efek latihan minimal dan modifikasi perilaku kognitif pada kepatuhan,
perubahan afektif, citra diri, dan perubahan fisik pada wanita gemuk. Keterampilan Perseptual
dan Motor, 91, 322–336.
Annesi, JJ (2006). Hubungan perubahan tubuh yang dirasakan dengan perubahan aktual dan
perubahan mood pada wanita obesitas memulai program olahraga dan penurunan berat badan.
Keterampilan Perseptual dan Motor, 103, 238–240.

Dengan memahami rerangka tersebut, kemudian kita tinggal mencari clue penting yang ada pada
setiap bagiannya. Setelah itu, kita bisa mengakrabkan diri secara perlahan terhadap notasi-notasi, teknik
statistik, atau simbol yang biasanya digunakan dalam penelitian. Memang tidak akan semudah ketika kita
membaca artikel di koran. Tetapi dengan kebiasaan yang kita terapkan, semuanya akan terasa mudah
kemudian. 

Anda mungkin juga menyukai